Princes Ice

Princes Ice

PROLOG

Ngiinnggg Nginnnng..

Ketenangan dan ke sunyiaan yang sejak pagi tadi tercipta di SMA Pelita mendadak di kaget kan oleh deritan suara pengeras suara.

Semua murid dan guru yang tadi nya sedang fokus belajar menjadi terheran dan penasaran.

"Chek Chek.. chek one ..chek one.. ehem... ekhemm "

Terdengar suara yang di ucapkan dari pengeras suara.

Semua penguni sekolah sudah pasti tau dari mana suara itu berasal. Karena pengeras suara itu ada di ruang ke siswaan. Yang bersambung dengan lospiker yang tersedia di setiap sudut koridor dan juga kelas.

Namun, suara si pengucap juga tidak asing di telinga mereka.

"Mulai lagi ?" Gumam seorang guru muda yang sedang berdiri di depan kelas dua belas ipa 1.

Tap tap tap

Terdengar suara telapak sepatu yang berlarian di koridor lantai dua itu. Hingga tiga sosok siswa dengan seragam lengkap muncul di depan pintu ruang kelas ipa 1 itu.

"Eh.. Pak Rama, pagi Pak " sapa salah satu di antara mereka.

"Dyo.. ada apa ?" Tanya pria berkemeja biru. Guru termuda dan juga tertampan di SMA pelita.

"Anu, Pak.. kita dapat tugas dari..."

"Keynal "

"Nah.. bapak tau aja " lanjut Dyo dengan terkekeh sendiri.

Dyo dan dua teman nya langsung mencari keberadaan seseorang yang mereka cari.

Namun, seorang siswi baru saja berdiri dari kursinya.

Dyo dan kedua teman nya langsung menelan ludah nya saat melihat muka datar dari siswi cantik yang kini sedang berjalan menuju mereka.

Rama yang melihat itu hanya bisa menggeleng kan kepalanya dengan heran. Dan memberikan izin untuk mereka semua.

Tentu saja setelah kepergian mereka,semua siswa berhamburan keluar kelas.

Bukan hanya kelas 12 ipa 1 yang berhamburan keluar. Namun, juga semua siswa ternyata penasaran.

Seorang siswa laki - laki berpenampilan urak kan. Dasi yang tidak terpasang rapi, tiga kancing seragam atas terbuka.

Kalung berbandul peluru terlihat di lehernya.

Rambut, yang entah sengaja atau tidak, di sisir dengan tidak rapi.

Namun, bibir nya terus tersenyum ketika melihat ketiga teman nya berhasil membawa turun gadis yang di puja nya dua tahun lebih ini.

"Taruhan deh, Keynal pasti di tolak lagi sama, princes kita "

Ucap seorang siswa yang sedang berdiri di balkon lantai dua. Mereka berdiri berjejer menatap ke arah lapangan yang ada di tengah - tengah gedung sekolah berlantai 4 itu.

"Yakin banget loe " timpal teman di sebelahnya.

"Liat aja, kayak gak tau princes kita aja "

"Tapi, mereka sepadan tau.. Keynal ganteng banget " ucap seorang siswi yang kebetulan sedang bersama mereka.

Ketiga laki - laki yang tadi sedang bertaruh mendengus malas.

Kembali ke lapangan, di mana laki - laki yang bernama Keynal berdiri dengan santai dan penuh percaya diri terus tersenyum pada setiap langkab gadisnya yang berjalan mendekat padanya.

Sret

Sebuah spanduk di turun kan dari atas gedung. Yang bertuliskan.

I

U,

V

E

R

A

N

D

A

Gadis itu melirik pada spanduk tersebut, yang langsung menimbulkan banyak seruan dan juga kehebohan dari para siswa dan siswi sekolah. Ada yang mencibir ada juga yang terkagum.

Keynal, masih tersenyum lebar dengan percaya diri. Sesekali memainkan alis nya naik turun. Dan terkekeh kecil.

Veranda.

Gadis itu sampai tiga langkah di hadapan Keynal. Melipat kedua tangan nya di depan menatap datar pada Keynal yang terlihat sangat percaya diri di hadapan nya.

