CEO Cantik Pelindung Sang Idola
Wanita berparas cantik berwajah Eropa dan sedikit asia, menjadikan dia begitu memukau dengan wajah mungil, mata bulat, hidung mancung bibir kecil namun sedikit tebal di bawah membuatnya terlihat imut dan manis dalam waktu bersamaan. Siapa yang sangka dia wanita dewasa berumur 26 tahun saat ini, dia masih terlihat seperti remaja 18 tahun dengan tinggi badan 160cm dan tubuh indah, menggoda siapapun yang memandang. Dia akan jadi gadis ceria yang sering membuat para tetangga tersenyum saat memandangnya dan dia juga selalu menyapa setiap orang yang dikenalnya seperti saat ini.
"Hai Pak Jami, selamat pagi..." Sapanya pada tetangga depan rumah yang sedang membersihkan sampah berserakan akibat kucing liar di komplek rumahnya.
"Pagi Nak Cali, mau cari lontong yaa..." Tebak Pak Jami yang sudah tau kebiasaan Cali setiap jam 7 pagi, pasti ke komplek depan untuk cari sarapan kesukaannya, lontong sayur.
"Iya Pak.. biasalah. Pagi Kak Sarah.." Calia menyapa tetangganya lagi yang baru keluar ingin ke kedai sayur depan komplek juga belanja sayur untuk makan sekeluarnya.
"Pagi Calia.. yuk bareng ke depannya." Mereka akhirnya jalan bareng, Calia membeli sarapannya dan Sarah membeli sayur dan lauk untuk di masak.
"Kamu jadi pindah Cal? Nanti kakak kesepian dong.. Jangan pindah yaaa..." Bujuk Sarah karena Calia akan segera pindah setelah 3 tahun tinggal di komplek ini sendirian.
"Gak bisa kak, Cal harus pindah dan kerja di Milian, lumayan gajinya gede." Tolak Calia, padahal dia memang hanya tinggal sementara disini untuk kembali ke Milia agar dapat memantau perusahaannya disana. Tak ada yang tau kalau Calia adalah seorang yang kaya raya karena dia selalu hidup sederhana. Bukan tanpa sebab, dia hanya tidak mau menunjukkan bahwa dia kaya agar tidak ada yang mendekatinya karena harta dan kekuasaan. Calia yatim piatu saat ini dan hidup sebatang kara dengan kekayaan melimpah warisan orang tua.
Papinya Geremia adalah pebinis sukses di negara A dan Maminya Marlene adalah bangsawan dari negara Seth yang melepaskan gelarnya demi menikah dengan Geremia. Meskipun geremia sangat kaya tetapi dia bukan seorang bangsawan, maka Marlene yang harus melepaskan gelarnya, meskipun tidak ada yang tau.
Calia hidup di negara Indonesia di kota M sendiri, karena sejak Geremia meninggal, dia memutuskan untuk meninggalkan rumah besarnya di kota J karena merasa kesepian disana. Ada 3 perusahaan yang dia pegang saat ini tetapi Calia tidak mau tau tentang pengelolaannya yang sudah dia serahkan ke asisten pribadinya yang sudah dia anggap kakak sendiri, Liam Abraham. Kak Liam lah yang mengatur semuanya bahkan sudah memilih direktur yang sesuai dengan ke-3 perusahaan itu. Dunia bisnis hanya mengenal bahwa Liam lah pemilik dari kerajaan bisnis GMG yang sangat terkenal.
3 Tahun lalu, Calia yang sangat menyukai dunia hiburan di negara Milian sangat antusias menanamkan modalnya untuk beberapa Agency besar, dan studio serta stasiun Tv disana. Sekarang dia sudah ada 2 stasiun Tv dan menjadi investor terbesar beberapa stasiun tv lain dan agency musik juga perfilman. Tetapi itu semua Liam yang mengaturnya dan saat ini dia hanya ingin menikmati hasil dari ide cerdasnya kala itu karena nonton sebuah drama dan salah satu idola cowok disana. Hanya iseng, kata Calia dulu saat mengutarakan keinginannya dan sekarang, Liam sangat sibuk dengan ide iseng itu dan Calia sedang menikmati hasil dari ide iseng itu.
Calia telah di dalam pesawat paling baik di negara I, dengan nama burung lambang negara itu yang selalu menjadi favorit Calia kalau bepergian dari negara ini, meskipun hanya kelas ekonomi tapi pelayanannya baik. Calia juga bukan tipe orang yang suka dikenal dan disanjung jadi dia suka dan menikmati menjadi orang biasa di kelas ekonomi. Dia bisa kenal berbagai tipe orang dan mengobrol santai, jika di kelas bisnis atau first class? Ah lupakan, mereka hanya orang yang sibuk dengan urusan masing-masing dan huh... sombong.
"Kak Liam.." Calia sudah keluar dari bandara setelah duduk hampir 11 jam, begitu melihat Liam dia langsung memeluknya dengan perasaan rindu.
"Duh.. Cali..aaaa ingat umur, kamu ini sudah tua!" Liam menjewernya karena Calia selalu berlari dan melompat bila bertemu dengannya.
