Lima belas menit kemudian Linda kembali membawa rantang yang berisi lauk untuk makan malam.
" Mas, makanlah dulu." Aku sudah membeli lauk untuk makan malam kita." ujar Linda.
Panji hanya diam saja dan tidak menyahutnya, dia berjalan ke arah meja makan dengan meraba - raba dengan tongkatnya.
Linda meletakkan piring yang sudah ada nasinya dan gelas disamping Panji.
Linda juga menyuapi makan Ririn anaknya dan dia juga sambil makan makanannya.
Lauk nasi dan lainnya sudah Linda sediakan di piringnya Panji.
Linda menyuapi anaknya makan dan diam - diam melirik ke arah Panji. Dalam hatinya menggerutu dan sangat kesal dengan keadaan Panji saat ini. Tetapi ada senangnya juga karena dia akan bebas keluar dan pergi dengan pria yang dia temui tadi.
Setelah selesai makan malam, Panji balik duduk disofa lagi.
Dia mengambil amplop dari sakunya dan membuka amplop gaji bulanannya.
Dia memberikan uang bulanan kepada Linda, dan Linda pun mengambilnya dari tangan Panji.
Uang itu dihitung Linda saat itu juga.
" Mas, kenapa uangnya berkurang..?!"
" Ini hanya cukup untuk belanja saja, sedangkan uang untukku mana mas?!" Linda tidak terima dan marah.
" Bulan semalam aku masih pakai uang kantor, jadi mereka memotong gaji ku tiap bulan." jawab Panji dengan tenang.
" Lagi pula kamu kan sudah bekerja, jadi terimalah dulu segitu." ucapnya lagi.
Kemudian Panji bangkit dari duduknya dan berdiri. Dia ingin istirahat dikamarnya dan pergi dari hadapan Linda yang sedang marah.
Namun saat berjalan menuju kamarnya Panji sengaja menjatuhkan uangnya 200 ribu dilantai tempat dia berjalan.
Tiba - tiba Ririn memanggilnya dengan keras.
" Papa...!" teriak Ririn.
Terdengar Ririn seperti ingin berkata sesuatu.
Panji berbalik dan menjawab panggilan Ririn itu.
" Ada apa Ririn..?" tanya Panji.
" Ah, tidak ada apa - apa mas, Ririn cuma mau bilang hati - hati ada tembok mas." ujar Linda yang sengaja cepat - cepat menghentikan Ririn bicara dengan menutup mulut anaknya.
Linda sengaja membuat alasan seperti itu, karena semalam dia melihat Panji menabrak kursi dan meja didepannya sampai dia sendiri terjatuh.
Padahal Panji sengaja melakukannya agar buta matanya itu terlihat nyata bagi Linda.
Panji ingin mencari bukti kebusukan Linda yang sebenarnya.
Dan dengan adegan menabrak dan terjatuh, Linda mulai percaya dan dia bebas melakukan apapun didepan Panji.
Dan uang yang jatuh itu pun diambil oleh Linda dan tidak dikembalikan.
Gaji di bulan berikutnya, sengaja Panji menyuruh Linda untuk membagikannya. Uang belanja, uang untuk berobat dan uang keperluan Ririn serta uang tabungan mereka.
***
Panji dan atasannya ( Pak Handoko) sudah bekerjasama, malam Minggu mereka akan ke Brian.
Tempat dimana Linda kunjungi waktu itu bersama temannya.
Malam itu Panji meminta untuk menitipkan Ririn ke tetangga lagi. Dia beralasan, mau pergi bersama teman - teman sekantornya hanya sekedar ngumpul saja.
Dan Linda tanpa rasa ragu menitipkan Ririn ke tetangganya lagi, yang memang masih ada hubungan kerabat jauh.
Dengan membawa pak Handoko, mereka menyamar untuk masuk kesana. Mereka akhirnya pergi kesana dengan niat ingin masuk kedalamnya.
Sesampainya disana Panji berjalan terus diikuti oleh pak Handoko dari belakang.
Mereka dihadang oleh dua orang berbadan tegap berotot dan tinggi besar didepan pintu masuk.
"Apa kode anda ?!" terdengar suara yang bulat dan besar dari mulutnya.
" Dan berapa yang pakai?" tanya penjaga pintu itu.
" Baru pertama kali kesini, dan ingin menikmati dulu suasananya." ucap pak Handoko sembari menepuk ringan otot kekar salah satu dari mereka.
kedua pria itu pun mempersilahkan mereka masuk kedalam. Dengan penyamaran mereka pasti aman dan tidak ada yang mengenali fikir Panji.
