Tembok tampan.

Keesokan harinya,

Ella begitu terburu-buru memilih pakaian yang akan dia kenakan ke kampus. Pasalnya hari ini dia kesiangan lagi. Dia merutuki kebodohan nya, kenapa harus mengulangi kesalahan yang sama. Sudah tau kemarin kesiangan gara-gara nonton Drakor, eh, semalem malah nonton lagi.

"Ya ampun, kok aku malah pake baju ginian sih!"Ella menilik penampilannya sendiri. Kemeja lengan pendek yang warnanya merah menyala, rok jeans diatas lutut yang begitu ketat, hingga menampilkan lekuk tubuhnya.

"Bodo ah, gak bakalan sempet inimah kalau diganti lagi."gumam Ella sembari berjalan keluar dengan terburu-buru. Sebelumnya dia juga menyambar tasnya terlebih dahulu.

"Ella, sarapan dulu."panggil sang Mamih saat Ella sudah berada di ambang pintu.

"Udah telat mih, nanti aja dikampus."dia langsung saja berlari kearah motornya. Lalu dia menjalankan nya sedikit ngebut.

Sesampainya dikampus, benar saja Dosennya sudah berada di dalam kelas. Dia sudah memulai materi pelajaran dan dia langsung menatap Ella dengan tatapan yang sulit di artikan manakala Ella sudah berada di ambang pintu.

"Telat lagi?"Dosen itu bertanya dengan sangat dingin sembari bersidekap dada.

"Iya, bapak dosen."Jawab Ella yang malah cengengesan. Tidak ada eksfresi takut seperti kemarin.

"Jangan nanya alasannya lagi ya bapak dosen, karna tetap sama seperti kemarin

Jadi bolehkan aku masuk?"Sambungnya tanpa dosa.

"Sudah datang telat, sekarang seenaknya saja ingin masuk. Untuk kali ini tidak semudah itu."Ray menatap tajam Ella.

"Silahkan kamu keluar, besok-besok jika ingin mengikuti kelas saya, jangan datang terlambat lagi."lanjutnya lalu dia kembali menerangkan materi yang tadi sempat tertunda.

"Dasar bapak dosen kejam."gerutu Ella sembari melangkah pergi dari sana.

Ray yang samar-samar mendengar gerutuan calon istrinya itu, hanya tersenyum tipis.

"Bocah kaya dia calon istri gue. yaampun bisa setres gue."gumam Ray dalam hati lalu dia menghela nafas panjang.

Sementara itu, Ella kini sedang berada dikantin sembari menikmati makanannya. Perutnya begitu keroncongan karna tadi pagi dia belum sempat sarapan.

"Dasar bapak dosen rese, ngeselin. Aku kan udah buru-buru dateng kekampus, eh, sampai sini gak di bolehin masuk. Pengen banget deh aku bikin bapak dosen itu jadi karedok, aku ulek-ulek, terus di bejek-bejek sampe benyek."Ella ngedumel sendiri sambil mengaduk-ngaduk makanannya.

"Hay, kenapa jam segini sudah dikantin? emang kamu gak ada kelas?"tanya seorang cowok yang langsung saja duduk dikursi yang berada di hadapan Ella.

"Aku ada kelas Iyud, tapi aku disuruh keluar sama bapak dosen rese bin nyebelin itu."dia menjawab dengan nada yang sangat kesal.

"Emang kenapa kamu disuruh keluar?"tanya Yuda lagi.

"Kesiangan."Jawab Ella singkat.

"Oh, pantes aja. Pak Ray itu orangnya terkenal tegas dan juga sangat disiplin, jadi dia tidak akan mentoleransi pada anak yang telat untuk yang kedua kalinya. Pasti kamu udah dua kali telat ya? karna kalau baru yang pertama kali dia akan mempersilahkan masuk."jelas Yuda panjang lebar.

"Tapikan aku udah buru-buru dari rumah, eh sampai sini gak belajar, malah ngejogrog di kantin."Ella mencebik karna masih kesal.

