Bab 2 Sakit dan kecelakaan

Pukul 6 sore, tampak diparkiran kendaraan. Karyawan satu persatu meninggalkan halaman kantor, Nita dan Ani juga pergi langsung tancap gas menuju rumah mereka masing - masing.

Dirumah Nita terlihat ruang depan gelap gulita hanya lampu belakang yang hidup. Dihalaman depan tampak bayangan seseorang mondar - mandir sambil menelpon berulang kali.

" Hallo An, Nita tidak ada dirumah sepertinya." Ujar Panji.

" Tapi tadi dia bilang ke aku gak kemana - mana kok malam ini."

" Kemana dia yah..?" Ani bertanya - tanya.

" Coba aku telpon lagi deh an.." kata Panji.

Dan saat Panji menelponnya kembali, baru Nita menjawab telpon darinya.

Terdengar suara Nita yang begitu lemah dan parau.

" Hallo Nit, kamu kenapa..?!" tanya Panji.

" Ini siapa?"

" Tolong perutku sakit sekali." kata Nita lalu ponselnya mati dan terputus.

" Nita, aku Panji sudah ada dihalaman depan rumahmu."

" Nit, Nita..., hallo.., Nit...!" Panji memanggil - manggil.

Ponselnya terjatuh dari tangan Nita, dia pingsan terjatuh kelantai kamarnya.

Panji mengetuk pintu rumah Nita, namun tidak ada jawaban atau seseorang pun keluar.

Panji menelpon Ani kembali dan menceritakan kejadian tadi ke Ani. Dan Ani pun mengerti, dia langsung ke rumah Nita.

Ani membuka pintu rumah Nita dengan kunci cadangan yang diberikan Nita kepadanya.

Panji menghidupkan lampu depan dan Ani langsung membuka pintu kamar Nita. Terlihat Nita terbaring dilantai kamarnya, dengan pakaian tidurnya.

Ani melarang Panji masuk kedalam kamarnya Nita. Ani mengganti pakaian Nita, dan kemudian memanggil Panji untuk mengangkat Nita ke mobil Ani dan membawanya ke rumah sakit.

Nita segera ditangani oleh dokter dan perawat dirumah sakit, tak berapa lama Nita pun sadar dan membuka matanya.

" Ani, aku dimana?"

" Kenapa ada mas Panji juga?" tanya Nita.

" Iya Nit, tadi kamu pingsan dirumah mu, dan mas Panji yang menolong ku untuk membawamu kerumah sakit." ujar Ani menjelaskan.

" Kamu kenapa Nit?"

" Kambuh lagi penyakit mu?" tanya Ani.

" Iya An, dan aku kepikiran ibu ku sakit keras dikampung."

" Aku berencana akan ambil cuti dan pulang ke kampung." ucap Nita.

Setelah menginap satu hari satu malam, Nita pun diperbolehkan untuk pulang kerumah.

Ani dan Panji sudah menceritakan kondisi Nita ke atasan mereka.

Dan Nita diberi cuti selama seminggu untuk pulang ke kampung melihat ibunya.

Nita pun pergi ke kampungnya dengan diantarkan oleh Ani dan Panji pakai mobil.

Setelah sampai disana Ani dan Panji langsung pulang kembali, karena besok harus masuk kerja lagi.

Selama dikampung, Nita selalu merawat ibunya yang sakit, dan dia juga mematikan ponselnya agar tidak ada orang kantor yang sibuk menelponnya. Karena dia cuma mau fokus merawat ibunya yang sakit itu.

Hari jumat Panji datang menjenguk Nita, disaat itu Nita tidak dapat banyak bercerita kepada Panji.

" Nit, Ani menyuruh aku kemari untuk menanyakan kertas dari kepala biro perjalanan kau letakan dimana?"

" Sebab ponsel mu tidak dapat dihubungi beberapa hari ini."

" Dan sudah berulang kali Ani menelpon mu tetapi tidak dapat tersambung." ujar Panji.

" Aku sudah memberikan kertas itu kepada sekretaris pak Puji, dan beliau yang memintanya."

" Memangnya ada apa mas?" tanya Nita.

" Oh, kalau begitu syukurlah."

" Tidak ada apa - apa kok, cuma besok kertas itu harus sudah ditanda tangani oleh pak Rahmat." kata Panji.

Nita dan Panji asyik duduk dan ngobrol dibawah pohon yang rindang. Dan Panji menanyakan kabar ibunya Nita saat ini.

Panji juga bercerita ke Nita tentang hal yang lucu sehingga membuat dia tertawa dan tersenyum sejenak.

