Bab 2 - Dipa Serra Corporate

Catatan sebelum membaca, cerita ini hanyalah cerita fiksi, semua hanyalah hasil imajinasi penulis saja, jangan sampai gagal paham ya, selamat membaca.

Malam harinya selepas sholat magrib Deni, dan Ratna pergi kesebuah pusat perbelanjaan di ibu kota, mas kita ke mall Ambasador aja yuk, aku mau cari Handphone dulu, ya mas boleh ya mas, Deni hanya mengangguk melihat tingkah adiknya, malam itu suasana langit cukup cerah, Deni memacu motornya dengan kecepatan sedang, lima belas menit kemudian tibalah ia di Mall Ambasador, setelah memilih handphone yang disukainya, Ratna bergegas menemani Deni memilih beberapa pakaian untuk interview besok pagi, sebuah kemeja lengan panjang biru cerah menjadi pilihan Deni.

"Lho tumben mas pakai baju warna cerah, biasanya serba hitam seru Ratna"

Biar masa depanku cerah, gak surem dek, maklum ibu uring-uringan terus, mas jadi bingung

"Yang sabar ya mas, Ratna pasti akan selalu dukung mas Deni, bapak juga dukung mas Deni, ibu jangan terlalu dipikir mas, mas kan tau sendiri ibu seperti apa, mas tenang aja, aku yang akan ambil jurusan kedokteran, biar mas gak dimusuhi lagi sama ibu, sambil mengedipkan matanya, Ratna lalu menarik lengan Deni dan menggandengnya, mas laper nih, masa jalan-jalan gak beli makan, tega apa adeknya yang cantik ini mati kelaperan, seru Ratna sambil merengek kembali.

Tak lama handphone Deni berbunyi, bapak dek, ya diangakat mas kata Ratna.

Halo pak, "Halo le, sudah dapat belum yang dicari, bapak sama ibu sudah buat acara untuk syukuran wisuda kamu, bapak sama ibu ada di restoran biasanya, buruan ajak adikmu kesini ya nak," baik pak seru Deni langsung menutup telpon.

Kita kerestoran biasanya ya dek, bapak sama ibu sudah disana katanya merayakan wisudanya mas, yuk nanti ibu berubah pikiran, mas yang repot.

"Aneh cepet banget berubahnya, semoga saja ibu sudah baik ya mas,"

'Ya semoga saja dek, yuk lah cus,'

"Ok mas, terima kasih ya mas handphonenya, Ratna pasti akan tambah semangat belajarnya, seru Ratna sambil tersenyum dan melangkah bersama Deni."

Setelah 15 menit mereka tiba direstoran JavaFood langganan keluarga Deni, terlihat bapak, ibu, sudah menunggu mereka, Deni dan Ratna langsung sungkem pada ibu dan bapaknya, kebiasaan ini tetap dijaga dan dipertahankan oleh keluarga Deni, mereka makan diselingi dengan canda tawa, "Pak Ratna dapat Handphone baru dari mas Deni, bagus deh pak"

'Wah le, kamu belikan adikmu Handphone baru, bagian bapak mana le, seru bapak sambil terkekeh disusul tawa semuanya, nasib mu bener-bener sial ya le, baru juga dapat uang sudah ditodong jatah preman, hahaha kata bapak sambil tertawa.'

"Ih bapak ini, anaknya yang cantik dari lahir sepanjang masa ini, masa dibilang preman, kata Ratna sambil memonyongkan bibirnya," lah kalo premannya cantik seperti ini, Deni pasrah pak, apa daya diriku yang lemah ini, disambung tawa kecil oleh Deni, "ih mas nyebelin, jadi gak rela nih, beliin Ratna Handphone?" Gimana ya dari pada mas dingambekin seminggu, dan gak ada yang bikinin mas mie instan lagi kalo laper, ya jadi, ya, sambil mencubit manja hidung Ratna"

Sudah-sudah ayo kita makan, ibu sudah lapar ini, Kata ibu, seketika suasana hening...

