PETAKA DALAM RUMAH TANGGA KU

PETAKA DALAM RUMAH TANGGA KU

Bab 1 Masuk kantor

Pagi itu hujan masih lebat dan udara begitu dingin.

Nita sudah rapi dan siap dengan perlengkapan yang harus dibawanya kekantor.

Dilihatnya keluar jendela, tampak kendaraan melaju menghantam hujan yang masih begitu deras.

Cuaca hari itu membuatnya enggan untuk pergi kekantor, dan Nita ingin sekali untuk tidur lagi menarik selimutnya.

Dia masih menatap keluar jendela dengan pandangan nanar. Dia melamun memikirkan sesuatu, namun hatinya merasa cemas akan berhadapan dengan kepala direktur yang sangat galak.

Banyak desas - desus dari para karyawan dikantor, bahwa dia sudah tua dan masih sendiri.

Mereka juga mengatakan tidak ada yang mau menjadi pacarnya, karena sifatnya yang tempramen.

Tiba - tiba ponsel Nita berbunyi dan menyadarkannya dari lamunan.

" Tring..." (suara ponsel)

" Hallo Nit.. !"

" Kamu sudah ada dimana sekarang ?" tanya Ani.

"Aku masih dirumah, Ni."

" Jemput aku dong Ni...?!" kata Nita.

" Baiklah, tunggu aku disana." ucap Ani dan memutuskan pembicaraan.

Sepuluh menit kemudian terdengar suara klakson mobil berbunyi.

" Tin... tin..." Nita bergegas menyambar tas dan segera keluar mengunci pintu rumahnya.

Dia berlari menerjang hujan deras itu dengan payungnya.

Ani membukakan pintu mobilnya dan Nita pun masuk kedalam mobil itu.

" Ani, terima kasih kamu sudah menjemput ku ."

" Maaf ya sudah merepotkan mu ." kata Nita .

" Tak masalah Nit, lagian kan kita sekantor juga ." kata Ani .

Nita duduk disebelah Ani sambil merapikan bajunya, dia melirik jam tangan yang dipakainya.

Mobil melaju dengan pelan dan hati - hati, semua kendaraan pada terburu - buru ingin sampai ke tujuan. Sehingga membuat Ani gelisah saat di persimpangan tiga yang sering sekali macet disana.

" Tin.., tin.., tin..." Satu persatu klakson kendaraan yang mengantri dijalanan itu berbunyi.

Lampu merah sudah berubah menjadi hijau, dan semua kendaraan ingin melaju dengan cepat dibawah guyuran hujan deras dipagi hari.

Ani dengan cepat memutar setir mobilnya dan berbelok ke kanan.

Dia langsung menginjak pedal gasnya dengan cepat agar sampai tujuan tepat waktu.

Nita agak cemas dan deg, degan.

Akhirnya hanya berjarak lima meter dari persimpangan itu mereka sampai ditujuan.

Satpam penjaga membukakan pintu gerbang untuk mereka.

" Terlambat nih mbak Ani ?" tanya Pak satpam.

" Iya pak Wahyu." Ani menjawab sambil mengisi absen pegawai di pos tersebut.

" Terima kasih ya pak.." mereka serempak mengatakannya.

Hujan mulai berhenti, jantung Ani dan Nita mulai berdebar - debaran. Mereka tampak sedikit gelisah, dan gugup.

Mereka keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya selebar lantai keramik petak itu.

" Ani, semua barang mu sudah dibawakan ?" tanya Nita.

" Coba lihat lagi.., nanti ada yang ketinggalan." ucap Nita lagi.

" Sudah semua kok, gak ada yang ketinggalan." kata Ani.

Sebab Ani orangnya suka pelupa dan selalu ada saja yang tertinggal barang bawaannya.

Ani mencoba mengecek kembali barang bawaannya.

" Map sudah, tas ada, dan..." Eh, ponsel ku ketinggalan."

" Nit, kamu duluan saja, nanti aku menyusul ya.." kata Ani.

" Ini ponsel kamu sudah sama aku." Tuh kan kamu selalu begitu.., kalau gak begitu bukan Ani namanya." kata Nita.

