episode 3

14 February tepat Hari ini genap 3 tahun hubungan Caca dengan Yudha. Dia yang pernah menghilang tak beralasan pergi tanpa berpamitan.

"Hahhhhhh.... " Caca menghelahkan nafasnya yang tak beraturan.

Sakitnya bila di ingat.

Sudah beberapa hari tak berkunjung ke toko, Caca merasa takut jika nanti ia harus bertemu seseorang disana, sosok yang selama ini menghantui pikirannya. Caca takut tidak bisa mengendalikan dirinya, saat itu Caca memegang ponsel di tangannya dan mencari kontak nama Nadin untuk menelpon.

Tut Tut Tut

Nada panggil yang berarti tersambung.

"Assalamualaikum Din."

"Wa'alaikum salam mbak Caca."

"Din mbak titip toko dulu ya untuk sementara waktu ini, mbak tidak bisa ke sana untuk beberapa hari ini."

"Mbak tidak usah khawatir Nadin akan mengurus toko, mbak istirahat saja yah. Jika ada hal yang penting mbak bisa hubungi Nadin."

"Laki-laki kemarin, apakah dia masih datang ketoko? " tanya Caca sedikit penasaran.

"Laki-laki itu tidak terlihat lagi mbak. Ada apa mbak?"

"Bagus deh kalau begitu Din."

"Oohh" jawabnya singkat.

"Oh ya Din bagaimana keadaan toko beberapa hari ini" tanyanya lagi pada Nadin.

"Toko ramai setiap harinya mbak sama seperti ada mbk Caca" jawab Nadin.

"Alhamdulillah kalau begitu mbak sangat senang mendengarnya, kamu sudah mulai pandai mengelola toko Din" ungkapnya pada Nadin.

"Itu semua berkat mbak Caca, semuanya mbak Caca yang ajarkan pada Nadin, makasih mbak" jawab Nadin pada dengan suara yang begitu lembut.

"Mbak tutup dulu ya Din... Assalamualaikum" Caca menutup telpon.

"Iya mbak Nadin juga lagi sibuk mbak wa'alaikum salam" mengakhiri panggilan.

(Nadin sangat cepat belajar, semoga kelak dia menjadi sukses)

Caca bisa melupakan segala hal namun tidak dengan laki-laki itu, namanya selalu berdenging ditelinga Caca bahkan wajahnya selalu terbayang di pelupuk mata sedalam itu lah ia mencintai Yudha. Selalu laki-laki itu yang ia pikirkan.

🎶🎶

Telah aku lakukan semuanya untukmu.

Telah aku korbankan semuanya untukmu agar kau bahagia.

Telah aku berikan apapun yang kau mau.

Namun apa yang kuberi tak pernah ternilai dimatamu.

Ketika ku berjuang kau memilih menyerah.

Ketika ku bertahan kau tinggalkan diriku.

Ketika ku terluka kau tertawa bahagia.

Tak kau fpkirkan hatiku.

(lirik lagu ku berjuang kau tinggalkan)

Caca mendengarkan musik di ponsel dengan linangan air mata.

Kring.. Kring.. Kring..

Tertera Incoming call di layar ponsel.

"NO NAME" dengan segera Caca menggeser layar ponsel untuk menjawab.

"Assalamualaikum, Caca? Ini Abang! Please , dengarkan penjelasan Abang sebentar !" suara laki-laki yang terdengar begitu tulus.

Oh.. ternyata ia Yudha.

"Ca, Sebenarnya Abang ingin meminta maaf sama kamu. Abang selalu mengabaikan perjuangan Caca, Abang sudah meninggalkan Caca tanpa penjelasan, Abang sungguh merasa bersalah Ca! Please maafkan Abang, Abang memang lelaki bodoh, please beri Abang kesempatan lagi? " pinta Yudha dengan melasnya.

Tut.. Tut.. Tut..

Caca memutuskan obrolan singkat dengannya. Ponsel pun dinonaktifkan agar dia tidak bisa menghubungi Caca kembali.

Ia raih buku diary kecil didalam laci miliknya.

" 📗🖋Dia adalah sosok seseorang yang kurindukan beberapa bulan yang lalu.

Dia adalah sosok seseorang yang sangat kucintai beberapa bulan yang lalu.

Dia adalah sosok seseorang yang sangat aku kagumi beberapa bulan yang lalu.

Pengharapan permintaan do'a-do'a yang ku panjatkan hanya untuk bisa bertemu dengannya

Namun seiring berjalannya waktu yang telah ku lalui tanpa dirinya membuat semua rindu, cinta serta kagum padanya kini memudar dan seketika berubah menjadi BENCI. Tapi kini dia datang kembali memohon dan memelas padaku.

