Pagi itu Cac terbangun seperti biasa terlihat ibu yang sibuk berada di dapur membuat dan menyiapkan sarapan.
"Pagi Bu" ucapnya pada Ibu.
"Pagi juga sayang, ayo sini sarapan dulu.." jawab Bu Herda.
"Kamu sudah berapa hari tidak berangkat ke toko sayang."
"Iya Bu, beberapa hari ini Caca lagi istirahat untuk sementara Nadin yang mengurus toko mungkin besok Caca akan ke toko."
"Iya sudah istirahat saja, kamu juga sihh kerja melulu."
"Iya Bu, karena itu juga yang buat Caca libur" menyantap nasi goreng yang ada di hidangan.
"Rasanya sangat lezat Bu" Bu Herda hanya tersenyum melihat Caca yang sangat lahap menyantap nasi goreng.
"Nih minum biar sehat" menyodorkan segelas susu dihadapan Caca.
"Caca seperti anak kecil saja bu, kan Caca bisa ambil sendiri" ucapnya pada Herda dengan begitu manja.
"Bagi ibu, Caca tetap gadis kecil Ibu dulu" meneteskan air matanya, sekilas ia memutar pandangannya.
"Mengapa ibu menangis" mengusap setiap deraian air mata yang menetes itu.
"Andai saja ayah masih disini bersama kita."
"Iya Bu Caca juga sering mikir begitu, kita harus kuat Bu. Sudah Ibu jangan menangis kan ada Caca disini" keduanya berpelukan walaupun Caca tahu dirinya juga rapuh dan sangat mengidamkan sosok seorang ayah.
***
Pukul 13:00 WIB. Caca sudah stay di taman.
"Panas dingin rasa badannya saat itu, naik turunnya nafas Caca semakin membuat gelisah sesekali ia mengerutkan wajahnya dengan begitu cemas."
Assalamualaikum, Bang Caca di taman.
Pesan singkat yang dikirim Caca pada Yudha karena saat itu telah menunjukkan pukul 13:05.
Beberapa menit kemudian laki-laki yang ia tunggu akhirnya datang dan duduk tepat di hadapan Caca, jarak antara kami hanyalah meja bundar kecil, sekarang air mata Caca mulai berjatuhan, ia menundukkan kepalanya, ia tak kuasa memandang wajah yang pernah menyakitinya waktu lalu.
"Caca kamu kenapa? Kamu sedih? Ca lihat Abang? " berapa banyak pertanyaan yang di berikan nya namun tak membuat wanita dihadapannya itu bergeming.
Yudha mengangkat wajah Caca dengan kedua tangannya. 30 menit Caca membisu di hadapannya dengan mata tertutup.
Entah air mata ini air mata apa? Akupun tak tau! Caca kau sangat lemah dihadapannya.
Yudha yang mengangkat wajah gadi itu hanya terdiam melihat air mata yang mengalir dengan sendirinya. Saat itu Yudha melepaskan tangannya dan sepertinya ia ingin memeluk Caca, namun Caca langsung membuka mata dan menepisnya.
"Jangan sentuh Caca! Apa yang ingin Abang jelaskan pada Caca? " pertanyaan yang ia lontarkan setelah beberapa menit membisu.
"Abang mau kita seperti dulu lagi Ca! beri Abang kesempatan Ca? Caca masih sayang kan sama Abang, karena tidak mungkin Caca datang kemari jika Caca sudah tidak menyayangi Abang" dengan gagahnya ia berlutut memohon pada dihadapan gadis itu.
Aku terjebak, benar sekali mengapa aku datang kemari jika aku sudah membencinya.
Tanpa berfikir terlebih dahulu, Caca mengiyakan ucapan laki-laki dihadapannya itu.
"Oke Caca beri Abang kesempatan, tapi Abang harus berjanji pada Caca jangan pernah melukai hati Caca! " jawaban yang begitu naif. Entah apa yang yang ada pikiran gadis itu.
"Iya Ca, Abang janji tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.." janji yang ia ucapkan untuk kesekian kalinya.
"Bang jika Abang kembali hanya ingin menambah luka lebih baik pergi dan jangan pernah kembali, namun jika Abang bersungguh - sungguh maka jalani lah semuanya dengan baik, walau Abang tak mampu membuat bahagia setidaknya jangan memberi Caca luka" pintanya pada Yudha.
"Iya sayang, tidak akan Abang biarkan air mata ini menetes lagi (mengusap setiap tetesan air mata yang jatuh), bagi Abang air mata ini sangat berarti jadi Abang tidak akan membiarkannya menetes walaupun hanya sedikit saja. Jika sampai itu terjadi, Abang akan menghukum diri Abang sendiri."
Itu lah kata terakhir yang membuat membuat wanita polos dihadapannya itu terbuai dan terharu.
Telah 1 minggu Caca menjalin hubungan lagi dengannya, hari ini mereka mereka merencanakan untuk pergi dan menghabiskan waktu bersama seharian.
"Ca? Kamu sudah siap? " sapa Yudha dengan lantang sembari berdiri di depan toko.
"Sudah Bang, yuk! " ia berjalan mendahului Yudha.