" Kamu tadi pulang kerja langsung kemari ya mas?" tanya Nita.

" Iya Nit, kalau tidak begitu mana ada waktu lagian." kata Panji.

" Mas juga gak bisa berlama - lama Nit." Panji berkata lagi.

Tanpa terasa sudah satu jam mereka bercanda dan berbincang - bincang. Tanpa menyadari hari sudah malam dan Panji pun pamit untuk pulang kembali ke rumahnya.

" Oh iya Nit, kamu minggu balik ke rumahkan?"

" Nanti biar mas saja yang jemput kamu untuk balik pulang ya." kata Panji.

" Tidak usah mas, Nita bisa naik bus saja dari sini." kata Nita.

Namun Panji tetap bersikeras ingin menjemput Nita dan janji akan tepat waktu datangnya.

...****************...

Keesokan paginya, Nita melihat ibunya sudah mulai membaik dan sehat. Dan sudah dapat berjalan dan beraktivitas kembali. Nita senang melihatnya, dan akan sedikit tenang bila nanti Nita kembali.

Nita juga menyarankan kepada ibu dan ayahnya untuk selalu memeriksakan kesehatan mereka berdua ke klinik terdekat.

Nita juga tidak lupa meninggalkan uang untuk ayah, ibu, dan adik satu - satunya.

Mereka hanya dua bersaudara, dan Nita lah yang menjadi tulang punggung setelah ayahnya sakit - sakitan . Dan ayahnya sudah tidak dapat bekerja lagi selama tiga tahun ini.

Panji menelpon Nita agar menunggunya datang, dan sudah lama menunggu tapi Panji belum juga muncul atau pun menelponnya.

Lalu ponsel Nita berbunyi dan dia menjawab telpon dari seseorang itu.

" Hallo, iya benar."

" Apa..?!"

" Dirumah sakit mana dia pak?"

" Baik, saya akan kesana." ujar Nita.

Nita lalu menelpon Ani dan memberi tahunya, mereka akan bertemu disana saja.

Tak beberapa lama Ani pun sampai, sementara Nita masih cemas diluar ruangan mondar - mandir.

Seorang bapak - bapak menanyakan alamat rumah Panji kepada mereka berdua. Namun mereka tidak ada yang tahu dimana Panji tinggal.

Ani dan Nita hanya bisa berdoa semoga tidak mengalami luka yang parah.

Tiba - tiba seorang wanita datang menghampiri dengan menuntun anak kecil yang usianya lima tahun datang bersama suster.

Wanita itu menangis sejadi - jadinya didepan mereka.

" Kenapa kamu jadi begini mas.."

" Padahal kamu bilang hanya pergi sebentar, tapi kenapa kamu bisa begini mas.." wanita itu menangis dan memeluk anaknya.

Nita yang tidak tega melihatnya karena merasa bersalah mendekati wanita itu dan bertanya kepadanya.

" Maaf mbak, anda siapanya ?" tanya Nita.

" Saya istrinya dari Panji dan ini anak kami." Anda sendiri siapa..?" tanya wanita itu balik.

" Kami teman sekantor Panji dan kebetulan teman kami kampungnya disini jadi..." Ani berhenti berbicara.

" Oh.., jadi kamu yang meminta dijemput dan akhirnya suami saya yang menjadi korban." kata istrinya Panji dengan marah.

Setelah beberapa lama dokter pun keluar dari ruangan Panji.

" Siapa keluarga pasien?" tanya dokter.

" Saya istrinya dok, bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya wanita itu ke dokter.

Dokter mengajak istrinya keruangan dokter, dia menjelaskan kalau Panji harus dioperasi matanya karena kecelakaan itu mata Panji yang menjadi korban.

Setelah beberapa lama ngobrol, istrinya Panji pun setuju untuk mengoperasi mata Panji saat itu.

wanita itu pun menandatangani kertas persetujuan bahwa Panji akan segera dioperasi. Dan dia juga pergi ke tempat adminitrasi untuk membayar biaya Panji disana.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

