Jantung Hatiku
Di salah satu airport di Jakarta. terlihat sebuah pesawat mendarat dengan sempurna. Para penumpang dengan tertib keluar dari pesawat itu satu-persatu.
"Apakah kamu senang honey?" ucap Jack sambil merangkul Hasanah Istrinya.
"Sangat senang. Aku udah gak sabar lagi", jawab Hasa begitu senang.
" Dad, Umi, don't forget me! Aku masih bagian dari keluarga ini kan?" celetuk Doni dari belakang sambil mendorong stroller.
Kedua pasangan itu pun menoleh kebelakang, membuka tangan mereka membiarkan Doni masuk kepelukan mereka.
Doni yang berumur tujuh belas tahun masih sangat manja kepada orang tuanya. Betapa tidak, orang tuanya selalu mendukung dan menyemangatinya. Itulah bentuk kasih sayang yang di rasakan Doni.
Setelah beberapa jam di perjalanan, sampailah mereka di sebuah rumah yang besar. Rumah yang sudah di tinggal pemiliknya selama sepuluh tahun yang lalu. Namun, rumah itu terlihat sama saat Hasa masih tinggal di sana.
Terlintas beberapa memori mengenang dirinya yang begitu bahagia bersama kedua orang tuanya. Mereka pun masuk, setelah penjaga rumah memberikan kunci kepada mereka.
Saat memasuki gerbang Hasa melihat dirinya berlari-lari dikejar oleh ayahnya. Hasa kecil berlari kearah mama nya dan memeluknya.
Jack merangkuk istrinya menguatkannya. Tibalah mereka di depan pintu utama. Hasa membuka pintu itu.
"Semua sama seperti dulu", ucap Hasanah meneteskan air mata.
" Mi, pasti mi kangen banget ya sama oma opah?" kata Doni sambil memeluk uminya.
"Iya sayang", jawab Hasa sambil mengecup kening Doni dari samping.
Hasa berjalan masuk, menelusuri benda-benda perabotan di sana. Hasa menyetuhnya sambil berjalan. Masih terasa hangat di hatinya. Kenangan indah itu tidak mungkin terlupa. Ia melihat foto kecil dan mengambilnya. Foto ia masih kecil bersama ayah dan mamanya.
Lalu ia menelusuri anak tangga. Naik keatas dan berhenti di hadapan sebuah pintu kamar. Sambil menarik napas ia membuka pintu itu perlahan. Yah, semua terlihat masih sama seperti dulu, pikirnya.
Air matanya menetes lagi. Rindu, sangat rindu itu yang di rasakan Hasa. Namun ia hanya bisa menatap foto Ayah dan Mamanya.
Ia berjalan menuju lemari pakaian lalu ia buka perlahan. Menyentuh baju demi baju. Memeluknya dan aromanya masih sama. Oh Ayah, mama aku rindu sekali, ucapnya di hati.
Lalu ia mengambil sebuah kotak peninggalan kedua orang tuanya yang ada di lemari tersebut. Ia melihat ada baju mungil kepunyaannya dulu. Oh, baju kesayanganku, ucapnya di hati. Ia melihat lagi beberapa gambar yang pernah ia buat untuk orang tuanya. Di situ juga tertulis "Mama dan Ayah terhebat ku, I love you". Hasa memeluk kuat kertas tersebut. Lalu ia melihat sebuah buku tua di tumpukan paling bawah. Ia ambil dan buka buku tersebut.
Di halaman pertama dan di baris pertama tertulis " Aku kira Allah akan mencabut nyawaku di usia mudaku. Tapi, setelah aku mendapatkan donor jantung semuanya berubah. Aneh, ini sangat aneh. Hatiku yang biasanya hampa terisi dengan kehangatan cinta. Khayalanku yang putus asa walaupun aku mendapatkan donor jantung tapi, Allah malah memberiku umur panjang dan hidup bersama wanita yang sangat aku cintai".
"Honey! Makan malam udah siap!" Jack memanggil dari bawah.
"Iya, aku datang!" sahut Hasa.
Ia lalu menutup buku itu. Ia masih penasaran dengan isi dari buku tersebut. sangat jelas itu adalah tulisan Ayahnya. Ia pun membawa buku tersebut dan menemui suami dan anaknya untuk makan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sumarni Al Fa
aku mampir Thor, udah lunas ya hutang ku 😁😁😁, ini sama orang nya kok🤭🤭
2022-09-26
1
Dewi
Ko nyesek ya rasanya
2022-09-12
1
@Kristin
mampir ceritanya bagus baca nyicil nya Thor 🤗
2022-09-04
1