Wanita berparas cantik berwajah Eropa dan sedikit asia, menjadikan dia begitu memukau dengan wajah mungil, mata bulat, hidung mancung bibir kecil namun sedikit tebal di bawah membuatnya terlihat imut dan manis dalam waktu bersamaan. Siapa yang sangka dia wanita dewasa berumur 26 tahun saat ini, dia masih terlihat seperti remaja 18 tahun dengan tinggi badan 160cm dan tubuh indah, menggoda siapapun yang memandang. Dia akan jadi gadis ceria yang sering membuat para tetangga tersenyum saat memandangnya dan dia juga selalu menyapa setiap orang yang dikenalnya seperti saat ini.
"Hai Pak Jami, selamat pagi..." Sapanya pada tetangga depan rumah yang sedang membersihkan sampah berserakan akibat kucing liar di komplek rumahnya.
"Pagi Nak Cali, mau cari lontong yaa..." Tebak Pak Jami yang sudah tau kebiasaan Cali setiap jam 7 pagi, pasti ke komplek depan untuk cari sarapan kesukaannya, lontong sayur.
"Iya Pak.. biasalah. Pagi Kak Sarah.." Calia menyapa tetangganya lagi yang baru keluar ingin ke kedai sayur depan komplek juga belanja sayur untuk makan sekeluarnya.
"Pagi Calia.. yuk bareng ke depannya." Mereka akhirnya jalan bareng, Calia membeli sarapannya dan Sarah membeli sayur dan lauk untuk di masak.
"Kamu jadi pindah Cal? Nanti kakak kesepian dong.. Jangan pindah yaaa..." Bujuk Sarah karena Calia akan segera pindah setelah 3 tahun tinggal di komplek ini sendirian.
"Gak bisa kak, Cal harus pindah dan kerja di Milian, lumayan gajinya gede." Tolak Calia, padahal dia memang hanya tinggal sementara disini untuk kembali ke Milia agar dapat memantau perusahaannya disana. Tak ada yang tau kalau Calia adalah seorang yang kaya raya karena dia selalu hidup sederhana. Bukan tanpa sebab, dia hanya tidak mau menunjukkan bahwa dia kaya agar tidak ada yang mendekatinya karena harta dan kekuasaan. Calia yatim piatu saat ini dan hidup sebatang kara dengan kekayaan melimpah warisan orang tua.
Papinya Geremia adalah pebinis sukses di negara A dan Maminya Marlene adalah bangsawan dari negara Seth yang melepaskan gelarnya demi menikah dengan Geremia. Meskipun geremia sangat kaya tetapi dia bukan seorang bangsawan, maka Marlene yang harus melepaskan gelarnya, meskipun tidak ada yang tau.
Calia hidup di negara Indonesia di kota M sendiri, karena sejak Geremia meninggal, dia memutuskan untuk meninggalkan rumah besarnya di kota J karena merasa kesepian disana. Ada 3 perusahaan yang dia pegang saat ini tetapi Calia tidak mau tau tentang pengelolaannya yang sudah dia serahkan ke asisten pribadinya yang sudah dia anggap kakak sendiri, Liam Abraham. Kak Liam lah yang mengatur semuanya bahkan sudah memilih direktur yang sesuai dengan ke-3 perusahaan itu. Dunia bisnis hanya mengenal bahwa Liam lah pemilik dari kerajaan bisnis GMG yang sangat terkenal.
3 Tahun lalu, Calia yang sangat menyukai dunia hiburan di negara Milian sangat antusias menanamkan modalnya untuk beberapa Agency besar, dan studio serta stasiun Tv disana. Sekarang dia sudah ada 2 stasiun Tv dan menjadi investor terbesar beberapa stasiun tv lain dan agency musik juga perfilman. Tetapi itu semua Liam yang mengaturnya dan saat ini dia hanya ingin menikmati hasil dari ide cerdasnya kala itu karena nonton sebuah drama dan salah satu idola cowok disana. Hanya iseng, kata Calia dulu saat mengutarakan keinginannya dan sekarang, Liam sangat sibuk dengan ide iseng itu dan Calia sedang menikmati hasil dari ide iseng itu.
Calia telah di dalam pesawat paling baik di negara I, dengan nama burung lambang negara itu yang selalu menjadi favorit Calia kalau bepergian dari negara ini, meskipun hanya kelas ekonomi tapi pelayanannya baik. Calia juga bukan tipe orang yang suka dikenal dan disanjung jadi dia suka dan menikmati menjadi orang biasa di kelas ekonomi. Dia bisa kenal berbagai tipe orang dan mengobrol santai, jika di kelas bisnis atau first class? Ah lupakan, mereka hanya orang yang sibuk dengan urusan masing-masing dan huh... sombong.
"Kak Liam.." Calia sudah keluar dari bandara setelah duduk hampir 11 jam, begitu melihat Liam dia langsung memeluknya dengan perasaan rindu.
"Duh.. Cali..aaaa ingat umur, kamu ini sudah tua!" Liam menjewernya karena Calia selalu berlari dan melompat bila bertemu dengannya.
"Hehehe.. kan ga ada yang tau kak, tadi aja Cal masih dikira baru mau kuliah di Milian." Calia memeletkan lidahnya dan berjalan beriringan dengan Liam yang sudah mengomel dan menyuruhnya segera cari pacar dan menikah.
"Kalo nikah sama salah satu member LIGHT bole ga?" Tanya Calia yang memang sangat menggilai idol itu dan memilih pindah ke Milian ya karena mereka.
"Tidak bisa Cal.. mereka semua masih kecil dan tidak ada yang cocok untukmu." Tolak Liam dan Calia jadi cemberut mendengarnya.
"Siapa bilang gak cocok, aku kan masih imut dan cantik, awet muda dan ceria. Siapa tau mereka akan suka padaku kan mereka sangat baik dan pasti akan suka dengan gadis polos sepertikuuuuu." Balas Calia tak mau kalah.
