Sembilan Pusaka Nusantara

Sembilan Pusaka Nusantara

Bab 1 Prolog

Siang itu suasana kampus mendadak ramai, dikarenakan hari ini adalah wisuda kampus permata hati, semua orang sibuk dan bersiap menuju kursi masing - masing, orang tua pendamping dan para wisudawan diarahkan oleh panitia kampus penyelenggara. Adapun Deni Mahesa Wijaya termasuk kedalam mahasiswa yang akan diwisuda, Deni adalah mahasiswa jurusan sejarah kepurbakalaan, dimana dirinya senang dan sangat tertarik dengan benda - benda bersejarah, terutama benda- benda pusaka dari tanah nusantara.

Biarpun termasuk mahasiswa cerdas dan berprestasi, orang tua Deni patut khawatir, terutama ibu Deni, karena hobbynya itu pula membuat Deni lebih tertarik terhadap benda pusaka dari pada dengan lawan jenisnya, secara dari segi fisik Deni tergolong pemuda yang tampan.

Setelah pembukaan dan wejangan dari para petinggi kampus, tibalah saatmya mengumumkam siapa saja mahasiswa yang masuk kedalam kategori cumluade, dan tidak diduga nama Deni Mahesa Wijaya menduduki peringkat pertama mahasiswa Cumluade. Kerja keras tidak menghianati hasil, setelah penelitian dan riset yg dilakukannya hampir dua tahun Deni menjadi sorotan, terlebih judul skripsinya agak unik dimana dia mengupas sembilan pusaka nusantara yang konon jika disatukan akan menjadi senjata yang tanpa tanding. Cukup aneh memang, diusianya yang masih sangat muda, deni sangat tertarik dengan benda - benda pusaka. karena biasanya anak - anak muda lebih tertarik dengan hobi variasi sepeda motor, mobil, atau jalan - jalan ketempat - tempat seru lainnya, sedangkan Deni lebih memilih jalan - jalan ketempat mistis dan bertuah

Kekhawatiran ibu Deni karena memang cukup beralasan mengingat sejarah panjang keluarga Wijaya yang merupakan keluarga istimewa, apalagi hobinya itu, merupakan turunan dari eyang kakungnya yang tidak lain adalah ayahnya sendiri Romo

"Ini mas, akibat dari seringnya Deni bergaul sama Romo, aku sudah wanti - wanti jangan sampai Deni berurusan dengan benda - benda mistis itu, ruh penjaga pusakalah, ritual pemandian pusakalah, ini sudah abad 21 mas, dimana banyak anak muda ambil jurusan kedokteran, hukum, ekonomi atau bahasa, eh anak kita malah sibuk dengan klenik, kata ibu Deni sedikit kesal.

'Biar saja lah bu, toh itu pilihan dia, jurusan sejarah juga tidak jelek, lagi pula bapak bangga sama Deni, dia mau menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, lagi pula jarang lho ada anak muda yg mau berurusan dengan benda - benda peninggalan seharah kata bapak sambil tersenyum.

"Huuh sampean ini mas, apa tidak khawatir dengan masa depannya, aku ingin Deni ambil jurusan kedokteran atau teknik agar bisa menggantikan kita, tapi mas malah menyetujui saat Deni mengambil jurusan sejarah. Awas saja ya, aku tidak mau anak kita seperti romo atau seperti abak, orang tua kita sudah memberi pengaruh buruk sama Deni"

'Lah kok bawa - bawa romo sama abak?? Ingat mereka orang tua kita bu, romo itu bapakmu, dan abak itu bapakku, mereka tidak salah mereka banyak mengajarkan budi perkerti dan tata krama pada Deni, dan mereka juga yang mengajarkan Deni lebih dekat dengan Allah dan tidak lupa untuk beribadah dan bersedekah lalu...

