PEREMPUAN DI HARI PERNIKAHANKU

PEREMPUAN DI HARI PERNIKAHANKU

PART 1. PEREMPUAN YANG MENANGIS

“Kak Asha, ada seorang perempuan yang ingin bertemu denganmu.” Gisel membuka pintu kamar pengantin yang nampak di dekor serba putih itu, dimana Asha sedang mematut diri di depan cermin.

Asha melirik kepada calon adik iparnya ini sambil merapikan buket di tangannya sementara Lina, yang dipercayakan sebagai MUA untuk merias dirinya, memberikan sentuhan terakhir pada riasan matanya supaya terlihat lebih bold.

“Siapa?”

“Katanya teman kak Asha.”

“Biarkan dia menunggu sebentar lagi, ini hampir selesai.” Sahut Asha.

“Tapi…”

“Tapi apa?”

“Tapi, dia sepertinya sangat ingin bertemu dengan kak Asha.”

Asha mengerutkan keningnya, menatap Gina dengan sedikit penasaran.

“Temanku yang mana?”

Gisel, remaja tanggung yang baru saja menjadi siswi sebuah SMA itu menggelengkan kepalanya, dia tampak bingung menjawab pertanyaan Asha.

“Tanyakan padanya, ada apa?” Asha menatap gina melalui pantulan cermin rias di depannya, si calon adik ipar ini menggedikkan bahunya dan segera keluar sambil menutup pintu kembali.

“Temanku yang mana, ya? Masa tak bisa menunggu sampai aku keluar? Memberi selamat kan’ bisa setelah selesai prosesi akad nikah? Aku saja sekarang lagi gugup bukan main…” Asha membathin, sementara Lina tampak memandang wajah Asha di cermin dengan senyum puas.

“Perpect! Hari ini kamu akan menjadi pengantin tercantik di dunia ini.” Seloroh Lina yang membuat wajah Asha seketika merona karena tersipu.

“Kak Asha…!” Pintu kamar itu terbuka lagi dan sepertinya di dorong dengan sangat tergesa.

“Gisel?”

“Dia benar-benar sangat ingin bertemu dengan kak Asha. Sekarang dia menangis katanya…”

Belum sempat Gina menyelesaikan kalimatnya, seorang perempuan dengan dress berwarna cokelat muda selutut menyeruak masuk, wajahnya sembab, bahkan air mata nampak masih meleleh di pipinya.

“Hah…” Asha memutar kursi riasnya, menatap perempuan yang berdiri di samping Gina dengan tatapan bingung dan terkejut. Dia bingung karena tak mengenal sama sekali perempuan dengan rambut panjang yang dicepol seadanya itu dan tentunya terkejut dengan penampilannya yang seolah sedang dirundung kesedihan mendalam.

“Kamu siapa?” tanya Asha kemudian, tetap dengan kebingungan.

“Aku…aku ingin bicara padamu." Jawabnya dengan suara gemetar.

“Bicara?”

“Ya…”

“Tentang apa?”

“Tentang calon suamimu Gading.”

Asha terkesiap, saat mendengar nama calon suaminya itu disebut dari bibir perempuan yang sama sekali tak dikenalnya itu.

“Ada apa dengan kak Gading?” Gina sekarang yang mendelik pada perempuan itu, sama terkejutnya mendengar nama kakaknya di bawa-bawa.

“Aku ingin meminta pertanggungjawaban Gading, untuk anak yang ku kandung ini…” Suara perempuan itu terdengar lirih sebelum dia menunduk dan terisak, tetapi bahkan melebihi suara petir yang maha dahsyat di telinga Asha.

“A..apa? Apa maksudmu?” Asha terpaku di tempatnya duduk, tanpa sadar dia menjatuhkan buket bunga yang sedang dipegangnya sementara matanya tak berkedip memandang perempuan yang semakinkeras terisak sambil memegang perutnya yang terlihat rata.

“Hey, jangan sembarangan kalau ngomong!” Gisel berteriak pada perempuan yang tak berani mengangkat wajahnya itu.

“Aku hanya ingin mengatakan padamu, aku sedang hamil anak Gading.” Dia meringkuk, bersandar ke dinding dengan wajah takut ketika Gisel mendorong bahunya dengan wajah kesal.

“Gisel…!” Asha berdiri dan menarik calon adik iparnya itu menjauhi perempuan yang terlihat terintimidasi dengan sikap Gisel.

“Apakah kakakmu sudah datang?” Tanya Asha, berusaha bersikap tenang meskipun hatinya bergemuruh seperti hendak runtuh.

“Kak gading di kamar bersama mama, dia sedang berpakaian. Tamu undangan sebentar lagi datang.” Sahut Gisel.

Akad Nikah sekaligus resepsi pernikahan Asha dan Gading ini memang akan dilaksanakan di sebuah hotel, karena di gedung hotel ini terdapat ballroom yang cukup besar tempat untuk perhelatan resepsi sementara di samping aula itu disediakan sebuah ruangan khusus tempat melaksanakan akad nikah, sehingga hotel bintang lima ini sering di sewa orang untuk melaksanakan hajatan pernikahan karena sangat efisien. Catering dan segala dekorasinya, semuanya dipaketkan oleh pihak hotel.

