Pendekar Serigala Emas Sakti Season 2.
He Shu Huan dan Alina mengarungi sungai merah yang terletak di sebuah tempat tersembunyi di dalam rumah masa kecil Bi Guan yang tertutup oleh dinding batu pegunungan yang bernama pegunungan naga merah. Mereka berdua memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar sekali terhadap kawasan yang belum pernah di lihat sebelumnya oleh He Shu Huan dan para sahabatnya.
" Meskipun aku di besarkan di pulau ini, aku belum pernah mengetahui adanya daerah asing di pulau ku ini ."Kata He Shu Huan memandang istrinya yang duduk di hadapannya.
" Pulau buangan penuh misteri yang harus kita selidiki untuk mengetahui apakah yang tersembunyi di dalam pulau kecil mu ini,Huan Gege. "Kata Alina halus dan lembut sekali kepada He Shu Huan.
" Iya, sayang ku. Aku mau melihat lebih baik lagi untuk mengenal dan memahami tentang hal yang ada di pulau yang membesarkan diriku dari aku masih bayi kecil sampai aku berusia 14 tahun. "Kata He Shu Huan merangkul Alina dengan lembut dan menciumnya mesra sekali.
Gruduk,gruduk!!
" Ada apa ini? ! " Pekik Alina memeluk He Shu Huan dengan cepat.
Perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba terhenti di tengah sungai merah dan He Shu Huan mengamati air sungai merah dengan tatapan mata tajam nya.
"Ular raksasa merah yang berada di bawah perahu kita. "Kata He Shu Huan cepat memeluk Alina untuk melindungi istrinya dari pergerakan ular raksasa merah di bawah air Sungai.
Ssshhhh...!!Wurr!!
Ular raksasa merah bergerak di bawah sungai merah dan meliukkan tubuhnya ke arah perahu yang di tumpangi oleh He Shu Huan dan Alina.
Wushhh! !
Drruk ,duk,duk !!
Bruakkk !!
He Shu Huan cepat menggendong Alina dan membawanya melayang dengan berkelebatan cepat menapak air sungai merah dengan ilmu ginkang naga terbang yang sangat hebat sekali.
Wushhh !!
Brrrrrrrrrrrrr !!
He Shu Huan dan Alina tiba di sebuah dataran tinggi yang merupakan sebuah pulau kecil yang bentuknya seperti cangkang kura -kura.
" Di manakah kita berdiri saat ini, Huan Gege ?" Tanya Alina merapatkan dirinya di pelukan He Shu Huan.
He Shu Huan tidak sempat menjawab istrinya karena ia fokus untuk menghadapi serangan maut dari ular raksasa merah yang keluar dari sungai merah secara cepat sehingga terlihatlah bentuk ular ini yang sangat besar sekali sampai mulut ular raksasa itu terbuka lebar sekali.
" Kyaaaa. .Ular. .!!" Teriak Alina ketakutan melihat ular raksasa di hadapannya dan He Shu Huan.
He Shu Huan mengeluarkan seruling nya dan memainkan musik yang membuat ulat itu mengantuk dan tidur kembali ke dalam sungai merah.
"Sayang, kita sudah aman karena ular itu sudah tidur kembali di sungai merah. " Kata He Shu Huan membelai lembut rambut panjang Alina untuk menenangkan hati dan pikiran istrinya.
" Huan Gege, kita terdampar di atas pulau cangkang kura -kura. "Kata Alina yang merasa kedua sepatunya menginjak gundukan yang sangat tinggi sekali.
" Kita harus segera pindah ke arah pulau seberang untuk keamanan kita. "Kata He Shu Huan cepat meraih jemari Alina, lalu ia mengajak istrinya ber lompatan ke arah pulau kecil lainnya.
Hap!!
Tep !!
Mereka berdua tiba di pulau yang penuh bunga warna ungu garis hitam. Mereka melihat papan nama yang tertulis di pintu masuk ke dalam pulau tersebut.
" Pulau bunga kematian. " Kata He Shu Huan.
" Huan Gege, pulau ini sangat seram sekali. "Kata Alina merinding melihat alam di sekitar lokasi tersebut.
" Ini adalah bagian kecil dari keseluruhan isi pulau abadi kita sayang. " Jawab He Shu Huan menggandeng tangan Alina menyelusuri pulau yang juga ada di dalam peta kertas emas yang sudah di pelajari dengan cermat oleh He Shu Huan dan Alina.
He Shu Huan dan Alina berhenti berjalan di hutan bunga kematian yang penuh dengan racun yang ganas sekali sehingga Alina merasakan sakit dan sesak napas.
" Sayang. " Kata He Shu Huan cepat mengerahkan ilmu sinkang penangkal racun untuk mencegah racun masuk ke dalam sel darah Alina.
He Shu Huan mendudukkan Alina di atas pangkuannya dan ia menggunakan telapak tangan yang ia letakkan di atas dada Alina dengan ilmu sinkang yang sangat tinggi sekali .
" Bertahanlah sayang ,ada Huan Gege di sini yang akan selalu melindungi dirimu. " Kata He Shu Huan konsentrasi untuk menyelamatkan istrinya.
Semilir angin berdesir ke arah mereka berdua di sertai oleh suara senjata tajam yang berupa samurai panjang membuat gerakan menebas ke arah mereka.
Wushhh !!
Cranggg !!
Dessssssss !!
He Shu Huan menggerakkan telapak tangannya ke arah samping kanan dan ia menangkis samurai panjang dari pihak musuh yang datang untuk membunuh mereka berdua dengan ilmu sinkang naga api dan berhasil melumpuhkan musuh yang tergeletak tewas hangus.
Dua jam kemudian He Shu Huan berhasil menyembuhkan Alina yang tersenyum ceria kembali usai di selamatkan nyawanya oleh He Shu Huan.
" Huan Gege, terimakasih atas pertolongan mu kepada ku. "Kata Alina lembut.
" Aku suami mu ,sayang. Aku wajib untuk melindungi mu selalu. "Jawab He Shu Huan mengajaknya keluar dari pulau bunga kematian.
" Pulau Lidah Naga itu berada di dekat sungai merah bukan di seberang dan di tengah sungai merah, Huan Gege. "Kata Alina mengingat kembali peta kertas emas.
" Eh ya kita salah jalan makanya kita tersesat di pulau bunga kematian. "Kata He Shu Huan tersenyum malu karena ia telah membuat dirinya dan istrinya tersesat di tengah pulau sungai merah.
" Tak apa-apa, kita masih bisa kembali ke awal kita datang ke sungai merah." Kata Alina cepat untuk He Shu Huan tidak malu lagi.
He Shu Huan nyengir lalu mengajak Alina kembali ke awal mereka datang ke arah sungai merah dengan cara berkelebatan cepat sekali bagai angin di atas air sungai merah.
Wushhh !!!
Brrrrrrrrrrrrr !!
Mereka berdua tinggal di belakang dinding rumah masa kecil Bi Guan ,lalu mereka berdua berdiri di tepi sungai merah untuk mencari pulau lidah naga yang sesuai dengan peta nya.He Shu Huan membuka kembali peta kertas emas untuk di pelajari kembali olehnya dan Alina.
" Di dalam peta ini,ada pohon cemara yang ada bunga warna merah ber kuncup tapi kenapa di daerah ini tidak terlihat oleh kita ?!" Kata He Shu Huan mengelus lembut pipi Alina.
Alina berjalan -jalan di sekitar lokasi mereka berdua berada saat ini dan gadis ini menemukan pohon cemara yang sama seperti di gambar peta di tangan He Shu Huan.
" Huan Gege, lihat aku menemukan pohon cemara bunga warna merah berkuncup yang sama seperti di gambar peta kertas emas. "Seru Alina bersemangat sekali.
He Shu Huan segera menghampiri istrinya di sisi kiri dirinya. Ia juga bisa melihat pohon tersebut.
" Ayo kita telusuri daerah ini. " Kata He Shu Huan cepat menggandeng tangan Alina dan mengajaknya menyelusuri hutan belantara bagian timur dari bantaran sungai merah.
Mereka berdua semakin lama semakin masuk ke dalam hutan yang semakin sukar untuk di datangi oleh mereka berdua.
" Hmm,aku gendong saja dirimu untuk mempermudah pencarian kita terhadap pulau pusaka Kekaisaran Ming kita." Kata He Shu Huan menggendong Alina yang awalnya protes tetapi karena He Shu Huan memaksa untuk Alina nyaman di dalam perjalanan mereka berdua menyelusuri hutan belantara yang tidak ada namanya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Manami Slyterin
Makasih banyak kakak dan semua
2022-02-14
0
Irma Kirana
fantasi semua, keren 🥰😍
2022-02-14
1
Aish Syams
mampir kak ke karya pertamaku ya. Penghuni rumah
2022-01-15
1