Noah Killian, salah satu member dari LIGHT yang terkenal dingin dan sombong. Dengan kemampuan dance dan rap yang luar biasa membuatnya mempunyai fanbase terbesar di LIGHT dan menjadi Center dari group idola ini. Dia yang membawa nama LIGHT naik ke public dengan sikapnya yang menurut fans nya sangat keren. Tapi tidak bagi Calia, dia sangat tidak suka dengan sikap dan sifat yang diperlihatkan oleh Kill, duh sangat menakutkan.
"Apa yang membuatmu kesal Kill?" Tanya Dante dan hanya dialah yang bisa mengobrol dengan member LIGHT tanpa kakut di tegur atasan dan manajer.
"Ck.. kesal saja." Jawab Kill dan masih dengan wajah datarnya.
"Biasalah, dia tadi ketemu di Alice dan Sue. Mereka kan tergila-gila pada Kill dan selalu nempel kalo ketemu." Mike yang menjawab.
"Hahahahah yaudah pacaran aja sama salah satunya, lumayan jadi penghangat di ranjangmu." Saran Dante yang makin membuat Kill kesal.
"Ternyata mereka sama aja, benar kata kak Liam. Tapi tidak apa-apa, itulah budaya disini dan tidak boleh menghakimi." Batin Calia yang sejak tadi menajamkan kupingnya untuk mendengar pembicaraan mereka sambil beres-beres.
"Hei anak baru! Siapa namanya tadi?" Teriak Dante yang suaranya tinggi melengking dan terdengar mirip tikus kejepit pintu.
"Saya Marly, ada apa Dante?" Jawab Calia dengan sedikit berlari menghampiri Dante yang sedang menghandle makeup nya Kill.
"Kau, pakaikan glitter ini di rambut Kill, sedikit sedikit saja diujung depan sini, sini, sini dan sini." Perintah Dante dan menunjuk sesuka hatinya, Calia hanya mengangguk dan segera mengerjakan perintah itu.
Kill merasa sedikit tidak nyaman karena Calia terlalu dekat dengannya, sampai aroma parfumnya tercium sangat jelas. "Ini bukan parfum murahan, ini seperti... ah parfum itu!" Batin Kill dan terlihat memandang Calia yang sedang sibuk menyebarkan glitter itu di samping dan belakang rambut, terus berpindah ke depan. Tanpa sadar Calia sangat dekat dan bagian dadanya pas ada di depan wajah Kill, "Duh.. dekat banget sih!" Kesal Kill dalam hati, dia bukan marah tetapi hanya tidak nyaman, karena dada itu ternyata lumayan besar jika dilihat dari dekat, akhirnya Kill memilih untuk memejamkan matanya.
"Dante, sudah selesai." Ucap Calia dan Dante sudah memberikan perintah lainnya. "Kau, pakaikan ini pada Rain." Dante memberikan liptint warna senada bibir dan Calia memakaikan ini pada Rain? OMG! Dia akan pingsan. Dengan senang hati Calia mulai mengoleskan liptint itu dan sedikit tersenyum, beda dengan Kill tadi yang membuat hatinya begitu gelisah, takut akan membuat Kill marah.
"Dante, sudah selesai." Ucap Calia lagi dan Dante melihat hasil dari pekerjaan Calia benar-benar bagus. "Ini pakaikan tipis saja ke Kill." Perintahnya lagi dengan memberikan concealer dan menunjuk titik wajah Kill dimana dia harus memakaikannya dan kembali lagi Calia menghampiri Kill. Dia memakaikan concealer itu di daerah bawah mata, sedikit di pipi dan dagu dengan hati-hati dan sangat lembut.
"Ah, ini kulit cowok kenapa halus banget sih, jadi pengen sentuh pake tangan tapi ini Kill aku ga berani." Batin Calia dan memang jantung dan hatinya tidak nyaman, tidak seperti dengan Rain tadi. Sedangkan Kill memperhatikan mata dan wajah Calia yang sedang fokus dengannya dengan dekat, "Ini cewek cantik, mukanya mulus dan kecil, matanya juga cantik, cewek imut dan manis." batin yang masih memperhatikan Calia.
"Hai gadis kecil.. kau orang baru ya? Namamu siapa?" Tanya Ken melirik pada Calia, Ken baru saja masuk keruang ganti karena memang baru datang dengan member lainnya.
"Siapa yang kau panggil gadis kecil hah?!" Hardik Maria yang juga baru masuk, dia melirik dan tersenyum pada Calia sekilas.
"Siapa lagi kalau bukan gadis kecil ini." Jawab Ken sambil satu jarinya mencolek dagu Calia membuat Maria sangat marah.
"Jangan kurang ajar Ken!" Bentak Maria dan mendaratkan 1 jitakan ke kepala sang playboy itu.
