NovelToon NovelToon

MUTIARA & KRISTAL

MUTIARA BUKAN KRISTAL

Seorang wanita tersenyum saat turun dari sebuah bus yang membawanya dari desa terpencil, jauh dari keramaian apalagi hidup mewah.

Senyuman terlihat saat menatap gedung-gedung tinggi, menghitung tingkatkan gedung yang pastinya sangat indah jika bisa masuk ke dalamnya.

"Wow, good ini namanya is very good." Muti langsung berjalan ke restoran mewah.

Dia ingin makan, sejak berangkat dari subuh belum makan apapun, dirinya harus mengisi perutnya agar memiliki tenaga untuk hidup di kota.

Mata Muti melotot saat melihat nama-nama makanan yang sangat asing, Muti juga tidak tahu cara menyebutnya.

"Black forest? black itu hitam forest itu orang Flores. Kenapa mereka ada di menu?" Muti memanggil pelayan, menanyakan harga yang membuatnya menahan nafas.

Secara perlahan Mutiara meninggalkan restoran secara diam-diam, dia bisa jantungan melihat harga yang sangat tinggi.

Belum lagi uangnya yang sangat minim, peninggalan dari neneknya yang baru saja meninggal.

Sebuah mobil mewah berhenti, beberapa orang berbadan besar langsung menarik Muti ke dalam mobil secara paksa.

Teriakan Muti sangat besar, saat dia menyadari akan diculik. Neneknya selalu mengatakan jika hidup di kota keras, penuh penculik dan akan dijual ke luar negeri.

"Nenek, tolong. Muti diculik, nanti dipotong-potong menjadi makanan ikan." Suara Muti menangis ketakutan terdengar, melihat pria berbadan besar yang duduk mengelilinginya.

"Nona tenanglah, ini perintah dari tuan."

"Mutiara pak bukan Nona, kenapa kalian menculik saya? saya orang miskin yang tidak memiliki harta dan ... dan ... dan." Muti berpikir keras, dia sudah belajar banyak soal peribahasa orang kota, tapi lupa semuanya.

Sepanjang perjalanan Mutiara bercerita soal kehidupan, dari masa kecil hingga akhirnya neneknya meninggal.

Mungkin ini akan menjadi hari terakhir Muti hidup di dunia, dia akan segera menyusul neneknya.

Mobil tiba di rumah yang sangat mewah, pintu terbuka mempersilahkan Muti masuk untuk bertemu tuan dan nyonya.

"Apa ini yang namanya menjadi wanita simpanan? Mbak Nina mengatakan perkejaan di kota menjadi wanita malam, lalu menjadi simpanan. Muti tidak mau." Suara tangisan Muti langsung besar bersiap untuk berlari, namun terhenti saat melihat seorang pria berteriak sambil berdiri di depan pintu.

"Kristal!"

"Kris Kristal, siapa dia?" Muti menatap sekelilingnya.

Muti mendorong seorang pria yang membawanya untuk maju, kemungkinan dia yang bernama Kristal.

"Kenapa melihat aku?" Muti mengaruk kepalanya melangkah mundur.

Kemarahan terlihat, tangan Muti langsung ditarik ke dalam rumah mewah dan dilempar ke sofa.

Seorang wanita langsung memeluk mengusap kepala putrinya, sungguh Muti tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Suara pria memarahinya, selalu menyebut nama Kristal. Wajah Muti kebingungan, dia bukan Kristal, namanya Mutiara.

"Daddy, sudahlah. Kita bicarakan nanti saja saat keadaan sudah tenang, Kristal Putri kita satu-satunya."

"Mutiara, aku Muti bukan Kristal."

Tangan Muti langsung ditarik ke dalam kamar dan memintanya untuk membersihkan diri, juga memikirkan kembali untuk pertemuan malam nanti.

"Bertemu siapa!" Muti menatap seorang wanita yang membelanya.

"Calon suami kamu Kris." Pintu langsung ditutup.

Masih dalam kebingungan, Muti mengaruk kepalanya yang belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Tatapan Muti langsung terkejut melihat kamar yang sangat besar, bisa sepuluh kali lipat dari kamar yang dia miliki di kampung.

"Ruangan penculikan bagus sekali." Senyuman Muti terlihat, langsung lompat ke atas tempat tidur yang sangat besar empuk.

Kedua tangan Muti mengusap tempat tidur, mimpi yang sangat indah bisa berbaring di atas ranjang yang luar biasa nyamannya.

