Masih di toko ice cream, terlihat mangkuk ice cream milik Gilsha yang tadi dipesankan oleh Kiara sudah kosong. Terlihat raut wajah puas dan senang dari anak usia sepuluh tahun itu semua berkat sang kakak Kiara. Setiap Gilsha pulang sekolah, selalu saja sang kakak mengajaknya kemana pun yang Gilsha inginkan. Gilsha sungguh beruntung memiliki kakak seperti Kiara.
"Gilsha, kamu sudah selesai ? Ayo kita pergi dari sini," ajak Kiara.
"Iya kak, ayo kita nemuin bunda," kata Gilsha.
Gilsha dan Kiara pun segera meninggalkan toko ice cream itu untuk menuju ke butik milik Bening yang ada di seberang jalan. Kiara pun kembali menggandeng sang adik kemudian mereka berdua menyebrang jalan dengan hati-hati. Mobil yang dibawa Kiara di tinggalkan sementara olehnya di parkiran mobil di toko ice cream.
Sesampainya di butik milik ibunya, Kiara dan Gilsha pun terlihat sangat kesusahan untuk mencari sang ibu. Ini dikarenakan banyak sekali pengunjung yang datang ke butik milik Bening. Melihat begitu ramainya butik, Kiara dengan segera menggendong Gilsha karena ia takut terjadi apa-apa dengan sang adik. Kiara menggendong Gilsha dan membawanya ke lantai dua dari butik itu tepatnya menuju ke ruang kantor pribadi ibunya.
"Gilsha, kamu tunggu sini dulu ya. Kak Kiara mau nyari bunda," kata Kiara.
"Baiklah kak. Cepat temukan bunda ya kak," ucap Gilsha.
Kiara pun kembali keluar dan menuju ke lantai satu untuk mencari keberadaan bundanya itu. Tetapi nihil, ia tidak menemukan bundanya. Kiara pun memutuskan untuk bertanya kepada salah satu karyawan butik yang sedang bertugas.
"Permisi nona, apakah bunda sedang ada di luar ? Aku mencarinya dari tadi tapi tidak ketemu. Dimana bunda sekarang ?" tanya Kiara sopan kepada salah satu pegawai butik.
"Oh nona Kiara. Nyonya Bening sedang keluar untuk rapat. Mungkin satu jam lagi akan kembali, karena nanti jam tiga akan ada pemotretan untuk nona Niki dan tuan Nata," jawab pegawai itu memberitahu.
"Baiklah, terima kasih nona Gisel, selamat bekerja kembali," kata Kiara lalu kembali menuju lantai dua untuk menemui Gilsha.
Setelah kembali berada di dalam ruangan kerja sang ibu, Kiara pun mengambil tempat untuk duduk di sofa tepat sebelah adiknya Gilsha, yang sekarang sedang bermain sebuah tab milik Bening yang memang ditinggal di butiknya itu.
"Gilsha, bunda sedang rapat. Tapi sebentar lagi bunda akan pulang. Kakak mu Nata dan Niki juga sebentar lagi akan kemari," ucap Kiara memberitahu.
"Kak Nata, kak Niki ? Kenapa mereka kemari ?" tanya Gilsha yang masih bermain games di tab.
"Tentu pemotretan. Seperti yang tadi pagi bunda bilang," jawab Kiara.
"Oh iya, kak Nata dan kak Niki sekarang sudah pulang dari sekolah. Sekarang sudah pukul dua siang," kata Gilsha sambil melirik jam yang terpasang di ruangan kerja itu.
"Ya sudah kita menunggu saja. Kamu main games saja dahulu, dan aku akan istirahat sebentar," ucap Kiara kemudian menutup matanya perlahan-lahan.
...****************...
Kira-kira baru lima belas menit Kiara menutup matanya, tetapi ponselnya bergetar secara tiba-tiba di dalam saku celana Kiara. Merasakan ada getaran di daerah pahanya, Kiara pun segera membuka matanya dan mengambil ponselnya untuk menjawab panggilan masuk. Panggilan masuk itu berasal dari Sean.
~ Kiara : Halo Sean, ada apa ?
Sean : Iya nona Kiara. Maaf menggangu waktu anda. Saya sudah menyelesaikan tugas yang tadi nona suruh.
Kiara : Bagus, taruh saja semua berkas tentang identitas palsuku di meja. Aku akan memeriksanya nanti.
Sean : Baik nona, saya akan laksanakan.
Kiara : Jika kerjamu selalu bagus seperti ini, saya tidak ragu-ragu untuk menaikan bayaran kamu.
Sean : Terima kasih nona. Oh ya nona sebelum saya kelupaan, saya ingin memberitahu kalau interview untuk posisi sekertaris di perusahan The William Company dimajukan hari ini. Saya baru mendapat kabarnya lima belas menit yang lalu nona.
Kiara : Wah bagaimana mungkin ? Saya saja baru mendapat kabar tentang interview tadi pagi, kenapa tiba-tiba seperti ini ?
Sean : Sebenarnya kabar interview itu sudah dari tiga hari yang lalu nona. Maafkan kami sudah lupa memberitahu informasi ini kepada nona.
Kiara : Astaga baiklah. Aku akan segera kembali ke kantor.
