04 Cantik

Darel Adelard Gerandra, seorang CEO dari Gerandra Corp. Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Darel adalah pria tampan, bertubuh tinggi, dan memiliki tatapan dingin. Ia berjalan memasuki gedung Gerandra Corp dengan langkah tegas dan penuh dengan kharisma seorang pemimpin yang disegani bawahannya.

Desas-desus kabar bahwa ia akan segera bertunangan telah tersebar di kalangan karyawan. Beberapa karyawan wanita tidak menerima kenyataan karena tidak rela idolanya sold out.

"Tunangan doang. Yang sudah nikah aja masih bisa direbut orang." Ucap salah satu karyawan wanita sambil mengibaskan rambut panjangnya dengan centil.

"Melihat dari sikapnya terhadap wanita-wanita yang mendekatinya selama ini, aku pikir Tuan Darel tidak menginginkan sebuah pernikahan. Tidak ada satu wanita pun yang dapat masuk ke ruangannya." Bisik seseorang lagi.

"Jangan-jangan ini adalah pertunangan bisnis seperti yang biasa terjadi di drama korea itu lho!" Seru satu karyawan wanita lagi.

Mereka terus saja berspekulasi dan menyimpulkan hal-hal yang sama sekali tidak mereka ketahui akarnya.

Darel masuk ke ruangannya yang terletak di lantai paling atas gedung tersebut. Terlihat desain maskulin yang didominasi warna hitam dan abu-abu pada ruangan itu. Terdapat juga perabotan-perabotan yang simple namun terlihat mewah.

Meja kerja Darel terletak tepat di depan dinding kaca yang memiliki view yang sangat indah ketika sore hari. Di sebelah kanan meja kerjanya terdapat satu ruangan pribadi yang biasa ia gunakan apabila tidak sempat kembali ke rumah dan beristirahat.

Darel kemudian duduk di kursi kebesarannya. Membuka laptop, kemudian mengecek beberapa dokumen yang telah ditaruh asistennya di atas meja kerja.

Tok... tok ... tok...

"Masuk." Sahut Darel dingin.

Anthony muncul dari balik pintu. Ia terlihat terburu-buru dan penasaran dengan sesuatu.

"Hei, Tuan muda." Tegurnya sambil duduk di sofa di ruangan Darel tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.

"Hhmm...?" Darel hanya berdehem.

"Kau serius akan bertunangan?" Tanya Anthony penasaran.

"Apakah kau yakin akan melakukannya?" Pria blasteran Indonesia-Belanda itu semakin gencar menyerang Darel dengan pertanyaan perihal pertunangan Darel.

Darel mengangguk sambil tersenyum tipis. Anehnya, senyuman Darel membuat lawan bicaranya bergidik ngeri.

"Bisa-bisanya dia terlihat bahagia dengan perjodohan ini." Bathin Anthony, teman dekat Darel yang khusus berkunjung ke sana untuk bertanya langsung kepada Darel.

Darel tiba-tiba menghentikan aktifitasnya. Ia menaruh penanya di atas meja lalu menatap ke arah Anthony dengan serius.

"Bagaimana kalau aku langsung menikahinya saja?"

Kontan pertanyaan tersebut membuat Anthony ternganga dan melotot. Ia sungguh tidak percaya dengan apa yang sudah ia dengar. Seorang Darel yang dingin dan tidak perduli dengan wanita, tiba-tiba menginginkan sebuah pernikahan. Bahkan dengan wanita yang sudah ditentukan keluarganya.

"Buset, ini jaman apa ya?" Gumam Anthony sambil garuk-garuk kepala.

Plakkkk.... Sebuah pena mendarat di kepala Anthony.

"Hei..." Teriak Anthony kaget.

Darel hanya diam dan menatap dingin ke arah Anthony. Anthony langsung cengir, menyadari kesalahannya yang bengong dan tidak mempedulikan perkataan Darel.

"Apa kau sudah mengenal calon tunanganmu, Rel? Bisa-bisanya kau berkata ingin langsung menikah." Anthony pindah ke depan Darel.

"Aku menyukainya. Aku sudah mengenalnya dari kecil An. Tapi mungkin dia sudah lupa kepadaku." Lirih Darel lalu memutar kursinya dan menatap ke jendela.

"Bisa kau ceritakan padaku, wanita seperti apakah dia?" Tanya Anthony serius.

