Dari sore tadi Rena sudah berusaha membujuk si ibu pemilik Kost dengan bersujud di kaki dan memohon tapi si ibu kost itu malah menendangnya dan memakinya, dan kini Rena harus mencari uang dan tempat tinggal dengan bersamaan.
Otaknya kosong, dia tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan tiba tiba ia teringat dengan Sesa temannya saat masih SMA, Rena pun mencoba menghubungi temannya itu karna satu bulan yang lalu temannya itu memberi tahu kalau ia memiliki tempat kerja yang dapat memberikan banyak uang, tapi sayangnya saat itu Rena sedang berkerja di salah satu warung makan kecil dan Rena malah tetap memilih untuk menetap berkerja di situ.
Tapi apa salahnya jika ia kembali bertanya pada temannya itu lagi, apakah masih ada lowongan perkerjaan di tempatnya itu.
"Halo.. Sa... Eemm boleh aku tau di mana tempat yang kamu maksud kemarin, aku lagi perlu banget uang nih... Bisa bantukah?"
"........... ....... ......"
"Ooohh oke aku langsung ke situ ya.. " kata Rena mebalas dari sebrang telponya.
"...... ...... .........."
"Iya aku janji, aku gak akan nyesal, karna sekarang ini aku gak mau pikir lagi aku kerja apa yang penting aku dapat uang." Rena memutuskan sambungan telpon dan berlari untuk menghentikan bus kota.
Rena menaiki bus dan kini menuju ke tempat dimana Sesa temannya itu berkerja.
Sebernarnya Rena sudah bisa menebak pekerjaan apa ysng Sesa tawarkan padanya hari itu, ia menolak karna ia memiliki kerja yang lebih baik menurutnya, tapi kini mau bagaimanapun Rena menolak ia tetap tidak bisa menolak karna ia sedang membutuhkan uang untuk menghidupi dirinya sendiri di kota yang sangat besar ini.
Menempuh perjalanan 1 jam, akhirnya kini Rena sampai di mana tempat yang Sesa berikan.
"Hemmm sudah ku duga.. Tapi masa bodoh, aku perlu uang." dengan penuh berani Rena memasuki tempat tersebut, aroma aroma aneh pun mulai tercium di penciuman Rena.
Rena bertanya pada seorang wanita yang menggunakan pakaian putih dan hitam yang ia yakini itu adalah salah satu pekerja di situ sebab sang wanita sedang membawa dua botol anggur dan juga gelas di atas pan dengan gemulainya.
"Permisi saya sudah ada janji sama Sesa, eemm Sesanya mana ya?" tanya Rena.
"Ooohh kamu yang tadi di telpon Sesa ya.. sana dia di ruangan itu pergilah temui dia." wanita itu berlalu pergi dengan lenggak lenggoknya memamerkan tubuhnya.
Rena hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat gadis itu berlalu.
"tapi hanya dengan menjadi seperti wanita itu juga aku akan mendapatkan uang. Ayo Rena kamu pasti bisa wanita wanita di sini saja bisa masa kamu gak."
Rena berguman dalam hatinya sambil berjalan menuju ruangan yang tadi di tunjuk wanita itu.
Rena membuka pintu ruangan tersebut dan melihat ada beberapa laki laki sedang asik di layani para wanita di kiri dan kanan, Rena mencoba meneliti dan ia mendapati seorang wanita yang sedang dengan centilnya menyuapi seorang pria, yang Rena yakini itu adalah Sesa.
Rena berjalan ke arah wanita itu dan menaggilnya.
"Sesa??" wanita itu menoleh.
"Aaahhh Rena... emm akhirnya kamu sampai juga aku sampai lelah menunggu kamu hingga akhirnya aku bermain main dengannya." Sesa bangkit dari duduknya tapi malah ditarik lagi oleh pria ini tadi dan pria itu memeluknya seakan tak ingin melepaskan Sesa.
Rena yang melihat kejadian itu hanya bisa menelan salivanya dengan perlahan ia membayangkan jika itu adalah dirinya.
"Sungguh aku harus melakukan itu?"
"Hei... babe nanti dulu, aku ada urusan sebentar. Tunggulah nanti aku dan Merry akan melayanimu." setelah mengatakan itu Sesa bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Rena.
