Bab 4 Pura - Pura

Lima belas menit kemudian Linda kembali membawa rantang yang berisi lauk untuk makan malam.

" Mas, makanlah dulu." Aku sudah membeli lauk untuk makan malam kita." ujar Linda.

Panji hanya diam saja dan tidak menyahutnya, dia berjalan ke arah meja makan dengan meraba - raba dengan tongkatnya.

Linda meletakkan piring yang sudah ada nasinya dan gelas disamping Panji.

Linda juga menyuapi makan Ririn anaknya dan dia juga sambil makan makanannya.

Lauk nasi dan lainnya sudah Linda sediakan di piringnya Panji.

Linda menyuapi anaknya makan dan diam - diam melirik ke arah Panji. Dalam hatinya menggerutu dan sangat kesal dengan keadaan Panji saat ini. Tetapi ada senangnya juga karena dia akan bebas keluar dan pergi dengan pria yang dia temui tadi.

Setelah selesai makan malam, Panji balik duduk disofa lagi.

Dia mengambil amplop dari sakunya dan membuka amplop gaji bulanannya.

Dia memberikan uang bulanan kepada Linda, dan Linda pun mengambilnya dari tangan Panji.

Uang itu dihitung Linda saat itu juga.

" Mas, kenapa uangnya berkurang..?!"

" Ini hanya cukup untuk belanja saja, sedangkan uang untukku mana mas?!" Linda tidak terima dan marah.

" Bulan semalam aku masih pakai uang kantor, jadi mereka memotong gaji ku tiap bulan." jawab Panji dengan tenang.

" Lagi pula kamu kan sudah bekerja, jadi terimalah dulu segitu." ucapnya lagi.

Kemudian Panji bangkit dari duduknya dan berdiri. Dia ingin istirahat dikamarnya dan pergi dari hadapan Linda yang sedang marah.

Namun saat berjalan menuju kamarnya Panji sengaja menjatuhkan uangnya 200 ribu dilantai tempat dia berjalan.

Tiba - tiba Ririn memanggilnya dengan keras.

" Papa...!" teriak Ririn.

Terdengar Ririn seperti ingin berkata sesuatu.

Panji berbalik dan menjawab panggilan Ririn itu.

" Ada apa Ririn..?" tanya Panji.

" Ah, tidak ada apa - apa mas, Ririn cuma mau bilang hati - hati ada tembok mas." ujar Linda yang sengaja cepat - cepat menghentikan Ririn bicara dengan menutup mulut anaknya.

Linda sengaja membuat alasan seperti itu, karena semalam dia melihat Panji menabrak kursi dan meja didepannya sampai dia sendiri terjatuh.

Padahal Panji sengaja melakukannya agar buta matanya itu terlihat nyata bagi Linda.

Panji ingin mencari bukti kebusukan Linda yang sebenarnya.

Dan dengan adegan menabrak dan terjatuh, Linda mulai percaya dan dia bebas melakukan apapun didepan Panji.

Dan uang yang jatuh itu pun diambil oleh Linda dan tidak dikembalikan.

Gaji di bulan berikutnya, sengaja Panji menyuruh Linda untuk membagikannya. Uang belanja, uang untuk berobat dan uang keperluan Ririn serta uang tabungan mereka.

***

Panji dan atasannya ( Pak Handoko) sudah bekerjasama, malam Minggu mereka akan ke Brian.

Tempat dimana Linda kunjungi waktu itu bersama temannya.

Malam itu Panji meminta untuk menitipkan Ririn ke tetangga lagi. Dia beralasan, mau pergi bersama teman - teman sekantornya hanya sekedar ngumpul saja.

Dan Linda tanpa rasa ragu menitipkan Ririn ke tetangganya lagi, yang memang masih ada hubungan kerabat jauh.

Dengan membawa pak Handoko, mereka menyamar untuk masuk kesana. Mereka akhirnya pergi kesana dengan niat ingin masuk kedalamnya.

Sesampainya disana Panji berjalan terus diikuti oleh pak Handoko dari belakang.

Mereka dihadang oleh dua orang berbadan tegap berotot dan tinggi besar didepan pintu masuk.

"Apa kode anda ?!" terdengar suara yang bulat dan besar dari mulutnya.

" Dan berapa yang pakai?" tanya penjaga pintu itu.

" Baru pertama kali kesini, dan ingin menikmati dulu suasananya." ucap pak Handoko sembari menepuk ringan otot kekar salah satu dari mereka.

kedua pria itu pun mempersilahkan mereka masuk kedalam. Dengan penyamaran mereka pasti aman dan tidak ada yang mengenali fikir Panji.