“Suruh mas Gading kemari…”

“Tapi, kata mama pengantin tidak boleh bertemu sebelum akad.”

“Suruh saja mas Gading kemari!” Suara Asha terdengar meninggi dengan nada yang gemetar, Lina melihat hal itu segera keluar dari dalam kamar itu. Dengan tanpa bertanya lagi Gisel berlari keluar menyusul punggung Lina.

“Katakan siapa namamu? Sebelum aku memanggil security untuk melemparmu keluar dari kamarku karena telah berusaha menganggu pernikahanku.” Asha menggeram, sekarang dia berusaha meredam emosinya.

Jika menuruti perasaannya yang berdegup tak karuan ini, jemarinya yang berwarna warni dipenuhi lukisan henna itu akan mencekik perempuan di depannya itu.

“Namaku…Laras…” Jawabnya dengan takut-takut, jika ditilik usianya, mungkin Laras ini tiga empat tahun lebih muuda dari Asha yang sekarang berusia tepat 25 tahun di hari pernikahannya.

“Apa benar kamu hamil anak Gading?”

“Ya…”

“Bagaimana kamu mengenal mas Gading?”

“Aku mengenalnya tiga bulan yang lalu…”

“Di mana?”

“Di hotel Venus, tempatku bekerja.”

“Kamu berpacaran dengannya?”

Laras menggelengkan kepalanya sambil menunduk, jemarinya saling meremas.

“Lalu bagaimana kamu bisa hamil? Mas Gading memperkosamu?”

Laras terdiam, lalu dengan takut-takut dia mencuri pandang pada Asha yang masih membeliak padanya dalam pakaian pengantin, kerudungnya yang berenda itu disibaknya dengan sikap emosi yang berusaha di tahan seolah tak ingin melewatkan setiap gerakan perempuan yang ada di depannya itu.

“Dia…dia tidur denganku satu malam di saat dia sedang mabuk setelah pesta dengan teman-temannya. Dia…memaksaku melakukannya, aku tak bisa menolaknya.”

Asha berdiri seperti patung manekin di depan Laras yang sekarang lebih gemetaran dari sebelumnya.

“Jangan mencoba membohongi aku. Aku akan melaporkanmu kepihak berwajib telah melakukan fitnah pencemaran nama baik. Tidak hanya kamu tapi semua keluargamu akan ku tuntut!”

Dia benar-benar hampir tak percaya, Gading, laki-laki yang sebentar lagi menjadi suaminya itu tega melakukan hal ini padanya.

“Mbak boleh melaporkan aku…aku pasrah, mbak. Aku cuma punya ibu angkat, pemilik panti Asuhan Bunga Cinta. Aku tidak perlu mencemaskan apapun, selain bayi yang kini ada di rahimku ini.” Jawaban Laras yang lirih membuat Asha tercengang, berusaha membuat dirinya tetap menahan sejuta amarah yang seolah hendak meruah dari dadanya.

Selama ini, Gading adalah pria yang baik, yang bahkan menyentuh Asha selama berpacaran sampai bertunangan dengan Asha selama dua tahun ini tidak lebih dari menciumnya. Bagaimana mungkin dia kemudian meniduri perempuan lain yang bahkan hanya dikenalnya dalam satu malam?

Pintu kamar hotel yang tidak terkunci itu di buka dari luar, Gading muncul di sana dengan pakaian koko warna putih dan peci yang senada dengan pakaian pengantin yang membalut tubuh Asha.

“Ada apa?”

Pertanyaan itu tercekat ditenggorokannya saat melihat siapa yang kini ada di dalam kamar pengantin mereka.

“La…Laras?” Wajah gading yang tampan itu merah padam begitu terkejut sampai dia tak bisa bergerak.

Hati Asha remuk redam melihat ekspresi calon suaminya itu, yang mengisyaratkan dia mengenal Laras bahkan dia tampak ketakutan dengan kehadiran perempuan itu.

Semula, Asha masih berharap perempuan ini hanya mendongeng sebuah cerita untuk mencoba mengganggu pernikahannya tapi sekarang dia merasa lututnya goyah.

Perempuan bernama Laras yang datang dengan bersimbah air mata padanya ini, tidak berbicara omong kosong.

Airmata Asha merembes keluar dari sudut matanya, sekarang dia benar-benar merasakan dunianya akan kiamat.

(Novel ini author tulis untuk mengikuti even Berbagi Cinta, semoga kiranya di sukai, yaaa🙏☺️ Jangan lupa Vote, Like dan dukungannya😅🙏☺️ Love You All)

...Terimakasih sudah membaca novel ini, love you buat semua readers...

...VOTE, LIKE dan KOMEN kalian selalu author nantikan, ya....

Terpopuler

Comments

Atiek As Ardhy

Atiek As Ardhy

ini novel ketiga

2024-09-23

0

Masfaah Emah

Masfaah Emah

aku mampir kak.... 🙏

2023-04-14

0

Arieee

Arieee

👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2022-07-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!