PART 2 MENIKAHLAH DENGANNYA

"Kamu mengenalnya, mas?” Bibir Asha gemetaran, tubuhnya limbung, dengan sigap Gading menahan tubuh calon istrinya itu. 

“Aku tidak benar-benar mengenalnya. Dia…dia hanya seorang pelayan di hotel Venus, bukankah kamu sudah tahu jika tiga bulan yang lalu saat pesta bujang dengan teman-teman kantorku, dia ada melayani kami.”

“Tapi mas Gading tidak pernah bilang jika mas tidur dengannya!” Asha menepis tangan Gading, berusaha tegak meski kepalanya terasa akan meledak, matanya melotot pada laki-laki yang kelihatan serba salah itu. 

“Tapi…tapi itu tidak sengaja. Aku hanya sedang mabuk.”

“Mas benar-benar tidur dengannya???”Asha masih berharap Gading menyanggah pertanyaannya itu, bahwa semua yang dikatakan perempuan di depannya ini adalah bohong.

“Itu…itu tidak seperti yang kamu fikirkan. Itu hanya kesalahan.” Gading benar-benar gelagapan lalu dengan penuh kemurkaan dia berbalik menatap kepada Laras yang semakin tertunduk, diam seribu bahasa. 

“Tapi dia mengaku kalau sekarang dia hamil anakmu, mas!”Asha tanpa sadar berteriak dengan voluume tinggi.

“Kenapa kamu kemari?! Bukankah sudah ku katakan jangan pernah muncul lagi di depanku? Apakah uang yang ku berikan padamu tempo hari belum cukup untuk menggugurkan bayi itu?” Teriaknya pada Laras. 

Perempuan itu tidak menyahut menerima bentakan dari Gading tapi bahunya bergoncang menandakan dia sedang menangis. 

“Astagfirullah…”Asha memegang dadanya, jantungnya berdegup tak teratur. Gading bahkan sudah lebih tahu jika Laras telah hamil akibat perbuatannya bahkan sudah menyuruh Laras menggugurkannya. Asha benar-benar sangat terpukul sekarang.

“Bagaimana mungkin mas Gading hendak membunuh darah daging mas Gading sendiri? Itu dosa yang sangat di laknat Allah, mas…”Asha menggigit bibirnya, matanya berkaca-kaca.

“Tapi itu tidak disengaja…”

“Disengaja atau tidak, bayi itu sudah hidup, mas. Dia melekat di rahim dan mempunyai ruh. Dia anakmu, mas.  Jangan bersembunyi di belakang kekhilafanmu untuk mencoba menghalalkan perbuatan kejammu itu.”

Laras semakin sesenggukan di tempatnya berdiri saat Asha menyahut alasan dari Gading. 

“Aku sudah berusaha mencoba menggugurkannya, pak seperti perintah pak gading, tapi…tapi saat aku mau melakukannya, rasanya akuu tak tega.”Laras berkata di sela sedu sedannya.

“Aku tahu ini adalah kesalahanku, aku minta maaf jika harus begini. Tapi…tapi aku juga tidak ingin menghancurkan pernikahan mbak Asha.” Wajah sembab itu terangkat memandang pada Asha dengan takut-takut. Dia sama sekali tidak berani memandang pada Gading yang wajahnya merah padam seolah ingin menelannya bulat-bulat.  

“Aku tidak minta dinikahi oleh pak Gading, aku hanya ingin mbak Asha menerimaku sampai aku melahirkannya saja. Setelah itu kuu akan pergi setelah menyerahkan bayi Pak gading pada mbak Asha…”lanjutnya dengan suara yang terpatah-patah sambil menurunkan lututnya, bersungkur. 

Asha terdiam, menatap lurus pada perempuan yang 

Tok! Tok! Tok! 

Tiba-tiba pintu kamar itu di ketuk.

“Siapa?” Asha menyambut dengan suara gemetar. 

Asha berjalan ke pintu dan membukanya sejengkal, ada Gisel yang berdiri dengan wajah pucat pasi di sana. 

“Kak Asha, mama bilang Kak Gading harus kembali, prosesi akad nikahnya kurang dari sejam lagi. Para tamu dan wali telah hadir.” Ucap Gisel dengan gugup, matanya berusaha mengintip ke dalam kamar di mana dia tahu, kakaknya sedang di sana dan perempuan yang menangis ingin bertemu dengan calon kakak iparnya tadi.

“Mas gading akan segera ke sana.” Kalimat itu terdengar lugas, sebeluum pintu itu di tutuup kembali oleh Asha.  

Sejenak suasana lengang melingkupi kamar itu, hanya isakan Laras yang terdengar lirih, nafas Gading yang tersengal-sengal antar gugup dan marah sementara Asha diam menatap tak berkedip pada dua orang yang kini ada di hadapannya dalam emosi yang berbeda itu. 

“Mas gading harus menikahi dia!” Tiba-tiba Asha bersuara, kalimat itu terdengar tegas.

Telunjuk Asha teracung kepada Laras, tetapi matanya tertuju pada Gading.

