Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2

Catatan sebelum membaca, cerita ini hanyalah cerita fiksi, semua hanyalah hasil imajinasi penulis saja, jangan sampai gagal paham ya, selamat membaca

Deni perlahan duduk sambil tetap merasa tidak enak hati, dimana orang besar seperti bapak Jaya Dipa, mau menuangkan teh untuknya, "selamat pagi pak"

'Selama pagi nak deni'. Tidak perlu sungkan nak, saat ini adalah susana sarapan pagi, karena kamu tamu disini, tidak ada salahnya bila saya menuangkan teh untuk nak Deni'. Sambil menyeruput tehnya Bapak jaya memulai obrolannya

" aku sudah memperhatikanmu sejak lama, aku sendiri sangat kagum atas bakat yang kau miliki, Sandi bawa kemari, baik pak Jaya. Sandi menyerahkan kotak hitam kepada pak Jaya, lalu menunjukannya kepada Deni."

Sulit dipercaya, ini batu giok putih, dimana menurut cerita kekuatannya bisa mengunci dan menekan kekuatan benda - benda pusaka, banyak benda pusaka yang telah dikurung didalam giok ini, dan kini keris tameng kegelapan ada didalam benda ini, benar - benar sulit dipercaya, seru Deni sambil terus memperhatikan batu giok putih yang didalamnya tersimpan keris tameng kegelapan.

'Matamu sangat jeli nak Deni, aku tau apa yang ada dipikiranmu, tolong berikan batu itu pada saya, kata pak Jaya'

Deni menyerahkan batu giok putih kepada pak Jaya

"Tak lama pak Jaya berkomat - kamit merapal mantra, dan dirinya juga membentuk segel tangan kemudian menyentuh batu giok putih, 'lepaskan'.

Tak lama Deni dan Sandi merasakan aura yang sangat menekan, udara disekitar ruangan mendadak jadi tidak setabil, dan terus memberi tekanan, tak lama aura berwarna hitam pekat keluar dari batu giok putih, dan kepulan asap hitam pekat tersebut membentuk keris luk lima dengan pamor yang sagat indah tapi juga memberi tekanan yang besar, Deni hampir pingsan dibuatnya, namun keanehan terjadi, tiba - tiba tubuh Deni diselimuti aura biru menyala dan melindungi seluruh tubuh Deni, tubuhnya kini tidak lagi merasa tertekan, tapi juga sangat nyaman, dan dari tubuh Deni keluar kepulan asap biru pekat yang membentuk sebuah pedang berukuran panjang sekitar 1 meter, dengan gagang yang berbentuk kepala burung merak.

"Pak Jaya tersentak, Pedang Cahaya Langit yang melegenda??? Tapi bagaimana bisa? Sebenarnya siapa anak ini? Sepertinya ini akan menarik".

'Pedang itu terus berputar diatas kepala Deni, dan perlahan menjadi kepulan asap biru yang terbang kesamping Deni dan secara perlahan berubah wujud menjadi seorang kakek tua berjubah biru, dan menatap tajam ke arah pak Jaya.

"Apa yang kau inginkan dari cucuku? Seru pria tua tersebut" sambil terus mengeluarkan aura menekan dari tubuhnya dan menatap dingin kearah pak Jaya?"

'Tiba-tiba Keris tameng kegelapan juga berubah wujud menjadi sosok pria tua berjubah hitam, yang berdiri disebelah pak Jaya'

""Lama tidak bertemu Astagina seru pria berjubah hitam tersebut, menatap dingin kearah pria berjubah biru?""