Mereka pun masuk kedalam ruangan itu, terdengar suara musik mengalun dari dalam. Seorang penyanyi dengan pakaiannya yang minim pun turun dari panggung atas.

Para tamu mendekati dan menari dengannya. Penyanyi itu meliukkan tubuhnya mengikuti irama alunan lagu yang dinyanyikannya.

Para tamu yang hampir semuanya lelaki tambah bersemangat melihat penyanyi itu menari.

Mereka mengeluarkan dompet dan menyawer penyanyi itu dengan uang yang sangat fantatis jumlahnya.

Panji duduk dengan memperhatikan penyanyi itu,walau wajahnya dipoles dengan sangat tebal dengan riasan.

Tapi Panji masih bisa mengenal Linda yang ada didepannya.

Berkat informasi seseorang, Panji merasa puas sudah melihat sendiri kelakuan Linda dibelakangnya.

Dan pada malam itu Panji sudah membuktikannya sendiri dengan mata kepalanya.

***

Hari minggu Linda mau pergi lagi, dan dia berpamitan kepada Panji.

" Mas, aku pergi kerja ya mas." kata Linda.

" Kamu tiap hari memang kerja terus?"

" Gak ada libur apa?" tanya Panji.

" Gak ada mas, aku gantikan teman aku yang cuti hari ini." ujar Linda lagi.

" Tapi hari ini mas ada janji dengan teman tentang masalah pekerjaan yang belum selesai." ucap Panji yang memberi alasan pekerjaan ke Linda.

Linda sudah mengerti ucapan Panji, dan Ririn pun dititipkannya lagi ke Nisa kerabatnya Linda.

Hari ini sebenarnya Panji sudah bekerjasama dengan pak Handoko untuk kembali mengintai Linda istrinya.

Panji pun mengikuti Linda dari belakang bersama pak Handoko.

Linda memang pergi lagi ke Brian bangunan itu.

Namun dia tidak hanya bernyanyi, dia sudah menyewa sebuah kamar dengan lelaki yang pernah Panji lihat waktu itu.

Panji menyuruh pelayan untuk memberikan minuman ke kamar dan merekam mereka berdua yang sedang bersama didalam.

Panji memberi pelayan itu uang untuk pekerjaannya.

Dan dia berhasil mendapatkan apa yang Panji mau.

Setelah satu jam berada disana, Panji dan pak Handoko pun pergi keluar dari tempat itu.

Mereka sudah mendapatkan bukti yang Panji mau.

Panji sudah sangat bersabar selama desas - desus itu terdengar 4 bulan yang lalu.

Dan Linda sudah membohongi Panji serta pernikahan mereka selama 3 tahun bergulir.

Orang tua Panji dan orang tua Linda menjodohkan mereka. Namun ternyata Linda sudah hamil duluan dengan laki - laki lain tanpa sepengetahuan orang tua.

Laki - laki itu pergi meninggalkannya dan tidak mau bertanggung jawab.

Linda terpaksa mau menerima karena alasan anak yang ada didalam rahimnya.

Pernikahan itu terjadi tanpa ada cinta diantara mereka. Perjalanan rumah tangga Panji sangat menyedihkan.

Baru sebulan menikah Panji dikejutkan dengan kehamilan Linda yang sudah berusia 3 bulan.

Sementara Panji tidak pernah menyentuh Linda sama sekali.

Karena Linda dan Panji tidak pernah tidur bersama selama ini.

Mereka tidur terpisah dikamar masing - masing dirumah kontrakannya.

Mereka menikah karena ingin memenuhi keinginan orang tua mereka saja.

Lebih dari itu mereka merasa seperti orang lain yang tinggal dalam satu rumah.

Panji hanya memenuhi kewajiban menafkahi Linda dengan uangnya saja. Sedangkan urusan nafkah batin Panji tidak melakukannya.

Dan Linda juga tidak mempermasalahkannya akan hal itu.

Sekarang Linda malah terobsesi dengan keinginannya untuk kembali lagi ke pada lelaki yang pernah meninggalkannya dulu.