"Le pergunakan uang itu dengan baik, ibu kasih waktu tiga tahun untuk kamu membuktikan bahwa pilihanmu adalah pilihan yang tepat, tapi jika dalam kurum waktu tiga tahun kamu belum jadi apa-apa, kamu harus ikut aturan ibu, kata ibu dengan nada dingin menatap kearah Deni."

'Baik bu, Deni akan berusaha yang terbaik,'

"Bagus, jadi ibu tunggu janjimu, dan kamu Ratna, karena masmu sudah salah jalan, kamu harus nurut sama ibu, selepas sekolah kamu harus masuk jurusan kedokteran, ibu sudah atur semuanya untuk kamu, jika kamu tidak mau, ibu juga tidak akan perduli lagi sama kamu, seru ibu sambil menyeruput teh,"

Bapak coba memecah keheningan tersebut, yuk makanannya sudah dingin nih nanti tidak enak, akhirnya acara makan malam berlangsung canggung, selesai makan Ratna ikut bapak dan ibunya dengan mobil, sementara Deni menggunakan motornya

Ditengah perjalanan pulang Deni terus memikirkan perkataan ibunya, dia bertekat untuk membuktikan bahwa pilihannya bukan pilihan yang salah, setelah sampai dirumah Deni langsung tertidur karena lelah seharian, biarpun sebenarnya netranya masih sulit dipejamkan namun besok adalah kesempatan besar yang tidak ingin dilewatkannya.

Keesokan paginya Deni bersiap menuju Dipa Serra Corporate, perusahaan baru yang berkembang dan mendapatkan sokongan dana dari pemerintah dan dari pihak asing ini melambungkan namanya apa lagi setelah perusahaan tersebut memiliki niat mulia dengan ingin melestarikan peninggalan Budaya Indonesia, sebenarnya Dipa Serra sendiri bergerak dibidang pertambangan, dengan niatan menjaga dan mencari situs - situs purbakala membuat perusahaan ini mendapatkan lampu hijau dari pemerintah karena beberapa barang peninggalan sejarah banyak yang ditemukan, seperti keris Empu Gandring, pusat Keraton Majapahit yang tidak bisa ditemukan, dan masih banyak lagi, dimana pemilik perusahan tersebut bapak Jaya Dipa Serra diakui memiliki ilmu kebatinan yang cukup tinggi, bahkan diusia mudanya dia bisa berkomunikasi dengan banyak ruh - ruh pusaka yang dia temukan, itu juga yang akhirnya membuat pusat keraton Majapahit bisa ditemukan lokasi pastinya dan setelah digali situs tersebut akhirnya menjadi warisan budaya paling berharga dan telah membuat pemasukan devisa cukup tinggi bagi Indonesia.

Penampilan bapak Jaya Dipa Serra sendiri tidak terlalu mencolok, beliau adalah sosok sederhana dan rendah hati yang dikenal sering membantu masyarakat miskin.

*****

Diperusahaan Dipa Serra (sudah kau temui anak itu Sandi, tanya bapak jaya pada orang kepercayaannya tersebut)

"Sudah pak, sesuai yang bapak katakan, awalnya dia acuh tak acuh, tapi setelah saya memperlihatkan Foto Batu Giok Putih, dia cukup terkejut, ditambah lagi setelah zoom pada tengah batu yang memperlihatkan Keris Tameng Kegelapan, dia sangat terkejut, dan tadi malam dia berkata akan datang pagi ini"

'Dibuat santai saja Sandi, jangan terlalu formal, karena anak ini agak berbeda, aku sudah mengamatinya sejak lama, terutama ruh penjaganya, dia salah satu ruh terkuat dari daratan Sumatra sang Panglima Kumbang.'

"Tak lama bunyi telpon terdengar, resepsionis mengabarkan jika bapak Deni Mahesa Wijaya telah sampai di lobi."

Dia datang pak, saya akan turun dan menyambutnya, "baiklah Sandi bawa anak itu ke tempat tersebut, dan batalkan semua pertemuan hari ini, aku sudah menunggu lama untuk hari ini dan aku berharap anak tersebut bisa bergabung dengan kita, dan kita bisa segera menggumpulkan ketujuh pusaka yang tersisa."