"'Tidak perlu basa - basi Janitra, tidak akan aku biarkan kau mengganggu atau mengusik trah Wijaya kata pria berjubah biru sambil terus mengeluarkan aura yang sangat menekan, Sandi sendiri sampai bersusah payah mengatur tenaga dalamnya dan terus mengalirkan tenaga dalamnya ditengah tekanan dua aura yang sangat kuat"

""Tuanku hanya ingin bekerja sama dengan trah Wijaya, kami tidak ada niat lain, karena ramalannya sudah semakin dekat, seru Janitra""

'Pak jaya membuka pembicaraan, mohon maaf eyang Wesi Astagina, jika yang aku lakukan sudah mengusik eyang Wesi, tapi seperti yang dikatakan eyang Janitra, aku hanya ingin meminta bantuan nak Deni, namun jika nak deni kurang berkenan, kami tidak akan memaksa, sambil menundukan kepala ke arah deni'

Deni merasa bingung, orang terhormat seperti pak Jaya menunduk hormat kearahnya, Deni juga merasakan aura dinging disekitar tubuhnya, (pasti ada sesuatu dibelakangku kata deni dalam hatinya, tanpa berani menoleh kebelakang)

"Apa yang bapak lakukan, bapak bicara dengan siapa pak? Kata Deni yang kebingungan? Deni memberanikan diri ikut berbicara, tidak lama disebelahnya munculah sosok pria tua berjubah biru yang menatap kearah pak Jaya, (apa dia yang membuat pak Jaya bersikap hormat kepadaku, tapi siapa orang tua ini) seribu pertanyaan masih memghantui Deni.

'Sepertinya nak Deni tidak tau jika selama ini nak Deni telah di Jaga oleh pelindung yang sangat sakti?'

"Hah pelindung?" 'Benar nak Deni'

"Sudah tidak perlu basa-basi, tugasku adalah melindungi anak ini sampai saatnya dia siap"

'Apa eyang wesi sudah pernah berkomunikasi dengan Deni?' "Apa perlunya itu kata Astagina menatap tajam kearah pak Jaya"

Disisi lain, Segel Dewa Krisna yang ditanam Jatmiko bereaksi dengan salah satu pusaka terkuat nusantara, dan memicu keluarnya pedang cahaya langit. Jatmiko patut khawatir, karena hanya salah satu dari sembilan pusaka terkuat yang bisa mengaktifkan segel dewa krisna, dia bergegas menuju sumber aura yang memicu pedang cahaya langit bangkit, dan apa yang dirasakannya adalah keris tameng kegelapan yang memicunya, jatmiko mengambil pusaka kantung macannya dan berkata pada Kumbang agar segera membawanya ketemoat cucunya berada, bukan hal sulit bagi pusaka kantung macan untuk melacak dan pergi secepat mungkin.

'Maaf eyang Wesi, bukannya aku meragukan kemampuan eyang wesi, tapi seprti yang eyang wesi tahu, saat ini ada kelompok lain yang berusaha menyatukan 9 pusakan nusantara untuk membuka perang besar'

"Itu bukan urusanku, tugasku adalah menjaga anak ini, selebihnya bukan urusanku"

'Kau masih saja keras Astagina, kau sendiri merasakan bahwa kekuatan ruh batu langit tidak sesederhana itu, kita yang termasuk 9 pusaka terkuat harus berjibaku dan hampir musnah saat itu?' Apa kau ingin kejadian lama terulang lagi, kejadian yang tidak ingin aku ulangi, sekarang kita masih memiliki kesempatan jika kita bisa bergerak lebih dulu, kata Janitra?

"Seketika wajah eyang wesi Astagina sedikit cemas, eyang wesi tau betul betapa mengerikannya kekuatan ruh batu langit, bahkan sembilan pusaka terkuat sudah dibantu dengan kaisar langit dan raja naga dari lima elemen masih belum sebanding, untung saat itu batara ismaya mau terlibat dan akhirnya kekuatanpun berimbang, tapi hal tersebut bukan perkara mudah, jika sampai batu langit dan batara antaga bangkit, maka bisa dipastikan perang bersar tiga dunia tidak terhindarkan."