Pandangan Muti mengarah kepada sebuah bingkai foto, matanya tidak berkedip sama sekali saat melihat wanita yang sangat mirip dirinya.

Perlahan Muti mengambil foto, terselip nama Kristal Iskandar. Di belakang bingkai tertulis tanggal, bulan dan tahun kelahiran yang sama persis dengan dirinya.

Muti langsung terduduk, menjatuhkan foto. Dirinya masih belum bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Ada wanita lain yang memiliki wajah yang sama, bahkan tidak ada beda antara keduanya.

"Ada apa ini? siapa dia?" Muti mendengar suara cacing di perutnya yang demo meminta seserahan.

Sebelum mati kelaparan Muti langsung melangkah keluar untuk mencari makanan, dirinya tidak bisa berpikir soal siapa wanita yang ada di foto.

Tatapan Muti berkeliling mencari tempat makan, beberapa orang yang melewatinya langsung menundukkan kepala.

"Permisi, saya ingin makan."

"Silahkan Nona Kris, kita akan menyiapkan makanan."

Muti melihat meja makan yang sangat panjang, makanan banyak sekali tersedia di sana. Selera makan Muti langsung hilang saat mendengar para maid bercerita jika Kristal terlihat aneh.

Muti memberanikan diri bertanya apa yang terjadi di rumah, sepertinya sangat heboh.

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Muti, mereka tidak pernah berkomunikasi baik dengan Kristal dan sangat takut dengan sikap pemarah Kris.

"Sayang, kamu harus tampil cantik malam ini. Mommy sudah menyiapkan baju desain desainer terkenal."

"Mommy." Muti mengerutkan keningnya.

"Mommy tahu kamu tidak menyetujui pernikahan ini, tapi Kris cobalah mengerti. Ini demi kebaikan perusahaan kita, menikahi Alhan bukan hal yang buruk meskipun dia memiliki banyak kekurangan."

Kening Muti berkerut, dia harus menikah. Tidak mungkin dirinya menikah, sedangkan Muti saja tidak kenal satu orangpun yang ada di sekitarnya.

"Aku bukan Kristal." Muti menatap punggung wanita cantik yang sudah melangkah pergi meninggalkannya.

Mata Muti terpejam, memutuskan untuk memejamkan matanya karena dirinya tidak tahu apapun yang terjadi. Banyak pertanyaan yang tidak tahu ingin Muti pertanyakan kepada siapa.

"Nona Kris,"

"Aku Mutiara bukan Kristal." Muti menatap seorang wanita tua yang masuk ke dalam kamarnya.

"Kris, kamu harus berubah menjadi lebih baik agar bisa hidup dengan tuan muda Alhan."

"Aku Mutiara, bukan Kristal. Aku Muti." Tatapan mata Muti penuh pertanyaan.

Pintu kamar diketuk, Kristal diminta segera bersiap, keluarga Alhan sudah hampir sampai untuk melamar.

"Aku Mutiara, kalian semua siapa?" Muti melihat wajahnya di kaca yang sedang di make up juga menggunakan baju yang asing bagi Muti.

Sungguh Muti tidak mengerti dia binggung harus menangapi bagaimana? jika dia melawan mungkin saja dirinya bisa dalam masalah, tapi diam saja juga mustahil baginya.

"Apa lagi yang kamu pikirkan Kristal? hanya dengan pernikahan ini perusahaan kita bisa selamat. Berhentilah menghamburkan uang, sekali saja kamu pikirkan Daddy." Suara meninggi terdengar, meminta Muti secepatnya turun ke bawah.

"Aku bukan Kristal, siapa aku? kenapa ada wanita yang wajahnya mirip diriku? siapa kalian?" Muti menatap tajam, melangkah mendekat dan meminta penjelasan soal foto yang dia lihat.

"Berhentilah membuat masalah!" pintu kamar dibanting, Muti hanya bisa terdiam.

Tidak ada satu orangpun yang mempercayai dirinya, bekali-kali Muti mengatakan jika dia bukan Kristal.

"Aku Mutiara bukan Kristal, kenapa aku harus menikah dengan calon suami Kristal?"

***

follow Ig Vhiaazara

LIKE coment Dan tambah favorit.

AKU MUTIARA BUKAN KRISTAL

Suara saling menyambut terdengar, Muti melihat seorang pria dan wanita berpelukan dengan mommy Daddy Kristal, seorang pria muda duduk di kursi roda dengan tatapan tajam.

"Silahkan duduk, Kris ayo temui calon suami kamu."

