Bertukar Suami
"Kami pergi dulu ya?" ucap David sambil mencium punggung tangan Keyla dan Darma secara bergantian. Begitupula dengan Kayra.
"Hati-hati di jalan!" peringati Kayla.
"Iya Kak!" balas David.
David langsung menggandeng tangan Kayra dan melangkahkan kakinya menuju parkiran. David tadi mengendarai motornya ke rumah sakit. David tidak memiliki mobil, keluarga David bukanlah keluarga kaya seperti keluarga Darma.
Sesampainya di parkiran David langsung melepaskan tangan Kayra. Perasaan Kayra jadi tambah khawatir yang melihat perubahan wajah David. Ia tidak berani melihat lama-lama wajah suaminya yang kusut itu. Sembari menunggu suaminya mengeluarkan motornya dari parkiran. Ia memutuskan untuk menunggu di depan gerbang rumah sakit.
"Ayo buruan naik!" ucap David yang sudah berada di dekat Kayra.
"Baik!" balas Kayra dan langsung nangkring di bagian jok belakang motor.
David langsung melajukan motornya perlahan sebelum keluar ke jalan raya. Tapi ketika ia sudah berada di jalan raya, ia langsung menambah laju kecepatan motornya menjadi 100 km/jam.
Kayra yang berada di belakangnya merasa takut sekali. Otomatis ia langsung berpegangan ke jaket yang dikenakan suaminya. Agar dia tidak terjatuh dari motor. David yang mengetahui Kayra begitu ketakutan jadi tersenyum sinis.
"Rasakan kamu, ini semua karena ayahmu yang meminta aku untuk menikahimu. Padahal aku tidak mengenalmu apalagi mencintaimu. Gara-gara aku menikahimu, aku harus meninggalkan kekasih yang sangat aku cintai!" batin David.
David menepikan kendaraannya di pinggir danau yang jaraknya cukup jauh dari perumahan. David sengaja memilih tempat itu karena sepi jarang ada orang melintas di sana.
"Buruan turun, kita sudah sampai!" perintah David.
Dengan perlahan Kayra langsung membuka matanya, ia begitu kaget melihat di depannya hanya ada danau yang terhampar luas.
Dengan rasa takut ia turun dari motor suaminya. David mengajak istrinya itu untuk duduk di kayu pinggiran danau.
"Kamu senang menikah denganku?" tanya David dengan senyuman sinisnya.
Kayra tidak bisa menjawab pertanyaan David itu. Ia hanya diam saja dan menundukan kepalanya.
"Kenapa kamu hanya diam?" tanya David mulai kesal.
"Ma-maafkan ayahku yang sudah membuat kita harus menikah!" balas Kayra gugup.
"Maaf, settt ... begitu mudahnya kamu minta maaf. Gara-gara aku harus menikahimu, aku harus meninggalkan kekasihku yang sangat aku cintai. Bahkan sebentar lagi aku berencana untuk menikahinya!" ucap David emosi.
"Maaf karena aku tidak bisa menolak permintaan ayahku yang sedang sakit. Hiks ... hiks ...." balas Kayra lalu menangis.
"Maaf. Daritadi kamu hanya bisa maaf, apa maafmu itu bisa membuat aku bisa melepasmu begitu saja lalu kembali dengan kekasihku lagi. Hah ...!" bentak David sambil mengangkat tangannya berniat melayangkan pukulan ke Kayra namun tidak jadi.
"Huh ... settt!" ucap David sambil membuang tangannya ke posisi semula.
Kayra hanya menunduk dan memejamkan matanya karena sangat takut.
"Tolong kamu ingat ya, pernikahan kita ini hanya sebatas perjodohan saja. Jangan harap aku akan membuka hatiku untuk mencintai kamu. Kasih sayang dan cintaku hanya untuk kekasihku Nayla, kamu mengerti!" ucap David emosi.
"I-iya aku mengerti!" balas Kayra gugup dan gemetaran.
"Baguslah, kalau begitu ayo kita kembali ke rumah sakit lagi. Kamu jangan berani-beraninya mengadu sama ayahmu atau siapapun termasuk kedua orang tuaku. Hapus air matamu itu, aku tidak mau kalau mereka mencurigai kita!" perintah David dan meninggalkan Kayra duluan ke motor.
Kayra hanya mengangguk, lalu ia mendekati danau untuk mengambil air dan membasuhkan ke wajahnya, agar terlihat segar kembali. Setelah itu ia melangkahkan kakinya dengan gontai menuju motor suaminya.
"Kenapa kamu lama sekali jalannya, tidak tahu apa ini sudah petang. Sebentar lagi adzan magrib berkumandang!" teriak David kesal.
"Atau kamu ingin aku tinggal di sini saja biar di makan binatang buas!" takuti David.
Mendengar perkataan David yang kedua, Kayra langsung mempercepat langkah kakinya. Ketika Kayra sudah naik di atas motor, tanpa aba-aba ia langsung melajukan motornya. Hampir saja Kayra terjatuh ke bawah. Kayra hanya bisa mengelus dadanya sambil berdoa.