Baik pak, saya mengerti, saya mohon diri, setelah membukukan badan Sandi langsung menuju lobi untuk menemui Deni

"Wah nak Deni sudah lamakah?"

' belum pak, baru saja tiba.' "Saya senang nak Deni mau singgah ditempat kami yang sederhana ini, seru Sandi sambil menuntun Deni ketempat pak Jaya'

"Bapak terlalu merendah, tempat megah dan besar seperti ini masa di bilang sederhana pak", 'senyum dan tawa hadir sepanjang perjalan mereka, oh iya nak Deni bapak Jaya Dipa Serra ingin segera bertemu dengan nak Deni, beliau sedang sarapan dan saat ini menunggu kita untuk sarapan bersama, kata sandi sambil terus berjalan menuju sebuah ruang yang telah secara khusus dipersiapkan, tak lama terlihat oleh Deni, seorang pria berusia sekitar 50an, sedang menikmati sebatang cerutu dan secangkir teh, itu Bapak Jaya seru sandi menunjuk pria tersebut.

Ini beneran bapak Jaya Dipa Serra pak Sandi? Bapak Jaya yang terkenal di Tv itu?

"Kamu berlebihan nak Deni, itu hanya kebetulan saja, sahut bapak Jaya sambil tersenyum hangat, mau minum apa nak Deni? Kebetulan saya baru saja mendapat teh embun pagi, ini sangat baik untuk kesehatan, sambil menuangkan air teh kedalam cangkir, dan menyuguhkannya kepada Deni.

Silakan nak Deni...

'Deni agak sungkan langsung di suguhkan teh oleh bapak Jaya Dipa'

Silakan duduk nak Deni, tidak perlu sungkan, sandi memberikan beberapa berkas untuk ditanda tangani oleh bapak Jaya.

Minumlah nak Deni, ini adalah teh langka, Teh Embun Pagi, teh ini banyak dicari karena kasiatnya yang luar biasa, aromanya yang khas membuat yang menghirupnya merasa segar sepanjang masa, hehehe seru bapak Jaya Serra.

Silakan duduk nak Deni, ayo jangan malu-malu, seru bapak Jaya Serra mempersilahkan Deni untuk duduk.

Deni duduk disebelah bapak jaya Serra, dirinya menatap penuh kagum pada bapak jaya, orang besar ini sangat rendah hati dan juga ramah, pantas saja suasana kantor ini sangat nyaman, dan juga bersahabat, bapak Jaya memang seorang panutan yang baik seru Deni dalam lamunnya.

"Nak Deni, kenapa melamun? Tidak baik lho melamun pagi-pagi seru bapak Jaya sambil terkekeh, apa yang kamu pikirkan nak Deni, sepertinya nak Deni sedang banyak pikiran? Seru pak Jaya."

Maaf bapak, jika saya tidak sopan, saya kagum dengan bapak, jujur sejak menginjakan kaki dikantor ini, suasanya sangat bersahabat, dan nyaman sekali, melihat bapak disini rasanya saya tidak percaya jika saat ini saya duduk bersama bapak Jaya Serra yang terkenal itu, kata Deni.

"Bapak Jaya hanya tersenyum, semua ini hanyalah titipan nak, tidak ada yang perlu dibanggakan, yang saya lakukan hanyalah mencoba meletakkan semua sesuai pada tempatnya."

Catatan, jika kalian suka dengan cerita ini,,, yuk bantu penulis berkembang dengan memberikan like, komen dan tambahkan cerita ke favorite ya, terima kasih....

Terpopuler

Comments

Mas Uan

Mas Uan

gas kang gas...