"Hei.. Nona! Kau jangan terlalu percaya dengan yang ada di tv yah.. aku sudah tau kebusukan para artis di dunia ini. Kau kira member LIGHT itu masih pemuda baik dan polos, mungkin saja sudah tidak perjaka dari remaja. Kau tau sendiri bagaimana bebasnya disini Calia." Sergah Liam agar Calia sadar di dunia entertain itu semuanya bohong dan setingan.
"Heh.. iya sih, tapi kaannn kita juga gak tau sifat asli mereka, manatau mereka benar baik." Ujar Calia dengan nada pasrah dan wajahnya sudah murung. Dia juga tau betapa bebasnya negara ini dengan free *** dan alkohol, tapi tidak dengan narkoba jenis apapun. Berciuman mesra di depan umum sudah biasa, bahkan masih remaja sudah bermalam dengan pasangannya dan itu sah-sah saja. Seperti saat ini Calia yang ada di mobil sedang melihat 2 bocah remaja sedang ciuman mesra di halte bus dan biasa saja bagi orang-orang disini.
Liam mengantarkan Calia ke salah satu daerah kota dengan pemukiman padat dan Calia akan tinggal di salah satu apartemen yang dekat dengan tempat kerjanya nanti yaitu menjadi asisten Maria, sorang stylists dari LIGHT dan dia juga akan menyamar agar nantinya akan bebas melakukan banyak hal diluar.
Calia sudah masuk ke apartemennya yang tidak terlalu mewah tapi tidak murah juga, yah grade B lah. Lumayan besar untuk dia tinggali sendiri, ada 2 kamar besar dan dapur, ruang makan dan ruang tamu menjadi 1 dan terlihat sangat luas. Dia menempati unit di lantai tinggi karena memang Calia menyukai pemandangan dari atas gedung, lantai 20 lah yang dia pilih. Meskipun ini bukan apartemen mewah tapi mempunyai tingkat keamanan yang sangat bagus, itulah yang membuat Liam setuju Calia tinggal disini, tanpa kartu dan sidik jari penghuni maka pintu depan dan lift tidak akan aktif. Dan unit tepat tinggal penghuni dimulai dari lantai 7 sehingga jika ada yang naik tangga darurat juga tidak akan terlalu mudah. Lantai 1 gedung ini ada beberapa coffe shop, cafe, restoran cepat saji dan mini market. Lantai 2 adalah kantor pegawai dan maketing, lantai 3-6 adalah parkiran VIP yang berbayar sangat mahal, untuk parkiran gratis ada di samping dan gedung sebelah.
Setelah mandi dan membereskan koper, Calia baru akan melihat seluruh isi apartemen yang telah disiapkan Liam untuknya, di mulai dari kamarnya, ada bed kingsize, sebelah kasur itu ada meja dan kursi panjang yang langsung menempel ke jendela kaca. Sebelah nya lagi di sisi sebaliknya ada meja rias yang sudah full terisi makeup dan skincare, sebelahnya lagi pintu kamar mandi, sebelahnya lagi walk in closet sebelahnya lagi pintu keluar. Depan kasur ada smart tv dan audio full seperti bioskop kecil agar Calia bisa menghabiskan waktu menonton drama dan idol kesukaannya.
"Ah... tempat ini nyaman, sekarang lihat ke dapur."
Calia melangkah dan membuka pintu kamarnya dan yang dia lihat adalah ruang tamu atau ruang tv lagi, dapur meja makan semua dalam 1 pandangan, dia suka. Kulkas juga sudah terisi, minuman segar berbagai rasa, mineral water, ada berbagai jenis sayuran dan buah. Bagian freezer sudah ada ayam, daging, ikan, cumi, sosis semua komplit. "Ah.. kak Liam yang terbaik." Gumamnya dan mengambil sebuah apel dan langsung menggigitnya dan berjalan ke arah balkon, "Waaahhh anginnya dingin." Calia berteriak lalu menutup kembali pintu balkon karena dia lupa ini masih musim semi yang lumayan dingin apalagi di ketinggian 20 lantai. Setelah menghabiskan apelnya Calia memilih tidur saja karena sudah ngantuk.
\=//=
Calia berada di salah satu ruangan yang super sibuk dan berantakan, ya, dia sudah berada di StarA untuk menjadi salah satu asisten Maria di team Stylists untuk LIGHT. Dia sangat senang dan sebentar lagi akan bertemu dengan idolanya.
"Hei anak baru.. siapa yang menerimamu masuk kesini? Dasar memalukan!" Salah seorang dari team senior menghardiknya dan mengambil tanda pengenal karyawan yang terkalung di lehernya. "Marly.. hahahahah nama apa ini? Seperti nama anjingku dulu." Ejeknya lagi dan Calia hanya diam tak menjawab, kepalanya tertunduk karena kesal bukan malu.
"Siapa dia?" Tanya seorang pria kewanita-wanitaan yang baru masuk.
"Ah Dante, dia anak baru namanya Marly asisten team nya Maria." Jawab salah seorang disana. Dante melihatnya dari atas kebawah, rambut hitam pekat terlihat kaku dan kasar panjangnya hanya sebahu, dengan poni tebal menutupi dahi, kaca mata besar dan tebal menutupi mata cantiknya, kaos gombrong kebesaran menutupi dada sintalnya, lalu celana jeans kebesaran juga menutupi kaki indahnya, dan sepatu keds putih.
"Ck ck ck.. hah..." Dante menghela napasnya panjang melihat penampilan Calia dan menarik rambutnya.
"Apa ini rambut palsu?" Tanyanya dan Calia segera menahan rambutnya agar tidak terlepas. "Iya Tuan, saya ada masalah kebotakan serius jadi harus ditutupi dengan rambut ini." Jawab Calia pelan.
"Panggil aku Dante.. ingat Dante, aku ingatkan disini hanya boleh memanggil nama pada setiap orang, pada direktur sekalipun." Dante mengingatkan dan Calia hanya mengangguk.
"Pergilah dan ingat, jangan muncul di depanku karena kau sangat buruk dan melukai mataku yang indah ini." Dante mengibaskan tangannya beberapa kali dan Calia segera pergi dari sana.
"Hallo, namaku Tania.. Kau Marly kan?" Sapa Seorang asisten lagi disana dan Calia tersenyum dan menyambut uluran tangannya.