Mutiara hanya diam saja, celingak-celinguk berharap ada yang namanya Kristal segera muncul.

Secara terpaksa Muti mendekati pria yang duduk di kursi roda, keduanya saling membuang arah pandang.

Acara lamaran yang dibicarakan sangat berbeda dengan tempat tinggal Muti, apa yang dibicarakan sungguh aneh dan pembahasan soal bisnis.

"Ahlan, sampaikan pendapatan kamu soal pesta pernikahan."

"Tidak ada pesta, aku tidak tertarik berpesta dalam keadaan memalukan seperti ini." Tatapan Alhan tajam, meminta bawahannya membawanya kembali ke mobil.

"Tuan muda, bagaimana soal bantuan ke perusahaan kami. Kris putri kami satu-satunya dan akan kami serahkan kepada tuan."

Ahlan kembali mendekat, menatap tajam lelaki paruh baya yang sangat licik. Dia bahkan menjual putrinya kepada lelaki cacat hanya demi harta.

Setelah pernikahan, Ahlan akan mengirimkan aset yang dibutuhkan. Tugas Kristal hanya menjadi perawat dan tidak akan pernah Ahlan anggap sebagai manusia.

Mutiara tidak mengerti apapun, dia seperti masuk kandang harimau, dan kandang singa. Tidak ada yang akan menguntungkannya, Muti sangat yakin kehidupan sulit akan menghampirinya.

Tatapan kebencian terlihat dari mata Ahlan, dia lebih mirip penjahat lumpuh yang mematikan. Jantung Muti berdegup kencang, saat melihat mata Ahlan.

Senyuman kebahagiaan terlihat dari wajah lelaki paruh baya yang menyebut dirinya Daddy, Muti berjalan mendekat menepuk pundaknya.

"Sayang, ini hanya sementara. Saat perusahaan kita bangkit lagi, dan tidak membutuhkan bantuan Ahlan lagi, kamu boleh meninggalkannya."

"Aku bukan Kristal, nama aku Mutiara." Muti menjelaskan soal dirinya yang baru datang dari kampung, dan sialnya dia harus bertemu keluarga yang wajahnya sangat mirip.

Wajah Daddy dan Mommy terlihat kaget, langsung saling pandang. Menyingkap rambut Muti, Kristal memiliki tanda di lehernya.

Suasana mendadak hening, Muti langsung duduk dan memberikan waktu untuk sepasang suami istri yang mencoba untuk mencerna yang terjadi.

"Kenapa kamu bisa ada di kota? bukannya kamu sudah meninggal?"

Muti langsung tertawa, pepatah mengatakan di dunia ini ada beberapa orang yang terlihat kembar, tapi melihat respon kedua orang tua Kristal sepertinya pepatah salah.

"Apa kami kembar?"

"Kristal sayang, kamu jangan bicara sembarang. Tidak ada kembaran, fokus ke pernikahan kamu saja." Mommy Kris menatap tajam suaminya untuk tidak mempertanyakan apapun, hal paling penting mereka harus mendapatkan bantuan dari Ahlan.

Air mata Muti menetes, langsung melemparkan tubuhnya ke atas ranjang. Dia tidak tahu apapun soal dirinya, neneknya mengatakan jika ayah dan ibunya sudah meninggal.

***

Penikahan hanya dihadiri orang-orang penting, dan tidak terlalu di besar-besarkan. Segala cara sudah Mutiara lakukan untuk melarikan diri, tapi hasilnya dirinya tetap tertangkap.

Tidak ada pilihan lain, hanya hitungan jam Mutiara berganti nama menjadi Kristal Iskandar dan sekarang dirinya menjadi Nona muda keluarga Jackson.

Keluarga yang terkenal dengan kerajaan bisnis hanya memiliki dua penerus, dari satu ayah dan ibu yang berbeda.

Ahlan dan Tirta dua pewaris yang saling memperebutkan kekuasaan untuk menjadi nomor satu mengantikan ayah mereka, Ahlan menikah juga tidak jauh dari keinginan ibunya demi warisan.

Setelah pernikahan Ahlan kembali lebih dulu ke rumahnya, meninggalkan Muti yang masih terdiam kehabisan kata-kata.

"Kristal, kita berhasil menyelamatkan perusahan. Ahlan bisa dijadikan mesin uang untuk kita tetap menjadi orang kaya." Mommy Kris memeluk Muti erat.