2024-09-01

0

Ahmad Tamby

Ahmad Tamby

Mantaaaaap Brooo,lanjuuut.* Sehat Wal'afiat Selalu & Tetaaap Semagaaaaat. /Heart//Good/

2024-08-29

0

Pangkas Herman

Pangkas Herman

mantap

2024-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3 Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4 bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5 Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6 Bab 6 - Penyatuan
7 Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8 Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9 Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10 Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11 Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12 Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13 Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14 Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15 15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16 Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17 Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18 Bab 18 Pulau Sumatra 2
19 Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20 Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21 Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22 Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23 Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24 Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25 Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26 Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27 Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28 Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29 Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30 Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31 Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32 Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33 Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34 Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35 Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36 Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37 Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38 Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39 Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40 Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41 Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42 Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43 Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44 Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45 Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46 Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47 Bab 47 Bertemu Batara Kala
48 Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49 Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50 Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51 Bab 51 - Tiba di Jakarta
52 Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53 Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54 Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55 Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56 Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57 Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58 Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59 Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60 Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61 Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62 Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63 Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64 Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65 Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66 Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67 Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68 Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69 Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70 Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71 Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72 Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73 Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74 Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75 Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76 Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77 Bab 77 Hilangnya Musa 3
78 Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79 Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80 Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81 Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82 Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83 Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84 Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85 Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86 Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87 Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88 Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89 Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90 Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91 Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92 Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93 Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94 Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95 Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96 Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97 Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98 Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99 Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100 Ban 100 - Air Telaga Surga
