Suara saling menyambut terdengar, Muti melihat seorang pria dan wanita berpelukan dengan mommy Daddy Kristal, seorang pria muda duduk di kursi roda dengan tatapan tajam.
"Silahkan duduk, Kris ayo temui calon suami kamu."
Mutiara hanya diam saja, celingak-celinguk berharap ada yang namanya Kristal segera muncul.
Secara terpaksa Muti mendekati pria yang duduk di kursi roda, keduanya saling membuang arah pandang.
Acara lamaran yang dibicarakan sangat berbeda dengan tempat tinggal Muti, apa yang dibicarakan sungguh aneh dan pembahasan soal bisnis.
"Ahlan, sampaikan pendapatan kamu soal pesta pernikahan."
"Tidak ada pesta, aku tidak tertarik berpesta dalam keadaan memalukan seperti ini." Tatapan Alhan tajam, meminta bawahannya membawanya kembali ke mobil.
"Tuan muda, bagaimana soal bantuan ke perusahaan kami. Kris putri kami satu-satunya dan akan kami serahkan kepada tuan."
Ahlan kembali mendekat, menatap tajam lelaki paruh baya yang sangat licik. Dia bahkan menjual putrinya kepada lelaki cacat hanya demi harta.
Setelah pernikahan, Ahlan akan mengirimkan aset yang dibutuhkan. Tugas Kristal hanya menjadi perawat dan tidak akan pernah Ahlan anggap sebagai manusia.
Mutiara tidak mengerti apapun, dia seperti masuk kandang harimau, dan kandang singa. Tidak ada yang akan menguntungkannya, Muti sangat yakin kehidupan sulit akan menghampirinya.
Tatapan kebencian terlihat dari mata Ahlan, dia lebih mirip penjahat lumpuh yang mematikan. Jantung Muti berdegup kencang, saat melihat mata Ahlan.
Senyuman kebahagiaan terlihat dari wajah lelaki paruh baya yang menyebut dirinya Daddy, Muti berjalan mendekat menepuk pundaknya.
"Sayang, ini hanya sementara. Saat perusahaan kita bangkit lagi, dan tidak membutuhkan bantuan Ahlan lagi, kamu boleh meninggalkannya."
"Aku bukan Kristal, nama aku Mutiara." Muti menjelaskan soal dirinya yang baru datang dari kampung, dan sialnya dia harus bertemu keluarga yang wajahnya sangat mirip.
Wajah Daddy dan Mommy terlihat kaget, langsung saling pandang. Menyingkap rambut Muti, Kristal memiliki tanda di lehernya.
Suasana mendadak hening, Muti langsung duduk dan memberikan waktu untuk sepasang suami istri yang mencoba untuk mencerna yang terjadi.
"Kenapa kamu bisa ada di kota? bukannya kamu sudah meninggal?"
Muti langsung tertawa, pepatah mengatakan di dunia ini ada beberapa orang yang terlihat kembar, tapi melihat respon kedua orang tua Kristal sepertinya pepatah salah.
"Apa kami kembar?"
"Kristal sayang, kamu jangan bicara sembarang. Tidak ada kembaran, fokus ke pernikahan kamu saja." Mommy Kris menatap tajam suaminya untuk tidak mempertanyakan apapun, hal paling penting mereka harus mendapatkan bantuan dari Ahlan.
Air mata Muti menetes, langsung melemparkan tubuhnya ke atas ranjang. Dia tidak tahu apapun soal dirinya, neneknya mengatakan jika ayah dan ibunya sudah meninggal.
***
Penikahan hanya dihadiri orang-orang penting, dan tidak terlalu di besar-besarkan. Segala cara sudah Mutiara lakukan untuk melarikan diri, tapi hasilnya dirinya tetap tertangkap.
Tidak ada pilihan lain, hanya hitungan jam Mutiara berganti nama menjadi Kristal Iskandar dan sekarang dirinya menjadi Nona muda keluarga Jackson.
Keluarga yang terkenal dengan kerajaan bisnis hanya memiliki dua penerus, dari satu ayah dan ibu yang berbeda.
Ahlan dan Tirta dua pewaris yang saling memperebutkan kekuasaan untuk menjadi nomor satu mengantikan ayah mereka, Ahlan menikah juga tidak jauh dari keinginan ibunya demi warisan.
Setelah pernikahan Ahlan kembali lebih dulu ke rumahnya, meninggalkan Muti yang masih terdiam kehabisan kata-kata.
"Kristal, kita berhasil menyelamatkan perusahan. Ahlan bisa dijadikan mesin uang untuk kita tetap menjadi orang kaya." Mommy Kris memeluk Muti erat.
