AKU YANG DI SIMPAN
perkenalan tokoh
Rena Giren, pekerja serabutan memiliki paras biasa saja tapi memiliki hati yang sangat mulia.
Roy Filip, CEO Persada Grup Pria dengan karisma yang sangat tinggi sedikit sombong, sangat mencintai istrinya.
Kadet Debora, istri dari Roy Filip memiliki paras cantik putih dan bersih, ramah, dan penyang.
John Austin, mantan kekasih dari Debora kembali tertarik pada Debora karna apa yang kini Debora miliki dan ia sangat tau apa kelemahan Debora, yaitu masih mencintainya.
Selamat membaca
Roy sedang duduk di kursi kebesarannya dengan ditemani oleh asistennya yang bernama Hery. Sungguh otaknya di penuhi banyak pikiran, Roy meneguk habis minuman di tanganya dqn menanting gelas tersebut hingga hancur berkeping keping, asistennya sudah biasa dengan hal itu bukannya membersihkan, Hery malah mengambil lagi gelas baru dan menuangkan minuman berwarna merah tua itu dan kembali ia berikan pada tuannya.
Roy menerina minuman yang di sodorkan oleh Hery dan meneguknya lagi dengan perlahan.
"Her.. apa kau sudah lakuakan apa yang aku perintahkan?" tanya Roy.
"Sudah tuan, saya sudah mengirim orang orang kita untuk mengikuti nyonya di tempat kerjanya, tapi informasi yang saya dapat kini Debora dan mantan pacarnya tengah menemui klein mereka di sebuah restoran ternama di kota sebrang." jawab Hery dengan lantang.
"Apakah mereka berdua bermesraan di sana layaknya sepasang kekasih?" tanya Roy lagi.
"I.. iya tuan dari yang anak buah kita lihat beberapa kali John membarikan bahkan memotong makanan untuk Debora dengan sangat mesra." jawab lagi Hery pada tuannya.
"Ciihh..mesra konon.. sebenarnya apa yang Debora inginkan? aku sudah melakukan apa yang dia minta, rumah, pekerjaan, nama yang besar untuknya, apa lagi coba.. Kalau saja nenek tidak sesayang ini pada Debora mungkin aku sudah menceraikannya sejak lama, tapi jika mengingat lagi kesehatan nenek aku tidak bisa berbuat apa apa. Hanya menyerah pada keadaan." keluh kesah Roy di hadapan Hery. Setelah selesai mendengarkan ocehan tuanya Hery memeriksa gawainya dan ia mendapat info dari orang orangnya.
"Tuan ada kabar lagi dari anak buah kita tuan, katanya Nyonya dan John kini sedang menuju hotel yang tak jauh dari restoran mereka tadi tuan."
Tak lama setelah Hery menuturkan informasinya, notifikasi di ponsel Roy berbunyi, Debora memberi kabar bahwa ia akan mengambil lembiur saat tugas kali ini, alasannya agar kijerjanya semakin bagus begitu pula dengan hasilnya.
"Cihhh" Ory berdecih kesal membaca pesan dari sang istri yang berprofesi sebagai disainer itu.
"Lihat ini dia bilang akan ada kinerja dan hasil yang akan dia dapatkan, huh sungguh tidak ada lagi kata yang pas untuk Debora. Sampah, penghianat, iblis pun masih bagus tapi sepertinya semua kata kata itu tidak pantas untuk ia sandingi, entah apa yang pantas?" ucap Roy dengan lemasnya.
ia sungguh tak tau dimana letak kekurangannya, semunya telah ia berikan. Tapi di mata Debora tetap ia memuji muji mantan kekasihnya itu dan mungkin kini bukan lagi mantan tapi cinta lama yng bersemi lagi di antara keduanya.
"Tuan mereka berdua memasuki hotel dan anak buah kita tidak bisa mengambil tindakan gegabah dengan ikut masuk, mereka hanya bisa sampai sini saja tuan." Hery menghentikan gerakan minum tuannya yang kini melanjutkan minumnya.
