Kisah Cinta Renara

Kisah Cinta Renara

Renara Prameswari

Please!! Selesai membaca mohon kasih Like dan komennya. Mohon dukungannya agar author nya semangat menulis. Dukungan kalian berarti banget loh buat Author. Tekan favorit juga biar kalau author update dapat notif nya. Kalo punya poin kasih juga biar bisa menyemangati si penulis.

...Selamat Membaca...

...----------------...

Hujan deras mengguyur kota. Seorang gadis tengah berdiri di halte menunggu angkutan umum lewat yang akan dia naiki untuk mengantarnya ke rumah. Namun sudah lima belas menit berlalu belum ada angkutan yang rute menuju rumahnya lewat.

Satu persatu orang-orang yang ikut berteduh meninggalkannya karena jemputan mereka sudah datang meninggalkan dia seorang diri di sana.

Dia duduk di kursi untuk menghilangkan rasa pegal di kakinya. Sedari tadi dia terus berdiri, karena kursinya penuh. Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar kala hujan turun semakin deras.

Dia juga merasa kedinginan. Dia memeluk tubuhnya untuk menghilangkan sedikit rasa dingin itu sambil sesekali meniup telapak tangannya untuk mendapatkan rasa hangat dari nafasnya.

Tak lama datang seorang pria yang juga ikut berteduh, dia duduk di samping gadis itu. Pria dengan memakai blazer biru Dongker serta kemeja biru telor asin ditambah dasi berwarna senada dengan blazernya. Serta celana Chino abu-abu panjang, membuat dia terlihat tampan dan juga cool.

Gadis itu melirik pria di sampingnya. Wajahnya tampan, kulitnya kuning Langsat, hidungnya mancung bak perosotan dan bibirnya agak hitam tapi tidak hitam banget dan agak tebal. Tampan, meski hanya di lihat dari samping. Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain saat pria itu menoleh ke arahnya.

Sudah dua puluh lima menit berlalu, hujan sedikit reda dan tidak sederas tadi. Tapi angkutan yang di tunggu gadis itu tak kunjung lewat.

Sedangkan pria yang di sampingnya sudah pergi dari lima menit yang lalu karena ada mobil yang menjemputnya.

"Lama banget!" keluhnya.

Dia justru malah merasa ngantuk karena pegal menunggu. Sayangnya dia tidak punya siapapun untuk menjemputnya. Dia punya sahabat yang bisa menjemputnya, tapi dia takut sahabatnya itu sedang sibuk dan mengganggunya.

Semenjak perceraian kedua orang tuanya dia tinggal bersama ibunya. Tapi ibunya sudah meninggal tiga tahun yang lalu karena penyakit lambung kronis yang di deritanya.

Ayahnya meninggalkannya dan juga ibunya saat dirinya berusia 12 tahun. Ayahnya mengkhianati ibunya dengan wanita lain dan meninggalkannya demi wanita itu.

Gadis cantik bernama Renara Prameswari yang biasa disapa Nara itu, kini hidup seorang diri. Dia tinggal di rumah peninggalan ibunya. Sekarang dia bekerja di restoran cepat saji yang terkenal di kotanya.

Nara baru saja akan terlelap karena merasa ngantuk, tapi dia di kagetkan dengan suara klakson yang memaksanya harus membuka mata. Terlihat seorang gadis menaiki motor matiknya sedang menatap ke arahnya.

"Ngapain di situ?" tanyanya tanpa beranjak dari motor. Nara menghela nafas. Lalu beranjak dan menghampiri gadis itu

"Salto, emang kamu pikir ngapain?"

Gadis itu terkikik. "Naik!" serunya.

Nara pun bergegas naik ke motor matic milik sahabatnya yang sudah dia anggap saudara itu. Motor dengan nuansa dark itu selalu setia menemani perjalanan gadis yang bernama Nana Maulida.

"Habis dari mana na?" tanya Nara saat motor itu melaju.

"Dari rumah teman! Lo ngapain di sana sendirian bengong? Kaya orang-orangan sawah Lo!" cibir Nana.

Nara mencebik sebal, lalu dia menceritakan dirinya yang terjebak hujan dan tidak bisa pulang karena angkutan yang menuju rumahnya itu tidak lewat.

Nana adalah sahabat Nara, kebetulan dia kost di rumah Nara. Selain kost, Nana juga ingin menemani Nara yang hidup seorang diri, dia kasian melihat sahabatnya hidup sebatang kara. Akhirnya dia memutuskan untuk menemani Nara dengan cara kost di rumahnya.