Mereka pun masuk kedalam ruangan itu, terdengar suara musik mengalun dari dalam. Seorang penyanyi dengan pakaiannya yang minim pun turun dari panggung atas.
Para tamu mendekati dan menari dengannya. Penyanyi itu meliukkan tubuhnya mengikuti irama alunan lagu yang dinyanyikannya.
Para tamu yang hampir semuanya lelaki tambah bersemangat melihat penyanyi itu menari.
Mereka mengeluarkan dompet dan menyawer penyanyi itu dengan uang yang sangat fantatis jumlahnya.
Panji duduk dengan memperhatikan penyanyi itu,walau wajahnya dipoles dengan sangat tebal dengan riasan.
Tapi Panji masih bisa mengenal Linda yang ada didepannya.
Berkat informasi seseorang, Panji merasa puas sudah melihat sendiri kelakuan Linda dibelakangnya.
Dan pada malam itu Panji sudah membuktikannya sendiri dengan mata kepalanya.
***
Hari minggu Linda mau pergi lagi, dan dia berpamitan kepada Panji.
" Mas, aku pergi kerja ya mas." kata Linda.
" Kamu tiap hari memang kerja terus?"
" Gak ada libur apa?" tanya Panji.
" Gak ada mas, aku gantikan teman aku yang cuti hari ini." ujar Linda lagi.
" Tapi hari ini mas ada janji dengan teman tentang masalah pekerjaan yang belum selesai." ucap Panji yang memberi alasan pekerjaan ke Linda.
Linda sudah mengerti ucapan Panji, dan Ririn pun dititipkannya lagi ke Nisa kerabatnya Linda.
Hari ini sebenarnya Panji sudah bekerjasama dengan pak Handoko untuk kembali mengintai Linda istrinya.
Panji pun mengikuti Linda dari belakang bersama pak Handoko.
Linda memang pergi lagi ke Brian bangunan itu.
Namun dia tidak hanya bernyanyi, dia sudah menyewa sebuah kamar dengan lelaki yang pernah Panji lihat waktu itu.
Panji menyuruh pelayan untuk memberikan minuman ke kamar dan merekam mereka berdua yang sedang bersama didalam.
Panji memberi pelayan itu uang untuk pekerjaannya.
Dan dia berhasil mendapatkan apa yang Panji mau.
Setelah satu jam berada disana, Panji dan pak Handoko pun pergi keluar dari tempat itu.
Mereka sudah mendapatkan bukti yang Panji mau.
Panji sudah sangat bersabar selama desas - desus itu terdengar 4 bulan yang lalu.
Dan Linda sudah membohongi Panji serta pernikahan mereka selama 3 tahun bergulir.
Orang tua Panji dan orang tua Linda menjodohkan mereka. Namun ternyata Linda sudah hamil duluan dengan laki - laki lain tanpa sepengetahuan orang tua.
Laki - laki itu pergi meninggalkannya dan tidak mau bertanggung jawab.
Linda terpaksa mau menerima karena alasan anak yang ada didalam rahimnya.
Pernikahan itu terjadi tanpa ada cinta diantara mereka. Perjalanan rumah tangga Panji sangat menyedihkan.
Baru sebulan menikah Panji dikejutkan dengan kehamilan Linda yang sudah berusia 3 bulan.
Sementara Panji tidak pernah menyentuh Linda sama sekali.
Karena Linda dan Panji tidak pernah tidur bersama selama ini.
Mereka tidur terpisah dikamar masing - masing dirumah kontrakannya.
Mereka menikah karena ingin memenuhi keinginan orang tua mereka saja.
Lebih dari itu mereka merasa seperti orang lain yang tinggal dalam satu rumah.
Panji hanya memenuhi kewajiban menafkahi Linda dengan uangnya saja. Sedangkan urusan nafkah batin Panji tidak melakukannya.
Dan Linda juga tidak mempermasalahkannya akan hal itu.
Sekarang Linda malah terobsesi dengan keinginannya untuk kembali lagi ke pada lelaki yang pernah meninggalkannya dulu.
Linda melakukannya karena lelaki itu sekarang sudah kembali pulang kerumah ibunya dekat dengan bangunan Brian itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
silahkan Linda, suka - suka kamu mau senang2. tapi jangan nangis kalo udah ad surat pisah dari panji
2022-10-13
4
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi 👍
2022-08-22
3
Julianso
semangat
2022-08-20
2