"lalu mengajarkan ilmu silat, kebatian dan memperkenalkan benda-benda pusaka tidak jelas itu, timpal ibu deni dengan kesal terserahlah mas, jika sampai Deni tidak punya masa depan aku tidak mau tau, kamu yang urus Deni titik.

Perdebatan orang tua Deni menyisakan diam. Ditengah lamunan keduanya mereka dikejutkan oleh Deni yang datang dengan membawa plakat wisudawan terbaiknya, namun hal tersebut tidak membuat ibu Deni senang, wajahnya murung sejak pagi, bapak hanya menggeleng dengan senyum tipis...

"Pak/Ibu Deni lulus"

'Ya selamat ya le, semoga cita - citamu bisa tercapai, Aamiin. .'

"Jadi dukun maksudnya? Anak sama bapak sama saja, kalian itu bikin pusing ibu" tanpa mengucap sepatah katapun ibu Deni beranjak ke mobil, yuk lah pulang, capek dari tadi duduk terus dan melangkah pergi meninggalkan bapak dan Deni...

'Sabar ya ngger, ibumu sedang banyak masalah saja, nanti bapak ajak bicara lagi ibumu, kata bapak menenangkan hati Deni'

Deni paham ketidak sukaan ibunya pada pilihannya yang lebih senang belajar sejarah arkeologi, ibu Deni sangat berharap agar kelak Deni bisa menggantikannya sebagai penerus rumah sakit harapan indah yang telah dirintisnya selama lebih dari lima belas tahun, tapi harapan itu sirna, karena Deni lebih memilih jurusan serajarah kepurbakalaan, ditengah kebimbangan tersebut, angin keberuntungan berpihak pada Deni.

Saat Deni dan keluarganya hendak pulang, mereka didatangi sekelompok orang,

"tunggu kata salah seorang pria berjas hitam, perkenalkan diri, saya Sandi dari Dipaserra Corporate yang bergerak dibidang Arkeologi, kami tertarik untuk mengundang dan berharap nak Deni bisa bekerja ditempat kami, tentu saja nak Deni juga nanti akan diberikan kesempatan untuk mengikuti program beasiswa belajar S2 diuniversitas bergengsi diluar negeri, ini adalah surat undangan resmi dari perusahaan, dan sebagai kompensasi nilai terbaik bos saya bapak Jaya Serra memeberikan sedikit hadiah

Sandi mengeluarkan amplop coklat berisi uang, sebagai kompensasi untuk Deni, ibu dan bapak menatapnya dengan terkejut terimalah hadiah kecil ini nak Deni, uang tunai sebesar 25 juta rupiah, mohon diterima, dan ini kartu nama saya" Sandi berjalan ke arah Deni dan memberikan amplop uang dan juga kartu namanya, sambil berkata kami memiliki suatu yang menarik nak Deni, sambil memperlihatkan foto di handphonenya, seketika Deni terkejut dan terdiam..."

Baiklah nak Deni, kami sangat berharap dengan keahlian yang nak Deni miliki, nak Deni bisa bergabung bersama grup Dipaserra Corporate.

Tak lama sebuah sedan Mercy mendekat dan berhenti didepan Sandi, dan pria itu langsung masuk kedalam mobilnya tanpa berkata apa-apa lagi"

Memecah keheningan bapak bersorak gembira, wah hebat kamu Den, belum kerja sudah dapat kompensasi 25 juta, ini harus dirayakan nih seru bapak, kita makan - makan direstoran ajak kakak kamu dan semuanya, boleh ya Le, seru bapak menatap Deni.