"Kaya matamu, kenapa tidak kamu saja yang menikahi lelaki menyeramkan itu." Muti berteriak langsung berlari pergi dari tempat acara pernikahan.

Sejalan-jalan Muti mengumpat, berlari kencang meyelamatkan dirinya, dia tidak ingin menjadi istri lelaki lumpuh yang menyeramkan.

Sebuah motor dengan kecepatan tinggi, langsung tergelincir dan jatuh karena menghindari Muti yang berlari menggunakan baju pesta.

"Woy, cari mati kamu ya?"

"Setiap orang cari hidup, jalanan ini besar kamu bisa ke tengah sedikit." Muti mengukur jalan, memarahi pengendara motor.

"Aku yang jatuh dan hampir mati!" helm dilepas, langsung dilempar ke pinggir jalan.

"Aku yang hampir ditabrak, berarti aku yang hampir mati." Muti menendang lelaki yang ada dihadapan langsung lanjut berlari.

Suara meringis terdengar, ada perempuan gila yang lari-larian di jalan dan hampir tertabrak tapi dirinya yang disalahkan.

Beberapa mobil berhenti, langsung menarik tangan Mutiara untuk masuk ke dalam mobil dan kembali ke rumah.

"Tolong ... hei kamu yang belum mati tolong aku, mereka ingin menculik." Muti berteriak meminta tolong.

"Culik saja, wanita pemarah dan tidak tahu aturan. Syukur diculik, lalu dipotong-potong buang ke laut." Suara tawa mengejek Mutiara yang masih mengamuk.

"Sialan, awas kamu ya. Jangan sampai kita bertemu lagi, aku akan berikan kamu pelajaran." Muti dibawa masuk ke dalam mobil yang langsung melaju pergi.

Senyuman Tirtan terlihat, mana ada penculik yang menundukkan kepalanya dengan hormat, anak orang kaya yang selalu melarikan diri dari keluarga.

Kedatangan Tirtan terlambat, kakaknya sudah menikah dan kembali ke rumahnya. Padahal dia datang ingin memberikan selamat.

"Tirtan, kamu juga harus menikah. Ahlan akan menjadi pewaris utama, kamu tidak boleh kalah darinya." Seorang wanita seksi menggenggam tangan Tirtan.

Kepala Tirtan mengangguk, langsung melangkah pergi sebelum mendengar rengekan ibunya yang tidak ada habisnya.

"Sekarang waktunya bersenang-senang." Motor Tirtan melaju dengan kecepatan tinggi.

Suara musik terdengar memecahkan gendang telinga, seorang wanita cantik dan seksi sedang berjoget mengikuti dentuman musik.

"Apa yang kamu lakukan di sini? berhasil juga kamu melarikan diri." Tirtan tertawa melihat wanita yang hampir dia tabrak sudah asik berjoget.

"Menyingkir, kamu pikir aku tergoda dengan lelaki seperti kamu." Kristal mendorong Tirtan, langsung mencari tempat duduk.

Kehidupan bebas yang Kristal jalani, sungguh membuat dirinya membenci Daddy-nya yang tega menikahkan dirinya dengan pria lumpuh.

"Kamu mempunyai masalah sampai kabur dari rumah?"

"Ya, kita hidup di zaman modern kenapa masih ada perjodohan?"

Suara Tirtan tertawa terdengar, langsung meneguk minuman. Hidup menjadi anak orang kaya tidak bisa memilih pasangan sendiri, pasti ada campur tangan keluarga dengan alasan bisnis.

"Kita dilahirkan hanya untuk diperdagangkan atas nama bisnis dan kerja sama demi harta." Tirtan menatap Kristal yang sangat banyak minum, menyetujui ucapan lelaki dihadapannya.

Keduanya melanjutkan kehidupan bebas, berpesta dan bersenang-senang melupakan sejenak masalah dalam hidup mereka.

Satu tangan Tirtan memeluk pinggang Kristal, menatap wanita cantik yang masih terus berjoget meskipun sudah mabuk berat.

"Sebaiknya kita pergi Kristal, kamu sudah mabuk."

"Aku tidak mau pulang."

Kris berjalan ke arah teman-temannya, meninggalkan Tirtan yang hanya melihat dari kejauhan.

Kristal bisa bersenang-senang, sedangkan Mutiara sedang berhadapan dengan Ahlan.

***

follow Ig Vhiaazara

LIKE coment Dan tambah favorit.

HIDUP DALAM SATU NAMA

Di dalam kamar hotel dua manusia sedang bermesraan, akibat mabuk. keduanya tidak menyadari apa yang terjadi hanya mengikuti naluri nakal yang ada pada diri mereka.