"Ya Allah, kuatkanlah hatiku menghadapi semua ini. Semoga Engkau segera membuka pintu hatinya untuk aku. Walaupun ia tidak menyukaiku, aku akan terus berusaha menjadi istri yang baik untuknya!" batin Kayra sambil menitikkan air mata.
David melajukan motornya dengan kecepatan tinggi lagi yang membuat Kayra lagi-lagi berpegangan pada jaket yang dikenakan suaminya. Dalam waktu sepuluh menit motor David sudah menepi di sebuah beskem. Di mana ia bersama geng motornya sering berkumpul.
"Turun!" perintah David.
Kayra langsung membuka matanya perlahan-lahan. Kini ia lebih bingung lagi melihat sekitarnya. Banyak motor-motor terparkir di dekat motor suaminya. Ia mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada suaminya.
"Maaf Mas, kita sekarang ada di mana lagi. Kenapa banyak sekali motor terparkir di sini?" tanya Kayra bingung.
"Kamu tidak perlu tahu, buruan turun!" bentak David.
Kayra spontan langsung turun dari motor suaminya. Ia berjalan mengikuti David di belakangnya. Sambil melihat ke arah sekeliling dengan perasaan bingung.
Begitu terkejutnya di dalam beskem tersebut banyak peria sedang asik mendengarkan musik sambil meminum-minuman keras. Kayra langsung menutup hidungnya, karena tidak tahan dengan baunya.
"Ehem ... siapa gadis cantik di belakangmu. Kelihatannya masih kinyis-kinyis?" tanya temannya.
"Dia istriku!" jawab David malas.
"What ... kapan kamu menikahinya, terus bagaimana dengan Nayla?" tanya temannya kaget.
"Itu tidak penting. Terpaksa aku harus meninggalkan Nyala karena harus menikahi wanita sialan ini!" ucap David kesal.
Kayra yang mendengar dirinya disebut wanita sialan hanya bisa menitikkan air matanya.
"Oh, begitu ceritanya. Tapi kok bisa sih kamu meninggalkan Nayla hanya untuk menikahi wanita ini?" tanya temannya penasaran.
"Bapak sama Ibu yang memaksaku untuk menikahinya. Orang tua wanita ini sedang sakit parah. Beliau meminta kepada orang tuaku untuk menjodohkan aku sama dia!" ucap David kesal sambil menunjuk Karya dengan jarinya.
"Tapi, kamu kan bisa menolaknya?" tanya temannya.
"Pertama aku memang menolaknya, tapi Ayah mengancamku. Jika aku tidak mau menikahinya, aku tidak dianggap lagi sebagai anaknya. Aku juga harus angkat kaki dari rumah selamanya!" jawab David kecewa.
"Kejam juga ya, orang tua kamu!" sahut temannya yang lain.
"Aslinya sih tidak kejam, hanya saja karena tidak ingin menyakiti hati sahabatnya ia tega melakukan itu terhadapku. Jadi semua ini karena ulah orang tuanya!" jawab David kesal.
"Nih minum dulu biar tidak puyeng tuh kepala!" ucap temannya sambil menyodorkan minuman.
"Untuk beberapa hari ini, aku libur dulu!" tolak David sambil mendorong botol minuman itu dengan pelan.
"Ceilah ... sekarang dia menolak karena ada bininya di sini. Biasanya juga dia paling semangat minum. Apalagi kalau ditemani Nayla!" sahut temannya.
"Jangan-jangan sebentar lagi dia taubat terus jadi Pak Ustad deh!" sahut teman yang lainnya.
"Bukannya begitu, aku tidak mau kalau sampai orang tua wanita ini tahu kalau aku bukan peria baik-baik. Aku tidak mau cari masalah sama orang tuaku!" balas David.
"Oke deh, kami mengerti situasi kamu saat ini!" ucap temannya.
"Kira-kira bini lo ini, mau dipakai tidak. Kalau tidak kasihkan saja buat aku. Aku sangat bersedia menampungnya!" ucap temannya yang baru datang dari belakang.
"Jangan mending kasihkan aku saja, dijamin aman deh!" sahut yang lainnya semangat.
"Emmm ... bentar deh aku pikirkan dulu!" ucap David sambil memegang dagunya.
Kayra yang tahu akan diserahkan suaminya kepada salah satu temannya langsung gemetaran. Ia begitu takut, keringat dingin mulai bercucuran di dahi dan tubuhnya. Entah apa yang akan terjadi dengannya bila itu sampai benar-benar terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Retno Isusiloningtyas
do'a mustajab ketika dlm perjalanan
semoga Allah kabulkan
aamiin
2022-12-23
0
Erny Manangkari
Kasihan benar istrinya david
2022-09-23
0
Mey Lani
lanjut
2022-09-19
0