Pernikahan 2
..."*Apakah dia tidak bisa mengucapkan terima kasih ?" ...
...- Kiara*....
.......
.......
.......
Milan, Italia
Di sebuah minimarket di pinggir jalan terlihat seorang wanita yang berusia kira-kira 20 tahun yang memakai pakaian serba hitam dan juga masker serta ditambah dengan topi dan juga rambut panjangnya di kuncir kuda. Ia sedang berbincang dengan salah satu kasir minimarket itu.
"Tuan, saya ingin membayarnya. Saya sudah selesai belanja," kata wanita ini sambil menaruh barang belanjaannya di meja kasir.
Kasir minimarket itu menjumlahkan semua barang belanjaan wanita yang ada di hadapannya. Isi dari semua barang belanjaan wanita ini adalah bahan-bahan makanan instan serta snack dan juga minuman dingin. Semua total belanjaan sekitar €25 atau jika dirupiahkan Rp. 450.000. Wanita ini pun dengan mudah membayarnya secata cash. Setelah itu wanita ini pun pergi dari minimarket itu.
Saat ia masih akan keluar dari pintu kaca minimarket, wanita itu melihat seseorang laki-laki sedang berlari-lari entah karena apa. Wanita ini pun mencoba tidak memperdulikannya, sampai akhirnya ia tahu jika yang mengejar laki-laki itu adalah segerombolan orang yang membawa senjata api. Wanita yang melihat ini pun tanpa berfikir panjang segera mengejar laki-laki itu lewat jalan pintas. Barang belanjaan yang baru dibeli, ia titipkan kepada kasir minimarket itu lagi. Ya, benar wanita ini berfikiran untuk membantu laki-laki yang sedang dikejar oleh segerombolan orang dengan senjata.
Dengan jalan pintas yang ia tempuh, akhirnya wanita ini bisa menyusul laki-laki yang dikejar itu. Wanita ini pun segera mengajak dengan paksa laki-laki itu untuk sembunyi. Karena tidak mungkin untuk melawan semua segerombolan orang itu saat ini.
Mereka berdua pun sudah bersembunyi, semua orang yang mengejar pun kehilangan jejak mereka. Mereka berdua sudah aman sekarang.
Wanita ini pun dengan segera melepas masker yang ia pakai karena wanita ini ingin berbicara dengan laki-laki yang ada dihadapannya. Lebih tepatnya bertanya tentang keadaannya.
"Apa kamu baik-baik saja ? Bagaimana kamu bisa dikejar oleh mereka semua ?" tanya wanita itu.
"Kamu tidak perlu tahu. Aku akan pergi sekarang," jawab laki-laki itu dengan dingin.
"Hah ? Dia bahkan langsung pergi saja tanpa mengucapkan terima kasih padaku," gerutu wanita ini dengan sangat kesal.
Wanita ini pun kembali menuju minimarket tadi untuk mengambil barang belanjaannya dan segera pulang ke rumah.
...****************...
Sesampainya di rumah, wanita ini pun segera masuk dan saat ia sudah berada di dalam rumah terlihat oleh kedua matanya sang ayah yang sudah duduk menunggu di sofa ruang tamu. Wanita ini menyadari kalau ia sudah ditunggu. Wanita ini pun dengan segera memberikan barang belanjaannya kepada salah satu pelayan lalu melepas topi dan jaket yang ia kenakan dan membawanya di tangan kemudian menuju ke arah sang ayah yang sudah menunggu.
"Daddy sedang menunggu ku ?" tanya wanita ini.
"Dari mana saja ? Hanya belanja kenapa harus selama ini ?" tanya balik ayah dari wanita ini.
"I am sorry Daddy. Tadi ada masalah sedikit waktu di perjalanan pulang," jawab wanita ini sambil menundukkan kepalanya tanda penyesalan.
"Duduklah di sebelahku. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," pinta sang ayah.
Wanita ini pun melakukan apa yang disuruh oleh ayahnya. Ia pun duduk di sebelah sang ayah.