Merekapun mengobrol panjang lebar, sebenarnya Yuda sih yang banyak bertanya. Ella hanya menjawabnya saja, daripada Bete sendirian, kan lumayan ada yang nemenin pikirnya.

Tak terasa mereka dikantin sampai jam pelajaran pakultas Ella selesai, tapi kok Dela temannya belum kelihatan juga dia melirik kesana kemari.

"Kamu nyariin siapa?"tanya Yuda yang melihat Ella seperti tengah mencari seseorang.

"Nyariin si Dedel aku te Iyud, kemana ya? kok belum keliatan, padahal anak-anak yang lain udah pada kesini."Jawabnya cemberut.

"Mungkin temen kamu ada urusan dulu, aku temenin disini ya! sambil nunggu temen kamu."ujar Yuda menatap Ella, menurutnya Ella sangat lucu jika sedang cemberut.

"Emangnya Iyud gak ada matkul?"tanya Ella sembari memperhatikan cowok didepannya, menurutnya Yuda lumayan cakep juga.

"Aku matkulnya nanti siang."Jawab Yuda tersenyum, Ella hanya manggut-manggut saja.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat interaksi mereka.

"Apa mereka pacaran?"gumam seseorang sembari menyeruput kopi yang masih mengepul itu.

Entah kenapa? dadanya merasa tidak nyaman melihat interaksi mereka, ada rasa tidak rela dan juga dia rasanya ingin marah.

"Dedel kamu darimana dulu? aku nunggu kamu dari tadi tau."cebik Ella kesel.

"Aku tadi dari toilet dulu, Ell."Jawab Dela dan langsung menundukan diri disamping kanan Ella.

"Kok lama?"tanya Ella lagi.

"Biasa urusan wanita hehe."ujarnya cengengesan.

"Eh ini siapa La?"Dela baru sadar jika ada orang lain dimeja yang Ella tempati.

"Dia Iyud, temen barunya aku."Jawab Ella sambil menyeruput minumannya.

"Kenalin, aku Yuda."Yuda mengulurkan tangannya kearah Dela.

"Aku Dela kak."Dela menyambut uluran tangan Yuda.

"Kok Dedel panggil kakak?"tanya Ella menatap Dela.

"Kan kak Yuda ini kakel kita Ell."Jawab Dela melirik Ella.

"Oh, jadi Iyud itu kakel kita! berati aku harus manggil kak Iyud ya?"dia menatap kearah Yuda.

"Panggil senyaman kamu aja."sahut Yuda yang salting karna ditatap oleh Ella.

"Kak Iyud ajalah, biar samaan kaya Dedel."dia tersenyum tipis, tapi menurut Yuda itu sangat menggemaskan.

"Dedel, aku mau ke toilet dulu ya."Ella bangkit dari tempat duduknya.

"Ok, hati-hati jangan lari-lari ntar kepeleset."teriak Dela pada Ell yang sudah menjauh sambil berlarian.

Bruuk, dia menabrak sesuatu yang keras.

"Aduh, apasih yang aku tabrak? kok keras bener ya, sampe sakit kening aku."Ella meraba-raba apa yang dia tabrak.

"Ekhem."

"Loh kok, bersuara?"Ella mendongkakan kepalanya keatas." Eh, bapak dosen. Aku pikir tembok, soalnya keras bener."Ella cengengesan dengan tangan yang masih nangkring di dada bidang Ray.

"Mana ada tembok setampan saya."ucap Ray dingin.

"Eleh, geningan si bapak Dosen teh narsis."Ella menatap intens wajah Ray."Tapi emang bener sih, bapak ganteng. Bapak udah punya pacar belum?"tanya Ella tanpa melepaskan pandangannya dari wajah tampan Ray.

"Buat apa nanya-nanya?"ketus Ray padahal dia sedang gugup karna ditatap terus oleh Ella, tapi dia sangat pandai menyembunyikan ke gugupannya.