"Kenapa Lo gak telpon gue?"

"Takut kamu sibuk, kan kamu lagi sibuk ngerjain tugas!" jawab Nara.

Nana memang masih kuliah. Sebenarnya dia anak orang berada tapi entah apa yang membuatnya mau tinggal bersama Nara di rumah sederhana yang jauh dari kemewahan. Gadis itu memang baik dan tidak sombong. Mereka bersahabat sejak dari SMA. Jika Nara tidak melanjutkan kuliah karena dia harus mencari nafkah untuk menghidupi dirinya.

Jika dia memaksa untuk kuliah, takutnya uangnya tidak cukup untuk membiayai kuliahnya. Akhirnya dia lebih memilih bekerja saja mencari uang untuk kehidupannya. Toh dia juga menikmati kehidupannya sekarang.

Tak lama mereka pun sampai di rumah.

***

Pagi hari Nara sudah siap berangkat bekerja. Sedangkan Nana masih meringkuk di kasurnya.

"Na, kuliah gak?" Nara menggoyangkan tubuh Nana.

"Hm.." Nana hanya menggeliat dan merubah posisi tidurnya.

"Kamu kuliah gak na?" tanya Nara lagi.

"Eungh.." lenguh Nana namun matanya masih terpejam.

"Aku berangkat ya!"

"Hm.. iya." jawabnya dengan nada malas karena masih mengantuk.

Nara menggelengkan kepalanya, melihat sahabatnya memang kebluk kalau tidur. Dia bergegas berangkat ke tempat kerjanya. Seperti biasa dia menunggu angkot untuk mengantarnya ke tempat kerja.

Hari-hari Nara tidak ada yang istimewa. Seperti biasa dia sibuk melayani para pelanggan yang datang untuk mengisi perutnya yang kosong di resto tempat dia bekerja.

Nara hanya sebagai pelayan biasa, gajihnya pun tidak besar. Tapi cukup untuk kehidupan sehari-harinya dan sedikit menabung untuk masa depan. Dia juga punya tabungan dari uang sewa Nana.

Jika resto ramai, dia akan bekerja sampai malam. Tapi Jika sepi hanya sampai Sore. Biasanya saat Weekend Nara dan teman-temannya lembur karena saat itu ramai pengunjung.

Nara sedang bersiap mengantar makanan ke salah satu meja di tempat meeting room, memang Resto itu menyediakan meeting room atau ruang VIP untuk orang yang ingin mengadakan meeting atau ruang privat.

Nara dan Adi temannya bertugas melayani tamu VIP di sana. Terlihat ada empat orang di sana, tiga pria dan satu wanita.

Nara menaruh pesanan mereka di meja.

"Silahkan, selamat menikmati!!" ucap Nara sambil sedikit membungkukkan tubuhnya setelah menaruh semua pesanan di meja.

Namun saat dia mengangkat kepalanya, dia menatap satu wajah yang tak asing baginya.

"Kayak pernah lihat," gumamnya dalam hati.

Dia pun pamit dan menunggu di depan pintu. Takut mereka membutuhkan sesuatu, jadi tidak perlu orang itu berteriak memanggil pelayan. Nara sesekali melirik pada orang yang tak asing wajahnya.

Dia berusaha mengingat di mana dia pernah bertemu pria itu. Tak lama dia ingat, dia bertemu pria itu di halte saat hujan kemarin. Ah, akhirnya dia tidak penasaran lagi dengan pria itu.

Dia bukan tipe wanita yang mudah suka apa lagi jatuh cinta. Dia usianya yang hampir 23 tahun ini, belum sekalipun dia berpacaran apa lagi jatuh cinta. Dia trauma akan masa lalu orang tuanya, terutama ayahnya yang berkhianat. Membuat gadis itu tidak percaya akan pria apa lagi cinta.

Dia takut mengalami hal yang sama seperti ibunya. Di khianati dan di campakkan. Trauma itu dia rasakan hingga sekarang, dia takut mengenal pria.

Apa lagi dia sering melihat teman-temannya sakit hati gara-gara di khianati kekasihnya. Dan trauma itu membuat dia menjaga jarak dengan para pria, bahkan dia menutup hatinya rapat-rapat.

Tanpa dia sadari pria itu pun terus memperhatikannya. Dia tersenyum saat melihat Nara yang sesekali melirik ke arahnya.

"Manis!" gumamnya sambil tersenyum tipis.

Bersambung..

...Terima kasih yang sudah membaca. Mohon dukungannya terus ya.. 😊😊...