Menghabiskan malam panas tanpa paksaan, saling menikmati dan melepaskan hasrat yang menjerat keduanya.

Mata Kristal terbuka, kepala pusing sekali dan perutnya bergejolak ingin muntah. Perlahan Kristal bangun dalam keadaan tubuhnya sakit semua, dan bagian bawahnya juga sakit.

Kris berjalan ke kamar mandi, memuntahkan seluruh isi perutnya melihat tubuhnya yang penuh tanda merah.

Air mata Kristal menetes, dirinya memang nakal tapi selalu menjaga kehormatan, bahkan tidak mengizinkan kekasihnya untuk menyentuhnya.

"Apa yang sudah aku lakukan? kamu gila Kristal." Kris langsung terduduk memeluk tubuhnya yang sudah kotor.

Kris melangkah keluar, melihat seorang pria yang masih tidur dan langsung mengambil pakaiannya dan melangkah pergi meninggalkan pria brengsek yang sudah mengambil kehormatannya.

Apapun yang terjadi, Kristal tidak bisa menyalahkan siapapun, dia mengingat jelas apa yang terjadi jika keduanya saling menikmati.

Sepanjang perjalanan Kristal melamun, dia merasa jijik dengan dirinya sendiri dan memutuskan untuk pulang dalam keadaan berantakan.

Sampainya di rumah Kris melihat Mommynya sedang tertawa sambil menghubungi seseorang, melihat Kristal yang berjalan kesulitan.

"Kris, kenapa kamu kembali?"

Tatapan Kristal tajam, menepis tangan wanita yang berpura-pura baik padahal dia sangat ingin Kristal angkat kaki dari kediaman mereka.

"Ada apa Kristal? apa yang Ahlan lakukan kepada kamu? setelah dia mengambil kehormatan, dan mencampakkan begitu saja." Daddy Kris menatap tajam.

Kristal tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan, dia merasa tubuhnya lelah dan membutuhkan istirahat.

Tanpa menjawab sepatah katapun, Kris langsung masuk kamar dan menguncinya. Cepat langsung menguyur tubuhnya dengan air dan berendam di dalam bathtub.

Selesai mandi Kris melihat undangan pernikahan dirinya dan Ahlan, Kris sangat takut dengan Alhan, tapi hanya Alhan yang bisa menyelamatkan diri dari keserakahan ibu tirinya.

"Apa Ahlan bisa menerima aku yang sudah tersentuh? dia tidak mungkin menerima aku." Kris menggelengkan kepalanya, lelaki lumpuh yang sangat jahat akan merenggut kebebasannya.

Pintu diketuk, Kris mengabaikan panggilan Daddy-nya. Apapun yang Alhan lakukan, Kris tidak boleh meninggalkannya sebelum mereka mendapatkan apa yang diinginkan.

"Daddy menjual Kris kepada lelaki lumpuh itu, kenapa Daddy tega sekali?"

"Kamu membutuhkan kemewahan Kristal."

"Wanita sialan itu yang menginginkannya, kenapa tidak Daddy jual saja dia?"

Suara kemarahan terdengar, jika Kristal tidak kembali ke rumah Alhan secara terpaksa Daddy-nya menggunakan pengawal.

Kris langsung berdiri, membuka kembali undangan yang sudah terjadi. Wajah Kris langsung terkejut, dia tidak merasa menikah dengan Alhan.

"Ada apa ini?" Kris meremas rambutnya, tidak mungkin dia melupakan pernikahannya.

Pintu kamar Kris dipaksa untuk dibuka, secara terpaksa Kristal meminta sedikit waktu untuk mencerna apa yang terjadi.

Sebuah buku kecil tergeletak di atas meja riasnya, Kris tidak pernah menggunakan catatan apapun, langsung mengambil dan membacanya isi di dalamnya.

Pesan yang Mutiara tinggalkan untuk saudara kembarnya, jujur Muti juga tidak tahu apapun yang terjadi secara tiba-tiba dirinya dibawa ke rumah mewah dan dipaksa menikah.

Muti juga tidak tahu Kristal sosok perempuan seperti apa, mungkinkah dia wanita baik, atau mungkin dia wanita jahat.

Di catatan Muti sudah menjelaskan jika dia sudah berusaha melarikan diri, tapi penjaga Daddy Kris terlalu ketat, wanita kampung sepertinya tidak memiliki banyak solusi.

