Bab 3 Istrinya Datang

Dua hari kemudian Nita dan Ani datang menjenguk Panji dirumah sakit lagi. Disaat jam makan siang dan karyawan kantor sedang beristirahat.

Sesampainya disana, seorang suster memberi tahukan bahwa pasien yang diruangan itu sudah dipindahkan, ke kamar yang lain atas permintaan istrinya.

Nita dan Ani pergi ke kamar yang diberi tahukan oleh suster yang membereskan kamar bekas Panji tersebut. Mereka mencari kamar itu dan menemukannya tidak jauh dari kamar Panji yang lama.

sampai didepan pintu, Nita dan Ani mengetuk pintu dan masuk kedalam kamar itu.

Terlihat disana ada istri, anak, dokter dan suster yang akan membuka perban mata Panji setelah dioperasi.

Perlahan - lahan dokter membuka perban itu dan menyuruh Panji untuk tidak membuka dulu matanya.

" Pak, sekarang bukalah mata bapak dengan perlahan saja, jangan terburu - buru untuk membukanya." kata dokter tersebut.

Panji mengikuti perkataan dokter itu, dia membuka matanya dengan perlahan - lahan.

Dan pada saat itu semuanya menunggu hasil dari operasi mata itu dengan cemas.

Nita menggenggam tangan Ani dengan sangat erat dan bahkan diremasnya karena dia sedikit cemas.

Panji sudah membuka matanya, tapi dia merasa aneh dengan pandangan kosongnya. Panji meraba wajahnya dan mencoba ingin melihat tangannya, namun dia tidak dapat melihat apapun sama sekali.

Dokter sangat terkejut dengan hasil operasi itu dan tak percaya ternyata diluar dugaannya.

Panji mendengar suara dari wanita yang ada disampingnya.

" Mas, kamu benar - benar tidak bisa melihat kami mas." tanya istrinya yang menangis sedih melihat keadaan Panji.

" Siapa kamu?" tanya Panji terkejut.

" Ini aku mas, istri mu Linda." kata wanita itu.

Panji bertanya kenapa dia berada dirumah sakit saat ini. Namun dokter kembali bertanya kepada Panji agar dia mengingat kembali apa yang dia alami saat itu.

Nita sangat gelisah dengan mengingat kejadian itu, terlebih lagi Linda istrinya Panji selalu menyalahkannya berulang kali.

Linda menyalahkan Nita yang menjadi penyebab kejadian itu, dia menyalahkan Nita didepan dokter dan para suster disana.

Linda membuat keributan karena suaranya yang berteriak menyalahkan.

Dokter menyarankan agar Panji dioperasi kembali matanya agar dapat melihat kembali.

Namun Panji tidak mau menjalankan operasi lagi kali ini.

Mengingat biayanya yang terlalu besar, dan walaupun separuhnya kantor yang akan menanggung biaya, Panji tetap tidak mau dioperasi kembali.

Linda mencoba memberi penjelasan agar Panji mau menjalankan operasinya sekali lagi setelah 6 bulan kemudian. Tetapi Panji tetap bertahan tidak ingin mengoperasikan lagi matanya.

Sudah 2 bulan Panji hanya dirumah saja, dan tidak bekerja karena keadaannya. Tetapi perusahaan memberi kebijakan kepada Panji, dengan tugas yang diberikan kepada Nita untuk dikerjakan secara bersama - sama atas petunjuk dari panji.

Lalu Nita bisa menuliskannya dikertas itu, dan menyelesaikan dengan cepat.

Dengan kesabaran Nita serta perhatian darinya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cepat.

Setelah terbukti Panji dapat mengerjakannya dengan sempurna, akhirnya dia mengatakan kepada atasannya bahwa dia sebenarnya dapat melihat.

Namun dia hanya berpura - pura saja. Hanya atasannya saja yang mengetahui rahasia Panji saat ini.

Pagi itu Panji duduk di sofa dengan teh yang tersedia dimeja sampingnya. Seorang anak kecil duduk disebelahnya, Panji pura - pura dengan kebutaannya.

Anak itu yang diakui Panji bukan anaknya itu bertanya padanya.

" Papa, apa yang papa lihat?" tanya Ririn dengan polos.

" Eh, ada Ririn rupanya, papa tidak tahu kalau kamu disini." kata Panji.

" Ririn.., ayo cepat kemari...!"

" Bibi Nisa sudah menunggu kamu tuh..!" ucap Linda dari depan pintu rumah.

" Ririn mau dibawa kemana Lin?" Panji bertanya.

" Dan kamu mau kemana?" tanya Panji lagi.

" Ririn aku titipkan ke Nisa tetangga sebelah, seberang jalan."

" Dan aku akan bekerja dengan temanku Lisa, mas pun tahu dan kenal dengannya." ujar Linda yang buru - buru ingin pergi.

Setelah Linda pergi, Panji bergegas ganti pakaian dan menemui Ani yang sudah menunggunya dari tadi.

Hari ini kantor libur karena hari minggu, jadi Ani dapat mengintai istri Panji saat itu.

Sudah 1 bulan mereka mengintai Linda secara diam - diam, tetapi belum mendapatkan bukti dari desas - desus yang terdengar oleh Panji.

Pada saat Pak udin satpam kantor mereka pernah melihat Linda bersama laki - laki lain datang kerumah sakit saat itu. Dan mereka terlihat sangat akrab, seperti ada hubungan.

Terlihat dari kejauhan Linda turun dari mobil bersama temannya. Mereka mampir ke Apotik sebentar lalu pergi lagi dengan mobil yang sama.

Panji dan Ani mengikuti mobil mereka, tak berapa lama mobil mereka berhenti didepan sebuah bangunan. Mobil mereka masuk kedalam parkiran bangunan itu.

" Tempat apa ini pan?" tanya Ani.

" Aku juga tidak tahu An, ayo kita ikuti saja mereka." ujar Panji.

Bangunan itu berlantai dua dan diatasnya tertulis Brian.

Ani dan Nita sudah tahu kalau Panji sudah bisa melihat. Namun istrinya Linda hanya tahu kalau Panji itu pria buta sekarang.

Tempat itu sedikit tertutup dari orang - orang, dan mereka sempat bertanya pada orang disekitar mereka pun tidak ada yang tahu tempat apa itu.

Ani dan Panji hanya menunggu diluar saja. Karena mereka tidak dapat masuk ketempat itu, ada dua orang penjaga pintu yang berbadan besar disana.

kalau mau masuk harus mengetahui kode rahasia dari mereka dulu baru dipersilahkan.

Ani dan Panji menunggu Linda diluar bangunan. Sudah hampir 1 jam mereka disana menunggu tetapi Linda tidak tampak keluar juga dari bangunan itu.

Akhirnya Ani dan Panji pun pergi dari tempat itu pulang kerumah.

Ani mengantar Panji kerumahnya dan dia masuk dari pintu belakang rumahnya, agar tidak ketahuan orang kalau dia keluar rumah sendirian.

Keesokan harinya Panji kekantor selalu diantar jemput oleh ojek yang selalu dipesan oleh Linda.

Saat pulang dari kantor, Panji turun dari ojeknya dan langsung masuk kerumahnya.

Linda keluar dari rumah dan menghampiri tukang ojek itu, tampak mereka berbincang sedang membicarakan sesuatu.

Setelah itu ojek itu pun pergi, dan Panji berpura - pura tiduran disofa ruang tamu mereka.

" Mas, aku pergi jemput Ririn dulu sebentar." kata Linda berpamitan ke suaminya.

Panji hanya diam saja, dan melirik jam dinding diruangan itu.

Pukul 20:30, Linda pergi dari pintu depan dan Panji mengikutinya dari pintu belakang.

Dari kejauhan seorang pria menghampirinya dan menciumnya. Panji penasaran, dia pun mengendap lebih dekat lagi dengan mereka.