"Ayo Bang kenapa terdiam disana, cepatan kemari" ucapnya sedikit manja pada Yudha.
"Jalan kaki, apa kamu yakin? " tanya Yudha.
"Iya, jalan kaki tidak usah pakai mobil dan juga tidak pakai motor!" jawabnya singkat.
"Kamu yakin dik ingin jalan kaki bersama Abang?" Yudha terlihat heran melihat tingkah wanita itu.
"Yakin Bang! Lagian tidak terlalu jauh. Abang keberatan jalan kaki panas-panasan sama Caca? "Caca memasang wajah super-super ceria saat itu.
"Tidak masalah, bahkan Abang bersyukur kita bisa seperti ini lagi dan sama-sama lagi, lagian selagi kaki kita masih bisa berjalan kenapa harus keberatan toh ini termasuk nikmat yang telah di berikan Allah! Abang lebih senang jalan kaki biar kelihatan romantis gitu, Abang senang " celoteh Yudha yang hanya ia balas dengan senyuman.
Untuk pertama kalinya aku melihat senyum lepas dari Yudha, sudah lama aku tak melihat senyuman itu.
"Emmm Bang?"
"Kenapa! Abang tahu kamu pasti ingin bertanya soal dulu, mengapa Abang pergi tanpa memberikan kabar ataupun berpamitan padamu? " jawabannya dengan membuat Caca tertawa tipis.
"Hihihi iya...... Abang kemana? Caca telpon nomor ponsel Abang tidak aktif? Sosial media Caca semuanya Abang blokir, Abang pergi tanpa kejelasaan waktu itu! apa Abang tahu, Caca datang ke asrama abang, terus bertemu dengan Diko temannya Abang, dia hanya terdiam dan memberi tahu kepergian Abang mendadak ! Dari hari itu Caca belajar melupakan Abang" semua hal yang ia pendam akhirnya bisa terungkapkan secara langsung di hadapan laki-laki itu. Caca mengungkapkan semua hal pada Yudha yang membuatnya merasa lega telah mengeluarkan semua beban yang telah terpendam selama ini.
Yudha menarik tangan Caca untuk duduk dan menggenggam kedua tangannya.
"Ca sebenarnya hari ini Abang sibuk sekali, Abang bohong sama kamu. Abang gak libur hari ini! Abang cuma ingin menghabiskan waktu hari ini bersama kamu, karena besok Abang pergi tugas selama 6 bulan, kamu sanggupkan menunggu Abang? Abang janji setelah kembali, Abang akan melamarmu " wajahnya sangat mengharapkan Caca akan menunggunya kembali, mata Caca terlihat bekaca-kaca. Sepertinya ada yang mendung tapi bukan cuaca.
"Baru satu minggu Bang, Sekarang mau pergi lagi. Apa Abang tidak bisa tinggal lebih lama lagi bang?"
Aku merasa sangat takut, aku takut kejadian dulu akan terulang kembali. Seakan tak rela untuk melepaskan kepergiaanmu bang.
"Caca boleh bertanya pada Abang."
"Tentu, ayo katakan apa yang ingin Caca tanyakan" ucapnya dengan penasaran.
"Bang jika nanti Abang pergi terus Abang tidak kembali seperti dulu lagi, pergi dan menghilang entah kemana tanpa memberi kabar kepada Caca. Bagaimana?"
"Kamu jangan khawatir, Abang akan menepati semua janji yang telah Abang ucapkan padamu, Abang akan pergi namun percaya lah Abang pasti akan kembali untukmu dan melamarmu nanti" janji Yudha untukeyakinkan Caca.
"Bagaimana jika tak kembali."
"Itu hanya kekhawatiran kamu saja."
"Caca takut Bang,setelah Caca memberikan kesempatan untuk Abang, Abang melakukan hal yang sama lagi terhadap Caca."
"Abang janji, setelah pulang tugas Abang langsung akan menemuimu" lagi-lagi Yudha memberikan janji hingga berulang kali.
"Caca tidak mengharapkan janji saja Bang, Caca butuh pembuktiannya" ia berbicara dengan lantangnya.
"Iya, Abang akan membuktikan semuanya."
"Iya Bang" ia tertekun sejenak.
"Terima kasih ya kamu sudah bersedia menunggu Abang, Abang tidak akan mengecewakan mu."
"Iya, jangan berjanji mulu nanti Abang lupa menepatinya."
"Iya iya, takut banget siihh."
"Iya dong Bang, jelas Caca sangat takut. Abang sudah pernah melukai dan menyakiti hati Caca."
"Iya maaf. Abang pasti kembali, lihat saja nanti."
###
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
ⓘ ⓝ ⓐ ⓨ
bukannya klo berhubungan sama abdi negara mmgnya gt y, harus siap ditinggal2.. sakitnya Caca krn TER-lalu mencintai Yudha.. krn TER lalu itu yg membuat Allah sengaja memisahkan mereka.. biarkan Allah yg memilihkan jodoh yg terbaik utk kita, kita tinggal menikmati dan menjalani saja...
2021-05-01
0
Riza
cowok mah gitu janji muluk gk bisa nepati🤦
2020-09-11
0
Ayunina Sharlyn
oke thor
2020-07-20
1