KOPI CINTA
Anin berangkat ya Ma. Doakan Anin Ma."
Anin meraih tangan sang Mama untuk berpamitan melakukan tes interview di sebuah perusahaan yang ternama yang bergerak di bidang startup.
"Iya Sayang, doa Mama selalu menyertai kamu. Jangan lupa awali semuanya dengan bismillah."
"Iya Ma, Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam hati-hati ya sayang."
Anin menjalankan sepeda motornya dengan kecepatan sedang menuju ke perusahaan tersebut yang ditempuh waktu kurang lebih hampir satu jam dari rumahnya.
Sesampainya disana Anin meras bingung karena juga baru pertama kali datang ke sana.
"Siang Pak."
Anin bertanya pada satpam yang sedang berjaga.
"Siang Mbak ada yang bisa kami bantu."
Jawab satpam itu dengan ramah.
"Pak, kemarin saya memasukkan lamaran secara online dan hari ini mendapatkan pemberitahuan jika bisa datang untuk tes wawancara."
"Oh iya Mbak, Silakan masuk saja nanti di dalam ada resepsionis Mbaknya kan diarahkan di sana."
"Baik Pak, Terima kasih banyak Pak Saya permisi."
"Iya Mbak, semoga berhasil."
" Terima kasih Pak."
Anin masuk ke dalam kantor itu terdapat resepsionist yang yang selalu menyapa para tamu yang hadir.
"Selamat Siang Mbak, ada yang bisa kami bantu."
"Siang, saya kemarin memasukan lamaran secara online Mbak di sini dan hari ini mendapatkan pemberitahuan untuk hadir mengikuti tes wawancara. Saya harus bagaimana ya mbak."
"Baiklah Mbak, mari ikut Saya."
Anin diantar oleh salah satu pegawai resepsionis itu menuju ke ruang wawancara.
Sebenarnya Anin sangat deg-degan menghadapi ini tapi dia selalu ingat dengan pesan Mamanya semua awali dengan bismillah.
Anin keluar dengan senyum sumringah,
"Alhamdulillah ya Allah."
Ucap syukurnya, tak henti-hentinya di dalam hati dia selalu mengucap rasa syukur.
Anin diterima kerja setelah tes wawancara dan tes praktik langsung di tempat.
Bahkan dia mendapatkan komentar yang sangat positif dan pujian karena keahlian yang dimilikinya.
"Bagus, penguasaan tekniknya. Silahkan ke HRD untuk tanda tangan kontrak dan berapa gaji yang anda inginkan langsung ke bagian accounting."
Pujian kepala bagian teknis saat melihat Anin beraksi di depannya dalam mengoperasikan komputer dan menjalankan program-program yang ada.
Anin telah selesai dari ruang HRD dan Accounting setelah mengurus kontraknya dan juga penandatanganan beberapa perjanjian yang harus ditaati dari kedua belah pihak.
Senyum Anin selalu menghiasi bibirnya,
hingga sampai di depan lobi dan menyapa satpam tadi yang membantunya.
"Pak, terima kasih Saya permisi."
"Silahkan Mbak, Bagaimana hasilnya."
Satpam sudah tau bagaimana sistem rekrutmen di perusahaan itu langsung wawancara dan praktik hari itu juga dan keputusan diterima atau tidak akan langsung diberitahu sesuai dengan standar kriteria karyawan di sana.
" Alhamdulillah Pak, besok sudah mulai kerja."
"Wah.. Bapak ikut senang Mbak, selamat ya Mbak. Setiap hari Bapak bakalan lihat Mbak di sini."
"He he he.. Iya Pak. Bapak namanya siapa." Anin melirik tulisan nama yang ada di seragamnya.
"Pak Agus, ini Mbak siapa."
"Anindita Pak, tapi panggil saja Anin ya Pak he he he..."
"Oke Mbak."
Kemudian terdengar klakson mobil yang datang Pak Agus langsung pamit dengan Anin.
" Maaf mbak Bapak tinggal ya, selamat sekali lagi mbak Anin."
"Maksih Pak."
Pak Agus berjalan cepat menuju ke mobil itu kemudian keluar seorang laki-laki yang punya perawakan tinggi berkulit putih bersih mengenakan jas dan berkacamata hitam memberikan kunci mobilnya kepada Pak Agus untuk diparkirkan.
Pak Agus menerimanya dan segera memarkirkan mobil yang dikendarai oleh laki - laki tadi.
"Siapa, Bos kali ya."
Anin masih berdiri dan menatap laki-laki itu yang masuk ke dalam kantor.
"Pulang ah.. nggak sabar rasanya mau memberitahu Mama."
Anin mengambil kunci motornya dan segera melajukannya menuju ke rumah.
Assalamualaikum Ma, Anin pulang."
Anin menyandarkan sepeda motornya di teras.
"Waalaikumsalam Anin, kenapa teriak - teriak."
Mamanya keluar kaget Anin teriak dari luar.
"He.. He... Anin ke terima Ma."
Anin memeluk Mamanya saking senengnya.
"Alhamdulillah Sayang, Mama ikut senang."
Mamanya menciumi Anin dengan gembiranya.
Kemudian terdengar suara mobil memasuki pintu gerbang rumah.
Anin dan Mama Rina tersenyum menyambut kedatangan kepala keluarga mereka.
" Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Jawab Anin dan Mama Rina.
"Kenapa ini di luar rumah berpelukan."
Anin dan Mamanya bergantian meraih tangan Papa Budi yang baru saja pulang dari kampus, Beliau seorang dosen.
"Anin ke terima kerja Pa."
Bahagianya Anin menyampaikan kabar gembira itu kepada Papanya.
"Selamat, anak Papa memang hebat."
Papa Budi merangkul pundak Anin.
"Makasih Pa."
"Pa, nanti ke Mall yuk Anin nggak punya baju yang pantas untuk kerja ini."
Rayu Anin kepada Papanya.
"Beres, Papa traktir."
"Fajar ikut, beliin sepatu Pa."
teriak Adiknya Anin yang bernama Fajar yang baru saja pulang dari sekolahnya sambil masuk ke gerbang.
"Kamu Jar, tau aja kalau ada yang enak - enak."
"Emang Kak Anin aja yang punya perlu.. Wekkk..."
Ledek Fajar dengan menjulurkan lidahnya ke arah Anin.
"Udah, ayo masuk. Nanti malam kita jalan-jalan. Nggak usah masak Ma kita makan di luar aja."
"Siap Pa."
Mereka semua masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri dan beristirahat.
☺☺☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Murni Zain
saya mampir setelah baca "MENTARI" cerita ya bagus.. lanjut..😊😊
2022-02-19
1
Marny Mikel Deja
Baru tau ada karya author yang baru,
semoga ceritanya lebih seru dari cerita Mentari.🤗🤗
2022-01-26
1
cahaya
makasih kak 😉😉😉
2021-12-26
2