Mereka mempercepat jalannya dan hampir sedikit berlari.

" Kamu Nit, suka mengagetkan aku saja." Untung sudah kamu bawa ponselku, jadi aku gak perlu balik lagi deh." ucap Ani sembari melemparkan senyumnya

Tiba - tiba Ani menabrak seseorang, dan dia merasa dunia ini akan runtuh setelah tahu orang yang ada didepannya.

" Maaf pak..!" kata Ani.

" Kamu tahu, tempat apa ini ?" tanya orang tersebut.

" Iya pak, saya minta maaf." kata Ani.

Suara itu sangat khas dan mereka mengenalnya dengan pasti.

Ternyata pemilik suara itu adalah atasan dari Ani dan Nita dikantor.

" Saya tahu pak, tapi saya lagi buru - buru karena sudah tidak tahan lagi ingin ketoilet." Ani beralasan agar bisa cepat pergi dari hadapannya.

Ani dan Nita permisi sambil sedikit membungkuk memberi hormat kepada atasan mereka.

Mereka pergi dari situ dengan merasa lega, sambil berlalu Nita melirik dari jendela yang terbuka di bagian keuangan.

Tampak pemuda yang selalu membuat jantungnya berdebar selama ini.

Dari pertama kali masuk Nita sudah suka kepada pemuda itu.

Langkah Nita melambat saat pemuda itu tersenyum dengan teman disebelahnya. Nita jauh tertinggal beberapa langkah dari Ani.

" Jantungku rasanya ingin copot dari tempatnya." bergumam dalam hatinya.

" Hei Nita cepat..!" terdengar suara Ani, dari ujung depan Ani memanggilnya.

Nita tersentak lalu mempercepat langkahnya.

" Lihat sudah hampir terlambat nih..!" kata Ani sambil menunjukkan jam tangannya ke Nita.

Sambil berjalan mereka tertawa kecil mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

" Ani, kamu punya filing bakal dipanggil gak ?" tanya Nita.

" Ah, mana mungkin."

" Aku kan tidak sengaja." kata Ani.

Mereka sampai diruangan mereka, dan masuk untuk langsung duduk mengerjakan kerjaan mereka.

Tak berapa lama kemudian,seseorang masuk dan ternyata pak Udin si pengantar minuman untuk semua karyawan.

Sambil meletakan minuman dimeja Ani, pak Udin mengatakan sesuatu.

" Mbak, dipanggil pak Rahmat kekantornya." kata pak Udin.

Ani langsung terkejut dan pura - pura tidak mendengarnya agar karyawan yang lain tidak tahu.

Ani melirik dan melihat karyawan yang lain.

Ani dan Nita saling melihat dan memberi kode satu sama lain.

Lalu Nita tetap menundukkan pandangannya ke meja kerjanya, seakan dia serius dengan pekerjaannya.

Namun didalam hatinya Nita, dia berdoa semoga tidak terjadi apa - apa kepada Ani.

Dan Ani dengan gaya santainya berjalan, agar karyawan yang lain tidak curiga kepadanya saat pergi keruangan pak Rahmat.

Setelah sampai diluar ruangan kerja, dia berjalan buru - buru ke ruangan pak Rahmat.

Dia sedikit ketakutan seperti dikejar kecoak terbang.

Sesampainya didepan pintu ruangan pak Rahmat, seorang sekretaris menyapa Ani dengan senyuman.

Ani pun membalas senyuman itu kepadanya.

" Tok, tok, tok, permisi pak.." kata Ani.

" Silahkan masuk.." terdengar suara yang mempersilahkannya untuk masuk keruangan.

" Selamat pagi pak, saya Ani." kata Ani dengan sopan.

Terlihat raut wajah tua pak Rahmat serta uban putih yang sedikit terlihat disela rambutnya yang hitam.

Pak Rahmat melihat ke arah Ani dengan raut wajah tegas dan tatapan tajamnya.

" Kamu terlambat hari ini..?" tanya pak Rahmat.

" Tidak pak." kata Ani langsung menjawab.