apakah panji ad rasa sama nita? lanjut kak penasaran aku

2022-10-04

1

🌿Leony Fernanda🔱🎻

🌿Leony Fernanda🔱🎻

bagus banget novel mu thor

2022-09-19

2

Rossemarry

Rossemarry

anak baik😘

salam dari "my lovely bodyguard"🥰

2022-09-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk kantor
2 Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3 Bab 3 Istrinya Datang
4 Bab 4 Pura - Pura
5 Bab 5 Amarah
6 Bab 6 Pikiran Licik
7 Bab 7 Mengintai
8 Bab 8 ketahuan
9 Bab 9 Kepergok
10 Bab 10 Rayuan dan uji tes
11 Bab 11 Hanya Umpan
12 Bab 12 Hutang Ayah
13 Bab 13 Difitnah
14 Bab 14 kerja keras
15 Bab 15 Sudah pergi
16 Bab 16 Tekat dan Niat
17 Bab 17 Sudah resmi bercerai
18 Bab 18 Memberi Perhatian
19 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20 Bab 20 Pertemuan
21 Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22 Bab 22 Berkhianat
23 Bab 23 Permainan hidup
24 Bab 24 Merasa Merindu
25 Bab 25 Menjemput Kebahagian
26 Bab 26 Ulang Tahun
27 Bab 27 Cintanya
28 Bab 28 Bertemu Keluarganya
29 Bab 29 Saat Bersama
30 Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31 Bab 31 Ani yang Malang
32 Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33 Bab 33 Melabrak
34 Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35 Bab 35 Waktu dan Saat
36 Bab 36 Sebuah Rahasia
37 Bab 37 Kembali
38 Bab 38 Menunggu Penjelasan
39 Bab 39 Peristiwa
40 Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41 Bab 41 Takdir Pertemuan
42 Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43 Bab 43 Mulai Membenah Hati
44 Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45 Bab 45. Kampung Halaman
46 Bab 46. Pulang Ke Makasar
47 Bab 47. Pernikahan
48 Bab 48. Setelah Sah
49 Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50 Bab 50. Bertemu Kembali
51 Bab 51. Suami Yang Pengertian
52 Bab 52. Disambut Hangat
53 Bab 53. Hanya Mimpi
54 Bab 54. Romantis
55 Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56 Bab 56. Ada Suka dan Duka
57 Bab 57. Bayinya keguguran
58 Bab 58. Menjadi Murung
59 Bab 59. Permainan Sumi
60 Bab 60. Masih Berpikir Positif
61 Bab 61. Mulai Curiga
62 Bab 62. Masih Sendiri
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Malapetaka
67 Bab 67.Penyesalan
68 Bab 68. Salting
69 Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70 Bab 70. Mencari Tahu
71 Bab 71. Perjalanan Hidup
72 Bab 72. Karma Sumi
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76. Penggoda
77 Bab 77. Saat Bertemu
78 " Bab 78. Makan di taman
79 Bab 79. Ada Kehidupan
80 Bab 80. Orang Terkasih
81 Bab. 81 Berharap
82 Bab 82. Menjaga Pasangan
83 Bab 83. 3 Bulan kemudian
84 Bab 84. Ada harapan
85 Bab 85. 1 Bulan kemudian
86 Bab 86. Sudah Mulai membesar
87 Bab 87. USG
88 Bab 88. Coffee shop
89 Bab 89. Baru Terasa
90 Bab 90. Imel dan Bella
91 Bab 91. Tak Bisa bertindak
92 Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93 Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94 Bab 94. Dilema
95 Bab 95. Kepergian
96 Bab 96. Kabar Berita
97 Bab 97. Kontraksi
98 Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99 Bab 99. Sangat Kejam
100 Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101 Bab 101. Masih Menunggu
102 Bab 102. Bertemu Lagi
103 Bab 103. Membuat Rencana
104 Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105 Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106 Bab 106. Berpikir Positif
107 Bab 107. Foto mu
108 Bab 108. Mempercepat Rencana
109 Bab 109. Sebuah Mimpi
110 Bab 110. Berkumpul Keluarga
111 Bab 111. Akan Lamaran
112 Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113 Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114 Bab 114. Sebar Undangan
115 Bab 115. Pernikahan
116 Bab 116. Sudah Resmi
117 Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118 Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119 Bab 119. Alex dan Rizwan
120 Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121 Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122 Bab 122. 1 Tahun kemudian
123 Bab 123. Jalan Hidup
124 Bab 124. Sebuah Koran
125 Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126 Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127 Bab 127. Kabar Baik
128 Bab 128. Kembali dan Bertemu
129 Bab 129. Di Tusuk Belati
130 Bab 130. Kembali Ke Rumah
131 Bab 131. Pemeriksaan
132 Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133 Bab 133. Dapat Berkumpul
134 Bab 134. Ada Kabar Baru
135 Bab 135. Sisi Lain Bella
136 Bab 136. Sebuah Pembuktian