"Jawab aja sih, bapak dosen ganteng." bluss wajah Ray memerah, saat dibilang ganteng oleh Ella.

"Saya gak punya pacar."ucap Ray sembari menjauhkan diri dari gadis itu. Dekat-dekat dengannya tidak baik untuk kesehatan jantung, karna sedari tadi jantungnya terus berdisko ria, apalagi saat ditatap seperti tadi. Sepertinya tatapan Ella mengandung sengatan yang langsung menjalar kedalam hatinya.

"Sayang dong, ganteng-ganteng kok jomblo sih. Gak laku ya? makan nya jangan dingin-dingin amat, biar bapak dosen gak jomblo mulu."ucap Ella meledek.

"Kamu! berani ya meledek saya. Memang saya tidak punya pacar, tapi saya punya calon istri."bener-bener gadis ini, dia telah membuat perasaannya Nano-nano.

"Maaf bapak Dosen aku kira jomblo!"ucap Ella cengengesan sembari ngibrit ke toilet.

"Aku lupa bapak dosen, akutu mau ke toilet kebelet. Gara-gara bapak dosen sih, akunya jadi lupa kan, kalau akuteh lagi kebelet."teriak Ella yang mulai menjauh.

"Sejak kapan? kebelet bisa lupa?"

Jangan lupa tinggalkan jejak guys😊

Terpopuler

Comments

RistaRia

RistaRia

ada ya kebelet lupa 🤣🤣🤣🤭

2023-08-31

1

Deii

Deii

😄

2023-04-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

pacar gak punya tapi punya calon istri😂

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Teman baru
2 Kafe Victoria.
3 Tembok tampan.
4 Bareng bapak dosen.
5 Gara-gara naik kora-kora.
6 Gara-gara gunung.
7 Ungkeb bapak dosen.
8 Tiga hari lagi.
9 Otaknya cuma se'ons.
10 Oting.
11 Makan bersama.
12 Berenang.
13 Dua-duanya.
14 Panas dingin tapi bukan meriang.
15 Bengkel mulut.
16 Gara-gara panggilan.
17 Momen adik kakak.
18 Sah.
19 Jadi nyamuk?
20 Jalan-jalan.
21 Jatah.
22 Pindah kerumah Ray.
23 Gara-gara micin.
24 Belalai.
25 Menuju bobol gawang.
26 Akhirnya gol.
27 Klub bisbol.
28 Obrolan gaje.
29 Kembali kuliah.
30 Sepasang mata.
31 Mojok.
32 Nasib punya istri bocah!
33 Bukan cinta tapi obsesi.
34 Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35 Pesawat terbang.
36 Cemburu.
37 pernyataan cinta
38 KUCING.
39 Alergi.
40 Para pria konyol.
41 Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42 Trut or dare.
43 Perasaan apa ini?
44 Kemarahan Ray.
45 Dunia hanya sementara
46 Siapa sebenarnya bapak dosen?
47 Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48 Galang kenapa?
49 Mulai memanas.
50 Ini sangat menyakitkan tuhan.
51 Black Sky
52 Angel of Death.
53 Kode dalam sebuah teka-teki.
54 Suara itu?
55 Kejujuran Ella.
56 kebenaran tentang Rafly.
57 Ada apa dengan Ella.
58 Positif.
59 Pengumuman.
60 Cucu berudu
61 Gudang.
62 Tidak sebodoh itu.
63 Apartemen.
64 Satria ter-aniaya.
65 Ngegantung
66 Tantangan
67 Manusia kecap, manusia krispi.
68 Melewatkan sesuatu
69 Ondel-ondel
70 Ada apa dengan Rafly
71 Bukit
72 Mimom, Pipop.
73 Gak seksi lagi.
74 Bikini
75 Bajingan kecil.
76 Penyerangan di taman kampus.
77 Pelokor yang suka merebut isi kolor
78 Nenek lampir jahat.
79 Berpiknik.
80 Penyesalan Yuda
81 Baby bakso.
82 Dela yang malang.
83 Memang dia.
84 Belajar mencintai
85 Ayam oreo.
86 Hanya milik kakak.
87 Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88 Bikin cimol.
89 Pernikahan Dela&Galang.
90 Di kacangin.
91 Kejujuran Galang.
