NovelToon NovelToon

KOPI CINTA

01

Anin berangkat ya Ma. Doakan Anin Ma."

Anin meraih tangan sang Mama untuk berpamitan melakukan tes interview di sebuah perusahaan yang ternama yang bergerak di bidang startup.

"Iya Sayang, doa Mama selalu menyertai kamu. Jangan lupa awali semuanya dengan bismillah."

"Iya Ma, Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam hati-hati ya sayang."

Anin menjalankan sepeda motornya dengan kecepatan sedang menuju ke perusahaan tersebut yang ditempuh waktu kurang lebih hampir satu jam dari rumahnya.

Sesampainya disana Anin meras bingung karena juga baru pertama kali datang ke sana.

"Siang Pak."

Anin bertanya pada satpam yang sedang berjaga.

"Siang Mbak ada yang bisa kami bantu."

Jawab satpam itu dengan ramah.

"Pak, kemarin saya memasukkan lamaran secara online dan hari ini mendapatkan pemberitahuan jika bisa datang untuk tes wawancara."

"Oh iya Mbak, Silakan masuk saja nanti di dalam ada resepsionis Mbaknya kan diarahkan di sana."

"Baik Pak, Terima kasih banyak Pak Saya permisi."

"Iya Mbak, semoga berhasil."

" Terima kasih Pak."

Anin masuk ke dalam kantor itu terdapat resepsionist yang yang selalu menyapa para tamu yang hadir.

"Selamat Siang Mbak, ada yang bisa kami bantu."

"Siang, saya kemarin memasukan lamaran secara online Mbak di sini dan hari ini mendapatkan pemberitahuan untuk hadir mengikuti tes wawancara. Saya harus bagaimana ya mbak."

"Baiklah Mbak, mari ikut Saya."

Anin diantar oleh salah satu pegawai resepsionis itu menuju ke ruang wawancara.

Sebenarnya Anin sangat deg-degan menghadapi ini tapi dia selalu ingat dengan pesan Mamanya semua awali dengan bismillah.

Anin keluar dengan senyum sumringah, 

"Alhamdulillah ya Allah."

Ucap syukurnya, tak henti-hentinya di dalam hati dia selalu mengucap rasa syukur.

Anin diterima kerja setelah tes wawancara dan tes praktik langsung di tempat.

Bahkan dia mendapatkan komentar yang sangat positif dan pujian karena keahlian yang dimilikinya.

"Bagus, penguasaan tekniknya. Silahkan ke HRD untuk tanda tangan kontrak dan berapa gaji yang anda inginkan langsung ke bagian accounting."

Pujian kepala bagian teknis saat melihat Anin beraksi di depannya dalam mengoperasikan komputer dan menjalankan program-program yang ada.

Anin telah selesai dari ruang HRD dan Accounting setelah mengurus kontraknya dan juga penandatanganan beberapa perjanjian yang harus ditaati dari kedua belah pihak.

Senyum Anin selalu menghiasi bibirnya,

hingga sampai di depan lobi dan menyapa satpam tadi yang membantunya.

"Pak, terima kasih Saya permisi."

"Silahkan Mbak, Bagaimana hasilnya."

Satpam sudah tau bagaimana sistem rekrutmen di perusahaan itu langsung wawancara dan praktik hari itu juga dan keputusan diterima atau tidak akan langsung diberitahu sesuai dengan standar kriteria karyawan di sana.

" Alhamdulillah Pak, besok sudah mulai kerja."

"Wah.. Bapak ikut senang Mbak, selamat ya Mbak. Setiap hari Bapak bakalan lihat Mbak di sini."

"He he he.. Iya Pak. Bapak namanya siapa." Anin melirik tulisan nama yang ada di seragamnya.

"Pak Agus, ini Mbak siapa."

"Anindita Pak, tapi panggil saja Anin ya Pak  he he he..."

"Oke Mbak."

Kemudian terdengar klakson mobil yang datang Pak Agus langsung pamit dengan Anin.

" Maaf mbak Bapak tinggal ya,  selamat sekali lagi mbak Anin."

"Maksih Pak."

Pak Agus berjalan cepat menuju ke mobil itu kemudian keluar seorang laki-laki yang punya perawakan tinggi berkulit putih bersih mengenakan jas dan berkacamata hitam memberikan kunci mobilnya kepada Pak Agus untuk diparkirkan.

Pak Agus menerimanya dan segera memarkirkan mobil yang dikendarai oleh laki - laki tadi.

"Siapa, Bos kali ya."

Anin masih berdiri dan menatap laki-laki itu yang masuk ke dalam kantor.