" Jadi yang kamu terburu - buru itu karena kebelet atau karena kamu terlambat ?" tanya pak Rahmat lagi.

" Benar pak, saya tadi kebelet ke toilet, hari hujan jadi saya kebelet pak." ucap Ani lagi berbohong.

Pak Rahmat hanya terdiam dan menatap kertas yang dia pegang.

" Ya sudah kembalilah ke meja kerjamu."

" Lain kali hati - hatilah jika melangkahkan kakimu." ucap pak Rahmat.

Ani pun pamit permisi dari ruangan pak Rahmat. Dia merasa lega setelah keluar dari ruangan itu, yang menurutnya seperti masuk ke wahana rumah hantu.

...****************...

Hari terasa cepat berlalu, sementara Nita sangat ingin sekali bisa menyapa pemuda yang selalu diam - diam dia perhatikan. Namun Nita selalu tidak punya keberanian dan keberuntungan selalu tidak berpihak kepadanya.

Sementara dihari sabtu ini Nita lagi tidak bersemangat, udara terasa begitu terik pada jam makan siang.

Nita dan Ani pergi ke kantin kantor mereka, dan memesan makanan untuk makan siang. Sambil duduk membelakangi meja yang lain, Nita memukul meja tempat mereka duduk.

" Yah kalah deh jadinya.." kata Nita yang dari tadi bermain game diponselnya.

" Ih, kok gak menang sih..!" celetuk Nita.

Ternyata suara Nita telah mengusik seseorang, dan orang itu datang menghampiri meja mereka berdua.

" Permainan apa sih ?" Sampai segitunya kesal..?" tanya lelaki yang ada di hadapan mereka.

Ani menginjak kaki Nita dibawah meja, dan memberi kode ke Nita agar dia melihat kearah lelaki itu.

" Eh, mas Panji." kata Nita tersipu malu.

" Ah, cuma iseng sambil menunggu pesanan saja kok mas." kata Nita lagi.

Pesanan mereka pun sudah datang, Ani dan Nita sudah sangat lapar sekali.

" Mari mas makan bersama - sama." ajak Nita.

" Ya silahkan kalian makan, mas sudah selesai makannya." Dan ini akan balik keruangan karena masih banyak pekerjaan." ucap Panji.

Saat itu jantung Nita berdetak sangat kencang. Namun dalam hatinya dia sangat senang bisa berbicara dengan pemuda itu.

Nita merasa dunia terasa indah hari itu, dan dia menjadi begitu bersemangat hari itu.

Nita cepat menghabiskan makanannya dan bergegas mengerjakan tugas kantornya.

Dia menjadi lupa dengan temannya Ani yang belum selesai makan siang bersamanya.