'Saat ini keturunan Narapati telah bangkit dan mulai mengumpulkan pusaka terkuat, dan Sasmaya telah ditaklukannya, meskipun belum melakukan perjanjian darah namun, kau tau jika kekuatan kita belum mampu menandingi Sasmaya, apa lagi keturunan Narapati terus melacak keberadaan batu langit, jika bukan lima segel gabungan yang mengunci kekuatannya, maka bisa dipastikan batu langit pasti sudah ditemukan, dan yang menjadi masalah keturunan Narapati tersebut telah menghentikan pencariannya dan malah memperdalam ilmu segel?'

"Apa bagaimana bisa keturunan Narapati mendapatkan keris ki Anom?"

'Itulah yang aku khawatirkan Astagina, namum akhirnya setelah melihat sendiri kekuatan keturunan Narapati, aku putuskan membuat perjanjian darah dengan trah Dipa Serra, kau yang telah lama menjaga anak itu pasti tidak tau, karena Jatmiko Wijaya telah menanamkan segel khusus yang hanya bereaksi dengan salah satu dari kami, dia benar - benar diluar dugaan, dan diluar dugaan kakek Deni datang kepertemuan tersebut."

"Ternyata itu auramu Janitra, pantas saja segelku menangkap aura yang besar dari salah satu pusaka terkuat,

'Lah Kakek kenapa ada disini Deni yang masih bingung dan belum bisa mencerna apa yang terjadi, ditambah kehadiran kakeknya membuat dirinya semakin bingung.

Kau tenang saja Le, kakek sudah disini dan akan menyelsaikan semuanya terutama urusan dengan trah dipa serra tersebut, setauku keturunan wijaya tidak pernah mencari masalah dengan trah dipa serra, kata kakek jatmiko menambahkan. Jatmiko lalu duduk disebelah Deni.

Pak Jaya kembali berbicara, sebenarnya ini salahku empu Jatmiko, aku telah lama mengamati Deni, anak ini memeliki apa yang tidak dimiliki orang lain, bahkan keturunan Wijaya sekalipun, dimana aku merasakan aura besar yang tertekan didalam dirinya, aku sangat bersyukur Deni lahir dalam keluarga Wijaya, jika ia terlahir sebagai Narapati, pasti akan sangat merepotkan, jujur saja keturunan Narapati saat ini adalah yang terlemah, tapi justru itu masalahnya, kata pak Jaya menambahkan.

"Yang terlemah? Tapi kenapa dia berbahaya, apa jangan-jangan?"

'Benar empu Jatmiko, biarpun yang terlemah, tapi dialah otak dari bangkitnya kekuatan Narapati, karena kecerdasannya ada diatas rata-rata, dialah pewaris ahli siasat terkenal dari trah Narapati, Terawan Hadiytama Narapati.'

Apa Terawan, kata Deni sedikit terkejut, Terawan adalah lulusan terbaik kedua dikampusku pak, kami juga sering bertukar informasi tentang benda-benda sejarah dan juga benda-benda pusaka, terakhir kali dia bilang saat ini lebih tertarik untuk menguasai ilmu segel dari pada bela diri atau kanuragan. Kata Deni menambahkan.

'Disitulah kecerdikannya nak Deni, dia mengirim orang bergabung untuk menyusup dan mendapatkan informasi lewat orang terdekatmu.'

Apa orang terdekatku, (jangan bilang Asep si anak DO itu, aku sudah lama mengenalnya kami selalu bersama keliling mencari benda-benda pusaka., kata Deni dalam pikirannya)

'Jika kau berpikir Asep, tentu saja dia tidak akan menghianatimu hanya karena uang, kami sudah mengujinya beberapa kali untuk membocorkan skripsimu, dengan nominal yang tiidak sedikit tapi kesetiaannya abisa kau pegang nak Deni, beruntung kau memiliki sahabat seperti Asep kata pak Jaya lagi.'

Jika bukan Asep, hanya ada satu orang yang selalu mengikutiku berburu benda-benda klenik dia adalah

MUSA kata pak Jaya dan Deni bersamaan.

