"Andra!!" panggil Ersya memasuki kamar Andra. Ersya tampak terkesima melihat pemandangan putra semata wayangnya yang kini telah rapi, dengan memakai jas putih pernikahan.
"Iya ma. Ma! apakah Andra sudah tampan?" pertanyaan yang konyol, namun Andra senang menggoda mamanya itu.
Andra memang sangat tampan dari lahir, bahkan banyak wanita yang mengejarnya untuk mendampingi pria itu. Jangan lupakan harta kekayaan keluarganya yang berlimpah, dan Andra adalah pewaris tunggal Angkasa Gruf. Siapapun yang menjadi pendamping Andra, dipastikan akan bahagia, karena kehidupan dan keturunan mereka akan terjamin.
"Andra! apa kamu tidak kasihan dengan Mita nak?" suara lembut Ersya seakan menyindir dirinya dengan halus namun menusuk.
Andra menegang, pertanyaan bodoh yang selalu mamanya pertanyakan pada dirinya.
"Cukup ma, Andra tidak menyakiti Mita, Andra hanya ingin menjaga Mita, membantu keluarga Mita, mama tidak perlu ikut campur, kalau mama tidak menyukainya, silahkan mama pergi dari acara ini!" tegas Andra datar.
Andra merapikan dasi yang ia kenakan, dan langsung keluar dari kamar, percuma dia berdiam diri di kamar, pasti mamanya akan selalu berbicara seolah tindakannya selalu salah di hadapan wanita itu.
****
"Akhirnya acaranya berjalan lancar Mit?" ucap Andra tersenyum, mengelus lembut bibir munggil Mita. Setelah ijab kabul selesai, beberapa jam yang lalu dan sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.
"Apakah kamu menyukainya?"
Tuhan! bantu aku, aku takut, batin Mita menatap Andra dengan sorot mata yang khawatir. Mita belum siap melakukan hal itu.
"Ah... ak...aku suka dengan dekorasi pernikahan kita yang terlihat megah Ndra."
"Ya sudah kita ke kamar ya!" Andra menggendong Mita dengan lembut. Ia mengetahui Mita sangat lelah dengan acara pernikahan mereka.
Andra memasuki kamar yang telah di siapkan oleh Dimas dan Dion, mawar putih kesukaan Mita bertebaran di mana-mana, tercium bau harum dari kamar tersebut.
"Dion dan Dimas memang pintar mengatur selera bulan madu," Andra tersenyum. Namun, itu membuat Mita merinding dan benar-benar ketakutan.
Aku harus bagaimana ini?? aku tidak siap melakukan hal itu, aku takut. Mama! papa! tolong Mita. Mita takut, apalagi Andra terlihat menyeramkan," batin Mita tampak gelisah di gendongan Andra.
"Mita!" Andra menurunkan Mita di atas sepray polos berwarna merah tua itu.
"Iya," Mita menjawabnya dengan pelan dan hati-hati.
"Aku tau kamu belum siap kan?" Andra tersenyum memegang pelan surai gadisnya, yang kini telah sah ia miliki.
"Kalau Andra mau, aku siap kok, kan ini sudah kewajiban aku sebagai seorang istri."
Andra tersenyum, berdiri, melepas sejenak pandangannya ke arah Mita. "Mita! Mita! aku sudah mengenalmu cukup lama, aku sudah hapal raut wajah ketakutanmu melihat diriku, malam ini aku tidak akan memaksamu, karena aku tau, kau akan tersakiti."
Andra mendekat ke atas ranjang, mengacak surai Mita untuk kesekian kalinya. "Tidurlah! kamu pasti sangat lelah."
Terima kasih Tuhan, kau telah menyelamatkan aku dari Andra untuk malam ini, batin Mita menghela nafas pelan, sebenarnya dalam hati kecil Mita, dirinya merasa bersalah dengan Andra.
"Kamu jangan keluar kamar! tetap di sini! kalau kamu membantah, aku tidak akan mengampunimu," ancam Andra dengan tegas, diangguki oleh Mita dengan patuh.
"Baiklah."
Siapa juga yang ingin berurusan denganmu, aku lebih memilih tidur dari pada harus kepo kesana kemari, batin Mita menggerutu.
"Selamat tidur gadisku." Andra tersenyum, lalu menutup pintu dengan sangat pelan.
Ahh... akhirnya aku terbebas dari iblis itu, semoga dia berbaik hati untuk seperti ini, setiap malamnya, biar aku tidak takut dan terauma dengannya, batin Mita merasakan bebas sejenak.
Mengapa Mita mengatakan Andra iblis?? Ya... karena karena pria, itu dirinya tidak jadi menikah dengan tunangannya. Andra hanya seseorang penghancur dalam hubungan mereka.
****
"Mita!! maafkan aku, aku memang jahat, tapi aku sungguh mencintaimu. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk memilikimu."
Andra memegang bingkai photo berwarna abu-abu senada dengan pakaian yang mereka kenakan ketika SMA. Terlihat raut wajah bahagia terukir di photo tersebut, seorang gadis dengan rambut terurai berwarna hitam indah dan hiasan pita yang ada di kepala sang gadis. Sedangkan di samping sang gadis terlihat seorang cowok bersamanya dengan pakaian rapi namun memakai kaca mata, cowok itu terlihat enggan untuk berphoto dengan seorang gadis yang ada di dekatnya.
"Kamu sangat cantik. Semoga suatu saat nanti aku bisa memiliki hatimu, dan kamu bisa memaafkan semua kesalahan dan keegoisanku."
Setelah melihat photo itu, Andra menaruh photo tersebut di atas meja kerjanya, dan memilih beristirahat untuk menenangkan pikirannya. Semoga hari esok jauh lebih indah. Itulah harapan Andra untuk saat ini.
Sedangkan di Luar kamar Mita sibuk mencari dapur untuk mengambil air putih, walaupun dia sedikit takut, karena Andra sudah memperingatinya untuk tidak keluar kamar. Namun, apalah daya Mita tidak akan mati konyolkan karena kehausan, pasti Andra tidak akan marah kalau Mita keluar untuk mencari minuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Semoga saja Mita cepat mengetahui siapa sebenarnya Kelvin,Biar Mita bisa menerima Andra dgn ikhlas,,
2023-03-14
0
Rokiyah Yulianti
sampe sini seru thor, tapi ko aku bingung ya baca komen2 yg lain. yg bilang andra bejat main celup, tapi aku baca gada tuh adegan kek gitu. apa ceritamu udah di revisi ya thor???
2021-03-13
0
Valerie
lanjut
2020-09-16
1