"Iya aku Marly, salam kenal Tania." Balas Calia dan mereka berbincang sebentar.
"Ah kau baru datang dari negara I, aku juga lahir disana." Tania berteriak senang mendengar bahwa Calia yang baru pindah dari Negara I.
"Wah.. berarti kita bisa cocok dong.." Calia menggenggam tangan Tania dan melompat kegirangan membuat Tania ikutan tertawa.
Tiba-tiba sudah terdengar suara teriakan dari Dante yang histeris senang melihat kedatangan LIGHT. "Eh itu LIGHT sudah datang, ayo kerja." Ajak Tania dan segera memberi arahan pada Calia tentang apa yang dikerjakan dan memberi list kostum yang akan di pakai oleh member LIGHT. Calia mengatur napasnya dan detak jantungnya, dia harus profesional dan menenangkan dirinya lalu memantapkan diri kalau disini dia harus bekerja agar bisa dekat dan melihat langsung LIGHT dari dekat.
Calia saat ini sedang membantu Kill memakaikan rompi dan anting, dia sangat gemetaran dan gugup takut terjadi kesalahan. Sebenarnya Calia sangat tidak nyaman bersama dengan Kill yang terkesan dingin dan terlihat kejam. Namanya saja Kill pasti kejam.
"Ck..." Decak Kill.
"Maafkan saya." Ucap Calia yang tidak sengaja menusuk telinga Kill dengan kuat karena tangannya yang gemetaran. Jantungnya berdegub kencang saat mata Kill memandangnya, mata mereka bertemu dan sorot mata Kill sangat tajam menembus jantungnya dan Calia sangat tidak nyaman dan sedikit takut.
"Hati-hati Marly, Kill sepertinya sedang badmood jangan buat kesalahan." Tegur Tania dengan berbisik.
"Apa Kill memang seperti itu? Terlihat tidak bersahabat." Tanya Calia karena memang diatas panggung atau di tv dia terlihat dingin dan sombong.
"Ya begitulah.. kami juga tidak tau karena dilarang berbicara dengan mereka selain pekerjaan." Jawab Tania dan Calia mengangguk mengerti. Tiba-tiba masuklah member LIGHT kesukaan Calia, yaitu Rain, yang kalem, manis, pendiam dan punya suara merdu membuat Marly menatapnya terus tanpa berkedip. Tapi dia segera sadar saat suara Dante terdengar heboh dimana-mana, dia sudah selesaikan makeup-nya Mike yang super tampan, sebenarnya semuanya tampan tapi Mike lah yang punya postur tubuh sempurna seperti Model kelas atas dan memang iya, dia adalah model pada awalnya.
Beginilah kehidupan yang akan dijalani Calia sampai beberapa waktu kedepan hingga dia bosan lagi dan akan berpindah sesukanya.
TBC~
Noah Killian, salah satu member dari LIGHT yang terkenal dingin dan sombong. Dengan kemampuan dance dan rap yang luar biasa membuatnya mempunyai fanbase terbesar di LIGHT dan menjadi Center dari group idola ini. Dia yang membawa nama LIGHT naik ke public dengan sikapnya yang menurut fans nya sangat keren. Tapi tidak bagi Calia, dia sangat tidak suka dengan sikap dan sifat yang diperlihatkan oleh Kill, duh sangat menakutkan.
"Apa yang membuatmu kesal Kill?" Tanya Dante dan hanya dialah yang bisa mengobrol dengan member LIGHT tanpa kakut di tegur atasan dan manajer.
"Ck.. kesal saja." Jawab Kill dan masih dengan wajah datarnya.
"Biasalah, dia tadi ketemu di Alice dan Sue. Mereka kan tergila-gila pada Kill dan selalu nempel kalo ketemu." Mike yang menjawab.
"Hahahahah yaudah pacaran aja sama salah satunya, lumayan jadi penghangat di ranjangmu." Saran Dante yang makin membuat Kill kesal.
"Ternyata mereka sama aja, benar kata kak Liam. Tapi tidak apa-apa, itulah budaya disini dan tidak boleh menghakimi." Batin Calia yang sejak tadi menajamkan kupingnya untuk mendengar pembicaraan mereka sambil beres-beres.
"Hei anak baru! Siapa namanya tadi?" Teriak Dante yang suaranya tinggi melengking dan terdengar mirip tikus kejepit pintu.
"Saya Marly, ada apa Dante?" Jawab Calia dengan sedikit berlari menghampiri Dante yang sedang menghandle makeup nya Kill.
"Kau, pakaikan glitter ini di rambut Kill, sedikit sedikit saja diujung depan sini, sini, sini dan sini." Perintah Dante dan menunjuk sesuka hatinya, Calia hanya mengangguk dan segera mengerjakan perintah itu.
Kill merasa sedikit tidak nyaman karena Calia terlalu dekat dengannya, sampai aroma parfumnya tercium sangat jelas. "Ini bukan parfum murahan, ini seperti... ah parfum itu!" Batin Kill dan terlihat memandang Calia yang sedang sibuk menyebarkan glitter itu di samping dan belakang rambut, terus berpindah ke depan. Tanpa sadar Calia sangat dekat dan bagian dadanya pas ada di depan wajah Kill, "Duh.. dekat banget sih!" Kesal Kill dalam hati, dia bukan marah tetapi hanya tidak nyaman, karena dada itu ternyata lumayan besar jika dilihat dari dekat, akhirnya Kill memilih untuk memejamkan matanya.
"Dante, sudah selesai." Ucap Calia dan Dante sudah memberikan perintah lainnya. "Kau, pakaikan ini pada Rain." Dante memberikan liptint warna senada bibir dan Calia memakaikan ini pada Rain? OMG! Dia akan pingsan. Dengan senang hati Calia mulai mengoleskan liptint itu dan sedikit tersenyum, beda dengan Kill tadi yang membuat hatinya begitu gelisah, takut akan membuat Kill marah.
"Dante, sudah selesai." Ucap Calia lagi dan Dante melihat hasil dari pekerjaan Calia benar-benar bagus. "Ini pakaikan tipis saja ke Kill." Perintahnya lagi dengan memberikan concealer dan menunjuk titik wajah Kill dimana dia harus memakaikannya dan kembali lagi Calia menghampiri Kill. Dia memakaikan concealer itu di daerah bawah mata, sedikit di pipi dan dagu dengan hati-hati dan sangat lembut.
