KETU(A) OSIS

KETU(A) OSIS

A - 1

Hari ini berjalan seperti biasanya, tak terkecuali di SMA Insan. Para murid yang sedang lalu-lalang karena memang jamnya istirahat. Melihat sekitar kantin yang sangat ramai dan dipenuhi oleh siswa-siswi yang sedang mengisi perut mereka dengan aneka makanan.

Disudut kantin, terlihat beberapa murid yang sedang mengobrol sambil merokok. Tak lama, datang seorang siswa dengan wajah dingin menghampiri gerombolan murid itu.

"Berapakali sudah gue bilang, di Sekolah itu gak boleh ngerokok!" kata siswa itu dengan ekspresi datarnya.

Suara yang cukup nyaring, hingga mampu membuat beberapa pasang mata menoleh ke arah TKP. Murid yang merokok itu pun langsung membuang rokoknya dengan malas.

"Oey, lagi pada ngapain nih?" Tanya seorang gadis yang tidak peka dengan situasi yang terjadi. Ia langsung meminum minuman yang ada diatas meja.

"Ngapa pada diem-diem gini sih?" Tanya gadis itu lagi karena ia belum mendapatkan jawaban.

Seorang siswa lainnya, memberikan isyarat lewat mata. Dengan penasaran, gadis yang dikenal dengan nama Alvi itupun menoleh mengikuti arahan. Dilihatnya seorang siswa yang berdiri dengan wajah datar. Diperhatikannya lagi, ada beberapa anak dibelakangnya yang sedang memfoto dan meminta tanda tangan.

"Hm.. Emangnya dia siapa sih?" Tanya Alvi dengan wajah bingung. Sebuah wajah yang tak bisa ia kenali, padahal wajah itu adalah wajah yang selalu menjadi perbincangan para siswi.

"Ketua OSIS, lu massa gak tau sih? Kebanyakan bolos deh." sahut Oddy sembari memukul kepala Alvi pelan.

Alvi Mevia, gadis SMA yang terkenal tomboy. Ia sangat terkenal di SMA Insan, dari para adik kelas, teman seangkatan, kakak kelas, bahkan guru-gurupun tak ada yang tak mengetahui namanya. Jika kalian berfikir kalau hanya cowok yang bisa bandel, maka kalian tidak akan berfikir demikian setelah mengenalnya.

Jika ada yang bertanya, Apa loe tau Alvi?. Jawaban yang akan sering terdengar, Oh, cewek yang suka buat ulah itu. Alvi memang sudah terkenal di Sekolahnya sejak ia mengikuti kegiatan penerimaan siswa baru. Bukan tanpa sebab ia terkenal begitu saja.

Ia sangat membenci ketika diperlakukan seperti pesuruh, ia terus saja membantah perintah yang ditujukan padanya. Alhasil, semua anggota pengurus menjadi tau mengenai sikapnya. Dan desas-desus itupun menyebar ke seluruh sekolah.

Tentu para murid penasaran, anak seperti apa Alvi itu. Banyak yang mulai mencari tau tentangnya, namun Alvi sangat tertutup perihal keluarganya. Jadi yang mereka tau, hanya Alvi gadis nakal dan suka membuat onar.

"Sekarang kalian semua ikut gue ke ruang BK!" Perintah Ketua OSIS dengan nada sedikit tinggi. Tergambar jelas raut wajah kekesalan. Tanpa banyak kata dan pertanyaan, para murid yang terlibat segera mengikuti langkah Ketua OSIS.

Arfiansyah Pratama. Nama dari Ketua OSIS SMA Insan yang biasanya dipanggil Arfi. Sama halnya dengan Alvi, Arfi juga terkenal bahkan sangat terkenal di SMA Insan.

Namun ketenarannya berbeda dengan Alvi. Arfi adalah Ketua OSIS yang sangat disayangi oleh para guru. Selain memiliki wajah tampan, tubuh yang tinggi dan ideal, Arfi juga memiliki otak yang cerdas.

Dia adalah salah satu murid kebanggaan SMA Insan, karena jika mengikuti perlombaan, ia tak pernah pulang dengan tangan kosong. Arfi juga rajin melaksanakan sholat dan sangat lancar membaca Al-Qur'an. Sangat sempurna dan selalu menjadi idaman para wanita.

Ketika sampai di depan ruang BK, Arfi mengetuk pintu dan masuk menghadap guru BK. Guru BK yang melihat kedatangan Arfi nampak bingung, namun setelah memperhatikan dibelakang Arfi, guru BK menghembuskan nafas kasar.

