"Lama banget ke toiletnya Ell, kamu ngapain aja sih?"tanya Dela saat melihat Ella baru sampai di kantin.
"Aku tadi nabrak tembok tau gak Dedel. Ini aja, kening akunya masih sakit."Jawab Ella sambil mengusap keningnya.
"Lah, kok bisa nabrak tembok?"kali ini Yuda yang bertanya.
"Kan tadi aku lari Iyud, eh taunya aku nabrak orang."ujar Ella cengengesan.
"Kamu itu gimana sih, nabrak tembok apa orang? tadi tembok sekarang orang."Tanya Dela dengan menatap tajam Ella.
"Dua-duanya Dedel, dia itu kan orang tembok, soalnya dadanya itu keras pisan euy, sampe nyut-nyutan kening aku."jelas Ella cengengesan.
"Emang siapa yang kamu tabrak?"
"Bapak Dosen yang nyebelin itu."Jawab Ella manyun.
"Jadi kamu nabrak pak Ray?"Yuda menatap Ella.
"Iya, Iyud. Aku nabrak dia."ucap Ella lesu.
Drett drett drett, Ponsel Ella berdering.
"Mamih, ada apa ya? tumben si mamih nelpon jam segini."Gumam Ella saat dia melihat nama pemanggil yang tertera di ponselnya, Ella pun langsung mengangkatnya.
"Hallo Mih, ada apa nelpon Ella?"Tanya Ella to the point.
"Pulang kuliah nanti jangan kemana-mana ya! langsung pulang."ucap sang Mamih di sebrang sana.
"Emang ada apa Mih? kok harus langsung pulang sih."Ella heran karna biasanya Maminya tak pernah menyuruhnya harus langsung pulang.
"Gak usah banyak tanya, pulang aja pokok nya. Kalau enggak Mamih kutuk jadi teko, mau?"ancam Mamih nya, karna Ella paling takut kalau sudah di ancam seperti itu.
"Jangan atuh Mih, masa Ella yang cantik jelita ini jadi teko. Iya nanti Ella langsung pulang!"Ella langsung mematikan telphone nya, pastilah sang Mamih menggerutu disebrang sana.
"Kenapa Ell?"tanya Della.
"Aku disuruh langsung pulang, gak boleh kemana-mana dulu."jelas Ella cemberut.
"Yaudah kamu pulang aja sana, siapa tau ada hal yang penting. Lagian gak ada matkul kedua kok."ucap Della.
"Jadi gaada matkul kedua?"tanya Ella memastikan.
"Gaada, Ell."
"Yah, percuma atuh akute dateng kekampus kalau hanya numpang makan doangan di kantin mah. Gak belajar sama sekali."ucap Ella kesal.
"Itu kan karna kamunya telat, jadi gak bisa ikut matkul, makanya besok jangan telat lagi, ya."Yuda menatap lekat wajah yang nampak kesal itu.
"Ih, Iyud mah gitu, sama aja ngeselin. Aku kan gak merencanakan untuk telat."Ella makin kesal jadinya.
"Emang gak di rencanain, tapi kamunya jangan gadang mulu nonton Drakor biar gak kesiangan."Dela ikut menasehati Ella.
"Au ah. Kalian sama aja ngeselin, aku pergi aja, bay."Ella pergi dengan muka yang ditekuk.
"Dasar ya Ella. Dikasih tau, malah ngambek."gerutu Dela.
"Mungkin dia modnya lagi buruk hari ini. Nanti juga ceria lagi seperti biasa."
Sementara itu, Ella kini telah sampai di parkiran. Saat dia berjalan menuju motornya, dia berpapasan dengan Ray untung saja tidak nabrak lagi.
"Bapak dosen lagi, untung akunya gak nabrak. Kalau sampe nabrak, bisa benjol kening aku."gerutu Ella.
"Emang saya sekeras itu apa? sampai bikin kepala kamu benjol."Tanya Ray dingin.
"Banget bapak dosen. Kening aku aja masih sakit ini, gara-gara tadi nabrak bapak dosen."jelas Ella.
"Ck, kamunya aja yang lemah."Cibir Ray.
"Aku gak lemah ya bapak dosen nyebelin."Ella melotot kearah Ray.
"Masa, coba buktiin."Ray menaikan sebelah alisnya.
"Dasar nyebelin, udah ah. Aku mau pergi aja."Ella berlalu pergi dari hadapan Ray menuju kearah motornya. Sementara itu Ray hanya diam saja, tanpa bergeming sembari terus memperhatikan langkah kaki Ella.
"Isstt, kenapa gak nyala-nyala sih motornya."gerutu Ella saat dia menyalakan motornya tapi tak kunjung menyala. Dia terus menstater motor itu, tapi tidak bisa menyala juga.