"Kamu tahu, kamu akan terus dalam bahaya. Daddy hanya takut jika kamu terjadi apa-apa. Bunda pasti marahin Daddy habis-habisan nanti," kata sang ayah.
"Maafkan aku Daddy. Aku tidak bermaksud apapun. Daddy tidak perlu cemas juga aku bisa menjaga diriku. Kemampuan bela diriku sangat hebat," ucap wanita ini.
"Justru itu yang Daddy takutkan. Kamu tahu banyak musuh perusahaan yang mencari kamu ? Jangan sampai mereka tahu tentang identitas mu dan wajahmu. Daddy takut mereka akan menyakitimu," ucap ayah wanita itu.
"Baiklah Daddy. Aku akan menjaga diriku. Terima kasih sudah mencemaskan ku," ucap wanita ini dengan senyuman lalu melenggang pergi menuju kamarnya.
Di dalam kamar wanita ini terlihat begitu menyeramkan untuk seorang wanita. Ya, ini dikarenakan begitu banyak senjata yang tergeletak di atas meja yang ada di sudut kamar dan juga dindingnya penuh dengan kertas-kertas yang ditempelkan begitu saja. Nuansa kamar dari wanita ini begitu dark dan deep. Kamar ini bukan seperti kamar seorang wanita pada umumnya.
Wanita ini adalah Kiara Putri Alexandra. Putri dari Darren dan juga Riri yang sekarang masih tinggal bersama dengan Dave dan Bening. Kiara memutuskan untuk terus tinggal bersama Dave karena satu alasan. Alasannya adalah saat ia berusia sekitar delapan tahun, ayah kandungnya sudah dibebaskan dari penjara. Dave pun membawa Kiara untuk dikembalikan lagi kepada Darren yang lebih berhak untuk merawat putrinya. Tapi Darren menolak dan memilih untuk menyuruh Dave tetap merawat anaknya, Kiara. Darren juga berpesan kepada Kiara agar selalu bersama dengan Dave dan Bening dan untuk selalu menjaga serta membantu keluarga Joan. Waktu Darren mengucapkan hal ini usia Kiara kurang lebih delapan tahun. Jadi Kiara sudah mengerti dan paham dengan ucapan sang ayah kandung.
Akhirnya pada saat usia Kiara memasuki sembilan tahun ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan bela diri. Kenapa ? Karena ia ingin untuk melindungi keluarga Joan sesuai pesan dari ayah kandungnya.
Hubungan Kiara dan Darren sebagai ayah dan anak masih sangat baik-baik saja. Kiara juga tidak pernah membenci Darren karena kesalahan dimasa lalu. Sekarang Darren ada di Sydney karena ia di beri tanggung jawab untuk menjalankan Joan's Group yang ada di sana. Perusahaan Dave yang dulunya bernama Global Games kini berubah menjadi nama Joan's Group.
Kiara sekarang hidup bersama Dave dan juga Bening. Ia sekarang sudah menjadi seorang wanita yang tumbuh besar dengan begitu cantik dan sangat pemberani.
Kiara juga adalah salah satu mata-mata dan penjaga dari Joan's Group yang ada di Milan. Perusahaan Joan yang ada di Milan begitu berkembang sangat cepat, oleh karena itu banyak musuh dari perusahaan lain yang ingin merebut sahamnya dan juga banyak perusahaan yang ingin menanam investasi kepada Joan's Group. Begitu berpengaruh Joan's Group kepada dunia bisnis. Oleh karena itu peran Kiara sangat berpengaruh besar untuk menjaga dan melindungi Joan's Group.
Sebenarnya, Dave dan Bening tidak menyetujui tentang Kiara yang harus menjadi seperti ini. Tatapi karena Kiara sendiri yang memaksa, Dave pun mau tidak mau harus menyetujuinya.
Kiara juga sangat pintar untuk mengetahui musuh-musuh dari Joan's Group. Tetapi yang belum bisa ia ketahui adalah salah satu musuh dari perusahan The William Company. Dari setahun yang lalu ia terus mencari informasi tentang The William Company tetapi nihil hanya sedikit informasi yang dia ketahui.