"Hehehe.. kan ga ada yang tau kak, tadi aja Cal masih dikira baru mau kuliah di Milian." Calia memeletkan lidahnya dan berjalan beriringan dengan Liam yang sudah mengomel dan menyuruhnya segera cari pacar dan menikah.
"Kalo nikah sama salah satu member LIGHT bole ga?" Tanya Calia yang memang sangat menggilai idol itu dan memilih pindah ke Milian ya karena mereka.
"Tidak bisa Cal.. mereka semua masih kecil dan tidak ada yang cocok untukmu." Tolak Liam dan Calia jadi cemberut mendengarnya.
"Siapa bilang gak cocok, aku kan masih imut dan cantik, awet muda dan ceria. Siapa tau mereka akan suka padaku kan mereka sangat baik dan pasti akan suka dengan gadis polos sepertikuuuuu." Balas Calia tak mau kalah.
"Hei.. Nona! Kau jangan terlalu percaya dengan yang ada di tv yah.. aku sudah tau kebusukan para artis di dunia ini. Kau kira member LIGHT itu masih pemuda baik dan polos, mungkin saja sudah tidak perjaka dari remaja. Kau tau sendiri bagaimana bebasnya disini Calia." Sergah Liam agar Calia sadar di dunia entertain itu semuanya bohong dan setingan.
"Heh.. iya sih, tapi kaannn kita juga gak tau sifat asli mereka, manatau mereka benar baik." Ujar Calia dengan nada pasrah dan wajahnya sudah murung. Dia juga tau betapa bebasnya negara ini dengan free *** dan alkohol, tapi tidak dengan narkoba jenis apapun. Berciuman mesra di depan umum sudah biasa, bahkan masih remaja sudah bermalam dengan pasangannya dan itu sah-sah saja. Seperti saat ini Calia yang ada di mobil sedang melihat 2 bocah remaja sedang ciuman mesra di halte bus dan biasa saja bagi orang-orang disini.
Liam mengantarkan Calia ke salah satu daerah kota dengan pemukiman padat dan Calia akan tinggal di salah satu apartemen yang dekat dengan tempat kerjanya nanti yaitu menjadi asisten Maria, sorang stylists dari LIGHT dan dia juga akan menyamar agar nantinya akan bebas melakukan banyak hal diluar.
Calia sudah masuk ke apartemennya yang tidak terlalu mewah tapi tidak murah juga, yah grade B lah. Lumayan besar untuk dia tinggali sendiri, ada 2 kamar besar dan dapur, ruang makan dan ruang tamu menjadi 1 dan terlihat sangat luas. Dia menempati unit di lantai tinggi karena memang Calia menyukai pemandangan dari atas gedung, lantai 20 lah yang dia pilih. Meskipun ini bukan apartemen mewah tapi mempunyai tingkat keamanan yang sangat bagus, itulah yang membuat Liam setuju Calia tinggal disini, tanpa kartu dan sidik jari penghuni maka pintu depan dan lift tidak akan aktif. Dan unit tepat tinggal penghuni dimulai dari lantai 7 sehingga jika ada yang naik tangga darurat juga tidak akan terlalu mudah. Lantai 1 gedung ini ada beberapa coffe shop, cafe, restoran cepat saji dan mini market. Lantai 2 adalah kantor pegawai dan maketing, lantai 3-6 adalah parkiran VIP yang berbayar sangat mahal, untuk parkiran gratis ada di samping dan gedung sebelah.
Setelah mandi dan membereskan koper, Calia baru akan melihat seluruh isi apartemen yang telah disiapkan Liam untuknya, di mulai dari kamarnya, ada bed kingsize, sebelah kasur itu ada meja dan kursi panjang yang langsung menempel ke jendela kaca. Sebelah nya lagi di sisi sebaliknya ada meja rias yang sudah full terisi makeup dan skincare, sebelahnya lagi pintu kamar mandi, sebelahnya lagi walk in closet sebelahnya lagi pintu keluar. Depan kasur ada smart tv dan audio full seperti bioskop kecil agar Calia bisa menghabiskan waktu menonton drama dan idol kesukaannya.
"Ah... tempat ini nyaman, sekarang lihat ke dapur."
Calia melangkah dan membuka pintu kamarnya dan yang dia lihat adalah ruang tamu atau ruang tv lagi, dapur meja makan semua dalam 1 pandangan, dia suka. Kulkas juga sudah terisi, minuman segar berbagai rasa, mineral water, ada berbagai jenis sayuran dan buah. Bagian freezer sudah ada ayam, daging, ikan, cumi, sosis semua komplit. "Ah.. kak Liam yang terbaik." Gumamnya dan mengambil sebuah apel dan langsung menggigitnya dan berjalan ke arah balkon, "Waaahhh anginnya dingin." Calia berteriak lalu menutup kembali pintu balkon karena dia lupa ini masih musim semi yang lumayan dingin apalagi di ketinggian 20 lantai. Setelah menghabiskan apelnya Calia memilih tidur saja karena sudah ngantuk.
