BAB 4

Calia mengikuti saran Indi dan menonton salah satu videonya LIGHT yang fokus ke Kill. Calia berada diatas ranjangnya dan berguling-guling sambil tertawa melihat tingkah Casper yang memang seperti hantu Casper di tayangan itu, mereka mendandaninya dengan kostum dan wajah serba putih. Sampai pada bagian Kill yang tertawa lepas terlihat aura yang berbeda muncul, dia menjadi lelaki tampan seperti yang lainnya, sosok dingin dan sombongnya tidak terlihat sama sekali malah sisi cute dan lucunya sangat menonjol.

"Ternyata benar, dia tidak seseram itu." Gumam Calia dan lanjut nonton sampai ketiduran.

KRRIINNGGGG KRRIINNRRRR

Alarm telah berbunyi sejak setengah jam yang lalu dan Calia baru sadar dan terbangun karena terkejut. "AAAHHH AKU TELAT BANGUN" Teriaknya dan bangkit mematikan alarm. Jangan tanya kenapa alarm nya begitu, kalau pakai lagu LIGHT maka dia akan tidur semakin nyenyak. Dengan buru-buru Calia sudah selesai dan siap untuk segera berangkat.

Di sebelah, sudah sangat ricuh, Kill di bantu Mike mengatur semua orang agar cepat sarapan dan segera bersiap untuk pergi. Casper dengan tingkah konyolnya selalu membuat pagi mereka berantakan, dengan santainya dia menuangkan susu manis pada cream soup yang sedang dimasak oleh Mike, dan hasilnya sangat manis. Mike sudah memiting lehernya untuk memberikan pelajaran tapi Casper memang seperti hantu bisa terlepas begitu saja dan melarikan diri keluar dorm. Kill hanya bisa menggeleng sambil mengambilkan mantel untuk Casper diluar yang hanya memakai kemeja tipisnya. Kill melemparkan mantel itu dan berhasil di tangkap oleh Casper si hantu lucu.

"Loh.. Marly kan?" Tanya Casper dan Calia sangat sangat terkejut begitu juga Kill yang baru keluar. Marly iya Calia keluar rumah dengan penampilan Marly yang ingin pergi bekerja dan dia lupa kalau tetangga mereka adalah LIGHT.

"Ah kenapa Marly disini? Mana adik manis nan imut itu?" Tanya Casper berusaha mengintip di dalam apartemen Calia dan dia segera menutup pintu.

"Kau siapanya Lia?" Tanya Kill dengan wajahnya berubah datar lagi, masih dengan dandanan biasa tapi aura dinginnya kembali lagi membuat Calia terkejut. Baru tadi malam dia menonton video Kill yang terlihat ceria dan manis sekarang berubah lagi, apa dia bunglon?

"Ahh hmm itu Lia dia masih tidur. Dia sepupuku.." Bohong Calia dan Kill tampak mengangguk sedikit.

"Pantas mereka mirip.." Batin Kill. "Kamu dan gadis manis itu sepupu? Wah pantas saja kau juga cantik sayang.." Ken sudah keluar dan mendengar pembicaraan mereka, membuatnya merayu dan menggoda Calia yang kini sebagai Marly, Ken mengeratkan rangkulan lengannya di pundah Marly dan itu membuat Calia senang dalam hati tapi tidak enak karena dia saat ini Marly yang bekerja di agency LIGHT.

"Ahh i iyaa.." Jawab Calia gugup takut ketahuan dan melepaskan tangan ken dari pundaknya.

"Kau mau ke StarA kan? Sini ikut saja dengan kami karna hari ini kita pakai mobil yang besar." Tawar Casper dan Calia menolaknya.

"Tidak perlu, nanti tidak enak kalau dilihat orang." Tolak Calia karna akan menjadi berita heboh jika itu terlihat atau terfoto oleh paparazi.

"Sudah ikut saja, lagian kita naik dan turun di parkiran." Titah Kill dan mendorong pelan Calia untuk segera mengikuti member lain yang sudah jalan duluan. Calia hanya pasrah dan jalan bersama mereka. Di bus mereka duduk sembarangan dan Calia mendapatkan tempat di samping Rain yang membuatnya sangat senang, duduk berdua dengan idolanya dan di kursi paling belakang. Kill melirik sebentar dan merasa aneh, kenapa Marly dan Lia terlihat sama, bukan mirip dan tatapan mereka ke Rain juga sama. Apa mungkin mereka berdua sama-sama fans nya Rain?

Hanya 15 menit mereka sudah sampai dan Calia segera pamitan dan berterima kasih lalu berlari kencang agar tidak terkena amukan para senior dan Dante, kalau Maria santai saja, kan dia tau kalau Calia yang punya perusahaan.

"Hei Marly!! baru kerja belum sebulan sudah berani terlambat!" Bentak Dante yang begitu melihat Calia masuk keruangan itu yang sudah penuh dengan kostum dan alat makeup super banyak.

"Sudah lah Dante.. aku tadi suruh dia antarkan baju ke butikku dulu, urgent soalnya." Bela Maria sambil mengedipkan kata kirinya.