"Duh Maria.. dia ini sangat imut, lihat! Dia memang terlihat culun tapi itu akan berubah jika dia membuka kacamata dan menata rambutnya. Benar kan gadis kecil?" Ken kembali menggoda Calia dan merangkul pundaknya dan kali ini Kill yang menegurnya.
"Jaga sikapmu Ken!" Hardiknya dan langsung membuat Ken melepaskan Calia dan gantian merangkul Kill. "Kau cemburu ya sayang?"
"Jangan ngaco, cepat persiapkan dirimu syuting akan dimulai." Kill kemudian jalan keluar dan menuju studio dimana mereka akan melakukan syuting Music Video terbaru. Calia yang melihat itu begitu takut dan benar dia tidak suka dengan Kill yang galak dan dingin.
"Permisi... ada paket makanan untuk Kill." Panggil salah satu staff produksi yang masuk mencari Kill.
"Oh sini ajah." Rain mengambilnya dan menyerahkan ke Calia."Kamu Marly kan? Tolong berikan ke Kill di studio 6." Pinta Rain dan tentu saja Calia senang sekali sampai terus tersenyum kepada Rain.
"Ini juga dan ini. Setelah dia selesai pakaikan ya." Tambah Maria, belum dijawab oleh Calia, Mike sudah menambahkan, "Dia harus makan itu supaya mood-nya lebih baik, soalnya dia sedang kesal tadi." Calia mangangguk mengerti dan langsung berlari keluar untuk mencari Kill.
"Maaf Kill, ini ada paket makanan untukmu." Ujar Calia dengan suara yang pelan dan lembut, Kill langsung berbalik dan melihatnya. "Tolong buka." Titahnya dan Calia membuka kotak itu dan Kill langsung mengambil macaron berwarna putih dan melahapnya dalam sekali masuk. Calia memperhatikan kalau Sorot mata Kill berubah lebih jernih dan tenang, tidak seperti tadi yang tajam ingin membunuh. Kill terus mengambil dari yang tosca, pink, ungu, coklat dan terakhir orange. Macaron itu dia habiskan dalam sekali makan, "Gila.. aku aja eneg banget makan 1 macaron." Batin Calia masih melongo melihatnya. Kill mengambil minuman yang ada ditangan Calia dan meminumnya sampai habis lalu Calia sadar dan cepat-cepat membersihkan bibir Kill dengan tissue yang tadi diberikan Maria, lalu dengan hati-hati mengoleskan liptint pada bibir Kill.
"Benar ini cewek cantik sih tapi kenapa dia tutupi kecantikannya sampai begini? Dan pakaiannya memang sangat jelek tapi bukan pakaian murah." Ucap Kill dalam hati dan mulai penasaran dengan sosok Marly di depannya.
"Terima kasih." Ucap Kill setelah Calia menyelesaikan tugasnya dan tersenyum tipis dan mengangguk lalu berlari menjauh untuk kembali ke ruang ganti. Kill makin penasaran karena sepatu yang dipakai Calia juga bukan sembarangan, memang simple tetapi dari merek terkenal dan harganya sampai 8000 dollar.
"Ah sudalah, mungkin dia anak konglomerat yang sedang magang." Ucap Kill pelan dan kembali memperhatikan set panggung untuk tempat mereka menari.
Setelah semua selesai makeup dan memakai kostum, LIGHT sudah ada dipanggung untuk syuting MV terbaru, Calia dan seluruh staff sudah menunggu dengan kostum dan alat-alat mereka di belakang kamera. Calia menyaksikan keseluruhan proses syuting dengan bahagia, impiannya tercapai untuk melihat langsung idolanya dengan dekat dan dapat menyentuh mereka. Saat di layar besar itu sedang memperkenalkan semua member LIGHT, Calia tersenyum dengan lebar. Jika dia tidak menahannya mungkin dia sudah bersorak dan menangis histeris.
Kill Leader & Rap, Kill your heart
Ken Lead vocal, Love me girl
Casper Vocal & dancer, You can see me
Axe Lead dancer, Yeah! Dance with me babe
Mike Vocal & Rap, I'm magic
Ryu Vocal, Give me your heart
Ray Kim Vocal & dancer, I'm super cool
Rain Main Vocal, Angel voice
Mata Calia sudah berbinar dan senyumnya mengembang sempurna, tapi itu terlihat jelas oleh Kill yang tidak sengaja melihatnya dari atas panggung, "Benar, dia memang cantik. Tapi siapa yang membuatnya begitu terpesona?" Batin Kill dan semakin menebak-nebak tentang Marly.
Calia makin bahagia dan terlihat dari wajahnya saat lagu diputar dan LIGHT sudah menari diatas panggung, lirik lagu yang membuatnya tersenyum dengan hati berbunga.
"Marly.. Marly!!" Teriak Dante yang sejak tadi memanggil Calia namun dia begitu terpesona dengan LIGHT saat ini.
"Plak" Dante akhirnya menepuk lengannya dengan gemas.