Linda melakukannya karena lelaki itu sekarang sudah kembali pulang kerumah ibunya dekat dengan bangunan Brian itu.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

silahkan Linda, suka - suka kamu mau senang2. tapi jangan nangis kalo udah ad surat pisah dari panji

2022-10-13

4

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir lagi 👍

2022-08-22

3

Julianso

Julianso

semangat

2022-08-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk kantor
2 Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3 Bab 3 Istrinya Datang
4 Bab 4 Pura - Pura
5 Bab 5 Amarah
6 Bab 6 Pikiran Licik
7 Bab 7 Mengintai
8 Bab 8 ketahuan
9 Bab 9 Kepergok
10 Bab 10 Rayuan dan uji tes
11 Bab 11 Hanya Umpan
12 Bab 12 Hutang Ayah
13 Bab 13 Difitnah
14 Bab 14 kerja keras
15 Bab 15 Sudah pergi
16 Bab 16 Tekat dan Niat
17 Bab 17 Sudah resmi bercerai
18 Bab 18 Memberi Perhatian
19 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20 Bab 20 Pertemuan
21 Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22 Bab 22 Berkhianat
23 Bab 23 Permainan hidup
24 Bab 24 Merasa Merindu
25 Bab 25 Menjemput Kebahagian
26 Bab 26 Ulang Tahun
27 Bab 27 Cintanya
28 Bab 28 Bertemu Keluarganya
29 Bab 29 Saat Bersama
30 Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31 Bab 31 Ani yang Malang
32 Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33 Bab 33 Melabrak
34 Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35 Bab 35 Waktu dan Saat
36 Bab 36 Sebuah Rahasia
37 Bab 37 Kembali
38 Bab 38 Menunggu Penjelasan
39 Bab 39 Peristiwa
40 Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41 Bab 41 Takdir Pertemuan
42 Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43 Bab 43 Mulai Membenah Hati
44 Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45 Bab 45. Kampung Halaman
46 Bab 46. Pulang Ke Makasar
47 Bab 47. Pernikahan
48 Bab 48. Setelah Sah
49 Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50 Bab 50. Bertemu Kembali
51 Bab 51. Suami Yang Pengertian
52 Bab 52. Disambut Hangat
53 Bab 53. Hanya Mimpi
54 Bab 54. Romantis
55 Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56 Bab 56. Ada Suka dan Duka
57 Bab 57. Bayinya keguguran
58 Bab 58. Menjadi Murung
59 Bab 59. Permainan Sumi
60 Bab 60. Masih Berpikir Positif
61 Bab 61. Mulai Curiga
62 Bab 62. Masih Sendiri
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Malapetaka
67 Bab 67.Penyesalan
68 Bab 68. Salting
69 Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70 Bab 70. Mencari Tahu
71 Bab 71. Perjalanan Hidup
72 Bab 72. Karma Sumi
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76. Penggoda
77 Bab 77. Saat Bertemu
78 " Bab 78. Makan di taman
79 Bab 79. Ada Kehidupan
80 Bab 80. Orang Terkasih
81 Bab. 81 Berharap
82 Bab 82. Menjaga Pasangan
83 Bab 83. 3 Bulan kemudian
84 Bab 84. Ada harapan
85 Bab 85. 1 Bulan kemudian
86 Bab 86. Sudah Mulai membesar
87 Bab 87. USG
88 Bab 88. Coffee shop
89 Bab 89. Baru Terasa
90 Bab 90. Imel dan Bella
91 Bab 91. Tak Bisa bertindak
92 Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93 Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94 Bab 94. Dilema
95 Bab 95. Kepergian
96 Bab 96. Kabar Berita
97 Bab 97. Kontraksi
98 Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99 Bab 99. Sangat Kejam
100 Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101 Bab 101. Masih Menunggu
102 Bab 102. Bertemu Lagi
103 Bab 103. Membuat Rencana
104 Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105 Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106 Bab 106. Berpikir Positif
107 Bab 107. Foto mu
108 Bab 108. Mempercepat Rencana
109 Bab 109. Sebuah Mimpi
110 Bab 110. Berkumpul Keluarga
111 Bab 111. Akan Lamaran
112 Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113 Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114 Bab 114. Sebar Undangan
115 Bab 115. Pernikahan
116 Bab 116. Sudah Resmi
117 Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118 Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119 Bab 119. Alex dan Rizwan
120 Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121 Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122 Bab 122. 1 Tahun kemudian
123 Bab 123. Jalan Hidup
124 Bab 124. Sebuah Koran
125 Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126 Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127 Bab 127. Kabar Baik
128 Bab 128. Kembali dan Bertemu
129 Bab 129. Di Tusuk Belati
130 Bab 130. Kembali Ke Rumah
131 Bab 131. Pemeriksaan
132 Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133 Bab 133. Dapat Berkumpul