Muti sudah menikah dengan Alhan, meminta kebaikan hati Kristal untuk menyelamatkan dari Alhan dan membicarakan apa yang terjadi kepada mereka.

Tidak akan ada yang percaya dengan ucapan Muti, kehidupan Mutiara sudah diganti dengan Kristal.

"Mutiara, siapa dia?" Kristal langsung mengambil tasnya langsung melangkah pergi dari rumah untuk menemui Mutiara.

Suara teriakan Daddy-nya tidak Kris hiraukan, langsung mengambil kunci mobilnya melaju pergi untuk menemui wanita yang bernama Mutiara.

Antara percaya dan tidak jika diri dirinya memiliki kembaran, sejak kecil Kristal putri semata wayang. Dia tidak pernah mendengar kabar jika memiliki kembaran, apalagi berada di desa.

Kedatangan Kristal disambut baik oleh penjaga mansion Alhan, langsung melangkah masuk tanpa rasa takut sedikitpun.

"Di mana Alhan?"

"Tuan baru saja pergi Nona, kenapa Nona bisa ada di luar padahal tuan muda melarangnya."

Kris tidak perduli, langsung melangkah masuk ke dalam rumah melihat seisi rumah yang terasa sepi.

Tidak ada Mutiara yang dia cari, apa yang tertulis di kertas semuanya bohong. Alhan tidak ada di rumah, wanita yang bernama Mutiara juga tidak ada.

"Kalian mempermainkan aku." Kris langsung melangkah ingin pergi.

Puluhan penjaga langsung menahannya, suara Kristal meninggi meminta pengawal menyingkir dan tidak ikut campur.

"Minggir!"

"Kami hanya menjalankan tugas Nona." Kris ditarik dan dibawa kembali ke dalam rumah.

Dari dalam kamar, Mutiara yang sedang mengobati tangannya mendengar suara keributan, langsung cepat bersembunyi.

Muti sangat takut melihat Alhan, baru satu hari menjadi istrinya Muti sudah disakiti baik hati dan perasaannya.

Ucapan Alhan yang hanya menganggapnya benalu, dan akan membuat Muti hidup di dalam neraka.

Pintu kamar terbuka, Kristal mengumpat kasar melihat darah di lantai dan beberapa pas bunga pecah.

"Mutiara, kamu ada di sini." Kristal melihat sekelilingnya, dan mengikuti bekas darah.

Muti melihat wanita yang sangat mirip dirinya, keduanya bagaikan pinang dibelah dua. Meskipun Muti hidup di desa kecantikannya sangat terawat, tidak kalah cantik dengan Kristal yang memang bergelimang harta.

Keduanya langsung berteriak kaget, saling tatap dan tidak percaya jika mereka memang kembar.

"Siapa kamu?" Kristal menampar wajahnya menganggap ini mimpi.

Mutiara memejamkan matanya, tidak percaya jika wanita yang ada dihadapannya kembarannya.

"Ini mimpi, tidak mungkin kita kembar." Kristal langsung duduk di pinggir ranjang, menatap Mutiara yang mengobati tangannya.

Air mata Muti menetes, teganya orangtunya membuang dirinya dan menganggap mati, sedangkan Kristal mendapatkan segalanya.

"Ini tidak adil, kamu hidup bahagia sedangkan aku menderita. Kenapa harus aku juga yang tersakiti hidup bersama lelaki kejam ini?" Muti menatap Kristal yang masih terdiam.

Kristal dan Mutiara saling diam, tidak ada yang bisa berpikir. Keduanya tidak tahu apapun soal masa lalu mereka, kenapa mereka bisa dipisahkan? siapa keluarga mereka sebenarnya?

"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Kris menatap Muti yang menggelengkan kepalanya.

Sekalipun Muti berhasil keluar, dia akan ditangkap kembali. Kristal juga tidak bisa lari, mereka berdua hidup dalam satu nama.

"Kita katakan saja kepada Alhan yang sebenarnya?"

"Kamu gila, keadaan akan semakin rumit. Alhan pria cacat yang kejam, kembali kepada Daddy kita akan tetap dijadikan uang." Kristal mencoba memikirkan nasib mereka.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? aku takut kepada Alhan."

"Kamu pikir aku tidak, kita berdua sama-sama akan mati ditangan dia." Kris menatap tajam Mutiara yang ketakutan.

***

follow Ig Vhiaazara

like coment Dan tambah favorit

hadiah dan vote untuk mendukung novel baru

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!