"Silahkan masuk nyonya muda!! tuan Andra telah menunggu di dalam."
Seorang maid muda dengan pelayanan yang terlihat terampil dan dengan pakaian rapi menyambut kedatangan dirinya. Mita mengangguk sopan, mengikuti arah instruksi dari maid muda itu, ketika mulai memasuki pintu utama.
"Selamat datang sayang!" Andra memeluk Mita bahagia. Rasanya Andra ingin sekali bermesraan dengan gadis nya. Namun, gadisnya ketakutan karena ulahnya. Baiklah, Andra mengerti keadaan gadisnya yang masih kaku dan ketakutan. Tampak belum siap menerima dirinya.
Tubuh Mita menegang. Ini pertama kali Andra berani memeluknya dan berkata lembut kepadanya. Mita gemetar dan menghindari sentuhan Andra, "Jangan sentuh aku!" kata Mita menghindar dari pelukan Andra. Mita benar-benar ketakutan melihat kehadiran Andra.
"Baik, aku lupa, kita belum halal," ucapnya tanpa dosa dan merasa bersalah. Dan Mita tidak habis pikir dengan raut wajah Andra yang kembali datar, dan tidak merasa bersalah telah menghancurkan hidupnya.
kenapa aku takut dengan sikap Andra, Tuhan! tolong aku, batin Mita berharap lepas dari situasi ini.
"Nyonya muda! silahkan duduk," akhirnya lamunan Mita sedikit buyar, ketika mendengar seorang maid muda menyuruhnya untuk duduk di salah satu kursi mewah, yang berhadapan langsung dengan Andra.
Mita mengangguk, melepaskan sejenak pandangannya ke arah Andra. Mita kembali membantin dan sekilas melihat Andra. Andra, kamu memang sudah berubah.
"Apa kabar Mita?" tanya Andra memandang Mita yang dari tadi hanya diam membisu.
"Baik," jawabnya singkat. Padahal Andra hanya menyapanya. Tapi, kenapa dia begitu kesal dan ingin sekali marah mendengar suara itu.
"Kamu jangan takut Mita! apa kamu sudah lupa denganku, ini Andra sahabatmu, bukan orang lain."
"Aku tidak takut denganmu," jawab Mita langsung.
Kamu bukan sahabatku, kamu monster Ndra, kamu monster yang telah menghancurkan hidupku, aku kecewa denganmu, batin Mita menggepalkan tangannya.
Tidak terasa buliran air mata jatuh dari pipi Mita, takut, kesal dan marah, seperti itu yang ia rasakan saat ini. Dia takut melihat Andra dan frustasi dengan hidupnya yang di permainkan oleh takdir.
"Mita! kamu kenapa menangis? apakah aku menyakitimu?" Andra benar-benar panik melihat gadisnya menangis. Apakah dirinya keterlaluan. Walaupun seperti itu, ini juga demi kebaikan gadisnya.
"Tidak," jawabnya singkat lalu menghapus air matanya.
"Apakah kamu lelah?" Andra memegang tangan Mita dengan lembut. Mungkin Mita kelelahan karena baru sampai di mension.
Mita langsung menepisnya, membuat Andra geram dengan kelakuan Mita. Tenyata gadisnya sedikit pembankang dan Andra tidak menyukai itu, gadisnya harus menurut kepadanya dan bergantung kepadanya.
"Sekarang apa mau mu?" bentak Andra marah, semua penghuni mension takut melihat Andra. Andra mencengkram wajah Mita dengan cukup kasar, membuat wajah Mita memandang langsung ke arah Andra.
"Aku tidak menyukai gadis pembangkang, dan melawan, atau keluargamu akan tahu akibatnya."
Mita menangis, terkejut mendengar ancaman Andra. Andra membentaknya. Di mana Mita akan meminta pertolongan kabur dari rumah ini.
Seakan tersadar Andra melepaskan cengkraman itu dan mengatur emosinya. Kenapa aku kasar kepadanya? argh, pasti dia sangat ketakutan, batin Andra menyesal.
"Dimas! antar dia ke kamar!" perintah Andra melemas.
"Baik tuan muda," Dimas yang dari tadi menunggu perintah, langsung berjalan dan beralih membawa koper Mita.
"Silahkan nyonya muda!"
Mita mulai menghapus air matanya, dan menuruti perintah Andra. Bahkan rasa perih di wajahnya tidak terasa, karena ketakutan dirinya akan melihat kemarahan Andra untuk pertama kalinya.
"Ini kamar nyonya muda, silahkan istirahat! kalau nyonya muda ada perlu panggil saya."
"Baik," Mita langsung membuka kamar tersebut.
"Nyonya muda!" Dimas memanggil kembali. Membuat Mita memberhentikan langkahnya untuk masuk ke dalam kamar mewah itu.
"Iya," Mita berbalik dan menatap wajah tegas bodyguard Andra itu, yang bernama Dimas.
"Maaf nyonya muda atas kelancangan saya! sebaiknya nyonya muda menuruti segala perintah tuan Andra! karena itu akan berdampak ke keluarga nyonya muda dan kita pekerja di sini, mohon maaf saya permisi."
Apakah aku salah? aku membuat mereka di dalam kesengsaraan, kemarahan Andra pasti berdampak ke semua orang, batin Mita menatap kosong kepergian Dimas.
Mita langsung memasuki kamar mewah yang telah di sediakan Andra, memilih istirahat itulah pikirannya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Andra ituningin menyelamat kannmundari kekasih mu yg kau puja2 itu Mitaaaa…
2023-03-14
0
Qaisaa Nazarudin
Lho katanya sahabatan,kok malah takut gitu sih?
2023-03-14
0
Lina aza
ternyata si Kevin laki2 murahan jijik untuk Mita g jadi ma Kevin😇
2021-06-05
0