"Huh.. bilang dong, bikin marah saja kan kerutanku jadi nambah... fiiuhhh namaste...." Gaya Dante membuat Calia tersenyum tipis lalu LIGHT sampai disana saat Calia yang masih di depan pintu yang terbuka lebar dan berbalik malah wajahnya sudah menempel pada dada bidang Kill yang baru masuk.

"Ahh.. maaf." Calia langsung menunduk dan Kill hanya menepuk pundaknya pelan dan lanjut masuk keruangan itu.

"Aauuhhh Kill ku sayang... kau sungguh mempesona dan tampan seperti biasanya dan akan aku sihir dengan tangan indahku membuat aura mu semakin memancar dengan sempurna." Ujar Dante membuat Kill sedikit terkekeh dan Calia merinding mendengar cara biacara Dante yang sok imut itu.

"Sepertinya mood mu sedang bagus Kill?" Tanya Maria yang sudah mengambil kostum untuknya. "Yah begitulah.." Jawab Kill sekenanya.

"Kill.. setelah pemotretan kita akan meeting dengan bos, tentang masalah itu sudah ada hasilnya." Lapor Gerry yang baru saja baca pesan yang masuk. "Okeh.. nanti kita selesaikan ya.." Jawab Kill dan kembali akan mengganti kostumnya.

"Marly! Pakai kan ini pada Casper." Perintah Dante yang sudah memberikan eye shadow pada Calia dan dia hanya bengong lalu menyenggol pelan ke Maria yang ada di sebelahnya.

"Hei, Marly itu di team ku jangan seenakmu memerintahnya!" Bentak Maria yang tau kode dari Calia karena eyeshadow itu kelemahan dia dalam makeup sama dengan blush dan alis, makanya Calia kalau makeup hanya bedak dan liptint, sedikit mascara, yah karena memang dia sudah cantik sih.

"Ah.. ya sudah sini, tidak jadi." Balas Dante sedikit kesal, padahal dia hanya suka memerintah Calia yang selalu merurut semua perkataannya tanpa membantah. Setelah makeup selesai, LIGHT langsung pergi ke lokasi pemotretan di studio 3 yang sudah si setting sedemikian rupa.

Saat ini Kill dan Gerry sudah duduk di depan Ryan, si bos mereka yang eksentrik tetapi baik itu.

"Jadi Kill, kamu harus ingat-ingat lagi apa yang kamu lakukan dulu. Kami menemukan namamu di laman sosmed milik temanmu yang kau gunakan untuk berjualan online, Ryan lalu memberikan print out isi pembicaraan mereka dan Kill baru mengingatnya.

"Ya aku ingat saat itu aku masih kelas 7 kalau tidak salah, dan menggunakan akun teman dan kita sharing akun untuk jualan dan aku yakin aku tidak melakukan penipuan karena barang itu sudah aku kirimkan tetapi di tolak oleh penerima disana. Aku tidak ingat kenapa ditolak jadi aku hubungi si pembeli lagi tetapi dia menuduhku penipu dan kami bertengkar disana.  Iya aku pernah mengumpatnya dengan tiiiitttttt *sensor." Jelas Kill lalu Ryan mengangguk mengerti. Yah kesalahan ini ada di kedua belah pihak.

"Jika kau bertemu dengan orang ini dan meminta maaf?" Ucap Ryan dengan nada bertanya dan Kill langsung setuju.

"Aku akan minta maaf padanya, karena disini memang aku juga bersalah." Jawab Kill mantap. Mereka lanjut ke perbicangan perihal pembulian, yang si korban mengaku kalau dia dibuli saat kelas 5, mereka masih kecil pada saat itu.

"Kalau pembulian ini kami belum menemukan pelakunya dan saat itu kalian masih sangat kecil dan sepertinya ini hanya akal-akalan dia saja, jadi abaikan yah.. Kami percaya padamu Kill." Ryan menepuk pundak Kill untuk memberikan rasa kepercayaan pada dirinya dan akhirnya mereka sepakat malam ini juga akan menemui si korban yang mengaku di tipu itu.

Disebuah cafe di lantai 2, Kill yang memakai masker hitamnya sudah duduk bersama seorang pria seumuran dengannya bernama Johny, dia lah yang mendapatkan umpatan dari Kill dulu, terlihat mereka sudah ngobrol dengan asik dan seperti teman lama. Tanpa mereka sadari sudah ada paparazi yang mengambil foto mereka dan mempostingnya di laman sosmed dan mendapat banyak komentar dari yang baik ke yang buruk. Tetapi semua komentar buruk langsung tenggelam saat Johny memberikan klarifikasi perihal kejadian masalalu mereka hanya kesalah pahaman dan mereka telah berdamai dan dia sudah berteman dengan Kill. Masalah Kill tentang penipuan telah selesai hanya tinggal tuduhan pembulian pada dirinya yang masih belum ada titik terang.

Calia yang membaca postingan itu juga sedikit lega karena meskipun Kill terlihat dingin dan sombong tapi dia telah berubah akhir-akhir ini dan Calia juga percaya kalau pembulian itu tidaklah benar.

