Sang Ratu

Sang Ratu

Melintas Waktu

Aku Chu Xiaoli, Ratu di abad Kaisar ketiga belas. Aku terkenal licik dan bermuka dua di zamanku. Karena sebuah kecelakaan membawa jiwaku ke dimensi lain.

"bukankah, aku sudah mati?" membuka matanya setelah memasuki tubuh baru. Mulutnya berbusa akibat ada yang sengaja meracuni makanannya. "ah, ingatan siapa ini!" memegang kepalanya dengan keduanya tangannya.

Tubuh ini milik seorang gadis di zaman modern, Lin Xia.

"aku… melintas waktu?" menatap dirinya didepan cermin.

Pemilik tubuh asli sejak kecil selalu dimusuhi oleh para kerabatnya, yang tak lain adalah saudara-saudari dari ayahnya. Setiap hari menerima cacian dan hinaan kemanapun ia berada. Bahkan pemilik tubuh asli tidak pernah mendapat kasih sayang dari neneknya, akibat ayahnya pernah pergi dari rumah tanpa seizinnya.

Saat dihari kematian nenek pemilik tubuh asli, mereka tidak bersedih melainkan saling memperebutkan harta warisannya. Kakak dari ayah pemilik tubuh asli bahkan dimusuhi oleh mereka akibat menghentikan aksi mereka.

Saat mereka tahu, seluruh aset perusahaan diberikan kepada pemilik tubuh asli, mereka berencana membunuhnya setelah hari ketujuh kematian neneknya.

Semenjak tahu Xia masih hidup, mereka semakin menjadi-jadi. Melihat kehidupan pemilik tubuh asli yang sederhana, memberi mereka alasan menindas keluarganya habis-habisan. Mereka memperlakukan keluarga pemilik tubuh asli, seperti seorang pelayan. Setiap hari mencari-cari kesalahan dari ibu pemilik tubuh asli. Bahkan para sepupunya sering mengerjai pemilik tubuh asli.

Tapi mereka tidak tahu bahwa, Lin Xia yang mudah ditindas dan tidak berguna, sudah tidak ada. Sekarang yang berdiri disini adalah Chu Xiaoli. Sang Ratu iblis bermuka dua. Membereskan sekelompok sampah dan berpura-pura lemah? itu kebiasaanku.

Tap…tap…tap seseorang berjalan melangkah mendekatinya dan memeluknya dari belakang, "sayang, apa kau lapar?" tersenyum manis. Setelah melihat senyumnya aku merasa semua rasa sakitku hilang untuk sesaat, karena untuk pertama kalinya aku merasakan kehangatan sebuah keluarga, "iya, ibu masak apa hari ini?" mendongak kearahnya sambil memegang kedua tangannya. Keduanya berjalan bersama menuju meja makan.

Walau sudah ditindas berkali-kali mereka tetap memendamnya dalam hati. Karena bagi mereka, "harta bisa dicari, tapi keutuhan keluarga tidak bisa dibeli."

Ayah pemilik tubuh asli selalu mengajarinya untuk tidak berseteru dengan orang lain. Tapi, itu untuk Lin Xia bukan untukku. Aku Chu Xiaoli akan membalas setiap dendamnya.

.......

.......

.......

Beberapa bulan kemudian, Xia keluar dari rumah tepat jam delapan pagi. Ia berpamitan ke rumah Reina, tapi saat ditengah jalan ia dihadang oleh mobil hitam mewah.

Pintu mobil tiba-tiba terbuka sendiri, seorang pria keluar dari mobil dan berkata, "bos, ada kekacauan di hotel" ucapnya memberikan rekaman cctv.

Xia melihat sekelilingnya dan langsung masuk kedalam mobil. "tak kusangka pertemuan pertama kita akan seperti ini." batinnya tersenyum picik. Pria itu merinding saat melihatnya tersenyum. Sebab, terakhir kali ia tersenyum seperti itu saat akan menghancurkan para musuhnya.

Setelah melihat rekaman cctv, ia mengenakan jubah merahnya beserta topeng diwajahnya, "cepat jalan." ucapnya bersandar di kursi mobil.

Demi pemilik tubuh asli, aku akan membalaskan dendam yang ia simpan selama ini. Agar tidak melibatkan orangtuanya, aku menggunakan identitas baru. Sebagai Bos Mafia yang paling ditakuti, Lin Xiaoli. "Akan ku hancurkan kalian semua satu per satu!"

Sepuluh menit kemudian, mereka sampai di sebuah gedung hotel yang mewah. Seseorang membukakan pintunya sambil mengulurkan tangannya, "selamat datang, Bos!" semuanya membungkukkan badannya. Ia hanya melirik sekitarnya tanpa melontarkan sepatah katapun.

tap…tap…tap… berjalan menuju kamar itu. "bagaimana?" melirik kearah anak buah disebelahnya. Karena takut semua berlutut dihadapannya, "kita gagal membukanya." menundukkan kepalanya.