Terpopuler

Comments

Nm@

Nm@

Hai, Kak.
Aku mampir disini

2023-03-13

0

Nulis terus✍️💪

Nulis terus✍️💪

hadir kak , 🥰

2022-10-25

2

@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

lanjut kak

2022-10-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk kantor
2 Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3 Bab 3 Istrinya Datang
4 Bab 4 Pura - Pura
5 Bab 5 Amarah
6 Bab 6 Pikiran Licik
7 Bab 7 Mengintai
8 Bab 8 ketahuan
9 Bab 9 Kepergok
10 Bab 10 Rayuan dan uji tes
11 Bab 11 Hanya Umpan
12 Bab 12 Hutang Ayah
13 Bab 13 Difitnah
14 Bab 14 kerja keras
15 Bab 15 Sudah pergi
16 Bab 16 Tekat dan Niat
17 Bab 17 Sudah resmi bercerai
18 Bab 18 Memberi Perhatian
19 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20 Bab 20 Pertemuan
21 Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22 Bab 22 Berkhianat
23 Bab 23 Permainan hidup
24 Bab 24 Merasa Merindu
25 Bab 25 Menjemput Kebahagian
26 Bab 26 Ulang Tahun
27 Bab 27 Cintanya
28 Bab 28 Bertemu Keluarganya
29 Bab 29 Saat Bersama
30 Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31 Bab 31 Ani yang Malang
32 Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33 Bab 33 Melabrak
34 Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35 Bab 35 Waktu dan Saat
36 Bab 36 Sebuah Rahasia
37 Bab 37 Kembali
38 Bab 38 Menunggu Penjelasan
39 Bab 39 Peristiwa
40 Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41 Bab 41 Takdir Pertemuan
42 Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43 Bab 43 Mulai Membenah Hati
44 Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45 Bab 45. Kampung Halaman
46 Bab 46. Pulang Ke Makasar
47 Bab 47. Pernikahan
48 Bab 48. Setelah Sah
49 Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50 Bab 50. Bertemu Kembali
51 Bab 51. Suami Yang Pengertian
52 Bab 52. Disambut Hangat
53 Bab 53. Hanya Mimpi
54 Bab 54. Romantis
55 Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56 Bab 56. Ada Suka dan Duka
57 Bab 57. Bayinya keguguran
58 Bab 58. Menjadi Murung
59 Bab 59. Permainan Sumi
60 Bab 60. Masih Berpikir Positif
61 Bab 61. Mulai Curiga
62 Bab 62. Masih Sendiri
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Malapetaka
67 Bab 67.Penyesalan
68 Bab 68. Salting
69 Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70 Bab 70. Mencari Tahu
71 Bab 71. Perjalanan Hidup
72 Bab 72. Karma Sumi
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76. Penggoda
77 Bab 77. Saat Bertemu
78 " Bab 78. Makan di taman
79 Bab 79. Ada Kehidupan
80 Bab 80. Orang Terkasih
81 Bab. 81 Berharap
82 Bab 82. Menjaga Pasangan
83 Bab 83. 3 Bulan kemudian
84 Bab 84. Ada harapan
85 Bab 85. 1 Bulan kemudian
86 Bab 86. Sudah Mulai membesar
87 Bab 87. USG
88 Bab 88. Coffee shop
89 Bab 89. Baru Terasa
90 Bab 90. Imel dan Bella
91 Bab 91. Tak Bisa bertindak
92 Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93 Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94 Bab 94. Dilema
95 Bab 95. Kepergian
96 Bab 96. Kabar Berita
97 Bab 97. Kontraksi
98 Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99 Bab 99. Sangat Kejam
100 Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101 Bab 101. Masih Menunggu
102 Bab 102. Bertemu Lagi
103 Bab 103. Membuat Rencana
104 Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105 Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106 Bab 106. Berpikir Positif
107 Bab 107. Foto mu
108 Bab 108. Mempercepat Rencana
109 Bab 109. Sebuah Mimpi
110 Bab 110. Berkumpul Keluarga
111 Bab 111. Akan Lamaran
112 Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113 Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114 Bab 114. Sebar Undangan
115 Bab 115. Pernikahan
116 Bab 116. Sudah Resmi
117 Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118 Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119 Bab 119. Alex dan Rizwan
120 Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121 Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122 Bab 122. 1 Tahun kemudian
123 Bab 123. Jalan Hidup
124 Bab 124. Sebuah Koran
125 Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126 Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127 Bab 127. Kabar Baik
128 Bab 128. Kembali dan Bertemu
129 Bab 129. Di Tusuk Belati
130 Bab 130. Kembali Ke Rumah
131 Bab 131. Pemeriksaan
132 Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133 Bab 133. Dapat Berkumpul
134 Bab 134. Ada Kabar Baru
135 Bab 135. Sisi Lain Bella
136 Bab 136. Sebuah Pembuktian