"Hai lama tak bertemu Rena.. " Sesa langsung saja memeluk Rena dan Rena dapat merasakan aroma aroma tak biasa yang Sesa dapatkan karna pekerjaannya ini.
"Oke mari aku antar kepada nyonya" ucap Sesa langsung menarik tangan Rena membawanya pergi menemui orang yang ia sebut nyonya.
"Apakah nyonya yang ku maksud adalah pemilik dari tempat ini?" tanya Rena sambil berjalan bersama Sesa menaiki tangga.
"Iya pemilik dari tempat ini adalah seorng nyonya alias wanita, tapi dia sudah anak 3 dan ya... entah itu anak siapa? Dia saja tidak tahu siapa ayahnya hehehe" jawab Sesa menjelaskan.
"ooohh jika ia tidak tahu kenapa ia masih menerima anak anaknya itu, bukankah biasanya wanita seperti itu lebih memilih untuk menggugurkannya?" tanya Rena lagi penasaran.
"Hei Rena di sini itu beda dengan tempat lain. Mungkin ditempat lain hal semacam itu akan langsung di basmi tapi di sini tidak, di sini yang seperti itu akan di rawat dengan penuh kasih sayang, anak anak yang lahir atau di kandung itu akan di ambil. Tidak ada kata gugurkan atau di buang. Jadi kau tenang saja jika nanti kamu malah hamil disini kamu tetap di beri uang kok" Sesa mengedipkan satu matanya mengoda teman amatirnya itu.
"Hei kau pikir aku akan langsung hamil.. cih... "
"Hei tidak ada salahnya Rere.. asal kau tau sekarang ketiga anak dari nyonya ini sudah dapat membanggakan nyonya, anaknya yang pertama kini sudah berkerja di kantor pemerintah, anak keduanya berkerja sebagai seorang perawat di salah satu rumah sakit dan yang ketiga sedang menempuh pendidikan di negri tetangga. uuhhh sungguh luar biasa. Mereka tidak mengecewakan ibunya tapi malah membuat ibunya bangga dengan prestasi yang mereka dapatkan." jelas panjang kali lebar dari Sesa.
" Lalu jika anak anaknya sudah berjaya kenapa ia masih membuka tempat ini Sa?" Rena kembali bertanya.
"Hhaaahhh... kan aku sudah bilang nyonya tidak ingin ada yang menyia nyiakan seorang anak, oleh karna itu ia membuka tempat ini, banyak wanita yang kesulitan mencari tempat kerja dan juga tempat tinggal untuk anaknya tapi di sini semuanya di terima, yang berkerja di sini, yang di hamili orang luar lalu datang ke sini juga ada. Banyak nyawa anak anak tak berdosa di selamatkan. Apa kau tidak bangga dengan tindakan yang di lakukan nyonya?" Sesa menghela nafas karna sedari tadi ia menjelaskan sambil menaiki tangga yang hampir tak ada habisnya.
"Tentu saja Sa.. ini adalah tindakan kemanusian saling menolong dan membantu, lalu anak anak itu jika sudah besar akan di apakan?" tanya lagi...
"Tentu saja di sekolahkanlah... Tapi di sini banyak juga anak gadis yang senang belajar tari tiang, ya mereka sangat menyukainya kata mereka sangat cantik dan anggun. Tapi kadang nyonya bertanya dulu apakah anak itu benar benar berminat atau mengingikan yang lain, nyonya tidak ingin ada anak di bawah umur menjadi korban di sini, maka nyonya akan memberikan beberapa pilihan yaitu bersekolah di luar atau masih ingin ikut di sini. jika anak itu ingin bersekolah di luar maka nyonya tidak melarang tapi jika sebaliknya nyonya juga tidak melarang, itu tergantung niat sang anak."
Akhirnya setelah menaiki tangga yang kadang berhenti kadang lanjut berjalan, kini Sesa dan juga Rena sudah sampai di depan ruangan Nyonya Vallen yang sedari tadi mereka bicarakan.
TOK TOK TOK..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-10-25
0
yaniDanang
mantap kk😘
2022-05-09
1
Kirana Pramudya
Semangat Thor up-nya...
•Pembalasan Istri yang Tersakiti• Hadir...🧡
2022-04-11
1