Senja Women Night

Senja Women Night

part 1

***

Pukul 03 dini hari.

Seorang wanita berdiri di depan pintu keluar sebuah clup malam. Ia menatap jalan dengan tatapan tidak perduli dengan pandangan insan yang merasa diri mereka suci.

Giva mengisap sebatang rokok dalam- dalam sebelum akhirnya ia membuangnya rokok itu dan menginjaknya dengan kaki yang beralaskan sebuah sepatu ceper.

Lalu, Ia membuang kasar asap yang tersimpan di paru-parunya yang kemungkinkan sudah terkontaminasi oleh racun yang membuatnya kecanduan.

Asap itu berterbangan mengikuti arah angin, semakin lama semakin menjauh dan menghilang di telan kegelapan.

Jam 3 dini hari, Giva melangkahkan kakinya keluar dari sebuah klub malam yang memberinya banyak uang dan kenikmatan hina.

sedangkan beberapa orang di luar sana kemungkinan besar sedang terlelap memeluk mungkin guling mereka, kekasih mereka, atau boneka mereka. Namun, Giva harus bangkit setelah memeluk mungkin suami orang, simpanan orang, ataupun kekasih orang dan atau seorang lajang yang butuh sebuah kehangatan.

Jins ketat dengan sobekan di lutut, kaos longgar putih yang panjang hampir selutut dan rambut yang di ikat sembarang keatas dan make up yang telah memudar karena percikan air yang ia siramkan ke wajahnya, membuat penampilan Giva tidak terlihat seperti kupu-kupu malam penghangat tubuh buaya belang.

Ia berjalan menyusuri trotoar pinggir jalan. Angin di jam 3 dini hari mampu membuat semua orang menggigil namun tidak dengan Giva. Ia merasa sangat kebal dengan angin malam yang begitu sangat dingin ditambah dengan mendung yang sangat gelap.

Giva dengan terpaksa meneduh disebuah halte yang kebetulan ia lewati.

Giva memasang handset ketelinganya yang memakai sebuah anting kecil pemberian dari seseorang yang sedang singgah dihatinya. Anting imitasi yang sudah kusam dan menghitam tidak membuatnya bergerak hati untuk menggantinya dengan yang baru.

Giva memejamkan matanya sambil menikmati hidupnya yang serasa berat ini. Angin hujan bersama dengan gemuruh membuatnya merasa sangat damai. Alam yang melihat kedamaian Giva mungkin merasa kesal, akhirnya ia terus menambah kekencangan angin dan kederasan air hujan di tambah juga dengan gemuruh geluduk yang saling bersahut-sahutan. Namun, lagi-lagi Giva tidak perduli dan terus menikmati semua permainan si alam.

Di sisi lain.

Rintik hujan menusuk wajah seorang driver yang akan mengantarkan sebuah barang di jam dimana semua orang sedang tertidur lelap.

Walaupun begitu, dia tetap tersenyum dan memberi salam kepada petir dan gluduk yang sedang menyapa bumi.

"Hay petir, kamu terlihat cantik, anggun dan uwouw. Tapi tolong jangan dekat-dekat aku ya. Hahahaha!" teriak seorang driver yang barusan melihat lekukan petir yang indah di depan matanya. Entah mengapa, melihat petir yang menari-nari membuat sang Driver merasakan takjub. Seperti dia menemukan kebebasannya.

Setelah mengatakan itu.

DUORR !

SHIIIIIIITTTT!

Sebuah petir menyapa seorang driver itu tepat di depannya. Karena terkejut, driver itu pun mengerem mendadak.

Giva yang memejamkan matanya langsung tersadar ketika mendengar suara kendaraan yang mengerem mendadak di depannya.

"Oh ya ampun, apakah petir itu sedang menyapa aku kembali?Huft, hampir saja!" lirih driver itu sambil merasakan jantungnya yang ingin copot dan bergetar hebat.

Gluguuuk... Gluguuuk... gluguuuk...! Terdengar suara amukan dari langit yang gelap.

"Hahahaha ... ! iya, iya. Aku tahu kamu suka kepada aku, tapi jangan membawa petir begitu dong, aku belum siap mati, hahaha!" teriak driver itu sambil tertawa dan kembali melajukan sepeda motornya.

Driver itu tetap tersenyum, ia sengaja membuka kaca helmnya agar rintikan air hujan memijat wajahnya yang tidak terlalu tampan.

Giva menatap heran kearah pria aneh yang sudah jauh ditelan kegelapan malam.

"Apa pria itu sedang menantang alam? Dia salah, seharusnya alam tidak perlu di tantang, namun di nikmati saja supaya alam merasa panas sendiri," gumam Giva dengan ekspresi tidak perduli.

Namun ia terfikirkan kembali dengan apa yang telah pria itu lakukan,"menantang alam!? Haruskah sesekali aku menantangnya!?" Sebuah hati bergerak mengulurkan tangan untuk mengadah sebuah titisan rezeki dari langit.

Senyum mengembang dari sudut bibir Giva, semakin lama ia semakin ditarik kedalam sebuah magnet kehidupan. Giva memajukan satu kaki lalu satu kaki lagi, semakin dekat akhirnya tubuh Giva benar benar basah oleh pasukan air yang membasahi tubuh dari rambut sampai kaki.

Giva merentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Giva menengadah wajahnya menatap langit, ia memutar-mutarkan tubuhnya dengan kaki yang ia jinjitkan.

Bersatu dengan alam dan menikmati setiap sentuhan darinya sangat damai di hati dibandingkan kita harus menganggapnya sebagai musuh.

Giva menari menari dijalanan yang begitu sangat sepi, suara gemuruh bukan lagi sebuah ejekan dari alam melainkan sebuah alunan musik yang indah. Hujan bukanlah musuh yang beraninya menyerang dengan beribu ribu atau berjuta juta pasukan, namun hujan adalah sebuah teman yang akan membuat kita terlena dengan dunia bersamanya.

Setelah 1 tahun berlalu, malam ini adalah malam pertama Giva Qiya melebarkan senyumnya dengan sempurna.

Pukul 5 dini hari. Giva membuka pintu kontrakan yang sudah ia sewa selama 1 tahun.

Setelah mandi dan membersihkan diri, Giva duduk disebuah kursi dan menata sebuah buku harian dan juga sebuah pena berwarna- warni.

Giva memutar mutarkan pena yang ada ditangannya untuk sekedar memilih warna apa yang akan ia gunakan untuk menulis sebuah titah diatas kertas putih bergaris hitam.

Setelah beberapa putaran, akhirnya warna hitam menjadi pilihannya lagi dan lagi. Seberapa banyak niat Giva untuk mengubah tulisannya menjadi sebuah berwarna, tetap saja tangannya akan terhenti ditinta berwarna hitam.

Pernah sekali Giva memilih warna biru, namun ia merasa tidak nyaman dan memutuskan menyobek kertas dengan abstrak.

Setelah menata hati dan fikiran. Giva memulai menjalan perintah dari otak yang telah diperantarai oleh hati melalui alunan sebuah imajinasi untuk dirangkai menjadi sebuah kenangan di atas hitam putih.

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

Salam kenal ya..

mampir yuk di novelku
LOVE IN UNDERGROUND

2022-01-08

0

💞®²👸ᖽᐸ🅤ᘉᎿ🅘💞

💞®²👸ᖽᐸ🅤ᘉᎿ🅘💞

Semangat Thor ke menarik untuk di baca,,,,,☺️☺️☺️

2022-01-02

0

Lavenda

Lavenda

mantap .. next Thor

2021-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!