"Ini yang ke lima " ucap Keynal, Ve mendengus malas. Ia meliri pada Dyo dan Dua teman nya yang lain yaitu, Mario dan juga Boby. Mereka memegang sebuah spanduk bertuliskan hal yang sama. Hanya saja ukurun nya lebih kecil.

Ve, beralih lagi pada Keynal dengan lekat masih tanpa ekspresi.

Dari belakang Keynal berdiri, Pak Didin datang dengan sebuket bunga mawar merah dan putih menghampiri, Ve.

Dan menyerah kan nya pada Gadis cantik, berparas bak seorang bidadari dengan bentuk tubuh bak seorang model terkenal.

Ve menerimanya dengan senyum ramah pada Pak Didin. Lalu kembali menatap jengah pada Keynal, yang masih berdiri dengan angkuh dan muka tengil nya.

Ve, menyunggingkan senyum remeh nya. Melirik bunga di tangan nya. Semua menunggu apa lagi yang akan di lakukan oleh gadis dengan julukkan princes itu.

Kalau biasanya, jika ada kejadian penembakan seperti ini akan banyak kehebohan dan teriakan berbagai macam. Tapi, berbeda kali ini. Semua hanya diam menunggu tanpa kehebohan.

Hingga.....

"Hooooooooooooooo.... " teriakan mulai terdengar saat Veranda melempar bunga di kaki nya. Dan menginjak nya dengan tatapan tajam pada Keynal.

Keynal yang melihat itu hanya bisa meringis, namun sama sekali tidak melunturkan senyuman nya. Bahkan terkekeh geli melihatnya.

"Gue beneran suka sama loe, Ve !" Seru Keynal dengan gigih.

Ve melipat kedua tangan nya di depan,menatap Keynal masih dengan tatapan yang sama. Ucapan Keynal sama sekali tidak berpengaruh buat nya.

"Gue enggak!" Ucap Ve, datar.

"Hooooooooo " kembali sorakkan itu terdengar dari semua siswa dan siswi.

Dari lantai dua, Pak Rama melihat itu hanya tersenyum,menggeleng heran.

"Gue, bakal pastiin yang ke enam nanti loe gak bakal bisa nolak lagi, gue bakal bikin loe nerima gue " ujar Keynal dengan santai dan penuh percaya diri.

Ve mendelik malas, ia tidak memperdulikan nya. Memilih berbalik dan melangkah pergi menjauh dari lapangan.

"GUE PASTIIN ITU, VE!!. GUE BENERAN SAYANG DAN CINTA SAMA LOEE!! LOE AKAN TETAP JADI PENYEMANGAT GUE UNTUK DATANG KE SEKOLAH!!"

Teriakkan Keynal menggema, namun Ve tidak perduli. Terus berjalan tanpa menoleh ke belakang. Bahkan mengabaikan setiap seruan siswa dan siswi lain nya.

"Kok, loe malah ketawa sih, Key " ujar Dyo menepuk bahu sahabat nya. "Loe baru aja di tolak,bego!. Lima kali,bro. Lima kali. " ujar Dyo lagi.

Keynal masih saja tertawa menanggapi ucapan sahabatnya.

"Key, loe gigih banget sih ngejar, Ve. Udah tau loe itu bukan tipe nya Ve, kalian berdua itu timpang banget tau gak. Bagai langit dan kerak bumi " sambung Mario yang langsung mendapat lirikkan tidak suka dari Keynal.

"Loe tau kan bakal di tolak lagi?"kini Boby si cowok berkaca mata yang bertanya. Keynal mengangguk dengan senyuman tengil nya.

"Loe cowok paling bebal dan gak tau malu "lanjut Boby mendengus.

"Seorang Veranda, tidak bisa di dapat kan dengan mudah. Gue harus berjuang lebih keras lagi buat cinta gue" ucapnya Keynal dengan teguh.

Ketiga teman nya menatap dengan heran. Kemudian sama - sama mendengus malas.

"Bego,loe !!"

"Gila, emang !"

"Sarap!"

Celetukkan itu di lemparkan ke tiga teman nya pada Keynal. Sambil berlalu meninggalkan Keynal yang juga mengikuti mereka.

Haiiiii...

Hehehhehe

Cerita baru nih....

Dengan latar, anak sekolahannn.. alias remaja...

Semoga pada suka ya....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!