Sean : Satu lagi nona, interview akan ditutup sekitar pukul lima sore nanti.
Kiara : Baiklah, tidak masalah. Terima kasih untuk informasinya. ~
Kiara pun menutup panggilan itu. Ia pun harus segera kembali ke kantor untuk menyiapkan keperluan interview hari ini. Kiara pun mau tidak mau harus meninggalkan Gilsha di butik sendirian.
"Gilsha, kak Kiara harus kembali ke kantor. Kamu berani kan sendirian disini ?" tanya Kiara.
"Kalau begitu antar kan Gilsha untuk pulang dulu ke rumah," jawab Gilsha.
"Gilsha, jika kamu pulang ke rumah, maka kamu akan kesepian. Karena bunda, kak Nata dan Niki akan kesini," kata Kiara.
"Baiklah kak. Kalau begitu Gilsha akan menunggu disini," ucap Gilsha.
"Anak pintar. Ya sudah kakak tinggal dulu," pamit Kiara lalu meninggalkan ruangan itu.
Sebelum Kiara benar-benar meninggalkan butik milik ibunya itu dan meninggalkan Gilsha sendirian, Kiara terlebih dahulu menemui Gisel, seorang pegawai di butik ibunya yang tadi sudah ia temui.
"Nona Gisel, boleh saya minta tolong ?" kata Kiara dengan sopan.
"Tentu saja boleh nona Kiara. Katakan saja," ucap Gisel begitu ramah dan baik.
"Saya harus segera kembali ke kantor, ada Gilsha di ruangan bunda. Boleh saya titipkan dia ke kamu sampai bunda datang ?" tanya Kiara.
"Tentu saja. Saya akan menjaga Gilsha. Nona Kiara tenang saja," jawab Gisel.
"Terima kasih atas bantuan mu," pungkas Kiara, lalu berjalan menuju ke arah mobilnya yang ada di seberang jalan atau tepatnya di parkiran toko ice cream tadi.
...****************...
Sesampainya di kantor, Kiara dengan cepat berjalan menuju ruangannya karena ia harus bersiap untuk pergi ke perusahaan saingan mereka yaitu The William Company. Saat Kiara sudah ada di dalam ruangannya, terlihatlah sebuah berkas-berkas yang sudah ada di mejanya. Ini adalah berkas yang sama seperti yang tadi di bilang oleh Sean di telpon. Selain berkas-berkas, dimeja Kiara juga ada dua buah paper bag berwarna coklat, entah apa isinya Kiara belum melihatnya.
Kiara yang melihat itu semua pun mulai mengecek nya satu persatu dimulai dari berkas-berkas dari Sean. Ia melihat semuanya, dan ternyata apa yang dia minta tadi pagi bisa terealisasikan. Kiara melihat di berkas itu, ada kartu penduduk dengan data palsu, surat izin mengemudi dengan data palsu juga, raport nilai dari SD juga dengan data yang palsu, intinya semua identitas dari seorang Kiara di palsukan semuanya disini. Selain semua itu juga di lihatnya ada sebuah kunci mobil yang juga sudah disiapkan oleh Sean sebagai kendaraan untuk Kiara. Bukan mobil mewah tetapi mobil yang benar-benar terlihat sudah tua.
Setelah puas dengan semua pekerjaan dari Sean, Kiara pun pindah untuk melihat isi dari paper bag coklat itu. Kiara membuka paper bag pertama, terlihat isinya adalah sebuah dress berwarna pink nude. Setelah itu Kiara membuka paper bag yang kedua, ternyata isinya adalah sepatu high heels dengan tinggi kira-kira 7 cm berwarna hitam. Lalu ada sebuah tulisan yang ditempel depan paper bag kedua itu. Kiara pun membacanya.
To : Mrs. Kiara
From : Selena
I hope you like...
Sebuah tulisan yang menunjukan siapa si pengirim dari paper bag. Kiara yang sudah membacanya pun segera keluar dari ruangannya lagi dan menuju ke meja Selena.
Selena yang sudah kembali ke kantor dan saat ini sedang fokus bekerja, tiba-tiba ia sangat terkejut dengan kehadiran Kiara. Ia pun merasa takut jika harus bertemu dengan atasannya seperti Kiara. Siapa yang tidak takut dengan Kiara, bukan hanya Selena tetapi semua karyawan di Joan's Group begitu takut dengan seorang Kiara.
"Eh nona Kiara, ada apa kemari ? Ada yang bisa Selena bantu ?" tanya Selena sopan.
"Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih. Baju dan sepatu yang kamu berikan itu bagus, saya suka," jawab Kiara.
"Ah soal itu. Tadi waktu di mall saya lihat nona Kiara pergi dengan wajah kesal, jadi akhirnya saya pilihkan pakaian dan saya beli dengan uang yang nona berikan tadi," jujur Selena.
"Ambilah ini sebagai hadiah mu," pungkas Kiara sambil memberikan sebuah cek senilai €1.500 atau sekitar Rp. 26.000.000 lalu ia kembali menuju ruangannya lagi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Renireni Reni
26 jt...cuma2...
2023-08-01
0
Selamah Putri Bahar
boleh tau judul novel kisah Dave sama bening dan daren
2020-10-14
0
Itin
26jt..... cuma bisa bilang WOW...
2020-08-18
1