The William Company adalah salah satu perusahaan terbesar di Milan yang juga merupakan saingan dari Joan's Group. Sampai sekarang Kiara masih belum mengetahui siapa pemegang atau pemilik dari perusahaan The William Company itu. Yang Kiara tahu hanya pemimpin dari perusahaan saingan juga adalah seorang Mafia yang begitu kejam. Identitasnya juga tidak diketahui keasliannya.
...****************...
Saat Kiara berada di dalam kamarnya, ia terus melihat kearah dinding dimana terdapat banyak kertas-kertas yang ditempel di sana. Kertas-kertas itu berisi dengan semua informasi tentang The William Company dan juga semua perusahaan yang menjadi musuh dari Joan's Group. Tetapi kebanyakan informasi bukan tentang The William Company.
"Perusahaan The Empire sudah ketahuan kejahatannya dan akhirnya diputus jalinan kerja samanya," kata Kiara pada dirinya sendiri.
"Tetapi ancaman terbesar berasal dari The William Company. Aku bahkan tidak memiliki banyak informasi tentang mereka. Wajah dari pemiliknya pun aku tidak tahu. Aku takut kalau diam-diam mereka sudah mulai masuk ke perusahaan Joan's Group," lanjutnya sembari otak memikirkan banyak hal.
Saat Kiara masih tetap melihat kearah kertas-kertas yang menempel di dinding, terdengar suara ketukan pintu dan juga suara panggilan kecil dari luar kamar.
"Kak Kiara apa kamu di dalam ? Boleh kah aku mengganggu mu sebentar?" kata seseorang dari luar kamar.
Kiara yang mendengar itu pun segera membuka pintu kamarnya. Saat pintu kamar sudah terbuka, terlihatlah oleh matanya seorang anak perempuan kira-kira berusia sepuluh tahun berdiri dengan senyuman kecil.
"Eh, Gilsha kamu disini ? Ada apa datang kemari ?" tanya Kiara dengan sopan.
"Kak, aku ingin bermain denganmu. Aku tidak ingin bermain dengan kak Nata dan kak Niki. Mereka selalu menggodaku," ucap Gilsha.
"Baiklah. Kamu mau masuk ?" tanya Kiara.
"Tidak. Kamar kak Kiara begitu menakutkan. Gilsha takut kalau di kamar Kak Kiara. Kita mainnya di kamar Gilsha saja ya," ajak Gilsha.
"Baiklah. Ayo," kata Kiara menyetujui ajakan adik bungsunya.
Gilsha adalah anak perempuan bungsu dari Dave dan Bening, setelah lima tahun Bening melahirkan Nata dan Niki.
Di dalam kamar Gilsha, terlihat anak sepuluh tahun itu sudah mengambil sebuah papan permainan Monopoli. Monopoli adalah mainan kesukaan Gilsha dari semua macam permainan yang ia punya.
"Gilsha mau main monopoli ?" tanya Kiara.
"Iya, Gilsha mau main monopoli. Gilsha mau membangun hotel," jawab Gilsha.
"Baiklah, tapi kak Kiara punya satu syarat buat Gilsha," kata Kiara mengajukan sebuah syarat sebelum permainan.
"Apa kak ?"
"Gilsha sudah selesaikan PR ? Kalau sudah baru kita main," kata Kiara.
"Sudah," jawab Gilsha lalu ia menuju ke arah meja belajar untuk mengambil buku PR nya.
"Ini kak Kiara, buku PR Gilsha sudah selesai semua kan ?" kata Gilsha sambil tersenyum.
Kiara pun mengambil buku yang diberikan oleh Gilsha adiknya, kemudian ia melihat apakah PR dari sang adik sudah selesai. Ternyata yang dikatakan Gilsha benar. Ia sudah menyelesaikan PR. Kiara pun segera untuk bermain bersama Gilsha sesuai janjinya dan persyaratan tadi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
putri aulia
dari awal aku baca sangat bagus, ada prolog jelas
2024-02-04
0
Renireni Reni
mampirr
2023-08-01
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2020-11-10
0