101 Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102 Bab 102 - Pengendalian Diri
103 Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104 Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105 Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106 Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107 Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108 Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109 Bab 109 - Santri Songo
110 Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111 Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112 Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113 bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114 Bab 114 - Pedang Khalifah
115 Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116 Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117 Bab 117 - Rencana Besar 1
118 Pengumuman
119 Bab 119 - Rencana Besar 2
120 Bab 120 - Rencana Besar 3
121 Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122 Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123 Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124 Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125 Bab 125 - Negosiasi
126 Bab 126 - Negosiasi 2
127 Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128 Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129 Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130 Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131 Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132 Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133 Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134 Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135 Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136 Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137 Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138 Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139 Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140 Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141 Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142 Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143 Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144 Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145 Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146 Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147 Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148 Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149 Bab 149 - Tubuh Istimewa
150 Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151 Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152 Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153 Permohonan maaf
154 Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155 Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156 Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 - Dipa Serra Corporate
3
Bab 3 - Dipa Serra Corporate 2
4
bab 4 - Jatmiko Wijaya 1
5
Bab 5 - Jatmiko Wijaya 2
6
Bab 6 - Penyatuan
7
Bab 7 - Tubuh Naga Bintang Sempurna
8
Bab 8 - Kemunculan Pedang Antaboga
9
Bab 9 - Ujian Pertama Untuk Deni
10
Bab 10 - Kekuatan Ki Bogel 1
11
Bab 11 - Kekuatan Ki Bogel End
12
Bab 12 Menuju Kelompok Tapak Sakti
13
Bab 13 Hancurnya kelompok tapak sakti 2
14
Bab 14 - Hancurnya Kelompok Tapak Sakti 3
15
15 - Persiapan Menuju Sumatra 1
16
Bab - 16 Persiapan Menuju Sumatra
17
Bab 17 - Pulau Sumatra 1
18
Bab 18 Pulau Sumatra 2
19
Bab 19 - Pulau Sumatra 3
20
Bab 20 - Pulau Sumatra 4
21
Bab 21 - Pulau Sumatra 5
22
Bab 22 - Kedatangan Kyai Hasan
23
Bab 23 - Dua Dewi Batu Bungur
24
Bab 24 Perjalanan Menuju Gua Bulan.
25
Bab 25 - Serangan Kelompok Panah Tengkorak
26
Bab 26 - Pertempuran di Gua Bulan
27
Bab 27 - Kekuatan Bangsawan Langit
28
Bab 28 - Kemunculan Dewi Bulan.
29
Bab 29 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan.
30
Bab 30 - Perjanjian Jiwa Asep dan Dewi Bulan End
31
Bab 31 - Serangan Panah Tengkorak
32
Bab 32 - Terbukanya Portal Dunia Bawah
33
Bab 33 - Terbukanya portal dunia bawah 2
34
Bab 34 - Kemunculan Dewi Durga
35
Bab 35 Hancurnya Kelompok Panah Tengkorak.
36
Bab 36 -Menuju Istana Dasar Bumi
37
Bab 37 - Jamuan Makan Di Istana Dasar Bumi
38
Bab 38 - Latihan Untuk Deni dan Asep
39
Bab 39 - Latihan Deni dan Asep 2
40
Bab 40 - Latihan Deni Dan Asep 3
41
Bab 41 - Latihan Deni dan Asep 4
42
Bab 42 - Latihan Deni dan Asep 5
43
Bab 43 - Penyatuan Dua Kekuatan Besar
44
Bab 44 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Lagit)
45