"Cantik." Sahut Darel sambil tersenyum. Wajahnya seketika merona.

Anthony terdiam. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran teman dekatnya itu. Bukankah banyak wanita cantik yang mengejar-ngejarnya tapi ia tolak begitu saja?

"Hhhmm... Aku tidak yakin hanya karena cantik kau dapat menyukainya seperti ini." Selidik Anthony.

Darel memutar kursinya kembali, menghadap Anthony. Ia lalu tersenyum licik.

"Kau akan tahu betapa istimewanya dia ketika kau bertemu dengannya nanti." Ucap Darel.

Anthony mengangkat satu alisnya. Ia terlihat semakin penasaran dengan calon istri sahabatnya itu. Siapakah wanita itu? Seperti apakah rupanya? Dan seperti apakah kepribadiannya? Anthony sungguh penasaran.

***********

Dooorr...dooorrr...dooorrr....

Naiki melepaskan tiga tembakan berurutan dan tepat mengenai target. Saat ini ia sedang berada di lapangan tembak milik keluarga Caraka.

Kabar yang ia dapat dari kakeknya bahwa ia akan segera bertunangan, sempat membuyarkan pikirannya beberapa hari terakhir. Betapa kagetnya ia, baru kembali tiba-tiba diberitahu akan bertunangan kurang dari satu minggu ke depan. Padahal Naiki sudah siap untuk menjalankan rencananya membalas Brata beserta orang-orang yang menindasnya dahulu.

"Ah sial. Apa aku harus menemui pria itu, lalu membuat suatu kesepakatan untuk hanya sebatas bertunangan saja dan tidak sampai menikah?" Gumam Naiki.

"Bisa-bisanya kakek dan kakak menjodohkan aku disaat seperti ini. Padahal mereka tahu tentang penyakitku." Batinnya.

"Hhmmm...tapi siapa pria itu? Apakah aku mengenalnya?" Batin Naiki lagi.

Naiki lalu membereskan perlengkapannya. Kemudian duduk di sebuah kursi tidak jauh darinya. Ia lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

"Hei Panjul. Saya ke kantor hari ini." Ucap Naiki datar.

Tut...tut...tut...

Sambungan telepon langsung terputus. Entah bagaimana perasaan Ivan menerima panggilan telepon dari Naiki. Hanya sekedar menjawab kata "Halo" saja, Ivan tidak diberi kesempatan.

Naiki bergegas masuk ke ruang ganti VVIP. Sebuah ruang ganti yang memang dibuat khusus untuk Naiki. Di sana Naiki mandi lalu bersiap-siap dengan setelannya jika ingin melakukan kunjungan ke perusahaan.

Ia mengenakan celana hitam, ankle boots stilleto warna hitam, baju kaos bewarna maroon, dan coat hitam yang sangat elegan. Ia juga menggunakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya. Naiki benar-benar terlihat badas dengan tampilannya kali ini.

*************

Terlihat kesibukan yang mencolok pada Tim Keamanan Kantor Pusat Caraka Corp. Mereka baru saja diberitahu bahwa orang pertama perusahaan tersebut akan segera tiba. Seperti biasa, mereka akan berjejer membentuk pagar, agar Sang CEO dapat memasuki kantornya dengan aman dan tanpa gangguan.

Sejak menjabat sebagai CEO, Naiki memang diperlakukan begitu spesial oleh tim Keamanan. Tuan Besar Caraka memperingatkan mereka untuk selalu menjaga cucunya dan jangan sampai ada satu orang pun yang menyentuhnya. Tanpa bertanya alasan sebenarnya, mereka hanya berpikir bila seorang CEO memang pantas mendapat perlakuan seperti itu.

Ckiiiittt....

Mobil sport putih berhenti tepat di depan pintu utama Caraka Corp. Naiki turun dari mobil yang selalu ia kendarai sendiri. Tim Keamanan pun sudah siap di posisinya masing-masing. Naiki terus melangkah masuk tanpa mempedulikan karyawan-karyawan di kanan dan kirinya. Mereka selalu saja terdiam setiap melihat Naiki datang ke perusahaan.