"Ah, ini kulit cowok kenapa halus banget sih, jadi pengen sentuh pake tangan tapi ini Kill aku ga berani." Batin Calia dan memang jantung dan hatinya tidak nyaman, tidak seperti dengan Rain tadi. Sedangkan Kill memperhatikan mata dan wajah Calia yang sedang fokus dengannya dengan dekat, "Ini cewek cantik, mukanya mulus dan kecil, matanya juga cantik, cewek imut dan manis." batin yang masih memperhatikan Calia.
"Hai gadis kecil.. kau orang baru ya? Namamu siapa?" Tanya Ken melirik pada Calia, Ken baru saja masuk keruang ganti karena memang baru datang dengan member lainnya.
"Siapa yang kau panggil gadis kecil hah?!" Hardik Maria yang juga baru masuk, dia melirik dan tersenyum pada Calia sekilas.
"Siapa lagi kalau bukan gadis kecil ini." Jawab Ken sambil satu jarinya mencolek dagu Calia membuat Maria sangat marah.
"Jangan kurang ajar Ken!" Bentak Maria dan mendaratkan 1 jitakan ke kepala sang playboy itu.
"Duh Maria.. dia ini sangat imut, lihat! Dia memang terlihat culun tapi itu akan berubah jika dia membuka kacamata dan menata rambutnya. Benar kan gadis kecil?" Ken kembali menggoda Calia dan merangkul pundaknya dan kali ini Kill yang menegurnya.
"Jaga sikapmu Ken!" Hardiknya dan langsung membuat Ken melepaskan Calia dan gantian merangkul Kill. "Kau cemburu ya sayang?"
"Jangan ngaco, cepat persiapkan dirimu syuting akan dimulai." Kill kemudian jalan keluar dan menuju studio dimana mereka akan melakukan syuting Music Video terbaru. Calia yang melihat itu begitu takut dan benar dia tidak suka dengan Kill yang galak dan dingin.
"Permisi... ada paket makanan untuk Kill." Panggil salah satu staff produksi yang masuk mencari Kill.
"Oh sini ajah." Rain mengambilnya dan menyerahkan ke Calia."Kamu Marly kan? Tolong berikan ke Kill di studio 6." Pinta Rain dan tentu saja Calia senang sekali sampai terus tersenyum kepada Rain.
"Ini juga dan ini. Setelah dia selesai pakaikan ya." Tambah Maria, belum dijawab oleh Calia, Mike sudah menambahkan, "Dia harus makan itu supaya mood-nya lebih baik, soalnya dia sedang kesal tadi." Calia mangangguk mengerti dan langsung berlari keluar untuk mencari Kill.
"Maaf Kill, ini ada paket makanan untukmu." Ujar Calia dengan suara yang pelan dan lembut, Kill langsung berbalik dan melihatnya. "Tolong buka." Titahnya dan Calia membuka kotak itu dan Kill langsung mengambil macaron berwarna putih dan melahapnya dalam sekali masuk. Calia memperhatikan kalau Sorot mata Kill berubah lebih jernih dan tenang, tidak seperti tadi yang tajam ingin membunuh. Kill terus mengambil dari yang tosca, pink, ungu, coklat dan terakhir orange. Macaron itu dia habiskan dalam sekali makan, "Gila.. aku aja eneg banget makan 1 macaron." Batin Calia masih melongo melihatnya. Kill mengambil minuman yang ada ditangan Calia dan meminumnya sampai habis lalu Calia sadar dan cepat-cepat membersihkan bibir Kill dengan tissue yang tadi diberikan Maria, lalu dengan hati-hati mengoleskan liptint pada bibir Kill.
"Benar ini cewek cantik sih tapi kenapa dia tutupi kecantikannya sampai begini? Dan pakaiannya memang sangat jelek tapi bukan pakaian murah." Ucap Kill dalam hati dan mulai penasaran dengan sosok Marly di depannya.
"Terima kasih." Ucap Kill setelah Calia menyelesaikan tugasnya dan tersenyum tipis dan mengangguk lalu berlari menjauh untuk kembali ke ruang ganti. Kill makin penasaran karena sepatu yang dipakai Calia juga bukan sembarangan, memang simple tetapi dari merek terkenal dan harganya sampai 8000 dollar.
"Ah sudalah, mungkin dia anak konglomerat yang sedang magang." Ucap Kill pelan dan kembali memperhatikan set panggung untuk tempat mereka menari.
Setelah semua selesai makeup dan memakai kostum, LIGHT sudah ada dipanggung untuk syuting MV terbaru, Calia dan seluruh staff sudah menunggu dengan kostum dan alat-alat mereka di belakang kamera. Calia menyaksikan keseluruhan proses syuting dengan bahagia, impiannya tercapai untuk melihat langsung idolanya dengan dekat dan dapat menyentuh mereka. Saat di layar besar itu sedang memperkenalkan semua member LIGHT, Calia tersenyum dengan lebar. Jika dia tidak menahannya mungkin dia sudah bersorak dan menangis histeris.
Kill Leader & Rap, Kill your heart
Ken Lead vocal, Love me girl
Casper Vocal & dancer, You can see me
Axe Lead dancer, Yeah! Dance with me babe
Mike Vocal & Rap, I'm magic
Ryu Vocal, Give me your heart
Ray Kim Vocal & dancer, I'm super cool
Rain Main Vocal, Angel voice
Mata Calia sudah berbinar dan senyumnya mengembang sempurna, tapi itu terlihat jelas oleh Kill yang tidak sengaja melihatnya dari atas panggung, "Benar, dia memang cantik. Tapi siapa yang membuatnya begitu terpesona?" Batin Kill dan semakin menebak-nebak tentang Marly.
Calia makin bahagia dan terlihat dari wajahnya saat lagu diputar dan LIGHT sudah menari diatas panggung, lirik lagu yang membuatnya tersenyum dengan hati berbunga.