Dia pun mendengar pembicaraan mereka.

" Dia masih seperti biasa, tidak banyak bicara dan bertanya." tanya pria itu.

" Ya, sepertinya dia benar - benar sudah lumpuh dan tak berdaya."

" Di rumah pun dia sudah tidak berguna." kata Linda.

" Sudahlah sayang, besok kita kan banyak waktu untuk berdua."

" Ingat jangan terlambat ya, aku tunggu kamu besok ya sayang." pria itu mencubit hidung Linda.

Lalu Linda kembali dan pria itupun pergi meninggalkan Linda ditempat itu.

Panji merasa kesal, ternyata Linda benar - benar sudah mempermainkan dirinya.

Linda pun pergi menjemput Ririn dari rumah tetangganya. Sedangkan Panji kembali pulang lewat pintu belakang dan masih berpura - pura tiduran disofa lagi.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

astaga ternyata

2022-10-04

3

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mantap 👍

2022-08-22

3

Abidzar Zaira

Abidzar Zaira

luar biasa nih thor

2022-08-05

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masuk kantor
2 Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3 Bab 3 Istrinya Datang
4 Bab 4 Pura - Pura
5 Bab 5 Amarah
6 Bab 6 Pikiran Licik
7 Bab 7 Mengintai
8 Bab 8 ketahuan
9 Bab 9 Kepergok
10 Bab 10 Rayuan dan uji tes
11 Bab 11 Hanya Umpan
12 Bab 12 Hutang Ayah
13 Bab 13 Difitnah
14 Bab 14 kerja keras
15 Bab 15 Sudah pergi
16 Bab 16 Tekat dan Niat
17 Bab 17 Sudah resmi bercerai
18 Bab 18 Memberi Perhatian
19 Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20 Bab 20 Pertemuan
21 Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22 Bab 22 Berkhianat
23 Bab 23 Permainan hidup
24 Bab 24 Merasa Merindu
25 Bab 25 Menjemput Kebahagian
26 Bab 26 Ulang Tahun
27 Bab 27 Cintanya
28 Bab 28 Bertemu Keluarganya
29 Bab 29 Saat Bersama
30 Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31 Bab 31 Ani yang Malang
32 Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33 Bab 33 Melabrak
34 Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35 Bab 35 Waktu dan Saat
36 Bab 36 Sebuah Rahasia
37 Bab 37 Kembali
38 Bab 38 Menunggu Penjelasan
39 Bab 39 Peristiwa
40 Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41 Bab 41 Takdir Pertemuan
42 Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43 Bab 43 Mulai Membenah Hati
44 Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45 Bab 45. Kampung Halaman
46 Bab 46. Pulang Ke Makasar
47 Bab 47. Pernikahan
48 Bab 48. Setelah Sah
49 Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50 Bab 50. Bertemu Kembali
51 Bab 51. Suami Yang Pengertian
52 Bab 52. Disambut Hangat
53 Bab 53. Hanya Mimpi
54 Bab 54. Romantis
55 Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56 Bab 56. Ada Suka dan Duka
57 Bab 57. Bayinya keguguran
58 Bab 58. Menjadi Murung
59 Bab 59. Permainan Sumi
60 Bab 60. Masih Berpikir Positif
61 Bab 61. Mulai Curiga
62 Bab 62. Masih Sendiri
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Malapetaka
67 Bab 67.Penyesalan
68 Bab 68. Salting
69 Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70 Bab 70. Mencari Tahu