92 Pepaya.
93 Gara-gara ceker.
94 Penganten baru VS penganten basi
95 Para pria somplak hendak memasak.
96 Bukan masakan tapi racun.
97 Kebun teh.
98 Dalina.
99 Anak-anak gendeng bin sableng.
100 Pergi ke markas dengan Dela
101 Saringan
102 Ayam goreng liper.
103 Ayam goreng apa jamu?
104 Masalah kandungan.
105 Ke supermarket bareng Satria.
106 Tujuh bulanan.
107 Cerita Satria.
108 Malam yang dingin.
109 pemeriksaan kandungan.
110 Siapakah kekasih Satria?
111 pengumuman.
112 Mode kulkas on.
113 Puasa.
114 Menepati janji
115 Ingin menang sendiri
116 Kucing gatal
117 Panik,
118 Bantet,
119 Kontraksi
120 Sebentar lagi
121 Welcome to the world
122 Twins A
123 Cara minum obat.
124 Dosen oon
125 Ngenes
126 Di terima
127 pisikopat belalai
128 Terong
129 Bikin pulau
130 Rencana pernikahan
131 Piting
132 Quin AOD, come back.
133 Begal.
134 Terluka
135 Cewek gatel
136 Masuk kuliah
137 Kelompok
138 Curiga
139 Pertanyaan unfaedah
140 Kesiangan
141 Kekesalan Ella
142 Telur badak
143 Pukulan telak
144 Malesnya lagi jalan-jalan
145 Hempaskan Citel rombeng.
146 Bikin lagi
147 Terjebak
148 Empat puluh harian twins
149 Rencana satu di mulai
150 Persiapan
151 Memulai sandiwara
152 Sandra
153 Setan bangsat
154 Markas Black Wolf.
155 Belalai buluk
156 pulang
157 Menuju opening gua
158 Semut raksasa
159 para suami menjaga twins.
160 Hotel
161 Happy birthday Rayen.
162 pendekatan Rendi
163 Pernikahan Satria&Dalina.
164 Artis sinetron
165 mengeksekusi Rafly
166 Malam ke epat
167 Ternak kodok
168 Sosis alot
169 Jadian
170 penculikan Ella.
171 Mamut
172 Makan malam
173 Kecelakaan
174 Selamat jalan Rendi
175 Mahasiswi menyebalkan
176 Korban ikan terbang
177 Kebersamaan Ella dan keluarganya
178 Bikin martabak
179 Dosen baru
180 Ke kantor Galang
181 Satu tahun berlalu
182 Dalina melahirkan
183 Sasa Maharani Putri Wirawan.
184 Gosip
185 Sebuah Video
186 Ella di serang
187 Terungkap
188 kedatangan Adik Galang
189 Gunung yang menempel
190 Membuntuti Kiana
191 Hal yang tak terduga
192 Di kepung
193 Black Rose
194 Pawang Dosen
195 Beralih Frovesi
196 sehari bersama Kiana
197 Ray yang kocak
198 kekesalan Ella
199 Happy birthday twins
200 Penasaran
201 Ella pingsan
202 si kembar yang aktip
203 Vino ice cup
204 Tantangan Misya
205 Ganti gelar
206 Duel dengan Misya
207 Tersesat
208 Sesuatu
209 klien Papih Andi
210 Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211 para pria yang murka
212 Semut nakal
213 Magang
214 Srategi
215 Penyerangan Arga
216 Kepala copot
217 Di introgasi Papih Andi
218 kang somay
219 Undangan reuni
220 Salah arah
221 kelakuan Zura
222 Karena Ella
223 Adik kakak yang suka ribut.
224 Nggak jadi healing
225 Ray merajuk
226 Ray merajuk
227 Rindu
228 pendarahan
229 Siapa Langit?
230 Karena kebodohannya sendiri
231 pistol nembak pistol
232 Tidur di alam baka
233 Tentang Langit.
234 Ada yang kebakar.
235 Si kembar Rindu
236 Milik orang lain
237 Pecanor
238 Menjadi teman
239 Maju kena mundur kena
240 Nyot Pop, nyot Pop.
241 Butuh pembuktian
242 pernikahan Ragil dan Kiana.
243 Di serang.
244 Biarkan mereka ikut.
245 Takjub.
246 Malu.
247 Mengenang masa lalu.
248 Bayinya akan brojol
249 Episode terakhir, TAMAT!
Episodes