Bab 45 - Kekuatan June (Pemimpin Bangsawan Langit 2)
46
Bab 46 - Kedatangan Para Bangsawan Langit.
47
Bab 47 Bertemu Batara Kala
48
Bab 48 - Kembali Kedunia Nyata
49
Bab 49 - Kembali Ke Jakarta
50
Bab 50 - Kembali Ke Jakarta 2
51
Bab 51 - Tiba di Jakarta
52
Bab 52 - Jakarta 2 (Tragedi Di Mall Kasabalnca)
53
Bab 53 - Jakarta 3 (Jatuhnya Keluarga Hadi Ningrat)
54
Bab 54 - Jakarta 4 (Kembali Ke Dipa Serra Corporate)
55
Bab 55 - Jakarta End (Putusnya Hubungan Persahabatan)
56
Bab 56 - Masa Lalu Batara Kala
57
Bab 57 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung 1)
58
Bab 58 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Kota Bandung End)
59
Bab 59 - Perjalanan Ke Gunung Padang (Bergerak Ke Cianjur)
60
Bab 60 - Situs Gunung Padang ( Batu Air Suci)
61
Bab 61 - Situs Gunung Padang ( Dewi Seruni Pasangan Padang Cahaya Langit)
62
Bab 62 Jakarta Bergejolak (Kontes 1)
63
Bab 63 - Jakarta Bergolak (Kontes 2)
64
Bab 64 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa )
65
Bab 65 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 2)
66
Bab 66 - Jakarta Bergejolak (Serangan Musa 3)
67
Bab 67 - Kota - Kota besar Membara
68
Bab 68 - Kelompok Deni dan Lima Pelindung Indonesia Bersatu
69
Bab 69 - Sabdo Palon Bergerak
70
Bab 70 - Kelompok Besar Gabungan Menyebar
71
Bab 71 - Surabaya (Legenda Gunung Anyar)
72
Bab 72 - Bantuan Dua Ulama Besar
73
Bab 73 - Analisis Cepat Sang Jenius
74
Bab 74 - Terbacaya Rencana Gayatri
75
Bab 75 - Hilangnya Musa 1
76
Bab 76 - Hilangnya Musa 2
77
Bab 77 Hilangnya Musa 3
78
Bab 78 - Terawan Bertemu Dewasrani
79
Bab 79 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak
80
Bab 80 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 2
81
Bab 81 - Tujuh Bidadari Mulai Bergerak 3
82
Bab 82 - Asep Melawan Amabilis
83
Bab 83 - Bantuan Para Dewa 1
84
Bab 84 - Bantuan Oara Dewa 2
85
Bab 85 - Latihan Bersama Potunia ( Bayangan Bidadari Merah)
86
Bab 86 - Latihan Bersama Putonia 2 (Lembah Raksasa)
87
Bab 87 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama
88
Bab 88 - Lembah Raksasa Tingkat Pertama 2
89
Bab 89 - Lembah Raksasa 2
90
Bab 90 - Aturan Tiga Dunia
91
Bab 91 - Lembah Raksasa 2 (Lembah Kematian)
92
Bab 92 - Pendekar Lembah Kematian
93
Bab 93 - Lembah Raksasa 3 (Gerbang Jiwa Sumber Air Kehidupan)
94
Bab 94 - Gerbang Jiwa (Gerbang Tiga Kehidupan)
95
Bab 95 - Pulau Netra (Masa Lalu Deni dan Asep)
96
Bab 96 - Pulau Netra (Penjara Jiwa)
97
Bab 97 - Gerbang Jiwa 4 (Penjara Jiwa Selesai)
98
Bab 98 - Masa Tenang (Makanan Dewa)
99
Bab 99 - Air Telaga Surga & Air Lembah Neraka
100
Ban 100 - Air Telaga Surga
101
Bba 101 - Gerbang Keenam - Pembersihan Diri
102
Bab 102 - Pengendalian Diri
103
Bab 103 - Pertemuan Kembali (Narapati Mulai Bergerak 1)
104
Bab 104 - Goyahnya Hati Bidadari Kuning
105
Bab 105 - Pil Pahit Tujuh Bidadari Terkuat
106
Bab 106 - Sepuluh Iblis Terkuat
107
Bab 107 - Persiapan Tempur Narapati
108
Bab 108 - Bantuan Ustad Faiq (Sang Ahli Ruqyah)
109
Bab 109 - Santri Songo
110
Bab 110 - Kerajaan Alas Ketonggo
111
Bab 111 - Santri Songo Bertemu DENHARIN
112
Bab 112 - Munculnya Pancaka Si Iblis Air
113
bab 113 - Deni dan Asep Vs Pancaka
114
Bab 114 - Pedang Khalifah
115
Bab 115 - Bangkitnya Dewi Racun Majapahit
116
Bab 116 - Bertemu Presiden Republik Indonesia
117
Bab 117 - Rencana Besar 1
118
Pengumuman
119
Bab 119 - Rencana Besar 2
120
Bab 120 - Rencana Besar 3
121
Bab 121 - Dewasrani dan Batara Ismaya
122
Bab 122 - Persiapan Menuju Purnama Emas
123
Bab 123 - Persiapan Menuju Purnama Emas 2
124
Bab 124 - Sejarah Purnama Emas
125
Bab 125 - Negosiasi
126
Bab 126 - Negosiasi 2
127
Bab 127 - Menjelang Purnama Emas
128
Bab 128 - Rahasia Rumah Respati
129
Bab 129 - Menjelang Purnama Emas 3
130
Bab 130 - Purnama Emas 1 (Bangkiitnya Tribuana Tungga Dewi)
131
Bab 131 - Purnama Emas 2 (Bangkitnya Prabu Hayam Wuruk)
132
Bab 132 - Munculnya Prabu Hayam Wuruk
133
Bab 133 - Bantuan Bapak Jaya Serra
134
Bab 134 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
135
Bab 135 - Ajian Jerat Jiwa dan Tarik Jiwa
136
Bab 136 - Ajian Jerat Jiwa Dan Tarik Jiwa 3
137
Bab 137 - Keputusan Empu Jatmiko
138
Bab 138 - Kitab Serat Batu Langit dan Kitab Serat Kama Sutra
139
Bab 139 - Aliansi Tiga Dunia
140
Bab 140 - Sisi Gelap Ruang Jiwa
141
Bab 141 - Kebenaran Yang Tersembunyi
142
Bab 142 - Rencana Cadangan Ustad Hadi 1
143
Bab 143 - Bangkitnya Naga Air dan Naga Bumi
144
Bab 144 - Dimensi Naga 1 (rahasia Jurus Terlarang)
145
Bab 145 Ruang Dimensi Naga 2 (Penjara Jiwa)
146
Bab 146 Ruang Dimensi Naga 3 (°Rahasia Jiwa dan Kenyataan Yang Sebenernya)
147
Bab 147 - Ruang Dimensi Naga 4 (Keputusan Sulit)
148
Bab 148 - Diskusi Pemimpin Aliansi Tiga Dunia
149
Bab 149 - Tubuh Istimewa
150
Bab 150 - Bangunkan Jiwa Dan Raganya
151
Bab 151 - Dewasrani VS Pasukan Aliansi Tiga Dunia
152
Bab 152 - Datangnya Pasukan Elit Pelindung Para Dewa
153
Permohonan maaf
154
Bab 153 - Mediasi Bersama Dunia Langit
155
Bab 154 - Negosiasi Dengan Dewasrani
156
Bab 155 - Meninggalkan Jogjakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!