Bab 5 Amarah

Sudah sekian lama menjalaninya bersama, namun hanya didepan orang tua saja terlihat seperti suami dan istri.

Mereka hanya statusnya saja suami dan istri, tidak lebih dari itu.

Kalau dirumah mereka berdua bagaikan orang lain yang tidak saling membutuhkan.

Kelelahan Panji sudah cukup kiranya, buat batin yang terhina.

Walau saat itu Panji ingin menjadi suami seutuhnya.

Tapi Linda menolaknya mentah - mentah, tanpa mengerti bahwa Panji sudah rela menerima keadaannya.

***

Sampai saat malam itu Linda pulang dengan diantar oleh seorang lelaki.

Panji yang sedang tiduran disofa ruang tamu mendengarkan percakapan mereka.

" Terima kasih ya mas sudah mengantar aku." ujar Linda.

" Iya sayang, apa sih yang enggak buat kamu." ucap lelaki itu.

Lalu Panji membuka pintu rumahnya dan menegur Linda yang pulang terlalu malam.

Dan Panji tadi sempat melihat mereka ingin berciuman didepan rumah, namun Panji berpura - pura tidak melihatnya.

Mereka pun terkejut dan tidak melanjutkannya.

Linda tidak terima Panji menegurnya, dan mengusik segala sesuatu yang ingin dia perbuat.

" Mas, kamu tidak usah mengatur - atur aku deh."

" Bila bukan karena orang tua, dulu aku tak mau menerima mu." kata Linda dengan nada kasar.

" Dan kita sudah sama - sama dewasa, dapat memilih jalan hidup sendiri." ujar Linda lagi.

" Tapi kau harus ingat Linda, biar bagaimana pun aku ini suami mu yang sah, dan kau istriku yang telah aku nikahi." ucap Panji.

" Ya memang, tapi sekarang aku bukan istrimu lagi." kata Linda.

" Apa maksud mu Lin ?!" Panji bertanya.

" Hai bro, kau tahu."

" Selama ini dia hanya puas dengan aku yang melayaninya dengan penuh kehangatan." ucap lelaki itu ke pada Panji.

" Oh, jadi selama ini kau permainkan aku ?!"

" Kau menistakan kesucian pernikahan kita ?!"

" Jawab Linda !"

" Jawab !" tanya Panji.

" Sekarang kau bisa apa dengan kebutaan mu ini..?"

" Hah..?!" Linda meremehkannya.

" Linda..!"

" Kau anggap apa aku ini, selama ini aku sudah berbuat baik dan bertahan."

" Namun kau yang membiarkan terus hubungan dan pernikahan kita seperti ini." Panji mencoba menjelaskan bahwa dia bisa menerimanya.

Namun Linda tidak mau tahu dan malah cuek dengan ucapannya.

Lelaki itu menari pinggang Linda dan bibir mereka pun saling terpaut. Mereka melakukannya didepan Panji yang sedang memperhatikan kelakuan mereka.

Panji sudah sangat geram langsung membuka kacamata dan mengatakan sesuatu pada mereka.

" Kelakuan kalian ini sudah mencerminkan sifat aslinya."

" Pergi kalian dari sini..!"

" Cepat...!"

Panji sudah hilang kesabaran dan membuka kebenaran bahwa dia tidak buta.

Mereka terkejut dan tersudut, Linda sangat terkejut lagi saat Panji memperlihatkan bukti - bukti yang dia punya.

Dengan beraninya Panji memperlihatkan kelakuan Linda selama ini dibelakangnya.

" Aku menghormati atas keinginan orang tua kita."

" Karena mereka yang ingin melihat kita bersatu."

" Bagi mereka itu yang terbaik, dan aku selama ini sudah jenuh pada mu Linda."

" Namun aku masih terus berharap, suatu saat kau akan berubah dan bisa menerima kenyataan."

" Kalau kau dan aku sudah menikah, menjadi suami istri yang sah."

" Walau aku tahu Ririn itu bukanlah anak biologis ku."

" Melainkan anak dari hubungan kalian berdua."

Panji sangat kesal, kecewa dan emosi kepada Linda. Dia tidak menghargai dan menghormati pernikahan serta kedua orang tua.

Sesaat suasana hening, Linda dan lelaki itu hanya diam tak ada bantahan.

Panji sudah sangat tidak tahan, dia masuk dan terduduk di sofanya lagi.

Linda masih tidak puas dan mencoba menyalahkan Panji.

" Selama ini mas mengalami kebutaan, itu bohong mas..?!" tanya Linda.