Updated 249 Episodes

1
Teman baru
2
Kafe Victoria.
3
Tembok tampan.
4
Bareng bapak dosen.
5
Gara-gara naik kora-kora.
6
Gara-gara gunung.
7
Ungkeb bapak dosen.
8
Tiga hari lagi.
9
Otaknya cuma se'ons.
10
Oting.
11
Makan bersama.
12
Berenang.
13
Dua-duanya.
14
Panas dingin tapi bukan meriang.
15
Bengkel mulut.
16
Gara-gara panggilan.
17
Momen adik kakak.
18
Sah.
19
Jadi nyamuk?
20
Jalan-jalan.
21
Jatah.
22
Pindah kerumah Ray.
23
Gara-gara micin.
24
Belalai.
25
Menuju bobol gawang.
26
Akhirnya gol.
27
Klub bisbol.
28
Obrolan gaje.
29
Kembali kuliah.
30
Sepasang mata.
31
Mojok.
32
Nasib punya istri bocah!
33
Bukan cinta tapi obsesi.
34
Ada kalanya, kita harus menjadi dewasa.
35
Pesawat terbang.
36
Cemburu.
37
pernyataan cinta
38
KUCING.
39
Alergi.
40
Para pria konyol.
41
Emak-emak jail dan pagi yang panas.
42
Trut or dare.
43
Perasaan apa ini?
44
Kemarahan Ray.
45
Dunia hanya sementara
46
Siapa sebenarnya bapak dosen?
47
Hanya untuk seseorang yang sepesial.
48
Galang kenapa?
49
Mulai memanas.
50
Ini sangat menyakitkan tuhan.
51
Black Sky
52
Angel of Death.
53
Kode dalam sebuah teka-teki.
54
Suara itu?
55
Kejujuran Ella.
56
kebenaran tentang Rafly.
57
Ada apa dengan Ella.
58
Positif.
59
Pengumuman.
60
Cucu berudu
61
Gudang.
62
Tidak sebodoh itu.
63
Apartemen.
64
Satria ter-aniaya.
65
Ngegantung
66
Tantangan
67
Manusia kecap, manusia krispi.
68
Melewatkan sesuatu
69
Ondel-ondel
70
Ada apa dengan Rafly
71
Bukit
72
Mimom, Pipop.
73
Gak seksi lagi.
74
Bikini
75
Bajingan kecil.
76
Penyerangan di taman kampus.
77
Pelokor yang suka merebut isi kolor
78
Nenek lampir jahat.
79
Berpiknik.
80
Penyesalan Yuda
81
Baby bakso.
82
Dela yang malang.
83
Memang dia.
84
Belajar mencintai
85
Ayam oreo.
86
Hanya milik kakak.
87
Sebuah rasa yang sulit di jabarkan dengan kata-kata.
88
Bikin cimol.
89
Pernikahan Dela&Galang.
90
Di kacangin.
91
Kejujuran Galang.
92
Pepaya.
93
Gara-gara ceker.
94
Penganten baru VS penganten basi
95
Para pria somplak hendak memasak.
96
Bukan masakan tapi racun.
97
Kebun teh.
98
Dalina.
99
Anak-anak gendeng bin sableng.
100
Pergi ke markas dengan Dela
101
Saringan
102
Ayam goreng liper.
103
Ayam goreng apa jamu?
104
Masalah kandungan.
105
Ke supermarket bareng Satria.
106
Tujuh bulanan.
107
Cerita Satria.
108
Malam yang dingin.
109
pemeriksaan kandungan.
110
Siapakah kekasih Satria?
111
pengumuman.
112
Mode kulkas on.
113
Puasa.
114
Menepati janji
115
Ingin menang sendiri
116
Kucing gatal
117
Panik,
118
Bantet,
119
Kontraksi
120
Sebentar lagi
121
Welcome to the world
122
Twins A