71 Bab 71. Perjalanan Hidup
72 Bab 72. Karma Sumi
73 Bab 73.
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76. Penggoda
77 Bab 77. Saat Bertemu
78 " Bab 78. Makan di taman
79 Bab 79. Ada Kehidupan
80 Bab 80. Orang Terkasih
81 Bab. 81 Berharap
82 Bab 82. Menjaga Pasangan
83 Bab 83. 3 Bulan kemudian
84 Bab 84. Ada harapan
85 Bab 85. 1 Bulan kemudian
86 Bab 86. Sudah Mulai membesar
87 Bab 87. USG
88 Bab 88. Coffee shop
89 Bab 89. Baru Terasa
90 Bab 90. Imel dan Bella
91 Bab 91. Tak Bisa bertindak
92 Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93 Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94 Bab 94. Dilema
95 Bab 95. Kepergian
96 Bab 96. Kabar Berita
97 Bab 97. Kontraksi
98 Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99 Bab 99. Sangat Kejam
100 Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101 Bab 101. Masih Menunggu
102 Bab 102. Bertemu Lagi
103 Bab 103. Membuat Rencana
104 Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105 Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106 Bab 106. Berpikir Positif
107 Bab 107. Foto mu
108 Bab 108. Mempercepat Rencana
109 Bab 109. Sebuah Mimpi
110 Bab 110. Berkumpul Keluarga
111 Bab 111. Akan Lamaran
112 Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113 Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114 Bab 114. Sebar Undangan
115 Bab 115. Pernikahan
116 Bab 116. Sudah Resmi
117 Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118 Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119 Bab 119. Alex dan Rizwan
120 Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121 Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122 Bab 122. 1 Tahun kemudian
123 Bab 123. Jalan Hidup
124 Bab 124. Sebuah Koran
125 Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126 Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127 Bab 127. Kabar Baik
128 Bab 128. Kembali dan Bertemu
129 Bab 129. Di Tusuk Belati
130 Bab 130. Kembali Ke Rumah
131 Bab 131. Pemeriksaan
132 Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133 Bab 133. Dapat Berkumpul
134 Bab 134. Ada Kabar Baru
135 Bab 135. Sisi Lain Bella
136 Bab 136. Sebuah Pembuktian
137 Bab 137. Makan di Kantor
138 Bab 138. Sudah Sah
139 Bab 139. Waktu Bersama
140 Bab 140. Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1 Masuk kantor
2
Bab 2 Sakit dan kecelakaan
3
Bab 3 Istrinya Datang
4
Bab 4 Pura - Pura
5
Bab 5 Amarah
6
Bab 6 Pikiran Licik
7
Bab 7 Mengintai
8
Bab 8 ketahuan
9
Bab 9 Kepergok
10
Bab 10 Rayuan dan uji tes
11
Bab 11 Hanya Umpan
12
Bab 12 Hutang Ayah
13
Bab 13 Difitnah
14
Bab 14 kerja keras
15
Bab 15 Sudah pergi
16
Bab 16 Tekat dan Niat
17
Bab 17 Sudah resmi bercerai
18
Bab 18 Memberi Perhatian
19
Bab 19 Terlalu Percaya Diri
20
Bab 20 Pertemuan
21
Bab 21 (Mengingat ) Saat Bersama
22
Bab 22 Berkhianat
23
Bab 23 Permainan hidup
24
Bab 24 Merasa Merindu
25
Bab 25 Menjemput Kebahagian
26
Bab 26 Ulang Tahun
27
Bab 27 Cintanya
28
Bab 28 Bertemu Keluarganya
29
Bab 29 Saat Bersama
30
Bab 30 Tak Bertanggung jawab
31