" Kamu melakukan semua permainan di dalam rumah, saat itu hanya untuk mengelabui aku?"

" Hebat mas..,kamu sangat hebat..?!" kata Linda.

Lelaki itu mulai mencari cela dan masuk untuk membuat mereka bertambah panas.

" Dia melakukan ini semua, agar kau dapat diawasinya dengan cara liciknya Lin." lelaki itu semakin.menyulutkan api diantara mereka.

Dalam hatinya lelaki itu dia tertawa dan merasa senang atas pertengkaran itu.

Selain itu dia juga mendapatkan kesenangan, uang dan kehangatan dari Linda semuanya.

Namun Linda buta sesaat terlena dan terhanyut dalam buwalan dan rayuan buaya darat.

" Aku berbuat ini karena masih perduli dengan istriku..!"

" Walau kau selalu tidak ingin kan aku..., dan saat ini juga aku akan melepaskan dirimu."

" Besok aku akan mengurus surat perceraian kita, agar kau puas kembali bersamanya, tanpa ada aku suami mu.." ujar Panji lalu pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

Linda terdiam tanpa mengejar atau berbuat sesuatu untuk mencegah Panji pergi.

Dia seperti rela atau tidak perduli apa yang akan Panji lakukan.

" Sudah...!"

" Dia sudah pergi kenapa kau tampak begitu kecewa dan sedih..?"

" Bukankah ini lebih baik untuk kita bisa bersama..?!" Yadi lelaki itu selalu mengoceh apa saja untuk membuat Linda terpengaruh.

" Aku diantara dua pilihan Yad, bersamanya aku merasa begitu tenang."

" Namun aku selalu menolak dan tidak menginginkan dia." Linda saat ini sedang dilema dan bingung harus bagaimana.

" kalau kau bersama ku bagaimana..?!" Yadi kesal dengan Linda yang jadi begini.

" Ya.., aku memang sangat mencintai mu mas Yadi, tapi..." Linda tidak meneruskan kata - katanya lagi.

" Tapi apa Lin.., hah..?!" Yadi bertanya dengan nada tinggi dan merasa tidak puas.

Linda menolehkan wajahnya ke arah Yadi, dan menatap mata Yadi dengan tajam.

" Sampai saat ini dari mulutmu sendiri, belum ada perkataan dan pernyataan bahwa kau akan menikahi ku mas..?!" Linda menutup wajahnya dan menangis.

Linda sedikit emosi terhadap Yadi, dia sekarang bingung karena Yadi seperti tidak ada niat untuk menikah dengannya.

" Biar kau tahu mas, dia selalu memberikan nafkah ke anak kita."

" Walau dia tahu Ririn bukan anaknya." ketus Linda kepada Yadi.

" Ah, dulu aku sudah ingin menikahi mu, namun kau sudah dengannya." Yadi berdalih

dan beralasan untuk mengelak kesalahannya.

" Kau berjanji pada ku sebelum dengan Panji, tetapi kau melarikan diri setelah tahu aku hamil."

" Dan Panji lah yang menyelamatkan aku dan anak kita ...!" Linda berkata demikian sambil menolak dada Yadi hingga terdorong kebelakang beberapa langkah.

" Ya.., ya maafkan aku." kata Yadi sembari menghampiri Linda dan memeluknya dari belakang.

" Sudah pergilah kau, aku sangat lelah malam ini." Linda menolak Yadi dan mengarahkan ke pintu rumahnya.

" Lin, aku ingin sesaat lagi bersama mu.., aku mohon Lin.." rengekan Yadi.

" Lin.., Linda...?!" Yadi mengetuk - ketuk pintu rumah Linda dan terus memanggil namanya.

Namun Linda tidak menghiraukan panggilan itu.

Linda sudah menutup pintu dan pergi melihat Ririn yang masih tertidur pulas dikamar.

Linda membersihkan diri lalu pergi untuk beristirahat disamping Ririn.

Linda masih mengingat perkataan Panji yang ingin mengurus surat perceraian mereka berdua.

Linda menangis dan merasa sangat sedih, kacau dan dilema.