\=//=
Calia berada di salah satu ruangan yang super sibuk dan berantakan, ya, dia sudah berada di StarA untuk menjadi salah satu asisten Maria di team Stylists untuk LIGHT. Dia sangat senang dan sebentar lagi akan bertemu dengan idolanya.
"Hei anak baru.. siapa yang menerimamu masuk kesini? Dasar memalukan!" Salah seorang dari team senior menghardiknya dan mengambil tanda pengenal karyawan yang terkalung di lehernya. "Marly.. hahahahah nama apa ini? Seperti nama anjingku dulu." Ejeknya lagi dan Calia hanya diam tak menjawab, kepalanya tertunduk karena kesal bukan malu.
"Siapa dia?" Tanya seorang pria kewanita-wanitaan yang baru masuk.
"Ah Dante, dia anak baru namanya Marly asisten team nya Maria." Jawab salah seorang disana. Dante melihatnya dari atas kebawah, rambut hitam pekat terlihat kaku dan kasar panjangnya hanya sebahu, dengan poni tebal menutupi dahi, kaca mata besar dan tebal menutupi mata cantiknya, kaos gombrong kebesaran menutupi dada sintalnya, lalu celana jeans kebesaran juga menutupi kaki indahnya, dan sepatu keds putih.
"Ck ck ck.. hah..." Dante menghela napasnya panjang melihat penampilan Calia dan menarik rambutnya.
"Apa ini rambut palsu?" Tanyanya dan Calia segera menahan rambutnya agar tidak terlepas. "Iya Tuan, saya ada masalah kebotakan serius jadi harus ditutupi dengan rambut ini." Jawab Calia pelan.
"Panggil aku Dante.. ingat Dante, aku ingatkan disini hanya boleh memanggil nama pada setiap orang, pada direktur sekalipun." Dante mengingatkan dan Calia hanya mengangguk.
"Pergilah dan ingat, jangan muncul di depanku karena kau sangat buruk dan melukai mataku yang indah ini." Dante mengibaskan tangannya beberapa kali dan Calia segera pergi dari sana.
"Hallo, namaku Tania.. Kau Marly kan?" Sapa Seorang asisten lagi disana dan Calia tersenyum dan menyambut uluran tangannya.
"Iya aku Marly, salam kenal Tania." Balas Calia dan mereka berbincang sebentar.
"Ah kau baru datang dari negara I, aku juga lahir disana." Tania berteriak senang mendengar bahwa Calia yang baru pindah dari Negara I.
"Wah.. berarti kita bisa cocok dong.." Calia menggenggam tangan Tania dan melompat kegirangan membuat Tania ikutan tertawa.
Tiba-tiba sudah terdengar suara teriakan dari Dante yang histeris senang melihat kedatangan LIGHT. "Eh itu LIGHT sudah datang, ayo kerja." Ajak Tania dan segera memberi arahan pada Calia tentang apa yang dikerjakan dan memberi list kostum yang akan di pakai oleh member LIGHT. Calia mengatur napasnya dan detak jantungnya, dia harus profesional dan menenangkan dirinya lalu memantapkan diri kalau disini dia harus bekerja agar bisa dekat dan melihat langsung LIGHT dari dekat.
Calia saat ini sedang membantu Kill memakaikan rompi dan anting, dia sangat gemetaran dan gugup takut terjadi kesalahan. Sebenarnya Calia sangat tidak nyaman bersama dengan Kill yang terkesan dingin dan terlihat kejam. Namanya saja Kill pasti kejam.
"Ck..." Decak Kill.
"Maafkan saya." Ucap Calia yang tidak sengaja menusuk telinga Kill dengan kuat karena tangannya yang gemetaran. Jantungnya berdegub kencang saat mata Kill memandangnya, mata mereka bertemu dan sorot mata Kill sangat tajam menembus jantungnya dan Calia sangat tidak nyaman dan sedikit takut.
"Hati-hati Marly, Kill sepertinya sedang badmood jangan buat kesalahan." Tegur Tania dengan berbisik.
"Apa Kill memang seperti itu? Terlihat tidak bersahabat." Tanya Calia karena memang diatas panggung atau di tv dia terlihat dingin dan sombong.
"Ya begitulah.. kami juga tidak tau karena dilarang berbicara dengan mereka selain pekerjaan." Jawab Tania dan Calia mengangguk mengerti. Tiba-tiba masuklah member LIGHT kesukaan Calia, yaitu Rain, yang kalem, manis, pendiam dan punya suara merdu membuat Marly menatapnya terus tanpa berkedip. Tapi dia segera sadar saat suara Dante terdengar heboh dimana-mana, dia sudah selesaikan makeup-nya Mike yang super tampan, sebenarnya semuanya tampan tapi Mike lah yang punya postur tubuh sempurna seperti Model kelas atas dan memang iya, dia adalah model pada awalnya.
Beginilah kehidupan yang akan dijalani Calia sampai beberapa waktu kedepan hingga dia bosan lagi dan akan berpindah sesukanya.
TBC~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-11-29
0