Diary Hidup "CACA"

Diary Hidup "CACA"

Episode 1

'Nice morning’ begitulah bahasa asingnya, pagi ini begitu cerah. Kicauan burung menambah ramai suasana di Toko Bakery. Bagi Caca toko adalah muara tempat nya mencari ilmu dan rezeky dengan bekal keuletan, kesabaran serta keseriusan, Caca yakin bahwa ia dapat menjadi orang sukses di masa depan nanti.

Pepatah pun mengatakan “man jadda wa jada” ia jadikan kata itu sebagai prinsip utamanya seakan pepatah itu memacu Caca untuk terus berusaha dan tak mudah untuk putus asa. Walaupun dunia terasa keras baginya, ia yakin bahwa roda kehidupan tak henti-hentinya berputar, Caca harus bisa meyakini bahwa ia harus jadi yang pertama dan terbaik.

CACA "CAHYANI AL JANNAH" seorang gadis sederhana berparas cantik, dengan mata hitamnya dan senyum manis selalu terpancar dibibir merahnya. Umurnya menginjak 25 tahun in sya Allah kalau umur panjang dan selalu di beri kesehatan sampai bulan april mendatang, Caca suka memasak kue hingga ia mengembangkan hobinya menjadi ladang mata pencariannya dan juga untuk melanjutkan bisnis yang telah lama ditekuni ayahnya sebelum ia pergi meninggalkan Caca, ia suka makan dan lebih suka lagi jika ada yang mengajaknya makan..!!

"Terutama makan-makan gratis" upssss...... ! Kelepasan wajah - wajah "gratisannya ?? hehehe bercanda-bercanda jangan di tanggapi serius ya"

Caca hanya wanita biasa yang memiliki impian yang sederhana.

Hanya satu keinginan dalam hidupnya, ia ingin memberikan kebahagiaan kepada ibunya.

Walau Caca tahu apapun yang ia berikan kepada ibunya, tidak akan dapat membalas semua kasih sayangnya pada Caca.

Bu Herda adalah ibu Caca yang selalu ia sebut sebagai wanita super. Dia juga ibu sekaligus ayah bagi caca. Dia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anak semata wayangnya itu. Caca ingin menjadi seperti ibunya yang mampu menghadapi pahitnya dunia ini dan berusaha keras membahagiakan Caca walaupun ia tahu air mata ibunya sering jatuh, walau tidak pernah dia ceritakan kesedihannya namun Caca selalu tahu melalui sorot mata indah milik ibunya.

*Terima kasih tuhan telah mengirimkan wanita super ini padaku, saat tercurah senyum di bibir ibu ku disaat itu lah aku merasa sempurna menjadi seorang putri. Baginya aku tetap putri kecilnya yang manja, setiap air mataku adalah deritanya. Sungguh dia ibu yang luar biasa bagi diriku.

(I Love You Mam*)

Begitulah kalimat yang sering diucapkan gadis itu untuk ibunya.

Tidak terasa pagi dan siang pun berlalu. Hari berganti hari namun Caca selalu merasakan penat setiap hari yang mungkin hanya di hari jum'at ia tidak terlalu sesibuk.

Tugas Caca sebagai pemilik sekaligus pengelolah toko bakery, begitu sangat melelahkan namun demi hidup yang keras ia akan berjuang sampai titik darah penghabisan, itu lah kata yang mungkin lebih sempurna untuknya saat ini.

Malam ini adalah malam bebas bagi Caca. Ia akan melakukan apa pun untuk menghilangkan rasa suntuk nya pada saat itu, ia membaca novel yang dibelinya seraya tengkurap di atas tempat tidur. Sedikit membantu untuk mengusir rasa suntuk yang ada dalam dirinya namun tetap rasa suntuknya tak menghilang. Namun semakin banyak lembaran yang ia bolak balik, ia semakin semakin tertarik dengan cerita yang ada didalamnya hingga membaca semua bab tanpa terkecuali.

Novel yang sangat menarik.

Rasa suntuk Caca pun berkurang, banyak hal yang akan dia lakukan dalam hidup ini, begitu lah lamunan yang sering menghantuinya setiap malam.

Kring.. kring..

Ponsel Caca berdering yang menandakan sebuah pesan masuk sehingga membuyarkan lamunan yang sedang ia rancang. Ia meraih ponsel di atas laci tepat disampingnya dan membuka satu pesan yang dikirim oleh seseorang yang misterius (only number).

“Assalamu’alaikum sayang, apa kabar?” pesan singkat yang terbaca mesra. Caca merasa pesan itu tidak asing di telinganya. Ucapan sayangnya, seakan mengingatkan Caca pada seseorang yaitu Abang.

Apakah dia Abang?

Ingatannya tertuju kembali pada sosok yang dulunya pernah menjadi orang spesial di hidup Caca.

Dulu Caca merasa dia lah paling spesial tapi tidak untuk saat ini. Namun dengan cepat ia menepis ingatan yang ada di pikirannya itu, karena Caca yakin dia pasti sudah mencintai gadis lain karena banyak sekali gadis cantik diluar sana yang bisa dia cintai.