137 Bab 137. Makan di Kantor
138 Bab 138. Sudah Sah
139 Bab 139. Waktu Bersama
140 Bab 140. Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Masuk kantor
2
Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3
Bab 3 Istrinya Datang
4
Bab 4 Pura - Pura
5
Bab 5 Amarah
6
Bab 6 Pikiran Licik
7
Bab 7 Mengintai
8
Bab 8 ketahuan
9
Bab 9 Kepergok
10
Bab 10 Rayuan dan uji tes
11
Bab 11 Hanya Umpan
12
Bab 12 Hutang Ayah
13
Bab 13 Difitnah
14
Bab 14 kerja keras
15
Bab 15 Sudah pergi
16
Bab 16 Tekat dan Niat
17
Bab 17 Sudah resmi bercerai
18
Bab 18 Memberi Perhatian
19
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20
Bab 20 Pertemuan
21
Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22
Bab 22 Berkhianat
23
Bab 23 Permainan hidup
24
Bab 24 Merasa Merindu
25
Bab 25 Menjemput Kebahagian
26
Bab 26 Ulang Tahun
27
Bab 27 Cintanya
28
Bab 28 Bertemu Keluarganya
29
Bab 29 Saat Bersama
30
Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31
Bab 31 Ani yang Malang
32
Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33
Bab 33 Melabrak
34
Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35
Bab 35 Waktu dan Saat
36
Bab 36 Sebuah Rahasia
37
Bab 37 Kembali
38
Bab 38 Menunggu Penjelasan
39
Bab 39 Peristiwa
40
Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41
Bab 41 Takdir Pertemuan
42
Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43
Bab 43 Mulai Membenah Hati
44
Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45
Bab 45. Kampung Halaman
46
Bab 46. Pulang Ke Makasar
47
Bab 47. Pernikahan
48
Bab 48. Setelah Sah
49
Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50
Bab 50. Bertemu Kembali
51
Bab 51. Suami Yang Pengertian
52
Bab 52. Disambut Hangat
53
Bab 53. Hanya Mimpi
54
Bab 54. Romantis
55
Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56
Bab 56. Ada Suka dan Duka
57
Bab 57. Bayinya keguguran
58
Bab 58. Menjadi Murung
59
Bab 59. Permainan Sumi
60
Bab 60. Masih Berpikir Positif
61
Bab 61. Mulai Curiga
62
Bab 62. Masih Sendiri
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Malapetaka
67
Bab 67.Penyesalan
68
Bab 68. Salting
69
Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70
Bab 70. Mencari Tahu
71
Bab 71. Perjalanan Hidup
72
Bab 72. Karma Sumi
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76. Penggoda
77
Bab 77. Saat Bertemu
78
" Bab 78. Makan di taman
79
Bab 79. Ada Kehidupan
80
Bab 80. Orang Terkasih
81
Bab. 81 Berharap
82
Bab 82. Menjaga Pasangan
83
Bab 83. 3 Bulan kemudian
84
Bab 84. Ada harapan
85
Bab 85. 1 Bulan kemudian
86
Bab 86. Sudah Mulai membesar
87
Bab 87. USG
88
Bab 88. Coffee shop
89
Bab 89. Baru Terasa
90
Bab 90. Imel dan Bella
91
Bab 91. Tak Bisa bertindak
92
Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93
Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94
Bab 94. Dilema
95
Bab 95. Kepergian
96
Bab 96. Kabar Berita
97
Bab 97. Kontraksi
98
Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99
Bab 99. Sangat Kejam
100
Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101
Bab 101. Masih Menunggu
102
Bab 102. Bertemu Lagi
103
Bab 103. Membuat Rencana
104
Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105
Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106
Bab 106. Berpikir Positif
107
Bab 107. Foto mu
108
Bab 108. Mempercepat Rencana
109
Bab 109. Sebuah Mimpi
110
Bab 110. Berkumpul Keluarga
111
Bab 111. Akan Lamaran
112
Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113
Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114
Bab 114. Sebar Undangan
115
Bab 115. Pernikahan
116
Bab 116. Sudah Resmi
117
Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118
Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119
Bab 119. Alex dan Rizwan
120
Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121
Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122
Bab 122. 1 Tahun kemudian
123
Bab 123. Jalan Hidup
124
Bab 124. Sebuah Koran
125
Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126
Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127
Bab 127. Kabar Baik
128
Bab 128. Kembali dan Bertemu
129
Bab 129. Di Tusuk Belati
130
Bab 130. Kembali Ke Rumah
131
Bab 131. Pemeriksaan
132
Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133
Bab 133. Dapat Berkumpul
134
Bab 134. Ada Kabar Baru
135
Bab 135. Sisi Lain Bella
136
Bab 136. Sebuah Pembuktian
137
Bab 137. Makan di Kantor
138
Bab 138. Sudah Sah
139
Bab 139. Waktu Bersama
140
Bab 140. Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!