"Marly.. Marly!!" Teriak Dante yang sejak tadi memanggil Calia namun dia begitu terpesona dengan LIGHT saat ini.
"Plak" Dante akhirnya menepuk lengannya dengan gemas.
"Auh..." Pekiknya dan terkejut melihat wajah merah padam Dante karena marah.
"Kau disini dibayar untuk kerja bukan menjadi fangirl. Cepat bantu bereskan itu!" Hardiknya dan Calia langsung bergegas melakukan perintah Dante tanpa protes.
"Cali.. kau itu, aku masih bingung kenapa kau mau hidup seperti ini. Ayolah jangan sia-siakan kekayaanmu dan hidup seperti budak. kau itu pemilik tempat ini." Tegur Maria sedikit berbisik agar tak ada yang mendengar. Calia masih asik dengan pekerjannya dan tetap cuek dengan ucapan Maria yang sudah beratus-ratus kali dia ucapkan.
"Ya sudalah, aku curhat sama Liam saja, denganmu tidak seru." Rajuk Maria dan Calia menertawakan temannya itu. Maria memang adalah teman Calia dan Liam makanya Calia sangat mudah masuk di tim stylists dengan penampilan culunnya. Jika dia masuk dengan prosedur biasa sudah ditolak saat pertama kali menlangkah masuk ke tim ini.
"Dante.. ini sudah aku bereskan." lapor Calia pada Dante yang saat ini sedang memperbaiki makeup Rain.
"Oh, bagus! Sini bantu aku lap keringat Rain dulu kalau sudah pakaikan bedak tabur ini tipis-tipis saja." Perintahnya lagi dan dengan senang hati Calia akan melakukannya.
"Marly, kau sepertinya sangat senang dengan pekerjaanmu?" Tanya Rain yang membuat Calia sangat bahagia.
"Iya, aku senang dengan pekerjaan apapun itu, kalau kita kerja dengan iklas maka semua akan ringan." Jawab Calia dengan bijak, padahal bukan seperti itu, yah sedikit benar sih tapi tepatnya karena dia sangat suka dengan LIGHT.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Syuting telah selesai dan LIGHT akan kembali ke apartemen yang merupakan asrama mereka, saat diparkiran dan mau naik ke mobil mereka bertemu lagi dengan member Nyx, Alice, Sue, Lea, Ivana, Zoe, Helga. Kill sangat tidak suka dengan Alice dan Sue yang selalu menempel padanya dan memperebutkan dirinya seperti sebuah barang. Kill pernah melarang mereka mendekat tetapi mereka terlalu tidak tau malu bahkan pernah terang-terangan ingin bermalam dengan Kill.
"Kill, ayolah jangan dingin begitu padaku. Apa salahku padamu Kill." Alice sudah bergelayutan manja di lengan kiri Kill dan sejak tadi dia ingin lepas tetapi tidak bisa karena Sue juga sudah menarik-narik tangan kakanannya.
"Kalian bisa gak tenang sedikit? Kalau ada fans yang lihat bagaimana?!" Bentak Kill tetapi mereka masih tetap tidak melepaskannya.
"Lepas!!" Bentaknya sekali lagi dan membuat orang disana terkejut, apalagi manajer mereka. Kill tidak pernah marah meskipun seberapa menyebalkan Alice dan Sue padanya selama ini.
"Alice, Sue kembali ke dalam. Jangan ganggu Kill. LIGHT akan comeback jadi tolong sadar diri." Tegur menajer Nyx dan mereka melepaskan Kill juga dan membuat Kill mendengus kesal dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Mereka sungguh tak tau malu Kill, sudah berapa kali kau tolak tetap saja begitu. Jika fans mereka tau habislaaahhh mereka tidak sepolos yang terlihat di layar kaca." Ucap Ken yang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini bahkan lebih parah.
"Iya tuh, apalagi Alice.. duh parah lah." Sambung Mike.
"Memangnya ada apa dengan Alice?" Tanya Ray yang paling lugu dari semuanya.
"Kau tak perlu tau Ray, nanti kepolosanmu ternoda." Mike menepuk kepala Ray pelan.
"Hahahah kalau mau tau tanya Ken saja, dia pakarnya." Lanjut Ryu sambil terbahak melihat wajah Ray yang cemberut.
"Kalian selalu menganggapku anak kecil, aku ini sudah dewasa. Dewasa!" Tegas Ryu masih dengan wajah cemberutnya.
"Ray, harusnya kau tidak dimobil ini. Pindah sana dengan Rain, Axe dan Casper di mobil sebelah, kasihan otak polosmu nanti kotor gara-gara Ken." Timpal Mike lagi dan segera dapat jitakan dari Ken, "Hei Mike, kau juga sama saja!"
"Tapi kan aku penasaran, Kill tidak pernah membenci orang sampai segitunya kan.." Ray tetap penasaran dan Kill hanya menggeleng dan menepuk pundaknya beberapa kali.
"Sudah lah Ray, nanti jika kau sudah punya pacar akan aku ceritakan." Lanjut Ryu yang malah membuat Ray melotot padanya. "Ah kalian sama saja, menyebalkan."
TBC~
Sudah sebulan sejak syuting pertama MV terbaru LIGHT dan mereka kini berlatih keras untuk segera show comeback tahun ini. Semua berlatih keras dan yang paling bersemangat dan paling rajin adalah Kill, dia sangat bertanggungjawab dan mengajari semua member dalam dance dan rap juga menjaga semuanya agar tetap sehat. Pagi ini Kill sudah menyiapkan sarapan dan jus untuk semua member. Meskipun apartemen mereka terbagi 2 tapi semua member akan makan di tempat Kill berada karena dia pandai memasak. Dibalik sosoknya yang terlihat dingin, angkuh dan menyeramkan, Kill adalah orang yang berhati lembut.
"Kill, mana susu coklatku?" Tanya Ray tapi Kill malah memberinya jus lemon dan madu. "Minum ini saja, baik untuk kesehatan." Ucap Kill dan mau tidak mau Ray menghabiskannya. Semua member mendapatkan jatah yang sama untuk sarapan. Dia membuat sandwich dengan isian sayur dan ham.
