Suamimu, Kekasihku
"Hallo, Mas? Jadi pergi hari ini?"
"Jadi, ini sebentar lagi jalan. Nanti Mas mampir ke apartement, ya?"
"Iya, aku tunggu ya, Mas." ucap Jihan, lalu menutup telepon.
Jihan Mhayra, gadis muda berusia Dua puluh Tujuh tahun. Ia seorang pemilik sebuah Cafe yang cukup besar, dan sering di kunjungi Angga beserta beberapa rekannya. Dari sanalah, mereka saling kenal dan akhirnya menambatkan hati satu sama lain.
Ia bukan tak tahu jika Angga telah memiliki istri. Tapi, Ia merasa begitu nyaman dan merasa begitu sulit untuk lepas dari bayang-bayang Pria bertubuh tinggi dan memiliki wajah tampan itu.
Berkali-kali, Ia pernah berusaha menjauh. Berkali-kali pula, Angga selalu hadir dalam bayangan dirinya. Tak kenal waktu dan tempat. Jihan bagai telah candu, dengan segala yang ada pada dirinya.
"Hubungan ini tak normal, aku tidak bisa seperti ini terus?" ucapnya, kala itu. Ketika berusaha menjauh darinya.
"Tak normal bagaimana? Toh, kita saling sayang. Aku tak bisa meninggalkanmu. Begitu juga kamu, yang tak pernah bisa lepas dariku."
Selalu seperti itu, ketika Jihan mulai ingin menjauh. Dan Angga akan memberikan pelukan hangat, yang kembali akan meluluhkan hatinya, lagi dan lagi.
Namun, hatinya juga sakit ketika membayangkan posisi diri, yang tak lain adalah seorang pelakor. Ya, Jihan sadar itu. Itu adalah beban, tapi begitu sulit untuk Ia lepaskan.
❤️❤️❤️
"Mas, perginya berapa hari?" tanya Anita pada Angga.
"Cuma Tiga hari, kenapa? Takut kangen?" goda sang suami padanya.
"Cuma mau ingetin, kalau minggu depan ada acara aqiqah anaknya Leni. Kita diundang soalnya." jawab Anita, yang kembali diam ketika membicarakan masalah anak.
Angga duduk di samping Istrinya, memeluk, dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang. Ia begitu mencintai wanita itu, hingga tak perduli dengan kekurangan yang ada padanya.
" Ngga usah berangkat, kalau kamu perih ketika di sana. Akan ku buat alasan, agar kamu tak menghadiri acara itu." ucap Angga.
"Ngga papa deh, ngga enak sama Leni. Siapa tahu, lama kelamaan ketularan hamil dan punya anak." jawab Anita dengan penuh harap.
Angga membelai rambut Anita dengan lembut. Terasa nyaman, dan Anita meraih tangan itu lalu menciumnya.
"Yasudah, Mas pergi dulu. Nanti, langsung Mas telepon kalau sudah sampai."
Anita mendampingi Angga turun, hingga kini tepat di samping mobilnya. Angga memasukkan kopernya di bagasi belakang, dan kembali mencium Anita sebelum benar-benar pergi dari rumah.
"Daaah sayang, hati-hati di rumah ya?" Angga melambaikan tangan.
Selepas kepergian Angga, Anita masuk ke rumah dan membereskan kamarnya. Ia adalah wanita yang perfectionist, bersih, dan selalu ingin tampak sempurna di hadapan suami dan orang di sekitarnya.
Anita dan Angga, sudah Tujuh tahun menikah, tapi belum juga mendapatkan momongan. Berbagai cara telah di lakukan, bahkan ketika harus berobat secara tradisional dengan dukun kampung. Tapi juga tak membuahkan hasil.
Wanita berusia Tiga puluh tahun itu, bahkan sempat ingin program bayi tabung demi mendapatkan keturunan. Tapi, sang suami masih belum mengizinkannya.
Hari-hari mereka tampak bahagia, saling menyayangi, dan saling dukung dalam setiap kegiatan. Dimana ada Angga, di sana lah Anita. Wanita itu yang akan selalu menggenggam tangan Angga dalam keadaan apapun.
"Sepi, kalau pas semuanya pergi. Andai ada anak, pasti akan beda rasanya."keluh Anita, yang berbaring di atas ranjangnya yang empuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Puji Rahayu
jumpa lg d karya mu yg ni thor...
stlah sekian purnama akoh lewati...😊
br nemu crita mu lg thor..✌
ttp mndukung semua karyamu thor..
sehat2 yo..💪👍
2024-01-12
0
Gamers Alay
nyimak
2022-03-19
0
K Juli Stiyani
seperti kisah hidup saya saja hmmmmmmm
2022-01-04
1