123
Cara minum obat.
124
Dosen oon
125
Ngenes
126
Di terima
127
pisikopat belalai
128
Terong
129
Bikin pulau
130
Rencana pernikahan
131
Piting
132
Quin AOD, come back.
133
Begal.
134
Terluka
135
Cewek gatel
136
Masuk kuliah
137
Kelompok
138
Curiga
139
Pertanyaan unfaedah
140
Kesiangan
141
Kekesalan Ella
142
Telur badak
143
Pukulan telak
144
Malesnya lagi jalan-jalan
145
Hempaskan Citel rombeng.
146
Bikin lagi
147
Terjebak
148
Empat puluh harian twins
149
Rencana satu di mulai
150
Persiapan
151
Memulai sandiwara
152
Sandra
153
Setan bangsat
154
Markas Black Wolf.
155
Belalai buluk
156
pulang
157
Menuju opening gua
158
Semut raksasa
159
para suami menjaga twins.
160
Hotel
161
Happy birthday Rayen.
162
pendekatan Rendi
163
Pernikahan Satria&Dalina.
164
Artis sinetron
165
mengeksekusi Rafly
166
Malam ke epat
167
Ternak kodok
168
Sosis alot
169
Jadian
170
penculikan Ella.
171
Mamut
172
Makan malam
173
Kecelakaan
174
Selamat jalan Rendi
175
Mahasiswi menyebalkan
176
Korban ikan terbang
177
Kebersamaan Ella dan keluarganya
178
Bikin martabak
179
Dosen baru
180
Ke kantor Galang
181
Satu tahun berlalu
182
Dalina melahirkan
183
Sasa Maharani Putri Wirawan.
184
Gosip
185
Sebuah Video
186
Ella di serang
187
Terungkap
188
kedatangan Adik Galang
189
Gunung yang menempel
190
Membuntuti Kiana
191
Hal yang tak terduga
192
Di kepung
193
Black Rose
194
Pawang Dosen
195
Beralih Frovesi
196
sehari bersama Kiana
197
Ray yang kocak
198
kekesalan Ella
199
Happy birthday twins
200
Penasaran
201
Ella pingsan
202
si kembar yang aktip
203
Vino ice cup
204
Tantangan Misya
205
Ganti gelar
206
Duel dengan Misya
207
Tersesat
208
Sesuatu
209
klien Papih Andi
210
Menghabiskan waktu bersama para sahabat
211
para pria yang murka
212
Semut nakal
213
Magang
214
Srategi
215
Penyerangan Arga
216
Kepala copot
217
Di introgasi Papih Andi
218
kang somay
219
Undangan reuni
220
Salah arah
221
kelakuan Zura
222
Karena Ella
223
Adik kakak yang suka ribut.
224
Nggak jadi healing
225
Ray merajuk
226
Ray merajuk
227
Rindu
228
pendarahan
229
Siapa Langit?
230
Karena kebodohannya sendiri
231
pistol nembak pistol
232
Tidur di alam baka
233
Tentang Langit.
234
Ada yang kebakar.
235
Si kembar Rindu
236
Milik orang lain
237
Pecanor
238
Menjadi teman
239
Maju kena mundur kena
240
Nyot Pop, nyot Pop.
241
Butuh pembuktian
242
pernikahan Ragil dan Kiana.
243
Di serang.
244
Biarkan mereka ikut.
245
Takjub.
246
Malu.
247
Mengenang masa lalu.
248
Bayinya akan brojol
249
Episode terakhir, TAMAT!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!