"Ayoo semuanya bangun!" Teriak Kill ke semuanya dan satu persatu mereka bangun dan saling membangunkan, begitu juga dengan unit satunya lagi akan di telepon sampai datang kemari untuk sarapan.
"Kenapa hari ini sandwich Kill, kau tau perutku tidak akan cukup dengan ini." Tanya Mike yang masih dengan wajah kantuknya.
Belum sempat belanja Mike, kau tau kita sesibuk itu kan, nanti malam sudah show lagi dan percuma kita belanja tidak ada waktu buat masaknya." Jelas Kill, "Ohh iya, lupa Kill." Balas Mike lalu memakan yang ada di depannya. Baru saja mereka ingin bersiap dan pergi ke lokasi show, manajernya yang bernama Gerry sudah datang dengan panik.
"****!! Ini gila, Kill lihat postingan ini." Rutuk Gerry dan memberikan smartphone-nya, artikel itu berjudul, "Kill LIGHT Benarkah Seorang Penipu dan Pembuly? "
"Apaan ini Ger?" Tanya Kill yang masih membaca isi postingan itu dan dia mulai geram karena di tuliskan kalau Kill seorang penipu karena telah menipunya dan menjual barang palsu lalu mengumpatnya. Isi satu lagi ada yang mengaku pernah di bully oleh Kill pada saat mereka remaja.
"Lalu bagaimana show kita Ger?" Tanya Kill lagi dan dia merasa bersalah dengan keadaan ini. Gerry mengusap wajahnya kasar bepikir sejenak.
"Tidak perlu cemas Kill, perusahaan sedang menuliskan laporan dan membantah semuanya, kami mengenalmu sejak remaja kan." Kill mengangguk dan itu semuanya memang tidak benar.
"Tapi tolong usut ini ya, aku juga tidak tau apakah dulu aku pernh membuat kesalahan atau ga. Aku masih kecil saat itu kadang kita tidak tau mana yang benar atau salah." Pinta Kill agar masalah ini segera dibereskan. Member lain juga terlihat tidak nyaman dengan berita itu. Mereka telah bersama lebih dari 8 tahun lamanya saat masih menjadi anak didik di academy StarA, jadi segala bentuk karakter masing-masing sudah mereka ketahui. Kill adalah orang yang sabar dan bekerja paling keras. Jika mereka jam 11 malam sudah istirahat, Kill akan melanjutkannya sampai jam 1 atau 2 pagi dan akan bangun paling pagi.
Dunia maya sudah sangat heboh karena fanbase Kill sangat besar dan ada yang percaya dan ada yang tidak. mengingat karakter Kill yang terlihat dingin dan sombong. Tetapi segera perusahaan bertindak tegas dan melaporkan laman berita itu dengan segera dan melakukan penyelidikan. Mereka juga menyelidiki tentang masa kecil dan remaja Kill sebelum menjadi peserta didik StarA agar semuanya jelas.
Malam ini show tetap berlangsung dan keberhasilan mereka tidak terpengaruh sama sekali, acara tetap meriah dan banyak pendukung. Bahkan pemesanan Mini Album mereka terjual sangat banyak dan menjadi nomor 1 di bulan ini. Radio dan televisi semua memutar lagu mereka, 2 minggu ini akan menjadi minggu yang melelahkan karena setiap hari siang dan malam mereka akan tetap melakukan show. Pemberitaan Kill masih hangat dibicarakan, setelah 1 minggu ini muncul lebih banyak orang yang mengaku pernah kenal Kill dan memang dia adalah orang jahat, pembully dan suka berkata kasar. Kill tetap diam dan hanya fokus pada perilisan mini album mereka.
"Ihh berita tentang LIGHT kenapa banyak yang jelek sih? Ngeselin." Calia sudah menghentakkan kakinya bersama dengan para fans LIGHT di tempat duduknya untuk menonton show malam ini. Calia sudah dari minggu lalu ingin nonton tetapi liburnya diambil dan disuruh lembur membantu tim stylists yang sedikit kewalahan.
"AAAhhhhhaaaahhhh aaahhhh RAIN RAIN RAIN!!" Begitulah teriak Calia begitu giliran Rain yang nyanyi di tengah panggung. Wajah Rain yang tampan dan manis selalu membuat Calia terpesona apalagi di dekatnya membuat Calia sangat nyaman.
AAAHHHHHH KILL KILL KILL
Teriak semuanya saat Kill muncul dan menarikan tarian khasnya sambil Rap membuat para gadis ini menggila, Calia terdiam dan hanya menikmati saja. "Wah auranya sangat berbeda, dia seperti bintang sesungguhnya... benar-benar cocok." Ujar Calia dalam kebisingan disana. Meskipun Kill sedang dalam masalah tetapi dia sangat profesional dan menunjukkan yang terbaik dan membuat fans nya tetap sangat banyak.
Setelah show LIGHT selesai, Calia kembali ke ruang ganti tetapi dia tidak memakai dandanan culunnya malah berubah menjadi gadis remaja yang terlihat seperti 17 tahunan untuk bertemu Maria dan ingin minta libur lagi. Dengan kaos putih polos dan jaket, pakai rok mini dan sepatu sport, rambutnya di kuncir kuda dan memakai sling bag, di kepalanya ada bando dengan tulisan LIGHT, tetapi sudah dicopotnya.
"Lia.." Panggil Maria dan Calia hanya tersenyum melihatnya. Maria telah tau kalau Lia adalah remaja penggila LIGHT dengan dandanan ala remaja.
"Wow, siapa ini sangat cantik. Adik kecil.. kau sangat mempesona." Tanya Ken dan sudah mulai merayu Lia.
"Ken!" Suara Kill sudah terdengar berat dan seperti peringatan. Ken segera masuk dan Kill melewai Lia sambil menatapnya. "Hm? Aroma parfum ini mirip Marly. Mungkin parfum yang sama." Batin Kill saat mencium aroma parfum dari Lia, dia sempat menatap wajah dan mata Lia dan merasa pernah melihatnya.
"Aku pulang dulu ya.." Bisiknya pada Maria dan segera pergi sebelum ada yang mengenalinya, dia tidak jadi meminta izin libur karena takut dengan Kill yang menatapnya dengan tatapan tajam tadi.