137 Bab 137. Makan di Kantor
138 Bab 138. Sudah Sah
139 Bab 139. Waktu Bersama
140 Bab 140. Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Masuk kantor
2
Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3
Bab 3 Istrinya Datang
4
Bab 4 Pura - Pura
5
Bab 5 Amarah
6
Bab 6 Pikiran Licik
7
Bab 7 Mengintai
8
Bab 8 ketahuan
9
Bab 9 Kepergok
10
Bab 10 Rayuan dan uji tes
11
Bab 11 Hanya Umpan
12
Bab 12 Hutang Ayah
13
Bab 13 Difitnah
14
Bab 14 kerja keras
15
Bab 15 Sudah pergi
16
Bab 16 Tekat dan Niat
17
Bab 17 Sudah resmi bercerai
18
Bab 18 Memberi Perhatian
19
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20
Bab 20 Pertemuan
21
Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22
Bab 22 Berkhianat
23
Bab 23 Permainan hidup
24
Bab 24 Merasa Merindu
25
Bab 25 Menjemput Kebahagian
26
Bab 26 Ulang Tahun
27
Bab 27 Cintanya
28
Bab 28 Bertemu Keluarganya
29
Bab 29 Saat Bersama
30
Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31
Bab 31 Ani yang Malang
32
Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33
Bab 33 Melabrak
34
Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35
Bab 35 Waktu dan Saat
36
Bab 36 Sebuah Rahasia
37
Bab 37 Kembali
38
Bab 38 Menunggu Penjelasan
39
Bab 39 Peristiwa
40
Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41
Bab 41 Takdir Pertemuan
42
Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43
Bab 43 Mulai Membenah Hati
44
Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45
Bab 45. Kampung Halaman
46
Bab 46. Pulang Ke Makasar
47
Bab 47. Pernikahan
48
Bab 48. Setelah Sah
49
Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50
Bab 50. Bertemu Kembali
51
Bab 51. Suami Yang Pengertian
52
Bab 52. Disambut Hangat
53
Bab 53. Hanya Mimpi
54
Bab 54. Romantis
55
Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56
Bab 56. Ada Suka dan Duka
57
Bab 57. Bayinya keguguran
58
Bab 58. Menjadi Murung
59
Bab 59. Permainan Sumi
60
Bab 60. Masih Berpikir Positif
61
Bab 61. Mulai Curiga
62
Bab 62. Masih Sendiri
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Malapetaka
67
Bab 67.Penyesalan
68
Bab 68. Salting
69
Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70
Bab 70. Mencari Tahu
71
Bab 71. Perjalanan Hidup
72
Bab 72. Karma Sumi
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76. Penggoda
77
Bab 77. Saat Bertemu
78
" Bab 78. Makan di taman
79
Bab 79. Ada Kehidupan
80
Bab 80. Orang Terkasih
81
Bab. 81 Berharap
82
Bab 82. Menjaga Pasangan
83
Bab 83. 3 Bulan kemudian
84
Bab 84. Ada harapan
85
Bab 85. 1 Bulan kemudian
86
Bab 86. Sudah Mulai membesar
87
Bab 87. USG
88
Bab 88. Coffee shop
89
Bab 89. Baru Terasa
90
Bab 90. Imel dan Bella
91
Bab 91. Tak Bisa bertindak
92
Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93
Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94
Bab 94. Dilema
95
Bab 95. Kepergian
96
Bab 96. Kabar Berita
97
Bab 97. Kontraksi
98
Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99
Bab 99. Sangat Kejam
100
Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101
Bab 101. Masih Menunggu
102
Bab 102. Bertemu Lagi
103
Bab 103. Membuat Rencana
104
Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105
Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106
Bab 106. Berpikir Positif
107
Bab 107. Foto mu
108
Bab 108. Mempercepat Rencana
109
Bab 109. Sebuah Mimpi
110
Bab 110. Berkumpul Keluarga
111
Bab 111. Akan Lamaran
112
Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113
Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114
Bab 114. Sebar Undangan
115
Bab 115. Pernikahan
116
Bab 116. Sudah Resmi
117
Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118
Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119
Bab 119. Alex dan Rizwan
120
Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121
Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122
Bab 122. 1 Tahun kemudian
123
Bab 123. Jalan Hidup
124
Bab 124. Sebuah Koran
125
Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126
Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127
Bab 127. Kabar Baik
128
Bab 128. Kembali dan Bertemu
129
Bab 129. Di Tusuk Belati
130
Bab 130. Kembali Ke Rumah
131
Bab 131. Pemeriksaan
132
Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133
Bab 133. Dapat Berkumpul
134
Bab 134. Ada Kabar Baru
135
Bab 135. Sisi Lain Bella
136
Bab 136. Sebuah Pembuktian
137
Bab 137. Makan di Kantor
138
Bab 138. Sudah Sah
139
Bab 139. Waktu Bersama
140
Bab 140. Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!