Sesudah He Shu Huan dan Alina berada di kapal laut Huan.Mereka berdua menghabiskan waktu mereka di dalam kamar untuk misi He Shu Huan lainnya terhadap Alina.
"Aku tetap menginginkan anak perempuan untuk kehamilan mu yang ketiga saat ini."Kata He Shu Huan memijat pundak Alina dengan lembut usai istrinya mengeluh pusing ,mual dan muntah di pagi hari ke 20 mereka berada di kapal laut Huan Na.
"Kalau gagal lagi bagaimana?"Tanya Alina minum air jeruk nipis segar.
"Iya terus saja sampai kau dapat menghasilkan anak perempuan untuk ku."Jawab He Shu Huan di tepi tempat tidur melayani keperluan Alina.
"Ah suka -suka kamu lah tapi kau bantu aku rawat anak -anak yang kau hasilkan dariku."Kata Alina di periksa oleh tabib untuk kondisi kesehatannya di hari ini.
"Kondisi janin anda masih sangat muda karena anda mengandung kembali di usia Pangeran muda ke 4 baru usia 6 bulan dan kini anda hamil lagi usia 2 karena itu anda harus banyak makan dan minum sehat."Kata Tabib.
"Iya,tabib terimakasih banyak atas saran mu."
Jawab Alina menunjuk ke arah He Shu Huan yang mengangguk patuh untuk membantu merawat kesehatan Alina.
"Iya,ya ya aku juga merasa khawatit dan kasihan kepada mu yang harus menjalani kehidupan mu sebagai istri ku."Kata He Shu Huan mengelus -elus perut Alina yang masih rata tapi denyut janin telah terdengar oleh pendengaran tajam He Shu Huan.
"Aku masih ada asi untuk Shu Hai karena itu kau tak perlu khawatir meskipun aku hamil di masa aku masih memberikan asi untuk putramu ke 4."
Kata Alina usai mereka tiba di pintu gerbang Istana Kekaisaran Ming.
"Aku pun sangat menyukai Asi mu juga."Kata He Shu Huan yang mendapatkan jeweran di telinga kanan oleh Alina karena bicara di depan Han Ji Yun yang menyodorkan bayi Shu Hai kepada Alina untuk di beri Asi.
Alina cepat membawa bayinya ke kamarnya dan ia bisa memberi asi nya dengan nyaman untuk Ming Shu Hai.Ia juga membantu Ming Shu Long dan Ming Shu Huo serta Ming Shu Tian usia 3 tahun itu makan.
"Ayo..Ayo kalian makan siang yang benar sama ibu."Kata Alina terampil sekali dalam mengasuh 4 orang anak sekaligus meskipun ada banyak sekali pengasuh dan dayang istana membantunya tapi ia tetap memprioritaskan tugas utamanya adalah ia wajib mengasuh anak nya dan melayani suami di rumah.
"Sayang ,aku pergi kerja dulu ya..!"Kata He Shu Huan sudah rapi kembali lalu mencium bibir Alina.
"Iya selamat bekerja dan sukses untukmu."Jawab Alina tersenyum manis sekali melihat He Shu Huan mengecup pipi ke 4 putra mereka dengan kasih sayang yang adil.
"Anak -anak jangan nakal di rumah dan kalian harus patuh pada ibu kalian."Kata He Shu Huan di pintu kamar tidur Alina.
"Iya ,ayah ."Jawab ke tiga putra kembar besarnya.
"Iya,ayah ,Shu Hai juga patuh kepada pesan ayah."
Jawab Alina menggendong Shu Hai usai putra ke 4 nya berganti pakaian dan bersiap untuk makan bubur bayi di bantu pengasuh.
"Selain Shu Hai juga adiknya Shu Hai harus di sebut juga dong Ibu."Kata He Shu Huan tersenyum di pintu gerbang Istana Kasih Abadi kepada Alina yang mengantarnya di pintu.
"Iya ,ayah adiknya Shu Long,Shu Huo ,Shu Tian dan Shu Hai patuh kepada pesan ayah untuk patuh kepada ibu."Jawab Alina tertawa kecil.
"Soso ." Panggil Ming Ming dan Mi Xuan Ji datang ke rumah dengan membawa Bi Zhen,Bi Jing Yi,Bi Zhin ,Bi Jing Lan dan bayi Bi Zhao serta Bi Jing Li.
"Enam orang anak sudah di miliki oleh Bi Guan sahabatku."Kata He Shu Huan melihat anak -anak kecil yang masuk ke rumahnya bersama Ming Ming dan Mi Xuan Ji.
