Eva Ibrahim

Eva Ibrahim

Episode 1

Eva Ibrahim, menatap sumringah pada langit yang cerah.

"Selamat tinggal kampus tercinta, kau tak akan aku kunjungi lagi, kecuali untuk keperluan penting, " bisik gadis berkerudung itu berlalu meninggalkan kampusnya.

"Eva, mau kemana? " Tanya Linda mencoba mengiringi langkah kaki Eva yang cepat.

"Pulang, " jawab Eva singkat.

"Tidak mau gabung dengan teman-teman lain untuk sekedar mengucapkan perpisahan? " Tanya Linda lagi melirik pada temannya yang satu itu.

"Enggak lah, nanti saja, kamu kenapa tidak ikut? " Eva balik bertanya pada gadis yang terkenal tomboy itu.

"Aku ada janji dengan papa," jawab Linda sambil menunjuk dengan dagunya pada papanya yang sudah menunggu dengan sepeda motor tidak jauh dari tempat mereka berjalan.

"Oh ya sudah, Hati-hati," Eva membalas lambaian tangan Linda yang berlari kecil mendekati papanya.

Eva menuju halte bis terdekat, ia tidak ingin terlambat sampai di perempatan, karena kampung tempat ia tinggal hanya dilewati oleh angkot sampai jam lima sore saja, kalau telat, ya sudah hanya bisa melanjutkan dengan berjalan kaki.

Di halte sudah sudah banyak yang menunggu bis, dari ibu-ibu yang membawa anak sampai ibu-ibu yang membawa belanjaan.

Pegawai yang baru pulang kerja juga ada, remaja berpakaian putih abu juga terlihat. Eva sudah terbiasa dengan pemandangan ini, bahkan mereka sudah saling kenal wajah. Ada yang bersikap ramah, berawal dengan menegur dan lanjut ngobrol dari ujung sana sampai ujung sini.

Ada juga yang diam seribu bahasa, tidak mau ambil pusing dengan urusan orang lain. Mungkin dia sudah memiliki banyak masalah makanya tidak mau menambah dengan masalah baru, cari aman.

Eva termasuk yang cari aman, diam tetapi ketika ada yang menegur ia tak bisa bersikap tidak perduli. Setidaknya sedikit berbasa-basi tentu tidak akan rugi.

Sore itu bis terlambat datang, hasilnya, penumpang menumpuk di halte.

"Sepertinya, aku bakal jalan kaki lagi nih, " bisik Eva kecewa.

Ketika bis yang ditunggu datang, mereka semua bergerak naik dengan cepat. Berpacu mencari tempat duduk yang nyaman dan Eva dapat tempat duduk di belakang supir.

Nyaman dengan angin segar yang masuk dari jendela yang sengaja Eva buka lebar-lebar. Kalau tidak, akan ada hawa yang tidak sedap tercium oleh indra penciuman. Kalau sudah sore begini, seringnya sih aroma tubuh yang tidak sedap, bau ketek bau keringat, sangat membuat pusing.

Bis melaju dengan cepat, membawa penumpang yang kelelahan, tidak banyak cerita yang terdengar. Sepertinya para penumpang lebih memilih untuk tidur.

Setengah jam waktu bagi Eva untuk sampai di persimpangan. Bis berhenti menurunkan penumpang yang melanjutkan perjalanan menuju kampung-kampung yang masih berjarak beberapa kilometer lagi.

Eva bergegas turun, dan melanjutkan perjalanannya. Hari sudah mulai gelap, jelas angkot terakhir sudah berangkat sejak tadi.

Inilah penyebab sepatunya cepat menipis, semenjak ia kuliah di ibukota provinsi, ia hampir selalu pulang berjalan kaki.

Lelah, sudah pasti. Namun, untuk berkeluh kesah, sepertinya percuma, tidak akan ada hasilnya.

"Hei Eva, tunggu. "

Eva menoleh ke arah sumber suara, yang sepertinya ia kenal.

"Bibi Nurhalimah?, kenapa malam sekali? " tanya Eva kaget pada kakak ibunya yang pulang berjualan kue kering ke pasar-pasar tradisional.

"Eva, kau bantu bawakan keranjang bibi yang satu ini ya, " bibinya menyerahkan sebuah keranjang yang penuh dengan sayuran dan lauk pauknya.

"Ya Bi, sini, " Eva mengambil keranjang yang lumayan berat itu.

"Sudah wisuda kau tadi Eva? " tanya bibi Nurhalimah melirik pakaian yang dikenakan Eva, yang berbeda dari hari biasanya.

"Iya Bi, aku sudah wisuda tadi, " jawab Eva dengan terus melangkah pelan mengimbangi langkah bibinya yang membawa beban banyak.