134 Bab 134. Ada Kabar Baru
135 Bab 135. Sisi Lain Bella
136 Bab 136. Sebuah Pembuktian
137 Bab 137. Makan di Kantor
138 Bab 138. Sudah Sah
139 Bab 139. Waktu Bersama
140 Bab 140. Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Masuk kantor
2
Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3
Bab 3 Istrinya Datang
4
Bab 4 Pura - Pura
5
Bab 5 Amarah
6
Bab 6 Pikiran Licik
7
Bab 7 Mengintai
8
Bab 8 ketahuan
9
Bab 9 Kepergok
10
Bab 10 Rayuan dan uji tes
11
Bab 11 Hanya Umpan
12
Bab 12 Hutang Ayah
13
Bab 13 Difitnah
14
Bab 14 kerja keras
15
Bab 15 Sudah pergi
16
Bab 16 Tekat dan Niat
17
Bab 17 Sudah resmi bercerai
18
Bab 18 Memberi Perhatian
19
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20
Bab 20 Pertemuan
21
Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22
Bab 22 Berkhianat
23
Bab 23 Permainan hidup
24
Bab 24 Merasa Merindu
25
Bab 25 Menjemput Kebahagian
26
Bab 26 Ulang Tahun
27
Bab 27 Cintanya
28
Bab 28 Bertemu Keluarganya
29
Bab 29 Saat Bersama
30
Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31
Bab 31 Ani yang Malang
32
Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33
Bab 33 Melabrak
34
Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35
Bab 35 Waktu dan Saat
36
Bab 36 Sebuah Rahasia
37
Bab 37 Kembali
38
Bab 38 Menunggu Penjelasan
39
Bab 39 Peristiwa
40
Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41
Bab 41 Takdir Pertemuan
42
Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43
Bab 43 Mulai Membenah Hati
44
Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45
Bab 45. Kampung Halaman
46
Bab 46. Pulang Ke Makasar
47
Bab 47. Pernikahan
48
Bab 48. Setelah Sah
49
Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50
Bab 50. Bertemu Kembali
51
Bab 51. Suami Yang Pengertian
52
Bab 52. Disambut Hangat
53
Bab 53. Hanya Mimpi
54
Bab 54. Romantis
55
Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56
Bab 56. Ada Suka dan Duka
57
Bab 57. Bayinya keguguran
58
Bab 58. Menjadi Murung
59
Bab 59. Permainan Sumi
60
Bab 60. Masih Berpikir Positif
61
Bab 61. Mulai Curiga
62
Bab 62. Masih Sendiri
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Malapetaka
67
Bab 67.Penyesalan
68
Bab 68. Salting
69
Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70
Bab 70. Mencari Tahu
71
Bab 71. Perjalanan Hidup
72
Bab 72. Karma Sumi
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76. Penggoda
77
Bab 77. Saat Bertemu
78
" Bab 78. Makan di taman
79
Bab 79. Ada Kehidupan
80
Bab 80. Orang Terkasih
81
Bab. 81 Berharap
82
Bab 82. Menjaga Pasangan
83
Bab 83. 3 Bulan kemudian
84
Bab 84. Ada harapan
85
Bab 85. 1 Bulan kemudian
86
Bab 86. Sudah Mulai membesar
87
Bab 87. USG
88
Bab 88. Coffee shop
89
Bab 89. Baru Terasa
90
Bab 90. Imel dan Bella
91
Bab 91. Tak Bisa bertindak
92
Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93
Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94
Bab 94. Dilema
95
Bab 95. Kepergian
96
Bab 96. Kabar Berita
97
Bab 97. Kontraksi
98
Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99
Bab 99. Sangat Kejam
100
Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101
Bab 101. Masih Menunggu
102
Bab 102. Bertemu Lagi
103
Bab 103. Membuat Rencana
104
Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105
Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106
Bab 106. Berpikir Positif
107
Bab 107. Foto mu
108
Bab 108. Mempercepat Rencana
109
Bab 109. Sebuah Mimpi
110
Bab 110. Berkumpul Keluarga
111
Bab 111. Akan Lamaran
112
Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113
Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114
Bab 114. Sebar Undangan
115
Bab 115. Pernikahan
116
Bab 116. Sudah Resmi
117
Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118
Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119
Bab 119. Alex dan Rizwan
120
Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121
Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122
Bab 122. 1 Tahun kemudian
123
Bab 123. Jalan Hidup
124
Bab 124. Sebuah Koran
125
Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126
Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127
Bab 127. Kabar Baik
128
Bab 128. Kembali dan Bertemu
129
Bab 129. Di Tusuk Belati
130
Bab 130. Kembali Ke Rumah
131
Bab 131. Pemeriksaan
132
Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133
Bab 133. Dapat Berkumpul
134
Bab 134. Ada Kabar Baru
135
Bab 135. Sisi Lain Bella
136
Bab 136. Sebuah Pembuktian
137
Bab 137. Makan di Kantor
138
Bab 138. Sudah Sah
139
Bab 139. Waktu Bersama
140
Bab 140. Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!