Deni hanya mengangguk, semnetara tanggapan lain diberikan oleh ibu, ibu Deni terlihat makin murung dengan senyum yang dipaksakan

Mereka menuju rumah, dalam perjalanan pulang deni masih terbayang dengan apa yang diperlihatkan oleh Sandi, itu adalah batu giok Es dan jika pengelihatanku tudak salah, yang ada didalamnya adalah Keris Tameng Kegelapan seru Deni dalam lamunnya, seketika bapak mengejutkan Deni.

Kamu mikirin apa le, jika kamu memang ingin bekerja disana, pergilah nak, jangan bebani pikiranmu, masalah ibu biar bapak yang bicara, yang penting bagi bapak kamu bisa bertanggungnjawab dengan keputusan yang sudah kamu ambil,

pesan bapak, dibalik kemampuan dan kekuatan yang besar, ada tanggung jawab yang besar nak.

kamu diberkahi kecerdasan yang bisa memahami benda-benda sejarah, perjuangkan apa yang menurutmu benar nak, semangat ya nak, bapak bangga sama kamu nak, besok pagi kamu boleh pakai mobil mana saja yang kamu mau nak, perhatikan penampilanmu, pakailah pakaian yang baik, nanti malam kita cari pakaian ya, agar anak bapak tambah gagah dan keren hehehe seru bapak.

"Terima kasih banyak pak, tapi Deni rasa tidak perlu, Deni pakai baju yang lama saja dan pakai sepeda motor biasanya saja, Denikan baru akan mulai bekerja pak, Deni ingin belajar mandiri dan buktikan pada ibu bahwa apa yang Deni pilih tidak salah"

'seketika bapak termenung, dan menatap Deni dengan tatapan haru, bapak lalu memeluk Deni, baik nak jika itu maumu, tapi bapak akan selalu mendukungmu, cerita semua sama bapak ya nak, jika ada masalah bapak akan selalu ada buat kamu, jangan sampai kamu terjerumus kepergaulan yang tidak baik ya nak.'

"Lebay amat seru ibu menatap Deni dan bapak, drama apa lagi ini, bukannya masuk lalu ibu mengambil handphonenya yang tertinggal dimobil," bapak dan Deni terkejut dan akhirnya berlalu kedalam rumah...

Seorang gadis berusia sekolah menengah atas, langsung berlari memeluk Deni, selamat ya mas Deni, seru gadis tersebut, wah yang wisuda traktir-traktir nih, seru Ratna, Ratna adalah adik bungsu Deni, Ratna adalah gadis cantik berambut panjang dengan wajah yang manis.

"Beres Ratna, mas mu baru dapat rizky besar, uangnya banyak, dapat uang dua puluh lima juta, tuh hebatkan kakakmu, seru bapak dengan senyum penuh kebanggaan."

'yang bener mas, dua puluh lima juta? wah masnya siapa dulu dong, Ratna mencium pipi kakaknya, sambil berkata, mas ini hp ku sudah lama lho, boleh ya hp ku digantiin yang baru sambil bergelayut manja kepada Deni, ya mas ya, masa tega mas lihat adeknya yang cantik ini dibully karena hpnya sudah kadaluarsa seru Ratna'

" ya nanti mas belikan, sekalian temenin mas cari baju ya, buat besok interview besok, biar masmu tambah ciamik hehehe seru bapak menimpali dengan canda tawa."

"mengenai Ratna dia karena memang hanya berdua, Ratna sangat dekat dengan Deni, dan sikap manjanya kadang sering membuat orang salah sangka jika Ratna adalah pacarnya"

Terpopuler

Comments

Mas Uan

Mas Uan

sejauh ini tidak begitu jauh juga tapi tatabahasamu oke tood..