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal..

2024-04-06

0

linda sagita

linda sagita

salam kenal, aku akan mendukungmu, jika berkenan mampir " cinta dua batas"

2022-03-17

0

Kidung Mesra

Kidung Mesra

kakak udah aku Lik n pav ya

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Renara Prameswari
2 Pertemuan 1
3 Pertemuan 2
4 Arga Praditya
5 First kiss
6 Trauma masa lalu
7 Terlalu cepat
8 Visual Cast
9 Pacar atau kekasih?
10 Kasmaran
11 Yakin
12 Rega Sebastian
13 Will you marry me?
14 Ketemu Onty
15 Menikah diam-diam
16 Cemburu
17 Mendadak
18 Mami bukan Onty!
19 Mami Nala
20 Tidak ada harapan
21 Sah!
22 Malam pengantin yang kandas
23 Hana Salsabila
24 Istri simpanan
25 Sudah takdir
26 Sureprise
27 Penyakit Kulit?
28 Merajuk
29 Terlambat
30 Salah paham 1
31 Salah Paham 2
32 Menyesal
33 Dilema Arga
34 Aku mencintaimu Ra!
35 Kita akan bercerai!
36 Kebohongan dan Pengkhianatan
37 Rumah Baru 1
38 Rumah Baru 2
39 Mami Untuk Rere
40 Selingkuh?
41 Aku bukan pelakor
42 Ternyata Istri Kedua
43 Kepergian Nara
44 Menjauh
45 Menjauh 2
46 Nara dan Rega
47 Pertemuan Nara dan Arga
48 Menyerah
49 Bukan Up
50 Mencintai dalam diam
51 Tes DNA
52 Pertemuan kembali 1
53 Pertemuan kembali 2
54 Pertemuan kembali 3
55 Argan Hilang
56 Ambisi Fahmi
57 Kecelakaan
58 Kepergian Fahmi
59 Penyesalan
60 Papa aja
61 Berakhir
62 Bukan up
63 Promo
64 Pulang
65 Pulang 2
66 Di buntuti
67 Dibuntuti 2
68 Sarapan
69 Di tabrak
70 Siapa penolongku?
71 Bertemu Dia!
72 Cintak yang terbalas
73 Pulang
74 Ada apa dengan mereka?
75 Makan malam
76 Penjelasan
77 Ancaman Galang
78 Kecelakaan
79 Nana Menghilang
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Renara Prameswari
2
Pertemuan 1
3
Pertemuan 2
4
Arga Praditya
5
First kiss
6
Trauma masa lalu
7
Terlalu cepat
8
Visual Cast
9
Pacar atau kekasih?
10
Kasmaran
11
Yakin
12
Rega Sebastian
13
Will you marry me?
14
Ketemu Onty
15
Menikah diam-diam
16
Cemburu
17
Mendadak
18
Mami bukan Onty!
19
Mami Nala
20
Tidak ada harapan
21
Sah!
22
Malam pengantin yang kandas
23
Hana Salsabila
24
Istri simpanan
25
Sudah takdir
26
Sureprise
27
Penyakit Kulit?
28
Merajuk
29
Terlambat
30
Salah paham 1
31
Salah Paham 2
32
Menyesal
33
Dilema Arga
34
Aku mencintaimu Ra!
35
Kita akan bercerai!
36
Kebohongan dan Pengkhianatan
37
Rumah Baru 1
38
Rumah Baru 2
39
Mami Untuk Rere
40
Selingkuh?
41
Aku bukan pelakor
42
Ternyata Istri Kedua
43
Kepergian Nara
44
Menjauh
45
Menjauh 2
46
Nara dan Rega
47
Pertemuan Nara dan Arga
48
Menyerah
49
Bukan Up
50
Mencintai dalam diam
51
Tes DNA
52
Pertemuan kembali 1
53
Pertemuan kembali 2
54
Pertemuan kembali 3
55
Argan Hilang
56
Ambisi Fahmi
57
Kecelakaan
58
Kepergian Fahmi
59
Penyesalan
60
Papa aja
61
Berakhir
62
Bukan up
63
Promo
64
Pulang
65
Pulang 2
66
Di buntuti
67
Dibuntuti 2
68
Sarapan
69
Di tabrak
70
Siapa penolongku?
71
Bertemu Dia!
72
Cintak yang terbalas
73
Pulang
74
Ada apa dengan mereka?
75
Makan malam
76
Penjelasan
77
Ancaman Galang
78
Kecelakaan
79
Nana Menghilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!