'Ya Musa orangnya, jujur dia membocorkam beberapa informasi mengenai skripsimu, (Sandi berkasnya, Sandi mengeluarkan bebrapa berkas yang tak lain adalah catatan penting tentang skripsi Deni, dan juga bukti transfer sejumlah uang pada rekening Musa)

Deni tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, namun dengan semua bukti yang dilihatnya membuatnya tidak busa berkata-kata, belum lagi bukti rekaman percakapan telpon antara Sandi dan Musa membuatnya marah dan tidak percaya orang terdekatnya bisa menjadi penghianat.

'Sudah nak Deni jika dirimu langsung memutus informasi, mereka akan curiga, namun untuk saat ini mulai batasi segala bentuk informasi apapun kepada Musa, bekerjalah bersama Asep, dan untuk melawan Terawan aku sudah mempersiapkan kartu Joker yang akan mendampingimu, tunggulah saatnya nak Deni orang ini akan membantumu dan aku pastikan dia tidak akan tergoda dengan bujuk rayu apapun, percayalah, untuk saat ini sebaiknya kau persiapkan dirimu untuk mengikat jiwa dengan eyang Astagina dan empu Jatmiko adalah orang yang tepat.'

"Kakek Jatmiko yang dari tadi menyimak pembicaraan tersebut, telah mengerti garis besarnya, dan saat ini yang terpenting adalah mempersiapkan tubuh Deni untuk mengikat perjanjian jiwa dengan Astagina."

Mohon maaf nak Jaya, apa boleh sekarang aku berbicara? Kata kakek Jatmiko.

'Silakan Empu, memang sudah saatnya empu mengambil peranan, karena mereka telah memiliki keris ki Anom, akan sangat merepotkan jika mereka bisa membuat perjanjian jiwa, kata pak Jaya menambahkan.'

Perjanjian jiwa akam berbeda dengan latihan fisik yang selama ini kau lakukan nak, karena yang akan dilakukan adalah pengiatan jiwa, dimana hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara fisik, butuh mesitasi puluhan tahun agar kau siap, tapi untuk mengantisipasi hal tersebut, kakek sudah membuat pil penguat jiwa untuk berjaga-jaga, sebenarnya kakek tidak mau melakukan ini, namun melihat situasi yang ada, sepertinya tidak ada pilihan lain.

Empu jatmiko mengeluarkan pil berwarna coklat mengkilat, dan memberikannya kepada Deni.

"Minumlah pil ini agar jiwamu kuat dan siap menerima kekuatan Astagina, biarpun dirimu belum bisa memaksimalkan kekuatannya saat sudah mengikat perjanjian jiwa, tapi paling tidak kau tidak perlu meditasi puluhan tahun, kata kakek Jatmiko."

Nak Jaya bolehkah nanti aku meminjam ruang khusus agar tubuh cucuku bisa terbiasa dengan efek pil ini, sejujurnya ini adalah jalan pintas, namun ada aku belum pernah menguji pil penguat jiwa, semoga saja ini akan berhasil, kata empu Jatmiko sedikit cemas.

"Baiklah Empu Jatmiko, tempat yang kau minta akan dipersiapkan oleh Sandi, pak Jaya menatap kagum empu Jatmiko, diluar dugaan empu Jatmiko telah mempersiapkan pil tingkat tujuh, kon pil jiwa adalah salah satu pil yang sangat sulit dibuat, katanya dalam hati."

Kantung macan didunia penggemar barang gaib yang memiliki khasiat sebagai perantara kesaktian. jika dibawa bepergian biaa menghemat watu perjalanan Kantung macan ini juga bisa menggandakan uang. (sumber referensi praktisi barang gaib)

Mohon dukungannya pada para pembaca dengan memberikan

Like

Komen,

Vote dan

Tambahkam ke favorite agar Author lebih semangat lagi, dan jangan lupa untuk share cerita ini keteman-teman dan semua orang, agar lebih banyak lagi orang yang terhibur terima kasih...