2024-09-01

0

Pangkas Herman

Pangkas Herman

enjoy

2024-08-25

0

rajes salam lubis

rajes salam lubis

mantap, baru nyimak thor.
lanjutkan

2022-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3 Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4 bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5 Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6 Bab 6 - Penyatuan
7 Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8 Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9 Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10 Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11 Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12 Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13 Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14 Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15 15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16 Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17 Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18 Bab 18 Pulau Sumatra 2
19 Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20 Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21 Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22 Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23 Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24 Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25 Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26 Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27 Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28 Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29 Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30 Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31 Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32 Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33 Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34 Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35 Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36 Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37 Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38 Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39 Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40 Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41 Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42 Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43 Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44 Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45 Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46 Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47 Bab 47 Bertemu Batara Kala
48 Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49 Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50 Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51 Bab 51 - Tiba di Jakarta
52 Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53 Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54 Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55 Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56 Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57 Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58 Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59 Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60 Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61 Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62 Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63 Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64 Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65 Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66 Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67 Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68 Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69 Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70 Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71 Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72 Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73 Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74 Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75 Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76 Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77 Bab 77 Hilangnya Musa 3
78 Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79 Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80 Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81 Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82 Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83 Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84 Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85 Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86 Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87 Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88 Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89 Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90 Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91 Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92 Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93 Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94 Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95 Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96 Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97 Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98 Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99 Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100 Ban 100 - Air Telaga Surga
101 Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102 Bab 102 - Pengendalian Diri
103 Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104 Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105 Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106 Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107 Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108 Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109 Bab 109 - Santri Songo
110 Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111 Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112 Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113 bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114 Bab 114 - Pedang Khalifah
115 Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116 Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117 Bab 117 - Rencana Besar 1
118 Pengumuman
119 Bab 119 - Rencana Besar 2
120 Bab 120 - Rencana Besar 3
121 Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122 Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123 Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124 Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125 Bab 125 - Negosiasi
126 Bab 126 - Negosiasi 2
127 Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128 Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129 Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130 Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131 Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132 Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133 Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134 Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135 Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136 Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137 Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138 Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139 Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140 Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141 Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142 Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143 Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144 Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145 Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146 Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147 Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148 Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149 Bab 149 - Tubuh Istimewa
150 Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151 Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152 Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153 Permohonan maaf
154 Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155 Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156 Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3
Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4
bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5
Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6
Bab 6 - Penyatuan
7
Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8
Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9
Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10
Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11
Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12
Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13
Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14
Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15
15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16
Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17
Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18
Bab 18 Pulau Sumatra 2
19
Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20
Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21
Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22
Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23
Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24
Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25
Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26
Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27
Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28
Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29
Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30
Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31
Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32
Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33
Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34
Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35
Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36
Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37
Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38
Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39
Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40
Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41
Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42
Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43
Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44
Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45
Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46
Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47
Bab 47 Bertemu Batara Kala
48
Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49
Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50
Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51
Bab 51 - Tiba di Jakarta
52
Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53
Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54
Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55
Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56
Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57
Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58
Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59
Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60
Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61
Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62
Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63
Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64
Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65
Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66
Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67
Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68
Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69
Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70
Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71
Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72
Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73
Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74
Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75
Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76
Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77
Bab 77 Hilangnya Musa 3
78
Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79
Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80
Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81
Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82
Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83
Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84
Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85
Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86
Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87
Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88
Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89
Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90
Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91
Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92
Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93
Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94
Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95
Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96
Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97
Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98
Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99
Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100
Ban 100 - Air Telaga Surga
101
Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102
Bab 102 - Pengendalian Diri
103
Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104
Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105
Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106
Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107
Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108
Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109
Bab 109 - Santri Songo
110
Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111
Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112
Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113
bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114
Bab 114 - Pedang Khalifah
115
Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116
Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117
Bab 117 - Rencana Besar 1
118
Pengumuman
119
Bab 119 - Rencana Besar 2
120
Bab 120 - Rencana Besar 3
121
Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122
Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123
Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124
Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125
Bab 125 - Negosiasi
126
Bab 126 - Negosiasi 2
127
Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128
Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129
Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130
Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131
Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132
Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133
Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134
Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135
Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136
Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137
Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138
Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139
Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140
Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141
Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142
Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143
Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144
Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145
Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146
Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147
Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148
Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149
Bab 149 - Tubuh Istimewa
150
Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151
Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152
Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153
Permohonan maaf
154
Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155
Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156
Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!