"Kau itu anak tertua, tapi banyak menghabiskan uang ayahmu, sekarang, kau mau kerja apa? " kata bibi Nurhalimah membuat telinga Eva memerah.

"Aku akan jadi guru bi, " kata Eva pelan.

" Guru itu gajinya kecil, menang gaya aja, bedak tebal gincu tebal pakai sendal hak tinggi, pertengahan bulan, habis gaji kau tu, nanti juga pinjam lagi ke bibimu ini, " bibi Nurhalimah berkata panjang lebar.

Eva hanya diam, tidak menanggapi. Bibi Nurhalimah, kakak ibunya ini memang dibilang sukses dari berjualan kue kering. Punya banyak uang. Pikirannya masih tergolong kolot, tetapi memang dia banyak uang, itu kenyataan nya.

Eva sudah terlalu sering merepotkan bibinya ini. Yah mau bagaimana lagi, gaji ayahnya hanya cukup untuk mereka makan sampai pertengahan bulan saja.

Namun, ayahnya tidak pernah mengeluh. Bahkan ayahnya bercita-cita untuk menguliahkan keenam putra dan putrinya. Terbukti, sekarang Eva sudah wisuda meskipun keuangan keluarga menjadi hancur-hancuran.

Untungnya mereka tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pusaka. Mereka tidak perlu membayar kontrak, karena memang itu bagian untuk ibu.

Ada nenek yang rumahnya berada di sebelah rumah Eva. Sering sekali mereka berenam makan di rumah nenek, atau di rumah bibi Nurhalimah.

Bibi Nurhalimah tinggal agak jauh dari rumah Eva. Rumah bibi berada di pinggir jalan, sedangkan rumah Eva harus masuk lagi ke dalam dengan jalanan setapak.

Ketika hujan, tanahnya basah lengket di sepatu membuat tapaknya menjadi tebal.

"Eva, mampir dulu ya, tolong bawakan sayuran untuk nenek, " kata bibi saat sampai di depan rumahnya.

"Ya bi," jawab Eva mengikuti bibinya masuk dari pintu bagian belakang yang langsung terhubung dengan dapur.

Setelah Eva menerima kantong kresek hitam yang penuh dengan sayuran dan ikan, ia berjalan cepat menuju rumahnya.

Azan magrib berkumandang ketika Eva sampai di depan rumahnya.

Eva masuk dan menyalakan lampu ruang tengah. penerangan yang menerangi seluruh ruangan.

"Bu, sudah sore begini kenapa jendela nya tidak ditutup? " tanya Eva menatap ibunya yang tengah memangku Anisa adiknya yang paling kecil.

"Tutuplah, kau kan ada, " jawab ibunya acuh.

Eva menutup jendela dan bergegas mengambil mukena yang di gantung di atas pintu. Ia berlari ke arah mushola tidak mau ketinggalan.

"Kakak sudah pulang, selamat ya, sarjana dong sekarang, " Yanti memeluk kakaknya ketika Eva datang bergegas.

"Sttt, sholat, " bisik Eva mendelik pada adiknya yang cengengesan.

Ketika sholat usai, orang-orang pada bubar kembali ke rumah masing-masing. Ayah menatap teduh pada Eva putri pertama nya.

"Ayah bangga padamu Eva, " Ayah berlalu kembali pulang.

Eva mengikuti langkah ayahnya dalam diam. Yanti, Edo dan Hera adik-adik Eva ikut diam mengiringi langkah ayah yang masih gagah.

Di rumah, ibu sibuk dengan Alisa dan Anisa. Dua adik Eva yang masih kecil dan taunya main dan menangis.

"Hera, masak apa? " tanya Ayah pada Hera.

"Gulai tahu yah, " jawab Hera dengan cekatan mempersiapkan makan malam untuk ayah dan keluarga semua.

Sebelum makan, ayah menyempatkan mencium aroma tahu yang dimasak oleh putri keempatnya.

"Ayah, " Hera merajuk melihat tingkah ayahnya.

"Enak, tidak busuk seperti hari itu, " kata ayah tersenyum.

Tawa terurai malam itu, mengingat beberapa hari yang lalu Hera memasak tahu yang aromanya tidak sedap. Mungkin tahu yang dibeli Hera sudah tidak bagus.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

jangan khawatir hera aku juga pernah seperti itu 🤣🤣

2024-05-05

0

Amelia

Amelia

bi baru lulus tega amat 😞😞

2024-05-05

0

Syifa Nurbaety

Syifa Nurbaety

maaf kak baru sempat mampir nieh 🙏😁

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!