Entah aura apa yang dirasakan para karyawan itu. Yang jelas, Naiki terlihat sangat anggun dan elegan di setiap langkahnya. Saat pertama kali melihatpun, orang-orang akan langsung menilai bahwa Naiki adalah gadis yang luar biasa, baik itu otaknya maupun penampilannya.

"Dia bagaikan dewi, walaupun wajahnya selalu ditutupi, tapi orang pasti yakin kalau dia sangat cantik." Gumam salah satu karyawan pria.

"Hei bro, liur tolong dikondisikan." Kekeh teman di sampingnya.

"Lagian Nona Caraka juga tidak mungkin jadi milikmu. Jadi, berhentilah berangan-angan. Dia tidak bisa kita sentuh guys..." Ucap karyawan yang lain.

Di lain tempat, terlihat Naiki sudah memasuki lift khusus dan langsung menuju ruangannya.

Ting.... Pintu lift terbuka. Terlihat sosok Ivan sudah berdiri di depan pintu lift, menunggu kedatangan CEO nya. Naiki memutar kedua bola matanya malas.

"Buset... ngagetin aja Si Panjul." Batin Naiki.

Mereka lalu berjalan menuju ruang CEO. Naiki kemudian menuju meja kerjanya dan duduk di kursi putarnya.

"Apakah kau memiliki kesulitan menghandle perusahaan tanpa aku Panjul?" Selidik Naiki.

Ivan menggeleng cepat.

"Baguslah kalau tidak." Ucap Naiki kembali. "Dengan begitu, aku bisa sedikit leluasa berpura-pura menjadi karyawan di perusahaan Brata." Batin Naiki.

Naiki kemudian meminta dokumen-dokumen yang membutuhkan persetujuannya. Ia lalu mengecek satu per satu dokumen dengan teliti.

