MUTIARA & KRISTAL
Seorang wanita tersenyum saat turun dari sebuah bus yang membawanya dari desa terpencil, jauh dari keramaian apalagi hidup mewah.
Senyuman terlihat saat menatap gedung-gedung tinggi, menghitung tingkatkan gedung yang pastinya sangat indah jika bisa masuk ke dalamnya.
"Wow, good ini namanya is very good." Muti langsung berjalan ke restoran mewah.
Dia ingin makan, sejak berangkat dari subuh belum makan apapun, dirinya harus mengisi perutnya agar memiliki tenaga untuk hidup di kota.
Mata Muti melotot saat melihat nama-nama makanan yang sangat asing, Muti juga tidak tahu cara menyebutnya.
"Black forest? black itu hitam forest itu orang Flores. Kenapa mereka ada di menu?" Muti memanggil pelayan, menanyakan harga yang membuatnya menahan nafas.
Secara perlahan Mutiara meninggalkan restoran secara diam-diam, dia bisa jantungan melihat harga yang sangat tinggi.
Belum lagi uangnya yang sangat minim, peninggalan dari neneknya yang baru saja meninggal.
Sebuah mobil mewah berhenti, beberapa orang berbadan besar langsung menarik Muti ke dalam mobil secara paksa.
Teriakan Muti sangat besar, saat dia menyadari akan diculik. Neneknya selalu mengatakan jika hidup di kota keras, penuh penculik dan akan dijual ke luar negeri.
"Nenek, tolong. Muti diculik, nanti dipotong-potong menjadi makanan ikan." Suara Muti menangis ketakutan terdengar, melihat pria berbadan besar yang duduk mengelilinginya.
"Nona tenanglah, ini perintah dari tuan."
"Mutiara pak bukan Nona, kenapa kalian menculik saya? saya orang miskin yang tidak memiliki harta dan ... dan ... dan." Muti berpikir keras, dia sudah belajar banyak soal peribahasa orang kota, tapi lupa semuanya.
Sepanjang perjalanan Mutiara bercerita soal kehidupan, dari masa kecil hingga akhirnya neneknya meninggal.
Mungkin ini akan menjadi hari terakhir Muti hidup di dunia, dia akan segera menyusul neneknya.
Mobil tiba di rumah yang sangat mewah, pintu terbuka mempersilahkan Muti masuk untuk bertemu tuan dan nyonya.
"Apa ini yang namanya menjadi wanita simpanan? Mbak Nina mengatakan perkejaan di kota menjadi wanita malam, lalu menjadi simpanan. Muti tidak mau." Suara tangisan Muti langsung besar bersiap untuk berlari, namun terhenti saat melihat seorang pria berteriak sambil berdiri di depan pintu.
"Kristal!"
"Kris Kristal, siapa dia?" Muti menatap sekelilingnya.
Muti mendorong seorang pria yang membawanya untuk maju, kemungkinan dia yang bernama Kristal.
"Kenapa melihat aku?" Muti mengaruk kepalanya melangkah mundur.
Kemarahan terlihat, tangan Muti langsung ditarik ke dalam rumah mewah dan dilempar ke sofa.
Seorang wanita langsung memeluk mengusap kepala putrinya, sungguh Muti tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Suara pria memarahinya, selalu menyebut nama Kristal. Wajah Muti kebingungan, dia bukan Kristal, namanya Mutiara.
"Daddy, sudahlah. Kita bicarakan nanti saja saat keadaan sudah tenang, Kristal Putri kita satu-satunya."
"Mutiara, aku Muti bukan Kristal."
Tangan Muti langsung ditarik ke dalam kamar dan memintanya untuk membersihkan diri, juga memikirkan kembali untuk pertemuan malam nanti.
"Bertemu siapa!" Muti menatap seorang wanita yang membelanya.
"Calon suami kamu Kris." Pintu langsung ditutup.
Masih dalam kebingungan, Muti mengaruk kepalanya yang belum bisa mencerna apa yang terjadi.
Tatapan Muti langsung terkejut melihat kamar yang sangat besar, bisa sepuluh kali lipat dari kamar yang dia miliki di kampung.
"Ruangan penculikan bagus sekali." Senyuman Muti terlihat, langsung lompat ke atas tempat tidur yang sangat besar empuk.
Kedua tangan Muti mengusap tempat tidur, mimpi yang sangat indah bisa berbaring di atas ranjang yang luar biasa nyamannya.
Pandangan Muti mengarah kepada sebuah bingkai foto, matanya tidak berkedip sama sekali saat melihat wanita yang sangat mirip dirinya.
Perlahan Muti mengambil foto, terselip nama Kristal Iskandar. Di belakang bingkai tertulis tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang sama persis dengan dirinya.
Muti langsung terduduk, menjatuhkan foto. Dirinya masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Ada wanita lain yang memiliki wajah yang sama, bahkan tidak ada beda antara keduanya.
"Ada apa ini? siapa dia?" Muti mendengar suara cacing di perutnya yang demo meminta seserahan.
Sebelum mati kelaparan Muti langsung melangkah keluar untuk mencari makanan, dirinya tidak bisa berpikir soal siapa wanita yang ada di foto.
Tatapan Muti berkeliling mencari tempat makan, beberapa orang yang melewatinya langsung menundukkan kepala.
"Permisi, saya ingin makan."
"Silahkan Nona Kris, kita akan menyiapkan makanan."
Muti melihat meja makan yang sangat panjang, makanan banyak sekali tersedia di sana. Selera makan Muti langsung hilang saat mendengar para maid bercerita jika Kristal terlihat aneh.
Muti memberanikan diri bertanya apa yang terjadi di rumah, sepertinya sangat heboh.
Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Muti, mereka tidak pernah berkomunikasi baik dengan Kristal dan sangat takut dengan sikap pemarah Kris.
"Sayang, kamu harus tampil cantik malam ini. Mommy sudah menyiapkan baju desain desainer terkenal."
"Mommy." Muti mengerutkan keningnya.
"Mommy tahu kamu tidak menyetujui pernikahan ini, tapi Kris cobalah mengerti. Ini demi kebaikan perusahaan kita, menikahi Alhan bukan hal yang buruk meskipun dia memiliki banyak kekurangan."
Kening Muti berkerut, dia harus menikah. Tidak mungkin dirinya menikah, sedangkan Muti saja tidak kenal satu orangpun yang ada di sekitarnya.
"Aku bukan Kristal." Muti menatap punggung wanita cantik yang sudah melangkah pergi meninggalkannya.
Mata Muti terpejam, memutuskan untuk memejamkan matanya karena dirinya tidak tahu apapun yang terjadi. Banyak pertanyaan yang tidak tahu ingin Muti pertanyakan kepada siapa.
"Nona Kris,"
"Aku Mutiara bukan Kristal." Muti menatap seorang wanita tua yang masuk ke dalam kamarnya.
"Kris, kamu harus berubah menjadi lebih baik agar bisa hidup dengan tuan muda Alhan."
"Aku Mutiara, bukan Kristal. Aku Muti." Tatapan mata Muti penuh pertanyaan.
Pintu kamar diketuk, Kristal diminta segera bersiap, keluarga Alhan sudah hampir sampai untuk melamar.
"Aku Mutiara, kalian semua siapa?" Muti melihat wajahnya di kaca yang sedang di make up juga menggunakan baju yang asing bagi Muti.
Sungguh Muti tidak mengerti dia binggung harus menangapi bagaimana? jika dia melawan mungkin saja dirinya bisa dalam masalah, tapi diam saja juga mustahil baginya.
"Apa lagi yang kamu pikirkan Kristal? hanya dengan pernikahan ini perusahaan kita bisa selamat. Berhentilah menghamburkan uang, sekali saja kamu pikirkan Daddy." Suara meninggi terdengar, meminta Muti secepatnya turun ke bawah.
"Aku bukan Kristal, siapa aku? kenapa ada wanita yang wajahnya mirip diriku? siapa kalian?" Muti menatap tajam, melangkah mendekat dan meminta penjelasan soal foto yang dia lihat.
"Berhentilah membuat masalah!" pintu kamar dibanting, Muti hanya bisa terdiam.
Tidak ada satu orangpun yang mempercayai dirinya, bekali-kali Muti mengatakan jika dia bukan Kristal.
"Aku Mutiara bukan Kristal, kenapa aku harus menikah dengan calon suami Kristal?"
***
follow Ig Vhiaazara
LIKE coment Dan tambah favorit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
⏤͟͟͞R◇Adist
nah lhooooo mungkinnkah merka terpisah saat bayii😱😱😱😱
2022-02-27
0
Nadiyah1511
aq mampir setelah timbun bab...favorit udh dulu'n
2022-02-19
0
Amira Neha
halo author. saya mampir nih ..akan saya like ❤ di smua cerita. tapi jarang kasih komen . gpp yaa 🥰
2022-02-13
0