Terpopuler

Comments

Mas Uan

Mas Uan

ada kata KON... blum ada lanjutannya tood..

2024-09-01

0

rajes salam lubis

rajes salam lubis

mantap mantap mantap

2022-10-10

0

rajes salam lubis

rajes salam lubis

keren

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3 Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4 bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5 Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6 Bab 6 - Penyatuan
7 Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8 Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9 Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10 Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11 Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12 Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13 Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14 Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15 15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16 Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17 Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18 Bab 18 Pulau Sumatra 2
19 Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20 Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21 Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22 Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23 Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24 Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25 Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26 Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27 Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28 Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29 Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30 Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31 Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32 Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33 Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34 Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35 Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36 Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37 Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38 Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39 Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40 Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41 Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42 Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43 Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44 Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45 Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46 Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47 Bab 47 Bertemu Batara Kala
48 Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49 Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50 Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51 Bab 51 - Tiba di Jakarta
52 Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53 Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54 Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55 Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56 Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57 Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58 Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59 Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60 Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61 Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62 Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63 Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64 Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65 Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66 Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67 Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68 Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69 Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70 Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71 Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72 Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73 Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74 Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75 Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76 Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77 Bab 77 Hilangnya Musa 3
78 Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79 Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80 Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81 Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82 Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83 Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84 Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85 Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86 Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87 Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88 Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89 Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90 Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91 Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92 Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93 Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94 Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95 Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96 Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97 Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98 Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99 Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100 Ban 100 - Air Telaga Surga
101 Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102 Bab 102 - Pengendalian Diri
103 Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104 Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105 Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106 Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107 Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108 Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109 Bab 109 - Santri Songo
110 Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111 Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112 Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113 bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114 Bab 114 - Pedang Khalifah
115 Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116 Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117 Bab 117 - Rencana Besar 1
118 Pengumuman
119 Bab 119 - Rencana Besar 2
120 Bab 120 - Rencana Besar 3
121 Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122 Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123 Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124 Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125 Bab 125 - Negosiasi
126 Bab 126 - Negosiasi 2
127 Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128 Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129 Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130 Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131 Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132 Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133 Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134 Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135 Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136 Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137 Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138 Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139 Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140 Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141 Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142 Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143 Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144 Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145 Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146 Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147 Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148 Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149 Bab 149 - Tubuh Istimewa
150 Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151 Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152 Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153 Permohonan maaf
154 Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155 Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156 Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3
Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4
bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5
Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6
Bab 6 - Penyatuan
7
Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8
Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9
Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10
Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11
Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12
Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13
Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14
Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15
15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16
Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17
Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18
Bab 18 Pulau Sumatra 2
19
Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20
Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21
Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22
Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23
Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24
Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25
Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26
Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27
Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28
Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29
Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30
Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31
Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32
Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33
Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34
Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35
Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36
Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37
Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38
Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39
Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40
Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41
Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42
Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43
Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44
Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45
Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46
Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47
Bab 47 Bertemu Batara Kala
48
Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49
Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50
Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51
Bab 51 - Tiba di Jakarta
52
Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53
Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54
Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55
Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56
Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57
Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58
Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59
Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60
Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61
Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62
Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63
Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64
Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65
Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66
Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67
Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68
Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69
Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70
Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71
Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72
Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73
Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74
Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75
Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76
Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77
Bab 77 Hilangnya Musa 3
78
Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79
Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80
Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81
Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82
Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83
Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84
Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85
Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86
Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87
Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88
Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89
Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90
Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91
Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92
Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93
Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94
Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95
Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96
Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97
Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98
Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99
Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100
Ban 100 - Air Telaga Surga
101
Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102
Bab 102 - Pengendalian Diri
103
Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104
Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105
Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106
Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107
Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108
Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109
Bab 109 - Santri Songo
110
Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111
Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112
Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113
bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114
Bab 114 - Pedang Khalifah
115
Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116
Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117
Bab 117 - Rencana Besar 1
118
Pengumuman
119
Bab 119 - Rencana Besar 2
120
Bab 120 - Rencana Besar 3
121
Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122
Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123
Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124
Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125
Bab 125 - Negosiasi
126
Bab 126 - Negosiasi 2
127
Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128
Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129
Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130
Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131
Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132
Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133
Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134
Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135
Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136
Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137
Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138
Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139
Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140
Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141
Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142
Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143
Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144
Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145
Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146
Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147
Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148
Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149
Bab 149 - Tubuh Istimewa
150
Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151
Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152
Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153
Permohonan maaf
154
Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155
Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156
Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!