"Pulang ah.. nggak sabar rasanya mau memberitahu Mama."

Anin mengambil kunci motornya dan segera melajukannya menuju ke rumah.

Assalamualaikum Ma, Anin pulang."

Anin menyandarkan sepeda motornya di teras.

"Waalaikumsalam Anin, kenapa teriak - teriak."

Mamanya keluar kaget Anin teriak dari luar.

"He.. He... Anin ke terima Ma."

Anin memeluk Mamanya saking senengnya.

"Alhamdulillah Sayang, Mama ikut senang."

Mamanya menciumi Anin dengan gembiranya.

Kemudian terdengar suara mobil memasuki pintu gerbang rumah.

Anin dan Mama Rina tersenyum menyambut kedatangan kepala keluarga mereka.

" Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Jawab Anin dan Mama Rina.

"Kenapa ini di luar rumah berpelukan."

Anin dan Mamanya bergantian meraih tangan Papa Budi yang baru saja pulang dari kampus, Beliau seorang dosen.

"Anin ke terima kerja Pa."

Bahagianya Anin menyampaikan kabar gembira itu kepada Papanya.

"Selamat, anak Papa memang hebat."

Papa Budi merangkul pundak Anin.

"Makasih Pa."

"Pa, nanti ke Mall yuk Anin nggak punya baju yang pantas untuk kerja ini."

Rayu Anin kepada Papanya.

"Beres, Papa traktir."

"Fajar ikut, beliin sepatu Pa."

teriak Adiknya Anin yang bernama Fajar yang baru saja pulang dari sekolahnya sambil masuk ke gerbang.

"Kamu Jar, tau aja kalau ada yang enak - enak."

"Emang Kak Anin aja yang punya perlu.. Wekkk..."

Ledek Fajar dengan menjulurkan lidahnya ke arah Anin.

"Udah, ayo masuk. Nanti malam kita jalan-jalan. Nggak usah masak Ma kita makan di luar aja."

"Siap Pa."

Mereka semua masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri dan beristirahat.

☺☺☺☺☺

02

Esok hari Anin sudah bersiap dengan baju kerjanya yang masih baru yang baru saja dibelinya tadi malam bersama keluarganya.

"Oke Anin, Ready. Bismillahirohmanirohim."

Anin menatap dirinya di depan cermin sambil menyemangati dirinya sendiri.

Dia mengambil tas selempangnya kemudian mengecek.

"Dompet, HP, Pelembab, Lipstik. Oke siap semua, oh ya mukena."

Anin mengambil mukenanya yang bisa dilipat kecil, kemudian membawanya serta.

Anin sudah siap keluar dari kamar untuk sarapan bersama dengan Mama, Papa serta adeknya.

"Wah cantik sekali anak Mama."

Anin tersenyum senang dipuji Mamanya.

"Mau cari cowok ya Kak di kantor."

Ledek Fajar.

"Rese kamu Dik."

"Udah ayo sarapan, mau cari cowok juga nggak apa-apa Dek, Kakak kan udah dewasa." Papa Budi mengajak kedua anaknya untuk duduk dan sarapan bersama.

"Kakak mau kerja dulu Pa. Masalah jodoh biar Allah yang ngatur aja."

"Sip..."

"Siapa tahu nanti bosnya kecantol."

Fajar memang usil anaknya.

"Adik...!!!"

Anin menatap tajam adiknya namun Fajar malah cengengesan.

"Udah makan."

Mama Rina kadang jengkel juga dengan kedua anaknya yang suka berantem tapi nanti cepat baikan padahal kalau yang satu nggak ada juga suka di cari.

Selesai sarapan Papa pamit untuk berangkat ke kampus, Anin memilih naik sepeda motornya saja menuju ke kantor supaya tidak macet dan tidak terlambat di hari pertama kerjanya.

Fajar juga berangkat menggunakan sepeda motor yang menuju ke sekolahnya, Dia masih kelas 10 sekolah menengah kejuruan.

Sesampainya di kantor Anin telah memarkirkan sepeda motornya di tempat karyawan kemudian segera masuk ke ruangan HRD seperti pesannya kemarin.

"Pagi Pak."

Anin menyapa Pak Satpam kemarin.

"Pagi Mbak, eh... Mbak siapa ya kemarin lupa Bapak."

Pak Satpam menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal sambil mengingat nama Anin.

"Anin, Pak."

"Oh iya, Bapak lupa, he he ... Maaf ya Mbak."

"Nggak papa Pak, Saya permisi masuk dulu ya pak."

"Oke, selamat bekerja Mbak."

Anin tersenyum kepada Pak satpam itu dan kemudian segera menuju ke HRD.

Sesampainya di HRD Anin bertemu dengan staf di sana dan diberi pengarahan kemudian diantar ke ruang kerjanya.

"Ini atasan kamu, namanya Bu Rita."

"Anindita, Bu. Tapi biasa dipanggil Anin."

Anin dan Bu Rita bersalaman.

"Rita. Silakan bergabung di tim kami semoga bisa memberi kontribusi yang bagus untuk perusahaan ini."

"Aamiin, Terima kasih Bu."

Anin.

"Aamiin, Terima kasih Bu."

Anin kemudian diantar ke sebuah bilik tempat kerjanya.

"Anin, ini tempat kerja kamu dan ini patner kamu."

"Salsa."

"Anin."

Mereka bersalaman dan saling berkenalan.

"Rio."

Rio mengulurkan tangannya namun Anin menelungkupkan kedua tangannya.

"Anin."

Sambil tersenyum.

"Anin.."

Salsa mendekatinya dan berdiri di depan mejanya.

"Iya Mbak Salsa."

Anin dengan senyum manisnya.

" Jangan panggil Mbak dong, Aku terasa tua banget sih Anin."

" Anin harus panggil apa."

"Miss Salsa."

"Oke, Miss Salsa. Ada apa Miss."

" Yuk kita ke kantin."

" Ini sudah waktunya istirahat ya Miss."

" Di sini tidak terpaut waktu jika mau istirahat Anin. Yang penting hari ini project kita ataupun target harus tercapai jadi misal kamu mau istirahat di awal atau pun nanti di akhir terserah kamu."

"Gitu ya Miss, Ini sudah mau dhuhur ya Miss ya udah aku ikutin istirahat sekarang aja ya Miss."

"Siip.. nanti kita sekalian ke masjid."

"Oke Miss."

Di kantor tersebut semua fasilitas sudah tersedia memang sangat dimanjakan karyawannya tetapi masalah pekerjaan dan target harus selesai tepat waktu.

"Miss ikut ya."

Rio yang semenjak kedatangan Anin tadi selalu curi-curi pandang ke arahnya mau ikut dengan mereka untuk makan siang.

"Biasanya kamu juga sama itu temen-temen kamu cowok-cowok divisi sebelah."

" Sekali-kali Miss, mau makan sama Miss Salsa."

" Biasanya juga enggak pernah tuh makan sama aku, atau mau dekatin Anin ya."

Miss Salsa tanpa basa-basi langsung menebak pikiran Rio.

"Apaan sih Miss, kan kita satu divisi harus kompak dong."

"Hemmm.. Alasan.. Yuk Anin."

Miss Lina meraih tangan Anin mengajaknya keluar dan Rio mengikuti mereka dari belakang.

Saat di kantin banyak yang memandang wajah Anin apalagi dia makan satu meja bersama Rio dan juga Miss Lina.

Rio memiliki perawakan yang cukup menarik untuk kaum hawa jadi dia juga punya banyak fans di kantor itu.

"Anin, sudah pernah bekerja sebelumnya."

Rio basa basi setelah mereka menghabiskan makan siangnya.

" Belum pernah Mas, tapi dulu pernah magang di perusahaan seperti ini."

"Wah.. Fresh graduated  ya kamu."

"Iya Mas."

Rio tersenyum manis memandang Anin, namun yang dipandang malah merasa risih.

😁😁😁😁😁

Yuk.. tinggalin jejaknya.

Buat Author Semangat buat UP terus 😉😉😉

03

Hari sudah sore Anin bersiap pulang, dalam hatinya selalu terucap rasa syukur dapat melewati hari pertama kerjanya dengan lancar.

Anin merapikan mejanya kemudian melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Sholat ashar sekalian biar pulang santai."

"Udah mau pulang Nin."

Miss Salsa masih menyelesaikan pekerjaannya.

"Mau ke masjid dulu Miss, dia pulang ke rumah enggak buru-buru."

"Oke, kalau pulang hati-hati ya."

Pesan Miss Salsa.

"Iya Miss. Saya duluan Miss."

"Oke, jumpa besok."

Anin tersenyum kemudian meninggalkan ruang kerjanya karena memang sudah jam pulang kantor sedangkan Miss Salsa masih mengerjakan pekerjaannya karena sekalian menunggu jemputan dari sang suami.

Anin berjalan sendirian menuju ke masjid banyak pasang mata yang menatap kearahnya mungkin merasakan asing dengan dirinya yang pertama kali masuk kantor.

Namun Anin juga menebarkan senyumnya ke setiap orang yang memandang ke arah dirinya.

Sesampainya di masjid Alya segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajibannya.

Selesai sholat Anin tak lupa untuk berdoa selalu memohon petunjuk dan perlindungannya.

Anin keluar dari dalam masjid dan memakai sepatunya untuk segera pulang ke rumah.

"Siapa cewek ini, sepertinya aku baru lihat hari ini."

Seorang laki - laki yang baru akan masuk ke dalam masjid memperhatikan Anin yang sedang mengenakan sepatunya.

Anin segera berlalu dari sana setelah selesai mengenakan sepatunya dan laki - laki itu masih memandanginya dari serambi khusus untuk laki-laki.

"Mungkin anak baru."

Dia berlalu untuk mengambil air wudhu setelah Anin terlihat semakin menjauh darinya.

Anin melajukan sepeda motornya menuju ke arah rumah kedua orang tuanya.

Setelah menembus lalu lintas yang lumayan ramai yang di domisili oleh karyawan kantor yang juga sedang pulang ke rumah akhirnya Anin memasuki gerbang rumah yang tak terkunci.

"Assalamualaikum."

Ucap Anin setelah memarkirkan sepeda motornya di garasi di samping mobil sang Papa yang ternyata sudah pulang.

"Waalaikumsalam."

Jawab Papa Budi yang duduk menyaksikan televisi di ruang tengah.

"Papa tumben udah pulang."

Anin meraih tangan Sang papa dan mencium punggung tangannya.

"Papa pulang di komen pulang telat di protes."

Papa Budi pura - pura selalu salah.

"He he he... Bukan begitu Pa, biasanya pulang sore lagi."

Anin mengambil duduk di samping Papanya kemudian minum air yang ada di meja.

"Eh.. Itu minum Mama."

Mama Rina dari dapur proses melihat Anin meminum teh hangatnya yang ada di meja.

"He he he.. Kirain buat Anin Ma."

"Hemmm.. Ya udah habisin aja sekalian. Kakak baru pulang."

"Iya Ma, tadi aku salat ashar aja di masjid kantor jadi pulangnya agak telat."

"Nggak papa Kak, daripada buru-buru di jalan."

Papanya mengusap kepala anak gadisnya itu yang kini sudah dewasa dan bisa mencari uang sendiri.

"Sana mandi Kak, bau asem."

Mamanya berlagak menutup hidungnya seolah-olah Anin memang bau asem.

"Wangi kok Ma."

Anin mencium bau badannya sendiri.

"Anak gadis kok jorok gitu, sana mandi keburu maghrib udah sore ini kak nggak bagus untuk kesehatan."

"Iya Ma."

Anin membawa tasnya menuju ke kamar untuk segera membersihkan diri.

"Alhamdulillah."

Anin menjatuhkan dirinya di atas tempat tidurnya.

"Capek juga."

Dia meregangkan badannya yang terasa capek karena belum terbiasa dengan kebiasaan barunya ini.

"Mandi ah.."

Anin beranjak mengambil handuknya dan segera mandi untuk menyegarkan badannya kembali.

🌹🌹🌹🌹🌹

"Pak Alfa."

Seorang wanita memanggil manager muda itu.

"Bu Siska ada apa."

Alfa menghentikan langkah kakinya yang akan masuk ke dalam mobilnya.

"Saya boleh bareng Pak, mobil saya tadi pagi mogok dan harus masuk bengkel."

Ucap Siska dengan manjanya.

Siska ini anak dari salah satu anggota direksi di perusahaan itu jadi Alfa pun ada rasa sungkan dan menghormatinya.

"Tapi arah kita beda Bu."

"Nggak papa Pak, Saya ikut Pak Alfa dulu baru nanti pulang."

Alfa dalam hati keberatan bagaimana bisa dia membawa pulang seorang wanita pasti mamanya akan cerewet.

"Maaf Bu, Saya nggak bisa. Bagaimana kalau saya anterin aja ke bengkelnya untuk mengambil mobil ibu Siska."

Memang sebenarnya mobil Siska sudah jadi tadinya mau diantar oleh pihak bengkel tapi ditolak oleh Siska karena dia punya rencana lain.

"Begitu ya Pak, tapi apa masih buka jam segini Pak."

Siska masih merayu.

"Kita coba Bu, mari silahkan masuk."

Alfa melajukan mobilnya menuju bengkel dimana mobil Siska diperbaiki.

☺☺☺☺☺

Tinggalin jejaknya semua

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!