“Apa kamu sudah gila, Asha?” Gading membeliak kepada Asha. 

“Aku sedang waras, karena itulah aku menyuruh mas Gading untuk menikahinya. Jika aku gila mungkin kalian berdua sudah ku lempar keluar dari sini.” Jawab Asha tajam. 

Mendengar jika saat ini Laras, yang sebatang kara itu sedang hamil anak calon suaminya, sisi kemanusiaannya bergelegak. Bagaimana tidak, dia juga hanyalah seorang anak adopsi, yang mungkin tidak akan bisa hidup seperti sekarang jika tanpa kebaikan hati ayah dan ibu angkatnya. 

Ayah kandungnya meninggal sebelum dia di lahirkan, karena serangan jantung, sementara ibunya melahirkan dan merawat dirinya  sambil bekerja sebagai pembantu rumah tangga, di tempat keluarga kaya.

Pada saat dia berusia 9 tahun ibunya meninggal karena kecelakaan saat akan berangkat bekerja ke rumah orang kaya tempatnya bekerja itu, karena itulah dia di titipkan di sebuah panti asuhan sampai usia 12 tahun dan karena kebaikan hati keluarga Batara, keluarga sederhana tanpa anak pemilik toko kain grosiran, dia kemudian secara resmi di adopsi sebagai anak.

Berkat kebaikan mereka dia bisa sekolah sampai menjadi sarjana, kemudian bekerja sebagai sekretaris direktur di perusahaan, di mana dia bertemu Gading, salah satu manejer bidang di situ.

Sekarang di antara hatinya yang hancur, dia tak bisa menutup mata bagaimana nasib  Laras jika dia mengandung sendiri tanpa siapapun yang bertanggungjawab dan melindunginya? Bagaimana nasib bayi yang di kandung Laras tanpa seorang ayah? Dan yang lebih menyakitkan, Laras tak punya siapa-siapa di dunia ini. 

“Tapi…ini hanya kecelakaan, ini tidak di sengaja, Laras juga tahu itu.” Sergah gading. 

“Ini mungkin memang tidak di sengaja, tapi bayi itu tak berdosa.” Airmata Asha yang ditahannya dari tadi, luruh seperti derai hujan. 

Semua kekecewaan, rasa sakit dan kemarahan bercampur aduk. Di hari pernikahannya dia menerima cobaan yang begitu berat. 

“Demi Tuhan, aku tidak akan menikahinya, Asha. Hari ini adalah hari pernikahan kita. Jangan mengacaukannya. “

“Demi Tuhan, mas Gading. Aku juga tak akan bersedia meneruskan pernikahan kita, jika kamu tidak berjanji untuk menikahinya. Bayi yang ada dalam rahimnya itu adalah anakmu, mas. Apapun yang terjadi sebagai laki-laki mas harus bertanggung jawab.”  

“Tapi…tapi bagaimana aku bisa menikah dengannya?”

“Hari ini aku dan mas Gading tetap menikah, tapi sore nanti, saat semua tamu undangan sudah bubar, aku ingin mas menikahi Laras secara siri.”

“Tapi…”

“Mas tentunya tidak ingin aib ini tersebar kemana-mana, dan sebagai laki-laki yang telah mengakui dengan sadar bahwa mas benar telah menghamilinya, mas harus bertanggungjawab untuk menutub aib yang diterima Laras karena perbuatan mas, entah itu sengaja atau tidak sengaja.” Kalimat pilu itu diucapkan Asha dengan bibir yang bergetar hebat, seolah dia berusaha melakukannya dengan tulus di atas semua penderitaan dan kesakitan yang sedang mendera jiwanya sekarang. 

“Terlebih mas harus bertanggungjawab pada sebuah nyawa yang tak berdosa, yang sedang dikandung olehnya.” 

Tidak ada wanita yang benar-benar sanggup setabah dirinya sekarang, dalam hitungan jam akan bersanding sebagai mempelai dan seorang perempuan datang begitu saja seakan ingin menghancurkan semua kebahagiaannya. Perempuan itu telah lebih dulu tidur dengan mempelai laki-lakinya, bahkan sudah mengandung anak dari calon suaminya. 

“Asha, aku menolak menikahi Laras, aku bahkan hanya mengenalnya satu malam.” Gading berucap putus asa, berusaha memegang tangan Asha penuh permohonan, tapi sekali lagi Asha menepisnya, dia masih tak bisa berkelit dari rasa sakit yang kini sedang dialaminya. 

“Aku akan tetap menikah denganmu, mas. Seperti janji kita. Tetapi dengan syarat kamu harus menikahi laras setelahnya.” Mata Asha mengerjab membiarkan dua bulir bening jatuh di sudut matanya.

“Atas ijinku sebagai istri pertama, kamu boleh menikahinya.” Ucap Asha dengan satu tarikan nafas. 

Terpopuler

Comments

Masfaah Emah

Masfaah Emah

klau aku jdi Asha ga sanggup deh,mending pilih ga jdi nikah nya

2023-04-14

0

Arieee

Arieee

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2022-07-07

0

fajirah

fajirah

next

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!