Xiaoli berjalan mendekati pintu dan menyentuhnya,

"aish, aku melupakan sesuatu" ucap Xiaoli mengetuk pintunya dua kali. Tanpa bicara lagi, dia langsung memukul bagian tengah pintu.

Brakk… nampak pintu yang berlubang setelah dipukulnya, membuat orang didalam ketakutan. "siapa itu!" teriak seorang pria dari dalam kamar.

Xiaoli memberi isyarat melalui jarinya yang diarahkan kedalam kamar itu, "bereskan." ucapnya berjalan kembali ke mobilnya.

Beberapa menit kemudian, seseorang datang melapor padanya, "tugas selesai, Bos!" berlutut di hadapannya. Karena lepas kontrol ia tertawa disertai kebencian dimatanya. Mendengarnya tertawa, orang itu tidak berani mengangkat pandangannya dan gemetaran mencengkeram bajunya.

Untuk meredakan suasana tegang, Xiaoli menepuk pundaknya, "bagus! kuberi kalian bonus." sembari menutup pintu mobil.

Semua orang terbengong kebingungan, "apa… apa yang terjadi!" ujar seorang wanita melirik kanan kirinya. Pria yang berlutut tadi berjalan mendekatinya, "ini akibat mengganggu Sang Ratu, kedepannya jangan coba-coba mengganggunya!" ucapnya menepuk pundak wanita itu. Mendengar kalimat itu, semuanya gemetar dan serempak menganggukkan kepalanya.

Didalam mobil, suasana semakin hening dan mencekam. Xia menoleh kearahnya, "bagaimana persiapannya?" melepas jubah dan topengnya. Pria itu langsung membuka laptopnya, "semua sudah siap, tiga hari kemudian acara akan dilaksanakan." menunjukkan laporannya.

Xia turun dari mobil, "jangan buat kesalahan apapun." melirik ke belakang. Ia menelan ludah dan menganggukkan kepalanya.

tok…tok…tok mengetuk pintu beberapa kali menunggu jawaban, tak lama kemudian seseorang membukakan pintu dan langsung melompat kearahnya. "Kak Xia, kenapa kau lama sekali?". Seorang wanita muncul dari dalam, "Rere, jangan mengganggu, Kak Xia." menggendongnya dan menurunkan kebawah.

Gadis kecil terlihat kesal menatap wajah kakaknya, "hmph, kakak selalu begitu." menggembungkan pipinya sambil cemberut. Xia membungkukkan badannya sambil menjewer kedua telinganya, "maaf ya, aku terlambat." ucapnya dengan tersenyum manis.

Gadis kecil memalingkan wajahnya sambil berkata, "sebagai hukuman, kakak harus masak untukku." memasang muka kesal. "Rere jangan seperti itu!" ucap Reina mengerutkan dahinya.

tap…tap…tap… Xia berjalan masuk kedalam mendekati Rere, "ayam goreng pedas?" mengelus rambutnya dengan lembut. Rere mendongak keatas dan tersenyum, "yeah, Kak Xia yang terbaik." mengangkat kedua tangannya keatas.

Reina berjalan mendekatinya dan berkata, "kau ini jangan selalu memanjakannya." sambil menepuk pundaknya. Xia menoleh kearahnya sambil memiringkan kepalanya, "jika bukan dia, lalu siapa lagi." ucapnya dengan polosnya. Reina yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang, "kalian ini sama saja." mencubit pipi Xia.

Bagiku Reina dan adiknya bukan sekedar tetangga saja, melainkan seperti saudara sendiri. Melihat pertengkaran mereka, membuatku merasakan bagaimana mendapatkan kehangatan dari sebuah persaudaraan.

Mengingat di kehidupanku dulu, tidak seorangpun yang memperdulikan kebahagiaanku. Setelah melintas kemari, aku baru tahu bagaimana kehangatan sebuah keluarga dan rasa persaudaraan.

Tapi, setelah mendapat itu semua bukan berarti aku melupakan tujuan awal ku setelah datang kemari. Bibi dan paman gila harta, sepupu bermuka dua, pria brengsek dan sekelompok teman palsu… tunggu dan lihat saja bagaimana Sang Ratu akan mendidik kalian ke jalan yang benar!.

Terpopuler

Comments

Salma Cheng

Salma Cheng

mampir ,,,,menyimak ceritanya

2024-05-23

0

Boo

Boo

kekacauan apanih?

2022-03-13

1

Boo

Boo

valid bngt ini

2022-03-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!