Saat sampai di apartemen, Calia menyempatkan sejenak menikmati makanan cepat saji di lantai bawah karena dia belum makan sejak siang dan saat ini sudah jam 9 malam, setelah makan dia baru naik lagi.
"Hai adik cantik." Sapa seseorang dan Calia sangat terkejut.
"Ken LIGHT!!" Pekiknya dan menutup mulutnya tak percaya. Ken langsung mencubit dagu Calia dengan lembut dan mendekatkan dirinya pada Calia yang akan membuka pintu tadi.
"Ternyata kita tetangga, beruntungnya aku dapat bertetangga dengan gadis cantik sepertimu." Rayu Ken dan Kill sudah mengghela napasnya panjang.
"Jangan ganggu dia Ken, masih kecil. Cepat masuk." Tegur Kill tapi dengan lembut. Calia sedikit tercengang dengan nada bicara Kill yang tidak seperti biasanya. Calia hanya melihat ada Kill, Ken, Ray, Mike, sisanya tidak ada.
"Kok cuma ber-empat?" Tanya Calia dengan spontan karena tidak melihat yang lain.
"Oh mereka di lantai atas, kami terbagi 2 disini, kenapa, kau mau mampir?" Ken sudah mendekatkan wajahnya untuk melihat Calia dengan dekat.
"Ken, jangan menggodanya lagi. Cepat masuk, besok masih banyak kerjaan." Tegur Kill lagi yang membuat Ken akhirnya patuh daripada si Kill beubah menjadi emak-emak rempong.
"Maaf ya adik.. dia memang begitu, jangan diambil hati." Ujar Kill dan mengelus kepala Calia dengan lembut lalu masuk kedalam apartemennya. Calia terbengong, Kill mengelus kepalanya? OMG!! Jantungnya seakan mau keluar dan hatinya terasa aneh.
"Duh.. jantungku kenapa gini?" Ujar Calia begitu masuk ke dalam apartemennya dan terus memegang dadanya yang terasa berdetak tak karuan. Sedangkan Kill juga melakukan hal yang sama, dia kaget dengan perlakukan dirinya sendiri, "Kenapa aku mengelusnya?" Kill menatap tangannya sendiri, ada perasaan aneh, dia tidak tau apa itu.
"Kill.." Panggil Ray, karena Kill masih tetap mematung di depan pintu sambil melihat tangannya. "Kamu ngapain? Jangan terlalu dipikirkan, mereka pasti akan segera diam. Kau bukan orang seperti itu Kill." Jelas Ray yang mengira Kill sedang memikirkan berita tentangnya. Kill tersenyum, "Iya, aku tau. Terima kasih." Ujarnya, karena tau maksud dari Ray, dia memang polos.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Seminggu lagi telah berlalu dan hari ini adalah show terakhir dari lagu terbaru LIGHT dan sudah pasti Calia akan menontonnya, dia sudah siap dengan kostum ternyaman yang biasa dia pakai untuk nonton konser. Tak lupa bando LIGHT miliknya telah terpasang sempurna di kepalanya dan dia sudah siap berteriak histeris untuk membantu memeriahkan show terakhir LIGHT.
"Hai.. nama kamu siapa?" Tanya seorang gadis remaja paka Calia, dia terlihat seperti gadis dari negara I.
"Aku Lia, kamu?" Tanya Calia balik, "Aku Indira, ini Kathy." Jawabnya.
"Kamu dari negara I?"
"Iya, kamu juga?" Calia mengangguk, "Waahhh senangnya... ayo kita bersama saja dan berteriak sepuasnya untuk calon suami kita disana." Akhirnya Calia mendapat teman baru lagi dan kali ini kesuakaan mereka sama yaitu menghalu. Setelah puas mendukung LIGHT dan acara selesai, Calia, Indira dan Kathy memutuskan cari makan bersama dan mengobrol. Mereka sudah duduk di salah satu retoran cepat saji disana.
"Kamu sukanya siapa Lia di LIGHT?" Tanya Indi membuka pembicaraan.
"Aku suka banget sama Rain.. duhh gila suaranya bikin meleleh." Jawab Calia dan sudah memperihatkan ekspresi lebaynya.
"Iya sih tapi bukannya lebih bagus suara Ken ya?" Tanya Khaty kali ini.
"Ken memang suaranya bagus tapi aku lebih suka Rain karena dia menyanyi dengan penuh perasaan. Kalau kalian?" Jawab Calia dan balik bertanya sambil memasukkan potongan nugget ke mulutnya.
"Aku suka semuanya, tapi paling bikin gemes tuh Mike dan Ray. Duh mereka tuh sempurna." Jawab Indi dan di balas cekikikan oleh Kathy.
"Jangan percaya, album yang lalu dia sukanya sama Kill, sekarang ganti lagi. Aku sukanya sih sama Casper, dia lucu." Kathy menimpali dan makin tertawa saat Indi cemberut.
"Aku tuh suka semuanya, tapi kali ini memnang Mike dan Ray itu hebat banget tauk!"
"Eh, kasihan ya sama Kill. Dia itu baik banget loh dan gak mungkin dia nipu dan membuli, sama binatang aja sayang, apa lagi sesama manusia." Ucap Kathy dengan nada sendu membuat Calia teringat dengan beberapa kelakukan Kill yang menurutnya tidak ada ramah-ramahnya.
"Tapi Kill serem dan kelihatan sombong aku ga suka dan dia terlihat dingin dan kejam." Bantah Calia langsung mendapat cubitan gemas oleh Indi.
"Siapa bilang dia kejam? Kill itu sangat baik hati, dia tuh memang di setting untuk berkarakter dingin dan sombong padahal gak kaya gitu. Memangnya kamu ga pernah nonton video dia di utub, disana terlihat semua kelakuan dia di dorm." Jelas Indi dengan kesal dan Calia menggeleng saja.
"Aku ga pernah liat yang lain dan hanya fokus pada Rain seorang, meskipun aku dukung LIGHT Tapi kebiasaanku tuh selalu memperhatikan Rain aja, nonton video dia dan lagu-lagu cover yang dia nyanyikan." Jelas Calia dan Indi sangat menyanyangkan hal itu.
