Di dalam kamar hotel dua manusia sedang bermesraan, akibat mabuk. keduanya tidak menyadari apa yang terjadi hanya mengikuti naluri nakal yang ada pada diri mereka.
Menghabiskan malam panas tanpa paksaan, saling menikmati dan melepaskan hasrat yang menjerat keduanya.
Mata Kristal terbuka, kepala pusing sekali dan perutnya bergejolak ingin muntah. Perlahan Kristal bangun dalam keadaan tubuhnya sakit semua, dan bagian bawahnya juga sakit.
Kris berjalan ke kamar mandi, memuntahkan seluruh isi perutnya melihat tubuhnya yang penuh tanda merah.
Air mata Kristal menetes, dirinya memang nakal tapi selalu menjaga kehormatan, bahkan tidak mengizinkan kekasihnya untuk menyentuhnya.
"Apa yang sudah aku lakukan? kamu gila Kristal." Kris langsung terduduk memeluk tubuhnya yang sudah kotor.
Kris melangkah keluar, melihat seorang pria yang masih tidur dan langsung mengambil pakaiannya dan melangkah pergi meninggalkan pria brengsek yang sudah mengambil kehormatannya.
Apapun yang terjadi, Kristal tidak bisa menyalahkan siapapun, dia mengingat jelas apa yang terjadi jika keduanya saling menikmati.
Sepanjang perjalanan Kristal melamun, dia merasa jijik dengan dirinya sendiri dan memutuskan untuk pulang dalam keadaan berantakan.
Sampainya di rumah Kris melihat Mommynya sedang tertawa sambil menghubungi seseorang, melihat Kristal yang berjalan kesulitan.
"Kris, kenapa kamu kembali?"
Tatapan Kristal tajam, menepis tangan wanita yang berpura-pura baik padahal dia sangat ingin Kristal angkat kaki dari kediaman mereka.
"Ada apa Kristal? apa yang Ahlan lakukan kepada kamu? setelah dia mengambil kehormatan, dan mencampakkan begitu saja." Daddy Kris menatap tajam.
Kristal tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan, dia merasa tubuhnya lelah dan membutuhkan istirahat.
Tanpa menjawab sepatah katapun, Kris langsung masuk kamar dan menguncinya. Cepat langsung menguyur tubuhnya dengan air dan berendam di dalam bathtub.
Selesai mandi Kris melihat undangan pernikahan dirinya dan Ahlan, Kris sangat takut dengan Alhan, tapi hanya Alhan yang bisa menyelamatkan diri dari keserakahan ibu tirinya.
"Apa Ahlan bisa menerima aku yang sudah tersentuh? dia tidak mungkin menerima aku." Kris menggelengkan kepalanya, lelaki lumpuh yang sangat jahat akan merenggut kebebasannya.
Pintu diketuk, Kris mengabaikan panggilan Daddy-nya. Apapun yang Alhan lakukan, Kris tidak boleh meninggalkannya sebelum mereka mendapatkan apa yang diinginkan.
"Daddy menjual Kris kepada lelaki lumpuh itu, kenapa Daddy tega sekali?"
"Kamu membutuhkan kemewahan Kristal."
"Wanita sialan itu yang menginginkannya, kenapa tidak Daddy jual saja dia?"
Suara kemarahan terdengar, jika Kristal tidak kembali ke rumah Alhan secara terpaksa Daddy-nya menggunakan pengawal.
Kris langsung berdiri, membuka kembali undangan yang sudah terjadi. Wajah Kris langsung terkejut, dia tidak merasa menikah dengan Alhan.
"Ada apa ini?" Kris meremas rambutnya, tidak mungkin dia melupakan pernikahannya.
Pintu kamar Kris dipaksa untuk dibuka, secara terpaksa Kristal meminta sedikit waktu untuk mencerna apa yang terjadi.
Sebuah buku kecil tergeletak di atas meja riasnya, Kris tidak pernah menggunakan catatan apapun, langsung mengambil dan membacanya isi di dalamnya.
Pesan yang Mutiara tinggalkan untuk saudara kembarnya, jujur Muti juga tidak tahu apapun yang terjadi secara tiba-tiba dirinya dibawa ke rumah mewah dan dipaksa menikah.
Muti juga tidak tahu Kristal sosok perempuan seperti apa, mungkinkah dia wanita baik, atau mungkin dia wanita jahat.
Di catatan Muti sudah menjelaskan jika dia sudah berusaha melarikan diri, tapi penjaga Daddy Kris terlalu ketat, wanita kampung sepertinya tidak memiliki banyak solusi.