"Kalian lagi, kalian lagi. Kalian gak capek ya dihukum setiap hari? Capek saya lihat wajah kalian terus. Sini datanya!" Ucap Bu Retno selaku guru BK yang menangani.

Rama salah satu anggota OSIS yang mengumpulakan data dan meminta tanda tangan para murid yang terlibat, segera memberikan catatan tersebuat kepada Bu Retno.

"Oddy, Abi, Fian, Raka, Falla. Kalian ini sudah kelas 12, jangan buat masalah gitu loh. Kok gak sadar-sadar, kan habis ini kalian ujian. Rian, Erik, Dika. Kalian itu, udah tau perbuatan Kakak kelasnya ini gak baik, kenapa masih ditiru?" Tanya Bu Retno dengan nada sedikit membentak. Semua murid itu hanya diam dan menundukkan kepala.

Lalu Bu Retno menoleh ke arah Alvi, "Kamu juga, kamu itu kok.." perkatannya terpotong ketika Alvi menatap wajah Bu Retno dengan datar.

"Ah ya sudah, nanti kalian bersihkan semua toilet sepulang sekolah." sambungnya, kemudian menyuruh para siswa segera masuk kedalam kelas.

Semua murid tersebut segera berpamitan dan keluar dari ruang BK. "Ah ini gara-gara Arfi. Kesel gue jadinya." gerutu Abi dengan kesal yang membuat Arfi menghentikan langkahnya mendadak.

Alvi yang berjalan dengan tawa karena sikap Abi, tidak melihat Arfi berhenti dan akhirnya tertabrak. Alvi meringis karena terkejut, sedangkan Arfi, ia menatap wajah-wajah dibelakangnya dengan datar.

"Ya ampun sakit bego." celetuk Alvi, dengan sigap tangan Falla segera menutup mulut Alvi.

Mereka memang anak nakal dan suka membuat ulah, namun mereka juga enggan berurusan dengan Ketua OSIS dingin yang tak pandai tersenyum itu.

Arfi selalu saja menjadi alasan para anak nakal ini dihukum. Sebab Ketua OSIS yang terkenal perfeksionis dalam segala hal ini, tak pernah memberi celah untuk para murid SMA Insan untuk berbuat nakal atau semacamnya.

"Siapa yang bego?" Sentak Arfi.

"Loe lah, siapa lagi ha? Berhenti sembarang, emang loe pikir ini sekolah loe?" Sahut Alvi tak kalah garang.

"Bukan punya gue, terus punya loe gitu?"

"Enggak sih, tapi kan.."

"MASUK KELAS, SEMUANYA"

Mereka semua terkejut dengan teriakan Arfi, segera Falla menarik Alvi untuk ikut berlari bersama, menjauh dari radar tempat Arfi berdiri.

"Kenapa sih takut sama dia? Gue bisa hajar kok, kelihatannya dia gak bisa berantem" celetuk Alvi yang masih mengikuti langkah para Kakak kelasnya.

"Udah, jangan berurusan dengan dia. Sana masuk kelas, kelas kalian kan diatas, kenapa ikutin kita" bentak Oddy. Sebab Alvi, Dika, Erik dan Rian malah mengikutinya dan bukannya masuk kedalam kelas mereka.

"Masih ngumpul juga? Gak dengar gue ngomong apa?" Sela seseorang yang sudah berdiri tak jauh dari mereka.

Layaknya jelangkung, Arfi sudah berdiri disana dengan tatapan tajamnya.

Dika, Erik, dan Rian kembali berlari menuju kelas mereka. Meninggalkan Alvi yang masih berdiri didepan kelas Oddy. Ia tak peduli walau Arfi menatapnya dingin atau apapun itu. Gadis itu malah menatap Arfi dengan tatapan tak kalah garangnya.

"Masuk" perintah Arfi dengan nada dingin dan tegas.

"Mm... gak mauuuu" rengek Alvi menggoda dengan nada manjanya.

"Oke, kalau gak mau masuk sendiri, gue yang seret loe biar masuk kedalam kelas" sahut Arfi. Ia menarik tangan Alvi dan menyeret gadis itu menuju kelasnya.

Terpopuler

Comments

Reza Nur Fahri

Reza Nur Fahri

alvi title pembuat onar wkkwk

2022-03-13

1

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Benar2 kepribadian yg bertolak belakang. Tapi pasti ada alasan kenapa cewe kaya Alvi bisa mendapat title pembuat onar🤔🤔🤔

2022-03-12

2

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

SMA insan

2022-02-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!