"Coba buka utub ini dan ini dan ini." Indi memberikan smartphone dan membuka beberpa channel yang menampilkan keseharian member LIGHT agar Calia dapat menontonya.
"Ohh disana, aku gatau hehehe.." Kekeh Calia karena dia jarang nonton utub dan video lain selain dengar suara Rain.
"Kamu harus liat betapa Kill itu sangat baik dan perhatian pada membernya. Ah.. udah jam segini, Kathy asrama akan tutup gerbang." Teriak Indi karena melihat jam sudah hampir jam 10 malam dan mereka akan manjat pagar lagi deh.
"Kamu tinggal dan kuliah dimana Lia?" Tanya Kathy dan Calia sempat berpikir untuk bagaimana berbohongnya.
"Aku eh.. di apartemen QQ, dan baru lulus kuliah." Bohongnya dan membuat Indi dan kathy menatap tak percaya.
"Ohh aku kira kamu baru mau masuk kuliah aahhhh... kamu imut banget soalnya.." Indi masih tak percaya.
"Dan apartemen QQ itu kan.... dorm nya LIGHT juga disana. Hebat! Kamu tidak pernah ketemu?" Tanya Kathy dengan wajah lebaynya membuat Calia ingin tertawa.
"Tidak.. aku baru seminggu tinggal disana, di apartemen sepupuku." Kilah Calia.. dia berbohong lagi.
"Ya sudah dulu, Indi kita balik.. udah jam 10." Kathy langsung berdiri dan Indi mengikutinya. Mereka saling berpamitan dan berpisah di halte dengan menaiki bus kearah berbeda.
Calia baru pulang dan dikepalanya masih terpasang bando LIGHT dan dia tidak sadar, "Hei.." Tegur seseorang yang juga baru masuk ke lift, Calia berbalik dan terkejut melihat siapa yang dibelakangnya.
"KILL!" Pekiknya dan Kill masuk juga kedalam lift dan bersama naik keatas.
"kenapa pulangnya lama? kan show nya sudah selesai dari tadi?" Tanya Kill berbasa-basi.
"Kok tau aku ke show?" Tanya Calia balik menatap heran ke Kill yang saat ini hanya memakai kaos hitam polos dan celana training, rambutnya tak tertata dan tidak ada makup sama sekali di wajahnya membuat Kill terlihat seperti pria normal tampan lainnya.
"Tuh.. " Tunjuk Kill di kepala Calia, dia langsung memegang kepalanya dan menarik bandonya, kemudian tersenyum malu.
"Hehehe.. iya tadi ada urusan." jawab Calian pelan.
"Namamu siapa?" Tanya Kill lagi dengan sedikit tersenyum.
"Aku Lia!" Jawab Calia gugup karena ternyata senyum Kill sangat manis.
"Oh.. Lia, salam kenal." Ujar Kill yang membuat Calia ternganga, dia kenalan dengan leader LIGHT yang terkenal sombong dan dingin.
"Yuk jalan, pintunya sudah terbuka." Ajak Kill dan Calia tersadar lalu jalan bersama Kill ke arah yang sama karena mereka tetangga. Apartemen lantai 20 ini memang tidak banyak penghuninya, 1 lantai hanya ada 6 pintu dan yang terisi hanya 3 termasuk dorm LIGHT dan Calia, 1 lagi tidak tau karena tak pernah bertemu, sisanya kosong karena cuma dijadikan investasi oleh pemiliknya.
"KILL... aku tidur disini yaaa..." Sudah ada Casper di depan pintu dan baru saja mau membuka pintu dan di sebelahnya ada Rain, melihat Rain disana dengan wajah polosnya, tanpa makeup dan memakai piyama membuat Calia sangat senang dan sudah menatap Rain dengan penuh kekaguman. Rain yang memakai piyama membuat Calia sangat takjub dengan keimutan yang tak terbantahkan itu, dia sangat senang sampai tak bergerak dan hanya membeku.
"Dia siapa? tanya Rain melihat Kill jalan bareng dengan seorang gadis cantik dan imut.
"Oh ini Lia dia tetangga kita." Jawab Kill dan melirik ke Lia, namun yang di lirik hanya menatap ke satu titik saja sejak tadi.
"Lia hei hei..." Kill memanggilnya dan mengayunkan tangannya di depan wajah Calia tapi dia tetap fokus ke Rain.
Kill hanya mengeleng dan dia tau Lia pasti adalah fans nya Rain, Kill menatap matanya dan seperti mata seseorang.
"Kayanya dia tersihir olehmu Rain, lihat dia jadi patung begitu." Kekeh Casper dan Kill akhirnya menepuk pundak Calia untuk menyadarkannya. Rain pun tersenyum karena biasanya para fans akan begitu jika lihat Kill dan Mike.
"Ah eh.. ada apa?" Tanya Calia begitu tersadar dan langsung wajahnya merona dan tertunduk.
"Gadis imut.. kau suka sama Rain kan? Nih nih peluk aja orangnya dia mau kok di peluk sama fans nya." Casper sudah mendorong dan menyodorkan Rain yang ada di sebelahnya ke depan Calia dan Calia langsung menunduk malu, tanpa berani melihat Rain dari dekat. Padahal waktu jadi Marly dia bahkan memakaikan liptint pada Rain.
"Ck.. kok rasanya ga rela ya gadis ini mau peluk Rain?" Batin Kill yang sudah mengerutkan keningnya.
"Sudah lah ayo masuk, sudah malam besok ada pemotretan majalah." Sergah Kill dan langsung mendorong 2 orang itu kedalam dorm mereka. "Good night Lia." Ujar Kill dan kembali menepuk pelan kepala Calia dan berbalik menutup pintu. Calia yang diperlakukan begitu untuk yang kedua kalinya malah terbengong lagi.
"Aiissshhh kenapa dia selalu menyentuh kepalaku sih.. kan jantungku jadi gini, duhh kenapa sih si Kill itu, menyebalkan." Kesal Calia setelah masuk ke kamarnya.
TBC~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!