"Mogok?"Ray yang sedari tadi memperhtikan Ella pun langsung menghampirinya.
"Gak."ketus Ella.
"Kalo enggak, kenapa gak nyala?"
"Lagi bobo motornya, jadi dia gak mau bangun karna masih ngantuk."Jawab Ella yang kini tengah dudukuk diatas motornya.
"Alasan saja, mogok ya, mogok aja."Ray menatap Ella yang sepertinya sangat lesu.
"Bapak dosen diam deh. Akunya lagi males debat."ucap Ella lesu.
"Siapa juga yang ngajak debat, saya kan cuma nanya."ketus Ray
"Kalau nanya mah gak usah ngegas."hardik Ella.
"Saya tidak ngegas. Ayok saya antar pulang, nungguin motor kamu sampai lebaran monyet pun gak akan pernah bangun kalo gak dibenerin."jelas Ray.
"Ih, aku gak mau di anter sama bapak dosen. Entar akunya diculik lagi."tolak Ella.
"kamu pikir saya itu penjahat apa?"kesal Ray.
"Dari tampangnya sih gitu."ucap Ella tanpa dosa.
"Kamu ya, bisa gak sih! sehari aja gak bikin saya kesal."geram Ray.
"Lagian kenapa sih bapak dosen mau nganterin aku pulang?"tanya Ella heran.
"Saya hanya ingin membantu mahasiswi saya yang sedang kesulitan saja. Apa itu salah?"dalih Ray.
"Ya, enggak sih. Ok deh ayok kalau bapak dosen nya mau nganterin aku. Panas tau ngejogrog disini."ajak Ella semangat.
"Dari tadi kek, sok-soan pake nolak segala, jadinya kan gak perlu debat dulu."ucap Ray gemas pada gadis di hadapan nya ini.
"Gak papa atuh debat dulu juga, biar kaya pemilihan Capres, kan suka debat dulu."
"Serah kamu lah, ayok."ajak Ray, Ella pun mengikuti Ray menuju ke mobilnya.
"Wah, mobil bapak dosen keren banget."ucap Ella kagum.
"Cepat masuk."Ray membukakan pintu untuk Ella.
"Soswit deh bapak dosen."Ella masuk kadalam mobil, setelah Ella masuk Ray menutup pintunya dan berjalan kepintu sebelahnya lalu masuk.
"Bapak dosen orang kaya ya?"tanya Ella setelah Ray duduk dikursi kemudi.
"Kenapa nanya-nanya?"Ray malah bertanya kembali.
"Soalnya mobil bapak dosen itu mobilnya orang kaya yang hanya dimiliki beberapa orang saja di dunia."Jawab Ella yakin.
"Kenapa kamu tau kalau mobil ini hanya dimiliki beberapa orang saja?"sebenarnya Ray tau kalau Ella kan anak orang kaya, pasti dia hapal mobil-mobil mewah, tapi dia pengen tau saja apa jawaban Ella.
"Aku sering baca di artikel dan mobil ini salah satunya."ujar Ella.
"Masa sih?"
"Iya."
"Kamu gak mau mampir dulu kesuatu tempat gitu?"tanya Ray, sebenarnya sih dia ingin tau lebih jauh lagi tentang Ella dan juga bisa lebih dekat dengan calon istrinya itu.
"Aku sih pengen nonton, soalnya ada filem yang baru tayang, aku penasaran."Jawab Ella.
"Mau nonton sekarang?"tanya Ray lagi.
"Emang boleh?"Ella balik bertanya.
"Boleh, ayok kita kesana."Jawab Ray.
"Sama bapak dosen?"
"Iya sama saya, emang kamu maunya sama siapa?"
"Gak, cuma aneh aja gitu."
"Aneh kenapa?"
"Kok bapak dosen mau sih, nonton sama aku?"Ella menatap Ray heran, kenapa bapak dosennya itu menjadi baik seperti ini terhadapnya.
"Nanti kamu juga akan tahu."ucap Ray ambigu.
"Ih, sok misterius deh. Awas ya jangan macem-macem, ntar dikutuk jadi teko sama Mamih aku."ancam Ella.
"Hm."
Like Comen and Vote😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Ntan_anjai
kenapa yaa udh ku download semua tapi ga bisa dibaca loding kalo ga buka pakek wifi/kuota
2024-12-16
0
Qaisaa Nazarudin
Paling juga di culik utk di bawa ke KUA😂😂
2023-01-01
3
Qaisaa Nazarudin
Haadeeuuhh ngakak aku,motor nya masih dinalam mimpi kali ya El,,🤣🤣🤣
2023-01-01
0