"Argh, kenapa aku kasar seperti itu ke Mita, pasti sekarang dia sangat membenciku, aku harus minta maaf, aku akan ke kamarnya."
Andra memasuki kamar Mita tanpa mengetuk pintu, terlihat jelas tubuh Mita tengah tertidur lelap dengan selimut membungkus tubuh mungilnya.
"Mita!" panggil Andra lembut. Tidak ada jawaban dari Mita, membuat Andra tampak khawatir gadisnya kenapa-kenapa, dan segera beranjak mendekati tubuh mungil itu.
"Mit!" Andra mendekat dan mencoba menyentuh tubuh Mita dengan sangat lembut.
"Ternyata dia tertidur, mungkin dia kelelahan, atau dia masih marah denganku karena aku kasar tadi kepadanya."
Andra mengelus pelan surai Mita, tanpa niat ingin membangunkan gadisnya. "Maafkan aku Mita! maaf, aku bersalah kepadamu," Andra menunduk dan menyesalinya, "Maafkan aku yang sudah menyakitimu! maafkan aku yang telah memaksamu," ujar Andra lirih.
"Kamu tidak salah Ndra,
aku yang salah." Mita terbangun dari tidurnya dan tersenyum ke arah Andra.
"Mita! maaf, aku menganggu tidurmu?" ujar Andra merasa bersalah lagi.
"Tidak, aku baru saja tertidur."
Jadi, Mita memang mengetahui dari tadi Andra masuk ke dalam kamar ini dan memanggilnya, namun Mita berpura-pura tertidur.
"Mita! apakah kamu benci denganku?" tanya Andra pelan.
"Tidak sama sekali."
"Maafkan aku yang telah menghancurkan hidupmu?"
"Tidak Ndra, mungkin ini semua sudah takdirku." Mita tidak bisa menyalahkan takdir. Dia harus pasrah walau tampak menyakitkan untuk dia lewatkan.
"Andra!" panggil Mita kembali. Mita menghela nafas pelan dan semoga Andra memahaminya dan memberikan nya izin kepadanya, "Apa aku boleh meminta sesuatu?" tanya Mita kembali dengan lembut.
"Apapun akan aku berikan semuanya untukmu Mita."
"Aku ingin menemui Kelvin, untuk yang terakhir kalinya."
Andra langsung geram, dan berdiri membelakangi Mita. "Aku tidak mengizinkanmu!" jawabnya marah.
Mita menunduk dan bersedih. Menyesali perkataannya tadi. Padahal dia akan mengakhiri semua ini. Sebaiknya aku tidak berhalusinasi, pasti Andra tidak akan mengizinkanku, batin Mita pasrah.
Karena tidak tega melihat gadisnya bersedih, Andra mengalah, dan memandang gadisnya kembali, "Baiklah, tapi aku yang mengantarmu," final Andra diangguki oleh Mita langsung.
"Benarkah?" tanya Mita bahagia.
"Iya," Andra tersenyum melihat Mita tersenyum kembali. Karena semenjak pertemuan pertama gadisnya tidak pernah sebahagia ini.
"Besok aku antar kamu menemui
Kelvin."
"Baik." ucap Mita kembali tersenyum melihat kearah Andra. Ternyata Andra tidak berubah secara keseluruhan. Mungkin tadi dia tidak bisa mengontrol emosinya. Mita sebaiknya tidak memancing emosi Andra, agar tidak menyakiti semua orang.
"Sekarang tidurlah!! Aku akan menunggu sampai kamu tertidur."
Mita mengangguk lalu mulai memejamkan mata indahnya, membuat Andra tersenyum tipis melihat gadisnya yang mulai menurut kepadanya.
***
"Mita!" panggil sang mama tampak sedih, melihat putri pertamanya kini akan benar-benar melepaskan masa lajang nya hanya karena kontrak itu.
"Iya ma," gadis itu berbalik dan memandang ke arah mamanya, "Mama kenapa sedih??"
"Mita tidak tersiksa kan? kalau Mita tidak kuat, mama dan papa bisa bawa Mita kabur dari sini."
Naluri Rani sebagai seorang ibu, melihat putrinya menikah tanpa dasar cinta membuat Rani benar-benar terpukul. Ia akan melakukan apapun untuk putrinya agar Mita tidak tersiksa seperti sekarang ini.
"Ma! Mita menerima Andra sebagai calon suami Mita, mama tenang ya? kalau kita kabur dari sini, itu malah membuat kita dalam masalah yang lebih besar lagi ma."
Rani memandang sendu wajah anak gadisnya. Mama mengetahui nak, perasaan Mita saat ini, maafkan kami, telah menghancurkan masa depanmu, batin Rani mengusap surai anaknya dengan lembut.
"Andra tidak menyakiti Mita kan kemarin?" Tanya Rani penasaran. Karena ia sungguh khawatir dengan keadaan putri pertamanya, ketika para bodyguard Andra menjemput Mita di kediaman mereka kemarin.
"Tidak ma, kan Andra sahabat Mita, mana Andra tega buat Mita menangis," jawab Mita meyakinkan. Andra selalu memperlakukan dirinya dengan baik sampai saat ini, walaupun sebenarnya kemarin Andra menyakitinya dan membuat Mita ketakutan. Namun, selang beberapa jam, Andra meminta maaf kepadanya dan mereka baikan.
"Ya sudah, sekarang Mita hapus air matanya! tersenyum sayang, Mita pasti kuat menghadapi cobaan ini."
Mita mengangguk, mendengarkan perkataan mamanya, menghapus air mata yang jatuh di pipi, dan terakhir mencoba tersenyum.
Aku pasti kuat, aku harus tersenyum, layaknya seorang pengantin baru yang sedang dilanda kebahagiaan, batin Mita meyakinkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Febri Ana
lanjuuutttt
2022-08-31
0
Lina aza
visualnya yg cewek cantik tapii yg cowok kurang harusmya yg cowok bule juga thour
2021-06-05
0
Rokiyah Yulianti
akhiri segera dengan kelvin mita, dia bukan cowok baik.
2021-03-13
1