Kring.. Kring.. Kring..

Nada dering panggilan yang sama dan nomor ponsel yang sama tertera di layar ponsel Caca

"Maaf Bang , Caca baru bisa bicara! Ada apa? Caca rasa semuanya sudah sangat teramat jelas Bang" jawaban yang sempurna diucapkannya dengan tenang.

"Maafin Abang, Ca! Please kasih Abang kesempatan sekali lagi, abang janji akan membahagiakan kamu. Abang akan menjadi penyebab kebahagiaan kamu, sekali lagi maafkan Abang. Abang mohon, apa Abang harus berlutut di hadapan mu untuk mendapatkan maaf darimu " permintaan Yudha.

"Heemm goresan apa lagi yang akan Abang ukir di kehidupan caca? caca rasa lebih baik Abang mencari sosok perempuan yang lebih bisa sabar akan kesibukan Abang, Bang! Tolong jangan ganggu hidup caca lagi Bang, sudah cukup rasa sakit yang Abang berikan pada Caca, itu pun masih terukir jelas di ingatan Caca. Jangan pernah berjanji jika kau tak pandai menepati. Jangan pernah datang jika hanya ingin memberikan luka. Jika kau tak mampu membuat bahagia setidaknya dulu jangan kau beri luka? " ia coba menahan air mata saat itu tapi apalah daya. Dia hanya wanita biasa yang tak punya kemampuan membendung air mata, detik saat tetesan air mata yang mulai mengalir ia pun memutuskan telpon dengannya.

Tut.. Tut.. Tut..

Kriiiiiiiiiing...

Tertera 1 pesan di layar ponsel.

Dibukanya dengan cepat.

"Ca, Abang tunggu di taman samping tokomu besok selesai ba'da dzuhur 🙏🙏 please datang, setidaknya temui Abang sekali ini saja, Abang mohon sama kamu. Mungkin sakit yang kamu rasakan masih terasa saat ini tapi percaya lah Abang akan menghapus semua rasa sakit itu. Itu lah janji padamu!! " pesan singkat yang dikirim Yudha kepada Caca.

Caca merasa bertengkar dengan hatinya saat itu, hatinya sangat ingin bertemu dengan laki-laki itu sedangkan logikanya menutupi semua keinginan itu, entah mengapa setelah ia membaca pesan singkat dari Yudha hatinya sedikit tenang dan rasanya ia pun sangat berkeinginan bertemu Yudha kembali.

Oh hati tolonglah aku! aku tak ingin lagi memberinya kesempatan. Wahai hati jangan berikan keraguan padaku.

Malam semakin larut namun kegelisahan hatinya pun terasa dan tak terhentikan. Bayangan wajahnya membuat mata Caca sedikitpun tidak merasa kantuk saat itu, pikirannya sudah di kuasai akan pesan dari Yudha, pada akhirnya Caca pun mengalah mengikuti isi hatinya.

Bukankah memberi ia waktu untuk menjelaskan itu tidak terlalu buruk bukan?? Baiklah... Aku akan bertemu dengannya besok. Bismillah semoga aku kuat, ahhhh lelucon apa ini? Seperti manusia super saja, KUAT.

Hihihihi

Namun tetap saja ia merasa ragu memberikan pertimbangan antara pergi atau kembali. Jika pergi Caca harus melupakan dia untuk selamanya serta melupakan semua kenangan dan rasa sakit yang pernah ia berikan dulu dan jika kembali ia harus berulang kali memaafkannya dan menerimanya kembali dengan berbagai pertimbangan.

Logika kadang tak sejalan dengan hati, tapi saat itu Caca memilih hatinya. Rasa sakitnya di kalahkan oleh rasa cinta yang begitu besar, sungguh diluar dugaan.

Cinta dapat mencairkan batu yang begitu keras.

Rasa tak percaya jika ia harus memaafkannya lagi. Tapi apa salahnya dengan memaafkan bukankah berdosa jika tak memaafkan seseorang hanya itu yang tersimpan didalam benak Caca saat itu, ia hanya berusaha mencari kedamaian dimalam itu.

Hal apa saja yang akan dia katakan pada Caca nanti.

Dan hal apa saja yang akan di tanyakan Caca padanya, semuanya berkecambuk di pikiran wanita itu, cinta nya lada Yudha membuat Caca menjadi wanita yang lemah, dengan mudahnya ia dapat memaafkan Yudha.

Aku akan menemuinya besok**.

Mata Caca pun mulai terlelap...

***

Terpopuler

Comments

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

hai ...mampir di sini....salam dari Rahasia Hati....

2020-07-20

1

Kadek

Kadek

next kk

2020-07-11

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

triple like dari Lila and Grey👍

2020-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!