***************

Terpopuler

Comments

Maryani

Maryani

panjul😀😀😀panggilan kesayangan anakku

2022-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 01 Kembali
2 02 Perjuangan dan Penderitaan
3 03 Hah???
4 04 Cantik
5 05 H-1
6 06 Dia?
7 07 H+1
8 08 Karyawan Baru
9 09 Sebaiknya
10 10 Naiki dan Sisi
11 11 Sial
12 12 Kau Milikku
13 13 Target Selanjutnya
14 14 Kejutan
15 15 Nona Muda atau Singa?
16 16 Rahasia Naiki
17 17 Kharismatik
18 18 Gedung yang Luar Biasa
19 19 Lambo yang Bikin Kepo
20 20 Yang Penting Halal
21 21 Kamar Pengantin
22 22 Kamar Pengantin (2)
23 23 Kediaman Gerandra
24 24 Taman
25 25 Candu
26 Pengumuman
27 26 Menipu Kecoa
28 27 Tangkapan Pertama
29 28 Pindah Rumah
30 29 Godaan
31 30 Darel dan Naiki Kecil
32 31 Meeting
33 32 Kecurigaan Brata
34 33 Sparring
35 34 Emosi Steffanie
36 35 Masakan Istri
37 36 Steffanie dan Sonya
38 37 Gerah
39 38 Dooorrr...
40 39 Bocah Roti Isi
41 40 Keluarga
42 41 Singkirkan dia!
43 42 Cambukan
44 43 Terjebak Rencana Sendiri
45 44 Untuk Niko
46 45 Pengincar Istriku
47 46 Penggoda yang Digoda
48 47 Hadiah
49 48 Serakah
50 49 Kemunculan Rhea
51 50 Siapa Kau?
52 51 Enyahlah!
53 52 Gagal Karena Barbar
54 53 Kondisi Niko
55 54 Pulang
56 55 Misteri Kematian Alya
57 56 Nyonya Muda Gerandra
58 57 Jangan Memprovokasiku!
59 58 Gadis Tengil
60 59 Santorini
61 60 Oia
62 61 Honeymoon
63 62 Obsesi Grace
64 63 Percobaan Pembunuhan
65 64 Terluka
66 65 Penyelidikan
67 66 Percobaan Pembunuhan Lagi
68 67 Kegagalan Grace
69 68 Evakuasi
70 69 Mengunjungi Pak Tua
71 70 Langkah Pertama Brata
72 71 Makan Siang Di Gerandra Corp
73 72 Misterius
74 73 Target Brata
75 74 Wisnu
76 75 Kedatangan Wisnu
77 76 Cerita Wisnu
78 77 Sepucuk Surat
79 78 Panti
80 79 Menuju Kediaman Brata
81 80 Kenangan
82 81 Menuju Kediaman Steffanie
83 82 Naiki VS Steffanie
84 83 Reaksi Brata
85 84 Go Public
86 85 Makan Siang Di Caraka Corp
87 86 Permintaan Naiki
88 87 Kunjungan
89 88 Hubungan Alya, Naiki, dan Keluarga Caraka
90 89 Kekhawatiran Darel
91 90 Koleksi
92 91 Gudang Tua
93 92 Flashback
94 93 Naiki vs Brata
95 94 Diary Alya
96 95 Cari Tahu
97 96 Penyelesaian 1
98 97 Penyelesaian 2
99 98 Penyelesaian 3
100 99 Penyelesaian 4
101 100 Penyelesaian 5
102 Special Chapter 01
103 Menepati Janji (Pengumuman)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
01 Kembali
2
02 Perjuangan dan Penderitaan
3
03 Hah???
4
04 Cantik
5
05 H-1
6
06 Dia?
7
07 H+1
8
08 Karyawan Baru
9
09 Sebaiknya
10
10 Naiki dan Sisi
11
11 Sial
12
12 Kau Milikku
13
13 Target Selanjutnya
14
14 Kejutan
15
15 Nona Muda atau Singa?
16
16 Rahasia Naiki
17
17 Kharismatik
18
18 Gedung yang Luar Biasa
19
19 Lambo yang Bikin Kepo
20
20 Yang Penting Halal
21
21 Kamar Pengantin
22
22 Kamar Pengantin (2)
23
23 Kediaman Gerandra
24
24 Taman
25
25 Candu
26
Pengumuman
27
26 Menipu Kecoa
28
27 Tangkapan Pertama
29
28 Pindah Rumah
30
29 Godaan
31
30 Darel dan Naiki Kecil
32
31 Meeting
33
32 Kecurigaan Brata
34
33 Sparring
35
34 Emosi Steffanie
36
35 Masakan Istri
37
36 Steffanie dan Sonya
38
37 Gerah
39
38 Dooorrr...
40
39 Bocah Roti Isi
41
40 Keluarga
42
41 Singkirkan dia!
43
42 Cambukan
44
43 Terjebak Rencana Sendiri
45
44 Untuk Niko
46
45 Pengincar Istriku
47
46 Penggoda yang Digoda
48
47 Hadiah
49
48 Serakah
50
49 Kemunculan Rhea
51
50 Siapa Kau?
52
51 Enyahlah!
53
52 Gagal Karena Barbar
54
53 Kondisi Niko
55
54 Pulang
56
55 Misteri Kematian Alya
57
56 Nyonya Muda Gerandra
58
57 Jangan Memprovokasiku!
59
58 Gadis Tengil
60
59 Santorini
61
60 Oia
62
61 Honeymoon
63
62 Obsesi Grace
64
63 Percobaan Pembunuhan
65
64 Terluka
66
65 Penyelidikan
67
66 Percobaan Pembunuhan Lagi
68
67 Kegagalan Grace
69
68 Evakuasi
70
69 Mengunjungi Pak Tua
71
70 Langkah Pertama Brata
72
71 Makan Siang Di Gerandra Corp
73
72 Misterius
74
73 Target Brata
75
74 Wisnu
76
75 Kedatangan Wisnu
77
76 Cerita Wisnu
78
77 Sepucuk Surat
79
78 Panti
80
79 Menuju Kediaman Brata
81
80 Kenangan
82
81 Menuju Kediaman Steffanie
83
82 Naiki VS Steffanie
84
83 Reaksi Brata
85
84 Go Public
86
85 Makan Siang Di Caraka Corp
87
86 Permintaan Naiki
88
87 Kunjungan
89
88 Hubungan Alya, Naiki, dan Keluarga Caraka
90
89 Kekhawatiran Darel
91
90 Koleksi
92
91 Gudang Tua
93
92 Flashback
94
93 Naiki vs Brata
95
94 Diary Alya
96
95 Cari Tahu
97
96 Penyelesaian 1
98
97 Penyelesaian 2
99
98 Penyelesaian 3
100
99 Penyelesaian 4
101
100 Penyelesaian 5
102
Special Chapter 01
103
Menepati Janji (Pengumuman)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!