"Ahh mending ku keluar cari cemilan, laper.." Calia memakai hoodie nya dan keluar dengan kostum aneh, hoodie pink dengan hot pants di musim semi dan kaus kaki dengan sandal jepit, penampilan aneh tapi dia terlihat imut seperti remaja pada umumnya. Setelah membeli 1 sosis dan 1 onigiri dia ke taman dan ingin mencara seekor anjing kecil yang biasa ada di taman itu, dia mulai berkeliling dan akhirnya menemukan si Mochi bersama seorang pria bermantel coklat yang sedang berjongkok dan bermain dengannya.

"Oh itu Kill..." Ucapnya pelan, jarak mereka hanya 2 meter tapi Kill tidak menyadari kehadiran Calia disana dan asik bermain dengan Mochi si anjing kecil putih yang super lucu.

"Hei Mochi, jangan gigit tanganku sakit hahaah ahahahh geli Mochi.." Kill tetap bermain dengan Mochi dan membuat Calia tersenyum.

"Dasar bodoh, jangan gigit tapi kau berikan tanganmu pada Mochi, ya udah pasti di kira sosis itu tangan." Batin Calia dan Kill akhirnya sadar ada orang disana.

"Lia.." Panggilnya dan Calia langsung mendekat dan tersenyum tipis, dia memberikan sosis di tangannya untuk Mochi, dia memang hampir setiap hari membelikan sosis itu untuknya. Mochi sudah mengibaskan ekornya melihat Calia datang dengan sosis yang aromanya sudah kemana-mana.

"Mochiiiii... kau rindu padaku?" Calia mendekat lalu jongkok di depan Mochi dan Kill, dia memberi sosis nya dan Mochi menggigitnya pelan samai habis.

"kau lucu sekali Mochi.. " Calia mengelus dan memeluk Mochi yang seperti gumpalan bulu itu dan kadang bermain dengan telinganya yang seperti jeli sampai Mochi kadang teriak tapi bukan sakit, hanya gemas dan ingin menggigit kecil tangan Calia yang jahil dengan telinganya.

"Kau terlihat sayang sama Mochi.." Ucap Kill yang tangannya sudah menjadi santapan Mochi lagi, "Iya.. aku kadang kesepian dan tak sengaja melihatnya di sini." jawab Calia. Tak lama pemilik Mochi sudah memanggil nya di ujung taman itu, dia adalah penjaga taman ini yang bertugas membersihkan taman dan lingkungan apartemen. Mochi langsung pergi meninggalkan Kill dan Calia.

"Ehmm Kill.. tadi kau bertemu dengan Johny yang menuduhmu itu kan.." Tanya Calia dan Kill langsung terlihat tidak nyaman mendengar pertanyaan itu.

"Ahh maaf bukan maksudku... aku hanya khawatir dan ingin tanya kabarmu." Jelas Calia agar tidak terjadi salah paham.

"Tidak apa-apa adik kecil kau terlalu khawatir." Jawab Kill dan dia tersenyum lembut membuat Calia jadi salah tingkah lalu tangan Kill kembali menepuk 2 kali kepala Calia. "Adik kecil, sebaiknya kembali atau nanti Marly akan mencarimu." Ucap Kill lagi yang membuat Calia cemberut.

"Aku bukan adikmu dan aku bukan anak kecil!" Bantah Calia yang sudah sebal selalu dianggap adik kecil oleh member LIGHT. Dia kan maunya jadi pacar salah satu dari mereka.

"Hahahahah kau itu imut sekali, makanya seperti anak-anak. Memangnya berapa umurmu Lia?" Tanya Kill yang sudah menuntun Calia untuk segera kembali ke gedung apartemen karena sudah hampir tengah malam.

"Rahasia, yang penting aku sudah dewasa di mata  hukum." Jawab Calia sebal. Mereka megobrol sejenak dan Kill baru menyadari kalau Lia sangat mirip dengan Marly bahkan suara dan cara bicaranya jika sedang berbicara pelan. karena Marly selalu berbicara dengan pelan dan sopan.

Setelah kembali ke kamar, Kill selalu memikirkan Lia dan Marly. Aroma mereka sama, mungkin dari parfum yang sama, mata mereka mirip mungkin karena mereka sepupu tapi cara mereka memandang Rain sangat mirip bahkan itu sama, suara mereka juga mirip. "Ah aku harus mencari tau, tapi bagaimana?" Gumam Kill pelan.

"Kill tidurlah ini sudah hampir pagi." Tegur Ken yang sekamar dengannya dan merasa terganggu karena Kill sejak tadi gelisah bahkan berbicara sendiri membuat Ken tidak nyenyak.

TBC~

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO KILL TAU USIA CALLIA 26 TH PSTI SANGAT TERKEJUT, KRN WAJAH CALLIA YG IMUT TDK MNAMPAKKN WAJAH 26 TH..

DN APALAGI TAU KLO CALLIA BKN WANITA BIASA, TAPI WANITA KAYA RAYA YG BNYK PRUSAHAAN..

2023-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!