Dia jadi bingung mau berbuat apa, dan ada rasa tak ingin berpisah dari Panji untuk saat ini.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

kapok kau Linda udah dicerai sama panji

2022-10-13

4

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

semangat Panji 💪

2022-08-22

4

Naba rumi

Naba rumi

semangat🆙😍

2022-08-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk kantor
2 Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3 Bab 3 Istrinya Datang
4 Bab 4 Pura - Pura
5 Bab 5 Amarah
6 Bab 6 Pikiran Licik
7 Bab 7 Mengintai
8 Bab 8 ketahuan
9 Bab 9 Kepergok
10 Bab 10 Rayuan dan uji tes
11 Bab 11 Hanya Umpan
12 Bab 12 Hutang Ayah
13 Bab 13 Difitnah
14 Bab 14 kerja keras
15 Bab 15 Sudah pergi
16 Bab 16 Tekat dan Niat
17 Bab 17 Sudah resmi bercerai
18 Bab 18 Memberi Perhatian
19 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20 Bab 20 Pertemuan
21 Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22 Bab 22 Berkhianat
23 Bab 23 Permainan hidup
24 Bab 24 Merasa Merindu
25 Bab 25 Menjemput Kebahagian
26 Bab 26 Ulang Tahun
27 Bab 27 Cintanya
28 Bab 28 Bertemu Keluarganya
29 Bab 29 Saat Bersama
30 Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31 Bab 31 Ani yang Malang
32 Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33 Bab 33 Melabrak
34 Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35 Bab 35 Waktu dan Saat
36 Bab 36 Sebuah Rahasia
37 Bab 37 Kembali
38 Bab 38 Menunggu Penjelasan
39 Bab 39 Peristiwa
40 Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41 Bab 41 Takdir Pertemuan
42 Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43 Bab 43 Mulai Membenah Hati
44 Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45 Bab 45. Kampung Halaman
46 Bab 46. Pulang Ke Makasar
47 Bab 47. Pernikahan
48 Bab 48. Setelah Sah
49 Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50 Bab 50. Bertemu Kembali
51 Bab 51. Suami Yang Pengertian
52 Bab 52. Disambut Hangat
53 Bab 53. Hanya Mimpi
54 Bab 54. Romantis
55 Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56 Bab 56. Ada Suka dan Duka
57 Bab 57. Bayinya keguguran
58 Bab 58. Menjadi Murung
59 Bab 59. Permainan Sumi
60 Bab 60. Masih Berpikir Positif
61 Bab 61. Mulai Curiga
62 Bab 62. Masih Sendiri
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Malapetaka
67 Bab 67.Penyesalan
68 Bab 68. Salting
69 Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70 Bab 70. Mencari Tahu
71 Bab 71. Perjalanan Hidup
72 Bab 72. Karma Sumi
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76. Penggoda
77 Bab 77. Saat Bertemu
78 " Bab 78. Makan di taman
79 Bab 79. Ada Kehidupan
80 Bab 80. Orang Terkasih
81 Bab. 81 Berharap
82 Bab 82. Menjaga Pasangan
83 Bab 83. 3 Bulan kemudian
84 Bab 84. Ada harapan
85 Bab 85. 1 Bulan kemudian
86 Bab 86. Sudah Mulai membesar
87 Bab 87. USG
88 Bab 88. Coffee shop
89 Bab 89. Baru Terasa
90 Bab 90. Imel dan Bella
91 Bab 91. Tak Bisa bertindak
92 Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93 Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94 Bab 94. Dilema
95 Bab 95. Kepergian
96 Bab 96. Kabar Berita
97 Bab 97. Kontraksi
98 Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99 Bab 99. Sangat Kejam
100 Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101 Bab 101. Masih Menunggu
102 Bab 102. Bertemu Lagi
103 Bab 103. Membuat Rencana
104 Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105 Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106 Bab 106. Berpikir Positif
107 Bab 107. Foto mu
108 Bab 108. Mempercepat Rencana
109 Bab 109. Sebuah Mimpi
110 Bab 110. Berkumpul Keluarga
111 Bab 111. Akan Lamaran
112 Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113 Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114 Bab 114. Sebar Undangan
115 Bab 115. Pernikahan
116 Bab 116. Sudah Resmi
117 Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118 Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119 Bab 119. Alex dan Rizwan
120 Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121 Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122 Bab 122. 1 Tahun kemudian
123 Bab 123. Jalan Hidup
124 Bab 124. Sebuah Koran
125 Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126 Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127 Bab 127. Kabar Baik
128 Bab 128. Kembali dan Bertemu
129 Bab 129. Di Tusuk Belati
130 Bab 130. Kembali Ke Rumah
131 Bab 131. Pemeriksaan
132 Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133 Bab 133. Dapat Berkumpul
134 Bab 134. Ada Kabar Baru
135 Bab 135. Sisi Lain Bella
136 Bab 136. Sebuah Pembuktian
137 Bab 137. Makan di Kantor
138 Bab 138. Sudah Sah
139 Bab 139. Waktu Bersama
140 Bab 140. Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Masuk kantor
2
Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3
Bab 3 Istrinya Datang
4
Bab 4 Pura - Pura
5
Bab 5 Amarah
6
Bab 6 Pikiran Licik
7
Bab 7 Mengintai
8
Bab 8 ketahuan
9
Bab 9 Kepergok
10
Bab 10 Rayuan dan uji tes
11
Bab 11 Hanya Umpan
12
Bab 12 Hutang Ayah
13
Bab 13 Difitnah
14
Bab 14 kerja keras
15
Bab 15 Sudah pergi
16
Bab 16 Tekat dan Niat
17
Bab 17 Sudah resmi bercerai
18
Bab 18 Memberi Perhatian
19
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20
Bab 20 Pertemuan
21
Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22
Bab 22 Berkhianat
23
Bab 23 Permainan hidup
24
Bab 24 Merasa Merindu
25
Bab 25 Menjemput Kebahagian
26
Bab 26 Ulang Tahun
27
Bab 27 Cintanya
28
Bab 28 Bertemu Keluarganya
29
Bab 29 Saat Bersama
30
Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31
Bab 31 Ani yang Malang
32
Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33
Bab 33 Melabrak
34
Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35
Bab 35 Waktu dan Saat
36
Bab 36 Sebuah Rahasia
37
Bab 37 Kembali
38
Bab 38 Menunggu Penjelasan
39
Bab 39 Peristiwa
40
Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41
Bab 41 Takdir Pertemuan
42
Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43
Bab 43 Mulai Membenah Hati
44
Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45
Bab 45. Kampung Halaman
46
Bab 46. Pulang Ke Makasar
47
Bab 47. Pernikahan
48
Bab 48. Setelah Sah
49
Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50
Bab 50. Bertemu Kembali
51
Bab 51. Suami Yang Pengertian
52
Bab 52. Disambut Hangat
53
Bab 53. Hanya Mimpi
54
Bab 54. Romantis
55
Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56
Bab 56. Ada Suka dan Duka
57
Bab 57. Bayinya keguguran
58
Bab 58. Menjadi Murung
59
Bab 59. Permainan Sumi
60
Bab 60. Masih Berpikir Positif
61
Bab 61. Mulai Curiga
62
Bab 62. Masih Sendiri
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Malapetaka
67
Bab 67.Penyesalan
68
Bab 68. Salting
69
Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70
Bab 70. Mencari Tahu
71
Bab 71. Perjalanan Hidup
72
Bab 72. Karma Sumi
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76. Penggoda
77
Bab 77. Saat Bertemu
78
" Bab 78. Makan di taman
79
Bab 79. Ada Kehidupan
80
Bab 80. Orang Terkasih
81
Bab. 81 Berharap
82
Bab 82. Menjaga Pasangan
83
Bab 83. 3 Bulan kemudian
84
Bab 84. Ada harapan
85
Bab 85. 1 Bulan kemudian
86
Bab 86. Sudah Mulai membesar
87
Bab 87. USG
88
Bab 88. Coffee shop
89
Bab 89. Baru Terasa
90
Bab 90. Imel dan Bella
91
Bab 91. Tak Bisa bertindak
92
Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93
Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94
Bab 94. Dilema
95
Bab 95. Kepergian
96
Bab 96. Kabar Berita
97
Bab 97. Kontraksi
98
Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99
Bab 99. Sangat Kejam
100
Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101
Bab 101. Masih Menunggu
102
Bab 102. Bertemu Lagi
103
Bab 103. Membuat Rencana
104
Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105
Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106
Bab 106. Berpikir Positif
107
Bab 107. Foto mu
108
Bab 108. Mempercepat Rencana
109
Bab 109. Sebuah Mimpi
110
Bab 110. Berkumpul Keluarga
111
Bab 111. Akan Lamaran
112
Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113
Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114
Bab 114. Sebar Undangan
115
Bab 115. Pernikahan
116
Bab 116. Sudah Resmi
117
Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118
Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119
Bab 119. Alex dan Rizwan
120
Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121
Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122
Bab 122. 1 Tahun kemudian
123
Bab 123. Jalan Hidup
124
Bab 124. Sebuah Koran
125
Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126
Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127
Bab 127. Kabar Baik
128
Bab 128. Kembali dan Bertemu
129
Bab 129. Di Tusuk Belati
130
Bab 130. Kembali Ke Rumah
131
Bab 131. Pemeriksaan
132
Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133
Bab 133. Dapat Berkumpul
134
Bab 134. Ada Kabar Baru
135
Bab 135. Sisi Lain Bella
136
Bab 136. Sebuah Pembuktian
137
Bab 137. Makan di Kantor
138
Bab 138. Sudah Sah
139
Bab 139. Waktu Bersama
140
Bab 140. Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!