Bab 31 Ani yang Malang
32
Bab 32 Tidak Tahu Sudah Berkhianat
33
Bab 33 Melabrak
34
Bab 34 Tidak Tahu menjadi Tahu
35
Bab 35 Waktu dan Saat
36
Bab 36 Sebuah Rahasia
37
Bab 37 Kembali
38
Bab 38 Menunggu Penjelasan
39
Bab 39 Peristiwa
40
Bab 40 Perjuangan dan Keinginan
41
Bab 41 Takdir Pertemuan
42
Bab 42 Harus Kehilangan Lagi
43
Bab 43 Mulai Membenah Hati
44
Bab 44 Penjelasan dan Keterbukaan
45
Bab 45. Kampung Halaman
46
Bab 46. Pulang Ke Makasar
47
Bab 47. Pernikahan
48
Bab 48. Setelah Sah
49
Bab 49. Hari - Hari Yang dijalani
50
Bab 50. Bertemu Kembali
51
Bab 51. Suami Yang Pengertian
52
Bab 52. Disambut Hangat
53
Bab 53. Hanya Mimpi
54
Bab 54. Romantis
55
Bab 55. Seperti Jatuh Cinta Lagi
56
Bab 56. Ada Suka dan Duka
57
Bab 57. Bayinya keguguran
58
Bab 58. Menjadi Murung
59
Bab 59. Permainan Sumi
60
Bab 60. Masih Berpikir Positif
61
Bab 61. Mulai Curiga
62
Bab 62. Masih Sendiri
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Malapetaka
67
Bab 67.Penyesalan
68
Bab 68. Salting
69
Bab 69. Pesan Tanpa Nama
70
Bab 70. Mencari Tahu
71
Bab 71. Perjalanan Hidup
72
Bab 72. Karma Sumi
73
Bab 73.
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76. Penggoda
77
Bab 77. Saat Bertemu
78
" Bab 78. Makan di taman
79
Bab 79. Ada Kehidupan
80
Bab 80. Orang Terkasih
81
Bab. 81 Berharap
82
Bab 82. Menjaga Pasangan
83
Bab 83. 3 Bulan kemudian
84
Bab 84. Ada harapan
85
Bab 85. 1 Bulan kemudian
86
Bab 86. Sudah Mulai membesar
87
Bab 87. USG
88
Bab 88. Coffee shop
89
Bab 89. Baru Terasa
90
Bab 90. Imel dan Bella
91
Bab 91. Tak Bisa bertindak
92
Bab 92. Pulang ke Makasar part 1
93
Bab 93. Pulang ke Makasar part 2
94
Bab 94. Dilema
95
Bab 95. Kepergian
96
Bab 96. Kabar Berita
97
Bab 97. Kontraksi
98
Bab 98. Bersabar, Berlapang Dada
99
Bab 99. Sangat Kejam
100
Bab 100. Telah Pergi Selamanya
101
Bab 101. Masih Menunggu
102
Bab 102. Bertemu Lagi
103
Bab 103. Membuat Rencana
104
Bab 104. Cemburu dan Hukuman
105
Bab 105. Bisma Pelipur Lara
106
Bab 106. Berpikir Positif
107
Bab 107. Foto mu
108
Bab 108. Mempercepat Rencana
109
Bab 109. Sebuah Mimpi
110
Bab 110. Berkumpul Keluarga
111
Bab 111. Akan Lamaran
112
Bab 112. Ani, Alex dan Stella
113
Bab 113. Peristiwa dan Firasat Anak
114
Bab 114. Sebar Undangan
115
Bab 115. Pernikahan
116
Bab 116. Sudah Resmi
117
Bab 117. Kabar Gembira dan Duka
118
Bab 118. Kehidupan Baru di Mulai
119
Bab 119. Alex dan Rizwan
120
Bab 120. Hati Seseorang Pilu
121
Bab 121. Peka Atas Kehilangan
122
Bab 122. 1 Tahun kemudian
123
Bab 123. Jalan Hidup
124
Bab 124. Sebuah Koran
125
Bab 125. Berangkat ke Malaysia
126
Bab 126. Ibu Panti Asuhan
127
Bab 127. Kabar Baik
128
Bab 128. Kembali dan Bertemu
129
Bab 129. Di Tusuk Belati
130
Bab 130. Kembali Ke Rumah
131
Bab 131. Pemeriksaan
132
Bab 132. Perjalanan dan Pekerjaan
133
Bab 133. Dapat Berkumpul
134
Bab 134. Ada Kabar Baru
135
Bab 135. Sisi Lain Bella
136
Bab 136. Sebuah Pembuktian
137
Bab 137. Makan di Kantor
138
Bab 138. Sudah Sah
139
Bab 139. Waktu Bersama
140
Bab 140. Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!