"Di sini senang - di sana senang. Dimana - mana hati ku senang."
Arsy bernyanyi riang gembira di dalam mobil setelah diperbolehkan ikut.
"Arsy duduk Sayang."
pinta Alfa yang sedang menyetir.
"Alsy mau nyanyi Pa."
Anak itu belum jelas mengucapkan R.
"Nyanyinya sambil duduk aja Sayang."
"Iya Pa."
Arsy duduk di belakang bersama baby susternya. Oma duduk di depan di samping Alfa yang menyetir namun pandangannya terlihat kosong menatap ke depan.
"Ma.."
Panggil Alfa yang merasa Mamanya itu melamun.
"Ma..."
Alfa sambil meraih tangan sang Mama dan membuatnya tersadar dari lamunannya.
"Ya Alfa kenapa."
Alfa tersenyum.
"Mama kenapa jangan melamun udah sore ini."
Mamanya tersenyum namun terlihat berat di bibirnya dan air matanya pun meluncur sendiri.
"Mama, jangan nangis."
Alfa menggenggam tangan sang Mama dengan tangan sebelahnya yang satu memegang kendali setir.
Mama Ana mengusap air matanya dan tersenyum ke arah Alfa.
Akhirnya Mereka sampai di tempat yang dituju, Alfa menghentikan mobilnya dan membuka pintu mobil.
Dia keluar kemudian berputar membukakan pintu mobil untuk Mamanya.
"Silahkan Ma."
Alfa menuntun Mamanya memasuki kawasan peristirahatan terakhir dan di sana terdapat banyak nisan sebagai pertanda keluarga tercinta mereka.
Arsy dan Susternya diminta untuk menunggu di mobil saja, Alfa dan Mama Ana yang masuk ke sana.
Sesampainya di sebuah pusara yang tertulis nama Bagas Nur Fahmi, Mama Ana dan Alfa terduduk di samping nisan itu.
"Papa... hiks...hiks... Mama datang Pa sama Alfa."
Mama tak tahan lagi untuk tidak menangis, dia masih sangat kehilangan suaminya tercinta yang sudah menemaninya selama 40 tahun.
Baru dua minggu yang lalu suaminya harus berpulang setelah berjuang melawan penyakitnya yang sudah menyerangnya selama kurang lebih 2 tahun terakhir ini.
"Pa... Mama kangen."
Mama Ana menangis, Alfa hanya bisa mengusap punggung Sang Mama.
"Ma, kita berdoa ya untuk Papa kalau Mama menangis terus seperti ini kasihan Papa di sana Ma."
Mama Ana menganggukkan kepalanya, Alfa memanjatkan doa untuk Papa tercintanya dan diaminkan oleh Mama Ana.
Papa merupakan sosok yang sangat dihormati oleh Alfa figur seorang Papa yang menjadi panutan seorang Alfa bisa meraih suksesnya sekarang ini.
Selesai berdoa Mama dan Alfa menaburkan bunga di atas pusara.
"Pa, Mama kesini sama Arsy juga. Dia menunggu di mobil Pa, Arsy semakin hari menjadi gadis yang cantik Pa."
Mama Ana bercerita di pusara Sang Suami.
"Ma, sudah mau maghrib kita pulang ya."
Mama Ana nampak terlihat masih berat untuk meninggalkan pusara suaminya, Alfa pun menuntunnya menuju ke mobil untuk pulang ke rumah karena hari juga akan larut malam.
Sesampainya di mobil Arsy sudah menunggunya.
"Oma, ke tempat ciapa."
Mama Ana tersenyum dan mencium kening cucu pertamanya itu.
"Oma jenguk Opa Sayang."
"Opa ke sulga Oma."
ocehan cucunya pembuatnya tak tahan lagi air matanya pun lolos begitu saja.
"Ayo kita pulang, Sayang masuk ya ke mobil kita pulang."
"Iya Pa."
Alfa segera melajukan mobilnya kembali untuk menuju ke rumah.
Mama memang merasa sangat Kehilangan seorang suami yang menjadi tumpuan hidupnya.
Figur seorang Papa yang menjadi panutan anak-anaknya, Seorang imam selalu mengingatkan untuk beribadah kepada yang maha kuasa.
Sesampainya di rumah adzan maghrib berkumandang Alfa langsung membawa mobilnya memasuki garasi dan Mereka segera turun.
"Sayang darimana."
Amel sudah meresahkan anaknya yang pergi nggak pamit tadi sama Omanya.
"Mama.."
Arsy berlari kearah Mamanya yang terduduk di atas kursi roda.
"Arsy dari mana, sama Oma dan Papa."
Amel menciumi putri kecilnya.
"Alsy dari jenguk Opa, Opa di sulga ya Ma."
Celoteh anak itu membuat Amel teringat kembali dengan sosok Sang Papa.
Papa bagi Amel merupakan sosok penguat dalam hidupnya sehingga dia bisa melewati semua masalahnya dan bisa bertahan setegar saat ini.
"Ayo masuk Sayang."
Mama Ana mengajak anak - anaknya dan cucunya masuk ke dalam rumah.
Alfa mendorong kursi roda Kakaknya itu sedangkan Amel menggandeng tangan Omanya.
"Kamu mandi Alfa bersihkan badan kita sholat."
pinta Sang Mama.
"Iya Ma, Alfa tinggal dulu ya Kak."
Amel menganggukkan kepalanya, Alfa merupakan adik yang sangat menyayanginya dia selalu ada saat dirinya terpuruk.
😉😉😉😉😉
Siapa Amel ini ya 😥😥😥😥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Devi Ratna Sari
papa kandung Arsy kemana Thor?
2022-07-07
0
eni
nunggu up
2021-12-31
1
eni
kmn papa Arsy,ko panggil papa ke omnya?
2021-12-29
1