Roy menganguk anggukan kepalanya menandakan iya, dan meneguk sampai tandas lalu ia banting lagi dengan keras dan membiarkan semuanya berhamburan.
"Jika dia bisa melakuknnya mengapa aku juga tidak mencobanya" ucap Roy langsung berlalu di susul Hery dari belakangnya yang masih anteng dengan Gawainya dan dari gawainya Hery memerintahkan bawahannya untuk membersihkan sampah sampah yang di buat oleh tuan mereka.
Sementara di tempat lain Debora Dan john sedang asik di dalan kamar hotel dangan penuh mesra John memeluk Debora wanita yang perna menemaninya saat suka dan duka, yang kini sudah berstatus istri orang.
John tidak mengetahui siapa suami dari Debora yang John tau hanya Debora kini memiliki koneksi yang sangat besar, dan itu sangat menguntungkan dirinya, john tahu bila Debora tidak dapat melupakan dirinya karna Johnlah satu satunya laki laki yang berhasil mendapatkan Debora bukan hanya jiwa tapi raganya juga John parna dapatkan,
Entah karna memang keberuntungan John atau takdir tuhan membuat John dan Debora bertemu kembali sebagai rekan kerja, tentu itu membuat Debora risih awalnya, karna perasaannya yang masih terpaut pada John semenjak John menyentuhnya, hal itu membuat Debora tidak dapat melupakan John dengan mudah.
1 tahun Debora dan John berkerja sama dengan profesional tanpa adanya hubungan lain tapi satu bulan belakangan ini John dan Debora semakin dekat, bahkan minggu lalu John mengungkapkan perasaannya pada Debora.
Bukannya menolak Debora malah menerimanya dengan senang hati. Debora sama sekali tak memikirkan tentang huhungan rumah tangganya dengan Roy.
Dan disinilah keduanya sekarang memadu kasih.
"Bora aku sangat mencintaimu. " ucap John dan langsung mengecup kening Debora dengan lembut.
"terima kasih John, asal kau tau aku lebih mencintaimu." ucap Debora juga.
"Bora apa kamu tidak takut sayang bila nanti suamimu curiga dengan kelakuanmu yang sering tidak pulang ini?" tanya John mencari tahu.
"Aah kamu tenang saja Sayang, dia itu hanya sibuk dengan pekerjaannya saja, dan juga dia itu sangat percaya padaku jadi kamu tidak perlu takut ia akan mencariku atau memergoki kita sedang berduaan begini." ucap Debora sambil mengelus elus pipi John yang sangat ia puja puja.
Kini keduanya melalui malam penjang yang penuh dengan cerita yang hanya mereka berdua yang tahu.
Sementara itu di suatu pelosok tempat lain, seorang wanita sendang memohon untuk dirinya.
"Saya mohon bu... ucap Jangan usir saya saya tidak tahu akan tinggal di mana, ini juga sudah hampir malam, kemana saya akan menginap bu..." Rengek Rena tidak ingin di usir dari kost kostsannya.
Rena 3 bulan ini tidak membayar uang kost oleh karna itu kini ia di usir oleh sang pemilik kost kostsan.
"Bu ibu boleh mengusir saya besok pagi bu.. biarkan malam ini saya menginap di sini..kalau besok saya dengan senang hati akan angkat kaki dari sini tapi ini sudah hampir malam bu..."
"Sudah tidak ada malam ini malam besok, detik ini juga kamu tinggalkan tempat ini." titah sang ibu pemilik kost.
Mau tak mau Rena minggalkan kostnya itu dan membawa baju yang bisa ia bawa dalam tas kecilnya.
"Kemana aku harus pergi kota, di kota ini aku tidak memiliki siapa siapa, mungkin punya tapi mereka tidak akan mau menerima aku.."
Sungguh bingung dan sedih yang kini Rena rasakan.
oke off dulu, oke di bab ini author cuma malakukan perkenalan tokoh ya.. nanti di bab selanjutnya pertemuan demi pertemuan yang akan terjadi. bye bye...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-10-25
0
less22
aku di sini
2022-06-27
0
yaniDanang
MARRIED YOUNG mampir kk membawa like dan favo
2022-05-09
0