"Auh..." Pekiknya dan terkejut melihat wajah merah padam Dante karena marah.
"Kau disini dibayar untuk kerja bukan menjadi fangirl. Cepat bantu bereskan itu!" Hardiknya dan Calia langsung bergegas melakukan perintah Dante tanpa protes.
"Cali.. kau itu, aku masih bingung kenapa kau mau hidup seperti ini. Ayolah jangan sia-siakan kekayaanmu dan hidup seperti budak. kau itu pemilik tempat ini." Tegur Maria sedikit berbisik agar tak ada yang mendengar. Calia masih asik dengan pekerjannya dan tetap cuek dengan ucapan Maria yang sudah beratus-ratus kali dia ucapkan.
"Ya sudalah, aku curhat sama Liam saja, denganmu tidak seru." Rajuk Maria dan Calia menertawakan temannya itu. Maria memang adalah teman Calia dan Liam makanya Calia sangat mudah masuk di tim stylists dengan penampilan culunnya. Jika dia masuk dengan prosedur biasa sudah ditolak saat pertama kali menlangkah masuk ke tim ini.
"Dante.. ini sudah aku bereskan." lapor Calia pada Dante yang saat ini sedang memperbaiki makeup Rain.
"Oh, bagus! Sini bantu aku lap keringat Rain dulu kalau sudah pakaikan bedak tabur ini tipis-tipis saja." Perintahnya lagi dan dengan senang hati Calia akan melakukannya.
"Marly, kau sepertinya sangat senang dengan pekerjaanmu?" Tanya Rain yang membuat Calia sangat bahagia.
"Iya, aku senang dengan pekerjaan apapun itu, kalau kita kerja dengan iklas maka semua akan ringan." Jawab Calia dengan bijak, padahal bukan seperti itu, yah sedikit benar sih tapi tepatnya karena dia sangat suka dengan LIGHT.
\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~
Syuting telah selesai dan LIGHT akan kembali ke apartemen yang merupakan asrama mereka, saat diparkiran dan mau naik ke mobil mereka bertemu lagi dengan member Nyx, Alice, Sue, Lea, Ivana, Zoe, Helga. Kill sangat tidak suka dengan Alice dan Sue yang selalu menempel padanya dan memperebutkan dirinya seperti sebuah barang. Kill pernah melarang mereka mendekat tetapi mereka terlalu tidak tau malu bahkan pernah terang-terangan ingin bermalam dengan Kill.
"Kill, ayolah jangan dingin begitu padaku. Apa salahku padamu Kill." Alice sudah bergelayutan manja di lengan kiri Kill dan sejak tadi dia ingin lepas tetapi tidak bisa karena Sue juga sudah menarik-narik tangan kakanannya.
"Kalian bisa gak tenang sedikit? Kalau ada fans yang lihat bagaimana?!" Bentak Kill tetapi mereka masih tetap tidak melepaskannya.
"Lepas!!" Bentaknya sekali lagi dan membuat orang disana terkejut, apalagi manajer mereka. Kill tidak pernah marah meskipun seberapa menyebalkan Alice dan Sue padanya selama ini.
"Alice, Sue kembali ke dalam. Jangan ganggu Kill. LIGHT akan comeback jadi tolong sadar diri." Tegur menajer Nyx dan mereka melepaskan Kill juga dan membuat Kill mendengus kesal dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Mereka sungguh tak tau malu Kill, sudah berapa kali kau tolak tetap saja begitu. Jika fans mereka tau habislaaahhh mereka tidak sepolos yang terlihat di layar kaca." Ucap Ken yang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini bahkan lebih parah.
"Iya tuh, apalagi Alice.. duh parah lah." Sambung Mike.
"Memangnya ada apa dengan Alice?" Tanya Ray yang paling lugu dari semuanya.
"Kau tak perlu tau Ray, nanti kepolosanmu ternoda." Mike menepuk kepala Ray pelan.
"Hahahah kalau mau tau tanya Ken saja, dia pakarnya." Lanjut Ryu sambil terbahak melihat wajah Ray yang cemberut.
"Kalian selalu menganggapku anak kecil, aku ini sudah dewasa. Dewasa!" Tegas Ryu masih dengan wajah cemberutnya.
"Ray, harusnya kau tidak dimobil ini. Pindah sana dengan Rain, Axe dan Casper di mobil sebelah, kasihan otak polosmu nanti kotor gara-gara Ken." Timpal Mike lagi dan segera dapat jitakan dari Ken, "Hei Mike, kau juga sama saja!"
"Tapi kan aku penasaran, Kill tidak pernah membenci orang sampai segitunya kan.." Ray tetap penasaran dan Kill hanya menggeleng dan menepuk pundaknya beberapa kali.
"Sudah lah Ray, nanti jika kau sudah punya pacar akan aku ceritakan." Lanjut Ryu yang malah membuat Ray melotot padanya. "Ah kalian sama saja, menyebalkan."
TBC~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments