Death Maze

Death Maze

Prolog

Hah!!!!!

Aku membuka mata secara tiba-tiba, ketika aku sadar, aku sedang berbaring di sebuah ruangan yang sangat amat gelap, sejauh pandanganku hanya ada kegelapan. Kesunyian melengkapi ruangan yang gelap ini

"Hah... Hah... Ha..."

Kegelapan serta kesunyian di ruangan ini membuat leherku tercekik hingga terasa sulit bernafas dengan benar, rasa takut menjalar ke seluruh tubuhku, hingga indraku terasa mati rasa

Aku bingung!

Aku takut!

Aku tidak tahu apa-apa!

Rasa takut yang menyelimuti seluruh tubuhku membuatku menutup mata karena tidak tahan dengan suasan yang amat mencekik ini

Deg... Deg... Deg...

Suara jantungku menjadi satu-satunya yang bergema kencang di ruangan ini, jantungku berdetak makin kencang untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh

Berselang beberapa lama, aku mulai merasa tenang, oksigen yang mengalir ke seluruh tubuhku membuat aku mulai bisa berpikir jernih

Berkat pikiran yang kembali jernih, aku sadar bahwa ada rasa hangat yang berasal dari ujung rambutku, rasa panas itu membuatku sedikit merasa tenang karena suasana dingin bagai es di ruangan ini membuat badanku menggigil

"aku harus mencari tahu ruangan apa ini"

Itu adalah pemikiran pertama yang terlintas dalam pikiran, aku tidak mau hanya berdiam diri saja, kucoba menggerakkan tubuh yang terasa amat berat ini

"ugh... Bergeraklah"

Percuma saja

Badanku terasa ditimpa oleh batu, ketika digerakkan rasanya berat sekali. Tangan dan kakiku terasa seperti ditusuk oleh besi, terasa nyeri ketika dicoba untuk ditarik.

"Sial... Sial... Sial!!!!!! Apa-apaan ini, kenapa aku disini? Brengs*k. Uhuk, hiks.. hiks.."

Rasa frustasi

Rasa kesal

Rasa takut

Rasa sedih

Semua emosi tersebut tercampur aduk hingga meledak, suaraku bergema kencang dalam ruangan ini.

Namun...

Secercah harapan muncul, jari-jariku yang semula terasa dipasung oleh paku, mulai bisa digerakkan, ketika aku sadar dengab hal itu, perasaan optimis membanjiri diriku

Awalnya hanya satu jari, kemudian 3 jari, hingga akhirnya seluruh jariku bisa digerakkan

1 Menit

3 Menit

5 Menit

Sebagian lenganku bisa digerakkan, hingga menyusul ke seluruh lengan

"Hahahaha, Bisa! Aku Bisa menggerakkan seluruh tanganku!"

Perasaan senang yang muncul ini membuatku tanpa sadar tertawa dengan kencang, suara tawaku bergema dengan kencang di seluruh ruangan ini

Tidak berselang lama, aku mulai bisa menggerakkan setengah badanku, mulai dari kepala hingga pinggang, ini tidak cukup untuk membuatku bisa mengelilingi ruangan ini, tapi ini cukup untuk bisa melihat sekeliling ruangan ini

"Mari kita lihat, tempat macam apa ini"

Aku memutar kepala serta badanku ke seluruh arah untuk melihat seluruh ruangan ini. Dan berkat itu aku mengetahui sumber panas yang berasak dari atas kepalaku

Dibelakangku ada obor, obor ini tidak dinyalakan di atas kayu bambu biasa, itu dinyalakan diatas besi. Obor-Obor itu diletakkan di sebuah wadah bulat yang sepertinya diperuntukkan sebagai tempat untuk menyimpan obor tersebut, dan disimpan di sebuah rak yang berbentuk melingkar

"apa-apaan ini? Ini membuatku takut. Tunggu? Itu... Orang? Ada orang lain disini?"

Mataku secara otomatis melihat ada beberapa orang lain yang ada disini, mereka semua termasuk aku diletakkan melingkar, sejajar dengan obor yang ada di rak tersebut

Aku tidak tahu dengan pasti ada berapa orang karena jarak kami yang lumayan jauh serta tempat yang sangat gelap ini membuatku sulit melihat. Aku memperhitungkan ada sekitar 4-5 orang termasuk aku yang diletakkan secara melingkar

Tapi aku hanya mampu untuk melihat dengan jelas 2 orang saja, yang berada di sisi serong kanan dan kiri. Untuk sisanya aku tidak mampu melihat mereka dengan jelas dan hanya bisa melihat siluet serta bayangan mereka saja

Orang yang berada di sisi serong kanan, sepertinya seorang laki-laki, karena rambutnya terlihat pendek, dari penglihatanku yang terbatas, rambutnya terlihat memiliki potongan bowl cut alias potongan rambut mangkok karena terlihat rapi serta simetris

Badannya kecil dan nampak ringkih seolah-olah dia akan hancur hanya karena ditabrak oleh orang biasa, dan jika aku tidak salah lihat dia memakai kacamata bulat yang kerap kali dipakai para kutu buku. Dan dia memakai sebuah pakaian yang terlihat berwarna putih polos, baik itu baju dan celananya

"Heh... Dia terlihat seperti sasaran empuk untuk dibully, aku berani bertaruh bahwa dia sering terkena bully karena penampilannya yang sangat cupu"

Sedangkan orang yang ada di arah serong kiri, dia sepertinya juga seorang laki-laki, namun penampilannya sangat berkebalikan dengan orang yang sebelumnya

Dia memiliki potongan rambut yang gondrong dan amat berantakan, badannya sangat besar dan kekar, bahkan bahunya terlihat lebar serta kokoh. Dan dia memakai pakaian putih polos yang sama dengan orang yang sebelumnya juga.

Penampilannya nampak seperti seorang atlet urakan, karena penampilannya yang terlihat berantakan. Atau mungkin dia hanyalah pembully biasa

"Hmm.. Akan lucu jika orang ini adalah pembully yang biasa membully orang yang satunya, eh? Tunggu? Aku baru sadar pakaianku juga sama seperti mereka, sial! Apa maksudnya ini"

Aku tidak mengerti dengan apa yang terjadi sebenarnya, pakaian ke-2 orang tersebut sama dengan yang kupakai, sebuah pakaian putih polos tanpa ada tambahan apapun, nampak seperti baju tahanan atau subjek percobaan dalam penelitian

Ditambah dengan cara kami semua diletakkan secara melingkar mengelilingi sebuah obor, ini terasa seperti upacara persembahan yang dilakukan suku-suku primitif

"Bangs*t, ini membuatku makin merinding, apa mungkin aku diculik untuk dijadikan tumbal? Sialan, terserahlah, yang terpenting aku harus keluar hidup-hidup dari tempat ini"

Meski merasa takut, rasa kesal, marah, jengkel dari dalam diriku tetap meluap-luap. Meski kenyataan tentang adanya orang lain ini sedikit membuatku tenang, setidaknya ada kawan senasib.

Setelah melihat kesekeliling ruangan ini, aku kembali berbaring karena kelelahan, tidak ada apa-apa lagi disini, semuanya gelap, mau tidak mau aku perlu obor itu untuk melihat dengan jelas. Tapi kakiku masih mati rasa dan tidak bisa bergerak.

Jadi kuputuskan untuk kembali berbaring dan beristirahat. Kemudian aku mulai mengingat kenapa aku ada disini.

Namun..

Nihil..

Aku tidak mampu mengingat apapun.

Apa yang terjadi kemarin..

Dimana rumahku..

Berapa umurku..

Siapa keluargaku..

Bahkan..

Namaku sendiri..

Siapa aku?

Rasa takut ketika pertama kali terbangun membuatku tidak sempat untuk memikirkan identitasku, dan ketika aku sadar, aku ingat siapa aku

Ketakutan kembali menyelimuti seluruh tubuhku, ketakutan yang sama namun juga berbeda dari ketakutan yang pertama kali kurasakan saat bangun ditempat ini

Rasa takut akan ketidaktahuan membuat pikiranku kosong

"Hosh.. Hosh.. Hosh.."

Nafasku terengah-engah karena kepanikan mendadak

Bugh! Bugh! Bugh

"Bergeraklah kaki sialan!!!!"

Aku memukul kakiku sekeras mungkin, memaksanya untuk bergerak, tindakan ini terpicu karena kepanikan yang melanda. Sekarang aku sudah menetapkan prioritas nomor 1 yang harus dilakukan

KELUAR DARI TEMPAT INI!!!!!

Terpopuler

Comments

Dracko Rise

Dracko Rise

wow

2022-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!