"Iya Huan Gege..Suami kami sangat menyukai anak supaya rumah kami ramai katanya."Kata Mi Xuan Ji menggendong bayi laki -laki Bi Zhao.
"Yo Hu juga menambah anak untuk tahun ini Ming Li Jie jie hamil kedua."Kata Ming Ming memangku bayi perempuan Bi Jing Li usia 5 bulan.
"Bagaimana dengan kakak Ming Bing dan Khun Pham?" Tanya He Shu Huan mengecup kedua pipi para keponakannya.
"Kak Bing Bing belum menambah anak untuk Cihu Khun Pham."Jawab Ming Ming mengajari anak -anak menulis di buku tulis yang tergeletak di atas meja tulis di ruang keluarga rumah kakaknya.
"Oh,semoga kakak Bing bisa mempunyai anak lagi untuk membahagiakan Khun Pham yang ingin sekali mempunyai anak laki -laki sebagai penerus marga Khun."Kata Mi Xuan Ji menyiram pohon bonsai di rak buku di ruang keluarga Istana Kasih Abadi.
He Shu Huan meninggalkan istri dan anak -anak bersama dengan Ming Ming dan Mi Xuan Ji serta para keponakannya di rumah karena ia harus kerja di Balairung Utama Kekaisaran Ming.
Bi Guan dan para pejabat tinggi Kekaisaran Ming sudah menanti kedatangan He Shu Huan untuk memberikann laporan hasil kerja mereka kepada He Shu Huan sebagai Kaisar Ming Huan mereka.
"Yang Mulia ,kami mendapatkan laporan dari Kota Wu An yang meminta bantuan pangan dan obat -obatan untuk mengatasi masalah penyakit lepra yang mewabah di kota Wu An."Lapor menteri nya.
"Berikan bantuan pangan,obat dan juga kirimkan tabib terbaik dari lulusan sekolah tabib di Istana ke kota Wu An."Perintah He Shu Huan.
"Yang Mulia,kita memerlukan pangkalan militer di kota Tu An."Lapor menteri lainnya.
"Buatlah segera pangkalan militer di seluruh kotq dan desa di seluruh Kekaisaran Ming untuk jaga keamanan dan keselamatan negeri Ming kita."
Perintah He Shu Huan.
Di sebuah tempat yang sangat asri dan damai terlihatlah seorang pemuda yang sangat tampan melangkahkan kedua kaki bersepatu indah ke arah Ibukota Kekaisaran Ming.
Pemuda ini berpenampilan sebagai calon sarjana yang ingin melamar pekerjaan sebagai Kasim di Istana Kekaisaran Ming.Nama pemuda ini adalah Liu Ze Bun yang berasal dari kota Liu An.
"Bun Koko ,apakah kamu yakin kamu mau kerja sebagai Kasim di Istana Kekaisaran Ming?"Tanya gadis cantik jelita berpenampilan pendekar silat .
"Iya."Jawab Liu Ze Bun menatap bangunan Istana Kekaisaran Ming dengan tatapan mata bersinar.
"Kalau begitu bantulah aku untuk bekerja sebagai pelayan dari Permaisuri Alina di Istana Kekaisaran Ming begitu kamu lulus di terima bekerja sebagai kasim di Istana Kekaisaran Ming."Pinta gadis itu.
"Tentu saja,Gou Jiu ,aku pasti akan membantu mu masuk ke Istana sebagai pelayan Permaisuri Alina sesuai impianmu."Kata Liu Ze Bun melangkah ke Istana Kekaisaran Ming dan berbaris di bagian para pelamar Kasim di pintu khusus calon kasim.
Gou Jiu mengamati Liu Ze Bun mengikuti proses pendaftaran sebagai calon kasim di pintu masuk ke Istana Kekaisaran Ming namun ia tak sengaja melihat seorang pemuda sangat tampan sekali keluar dari Istana Kekaisaran Ming di pintu lain.
"He Shu Huan."Kata Gou Jiu mengenali sosok pria yang di apit oleh pria tampan dan para pengawal yang sangat gagah perkasa lain tengah berjalan ke arah utara untuk meninjau pembangunan kuil surga dan juga alun -alun kota Ibukota Kekaisaran Ming.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Tinta Hitam
lanjut, semangat kak
2022-01-26
1
Author SUPERSTAR
Salut, author rajin nulis 💪💪
2022-01-02
1
Putri Handayani
lanjut kakak
2021-12-26
1