Sangat tidak mungkin sekali dia kembali lagi ke dalam kehidupanku? Rasanya Mustahil.

Caca meletakkan novel yang ia baca diatas meja dan berfikir akan membalas pesan itu atau tidak. Ia merasa sangat ragu dengan pesan yang di terima nya saat itu. Tak bisa di bohongi hati Caca sebenarnya sangat penasaran akan seseorang yang mengirimkan pesan itu terbesit dalam benak Caca untuk membukanya namun tangan Caca sekali lagi menghentikannya.

Ada apa denganmu Caca. Ini hanya sebuah pesan, ayo berpikirlah dengan tenang.

Tapi baginya, diumur Caca yang menginjak 25 tahun ini. Ia sudah tak ingin lagi mengenal orang baru, berbicara basa-basi dengan orang barupun sudah tak tertarik lagi. Caca tidak ingin mengenang hal yang akan membuatnya sakit sekarang tujuan utamanya adalah menjadi wanita yang taat, taat pada sang pencipta, taat pada orang tua, jadi wanita sholehah, lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebiiiiiiih baik lagi. Sehingga nantinya ketika sang pemilik hati mempertemukan dengan jodohnya, ia telah siap dalam segi apapun. Ya dalam segi apa pun itu Caca merasa harus siap.

Caca sesederhana itu kah impianmu.

Pagi senin

"Bu Caca pergi ya, assalamualaikum" memberi salam pada ibu dan melanjutkan langkah kakinya.

"Wa'alaikum salam, Caca gak sarapan dulu nak" teriak Bu Herda.

"Caca sarapan ditoko aja Bu..." bersandar dibelakang kemudi.

"Ya sudah kalau begitu, kamu hati- hati di jalan ya sayang" teriak ibu.

"Iya Bu" melambaikan tangannya. Perlahan menginjak pedal gas dengan pelan.

Pagi- pagi sekali mobil Caca telah meluncur menuju toko bakery, pagi ini di toko Caca sangat ramai dengan pengunjung.

"Tapi... hy siapa dia?" mata Caca terfokus pada sosok yang berada di depan sudut toko.

"Assalamualaikum mbak Caca? " pandangannya beralih ke sumber suara tersebut.

"Wa'alaikum salam warahmattullah hiwabarokattu, ehhh kamu din! Udah lama? " ucapnya pada nadin, nadin adalah sahabat serta pegawai yang menemani Caca merintis toko dari nol.

"Mbak Caca lihat apa? " Nadin mulai memutar bola matanya ke arah pandangan Caca.

"Em.. Laki-laki itu siapa ya Din? " menunjuk ke arah laki-laki yang duduk di depan sudut toko.

"Nadin tidak tahu mbak, sepertinya laki- laki itu mencari seseorang mbak! " jawabnya.

"Mencari seseorang, apa kamu mengenalnya" tanyanya penasaran.

"Nadin tidak terlalu memperhatikan laki - laki itu mbak"

"Ya sudah lanjut kerja lagi aja ya Din! " pinta Caca pada Nadin.

"Siap mbak" jawab Nadin yang lalu pergi menuju dapur toko.

Pagi itu Caca dan Nadin disibukkan oleh banyak pembeli.

Pagi yang sangat melelahkan. Semoga selalu membawa berkah, walaupun begitu aku harus tetap kuat demi senyum manis dibibir ibu ku itu.

"Mbak, mikirin apa sihh.." tanya Nadin.

"Gak ada Din, mbak hanya sedikit lelah.." jawab Caca pada Nadin.

"Mbak istirahat saja biar Nadin yang urus" ucap Nadin dengan semangat.

"Kalau begitu mbak ke dapur dulu yah, mbk belum sarapan, kamu sudah sarapan belum" matanya milirik pada Nadin.

"Mbak sarapan aja dulu Nadin udah sarapan di rumah" jawab Nadin.

"Memang di dapur ada sarapan apa Din."

"Kue banyak di dapur mbak, tinggal pilih saja mbak sukanya yang mana."

"Hahaha kamu ada-ada saja, ya jelas pasti banyak kue didapur lah kita jual kue, maksud mbak ada makanan lain tidak."

"Haha..gak ada mbak hanya ada kue, apa mau Nadin beli keluar sarapan untuk mbak."

"Gak usah Din, mbak makan kue saja untuk mengisi perut yang kosong" berjalan menuju dapur.

***

Terpopuler

Comments

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

Lanjut Thor, keren nih ceritanya 👍👍👍

" Temani aku, Ken! " udah update loh😊😊😊

2020-08-03

0

Kadek

Kadek

Hai kk, aku mmpir nih,
ijin baca novelnya ya,

sekalian titip boomlike
n rate 5

jangan lupa mampir kk ya
~ Melik
~ kisah pendekar ramalan

makasi

2020-07-31

1

iim moet ☺

iim moet ☺

Maaf ya baru bisa mampir. tetap semangat.


saalm hangat dari" Perjuangan Cinta Amri "

2020-07-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!