Muti sudah menikah dengan Alhan, meminta kebaikan hati Kristal untuk menyelamatkan dari Alhan dan membicarakan apa yang terjadi kepada mereka.
Tidak akan ada yang percaya dengan ucapan Muti, kehidupan Mutiara sudah diganti dengan Kristal.
"Mutiara, siapa dia?" Kristal langsung mengambil tasnya langsung melangkah pergi dari rumah untuk menemui Mutiara.
Suara teriakan Daddy-nya tidak Kris hiraukan, langsung mengambil kunci mobilnya melaju pergi untuk menemui wanita yang bernama Mutiara.
Antara percaya dan tidak jika diri dirinya memiliki kembaran, sejak kecil Kristal putri semata wayang. Dia tidak pernah mendengar kabar jika memiliki kembaran, apalagi berada di desa.
Kedatangan Kristal disambut baik oleh penjaga mansion Alhan, langsung melangkah masuk tanpa rasa takut sedikitpun.
"Di mana Alhan?"
"Tuan baru saja pergi Nona, kenapa Nona bisa ada di luar padahal tuan muda melarangnya."
Kris tidak perduli, langsung melangkah masuk ke dalam rumah melihat seisi rumah yang terasa sepi.
Tidak ada Mutiara yang dia cari, apa yang tertulis di kertas semuanya bohong. Alhan tidak ada di rumah, wanita yang bernama Mutiara juga tidak ada.
"Kalian mempermainkan aku." Kris langsung melangkah ingin pergi.
Puluhan penjaga langsung menahannya, suara Kristal meninggi meminta pengawal menyingkir dan tidak ikut campur.
"Minggir!"
"Kami hanya menjalankan tugas Nona." Kris ditarik dan dibawa kembali ke dalam rumah.
Dari dalam kamar, Mutiara yang sedang mengobati tangannya mendengar suara keributan, langsung cepat bersembunyi.
Muti sangat takut melihat Alhan, baru satu hari menjadi istrinya Muti sudah disakiti baik hati dan perasaannya.
Ucapan Alhan yang hanya menganggapnya benalu, dan akan membuat Muti hidup di dalam neraka.
Pintu kamar terbuka, Kristal mengumpat kasar melihat darah di lantai dan beberapa pas bunga pecah.
"Mutiara, kamu ada di sini." Kristal melihat sekelilingnya, dan mengikuti bekas darah.
Muti melihat wanita yang sangat mirip dirinya, keduanya bagaikan pinang dibelah dua. Meskipun Muti hidup di desa kecantikannya sangat terawat, tidak kalah cantik dengan Kristal yang memang bergelimang harta.
Keduanya langsung berteriak kaget, saling tatap dan tidak percaya jika mereka memang kembar.
"Siapa kamu?" Kristal menampar wajahnya menganggap ini mimpi.
Mutiara memejamkan matanya, tidak percaya jika wanita yang ada dihadapannya kembarannya.
"Ini mimpi, tidak mungkin kita kembar." Kristal langsung duduk di pinggir ranjang, menatap Mutiara yang mengobati tangannya.
Air mata Muti menetes, teganya orangtunya membuang dirinya dan menganggap mati, sedangkan Kristal mendapatkan segalanya.
"Ini tidak adil, kamu hidup bahagia sedangkan aku menderita. Kenapa harus aku juga yang tersakiti hidup bersama lelaki kejam ini?" Muti menatap Kristal yang masih terdiam.
Kristal dan Mutiara saling diam, tidak ada yang bisa berpikir. Keduanya tidak tahu apapun soal masa lalu mereka, kenapa mereka bisa dipisahkan? siapa keluarga mereka sebenarnya?
"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Kris menatap Muti yang menggelengkan kepalanya.
Sekalipun Muti berhasil keluar, dia akan ditangkap kembali. Kristal juga tidak bisa lari, mereka berdua hidup dalam satu nama.
"Kita katakan saja kepada Alhan yang sebenarnya?"
"Kamu gila, keadaan akan semakin rumit. Alhan pria cacat yang kejam, kembali kepada Daddy kita akan tetap dijadikan uang." Kristal mencoba memikirkan nasib mereka.
"Lalu apa yang harus kita lakukan? aku takut kepada Alhan."
"Kamu pikir aku tidak, kita berdua sama-sama akan mati ditangan dia." Kris menatap tajam Mutiara yang ketakutan.
***
follow Ig Vhiaazara
like coment Dan tambah favorit
hadiah dan vote untuk mendukung novel baru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
new07
makin tegang aja ni cerita
2022-02-09
0
Suky Anjalina
masih bingung
2022-01-11
1