"Kaya matamu, kenapa tidak kamu saja yang menikahi lelaki menyeramkan itu." Muti berteriak langsung berlari pergi dari tempat acara pernikahan.
Sejalan-jalan Muti mengumpat, berlari kencang meyelamatkan dirinya, dia tidak ingin menjadi istri lelaki lumpuh yang menyeramkan.
Sebuah motor dengan kecepatan tinggi, langsung tergelincir dan jatuh karena menghindari Muti yang berlari menggunakan baju pesta.
"Woy, cari mati kamu ya?"
"Setiap orang cari hidup, jalanan ini besar kamu bisa ke tengah sedikit." Muti mengukur jalan, memarahi pengendara motor.
"Aku yang jatuh dan hampir mati!" helm dilepas, langsung dilempar ke pinggir jalan.
"Aku yang hampir ditabrak, berarti aku yang hampir mati." Muti menendang lelaki yang ada dihadapan langsung lanjut berlari.
Suara meringis terdengar, ada perempuan gila yang lari-larian di jalan dan hampir tertabrak tapi dirinya yang disalahkan.
Beberapa mobil berhenti, langsung menarik tangan Mutiara untuk masuk ke dalam mobil dan kembali ke rumah.
"Tolong ... hei kamu yang belum mati tolong aku, mereka ingin menculik." Muti berteriak meminta tolong.
"Culik saja, wanita pemarah dan tidak tahu aturan. Syukur diculik, lalu dipotong-potong buang ke laut." Suara tawa mengejek Mutiara yang masih mengamuk.
"Sialan, awas kamu ya. Jangan sampai kita bertemu lagi, aku akan berikan kamu pelajaran." Muti dibawa masuk ke dalam mobil yang langsung melaju pergi.
Senyuman Tirtan terlihat, mana ada penculik yang menundukkan kepalanya dengan hormat, anak orang kaya yang selalu melarikan diri dari keluarga.
Kedatangan Tirtan terlambat, kakaknya sudah menikah dan kembali ke rumahnya. Padahal dia datang ingin memberikan selamat.
"Tirtan, kamu juga harus menikah. Ahlan akan menjadi pewaris utama, kamu tidak boleh kalah darinya." Seorang wanita seksi menggenggam tangan Tirtan.
Kepala Tirtan mengangguk, langsung melangkah pergi sebelum mendengar rengekan ibunya yang tidak ada habisnya.
"Sekarang waktunya bersenang-senang." Motor Tirtan melaju dengan kecepatan tinggi.
Suara musik terdengar memecahkan gendang telinga, seorang wanita cantik dan seksi sedang berjoget mengikuti dentuman musik.
"Apa yang kamu lakukan di sini? berhasil juga kamu melarikan diri." Tirtan tertawa melihat wanita yang hampir dia tabrak sudah asik berjoget.
"Menyingkir, kamu pikir aku tergoda dengan lelaki seperti kamu." Kristal mendorong Tirtan, langsung mencari tempat duduk.
Kehidupan bebas yang Kristal jalani, sungguh membuat dirinya membenci Daddy-nya yang tega menikahkan dirinya dengan pria lumpuh.
"Kamu mempunyai masalah sampai kabur dari rumah?"
"Ya, kita hidup di zaman modern kenapa masih ada perjodohan?"
Suara Tirtan tertawa terdengar, langsung meneguk minuman. Hidup menjadi anak orang kaya tidak bisa memilih pasangan sendiri, pasti ada campur tangan keluarga dengan alasan bisnis.
"Kita dilahirkan hanya untuk diperdagangkan atas nama bisnis dan kerja sama demi harta." Tirtan menatap Kristal yang sangat banyak minum, menyetujui ucapan lelaki dihadapannya.
Keduanya melanjutkan kehidupan bebas, berpesta dan bersenang-senang melupakan sejenak masalah dalam hidup mereka.
Satu tangan Tirtan memeluk pinggang Kristal, menatap wanita cantik yang masih terus berjoget meskipun sudah mabuk berat.
"Sebaiknya kita pergi Kristal, kamu sudah mabuk."
"Aku tidak mau pulang."
Kris berjalan ke arah teman-temannya, meninggalkan Tirtan yang hanya melihat dari kejauhan.
Kristal bisa bersenang-senang, sedangkan Mutiara sedang berhadapan dengan Ahlan.
***
follow Ig Vhiaazara
LIKE coment Dan tambah favorit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
waw .. tmbah seru ..
2022-02-12
0
yua himawari
karya mu mantap..mantap bgt...
2022-01-31
0
Haniza Haniza
lanjut thor
2022-01-10
0