Bab 3

"Kalian siapa? Kenapa cegat mobil saya?" tanya Anita pada pria di hadapannya.

"Ngga usah banyak tanya. Serahkan semua uang, perhiasan, dan barang berharga yang kamu punya. Cepat!" bentak salah satu dari rampok itu.

Tubuh Anita gemetaran, apalagi ketika Ia menyerahkan tasnya pada mereka. Dan pria itu langsung menggeledah tas Anita dan mengambil uang di dalamnya.

"Lumayan, banyak isinya." ucapnya dengan begitu bahagia.

"Woy.... Rampok! Beraninya keroyokan sama perempuan." pekik Jihan pada mereka.

"Siapa kamu, ngga usah ikut campur urusan kami!" sergah pria itu dengan lantang.

"Dek, jangan di lawan. Biar saja dia ambil uangnya, daripada kamu celaka." pinta Anita pada Jihan.

"Oh, ngga bisa. Preman kayak gini, harus di beri pelajaran, Kak."

Jihan pun mengeluarkan tongkat bisbol yang Ia bawa di mobilnya. Lalu Ia memukuli para perampok itu dengan membabi buta. Hingga babak belur tanpa sempat melawan. Dan mereka pun pergi dengan melpar tas Anita yang mereka sandera tadi.

" Nih, kak_ tasnya." ucap Jihan, yang memberikan tas anita kembali padanya.

"Terimakasih, kamu berani banget. Baik lagi, mau nolongin saya."

"Ngga papa. Kewajiban saya, nolongin kalau saya bisa."

Jihan pun memperhatikan sosok yang ada di hadapannya. Ia seperti mengenal wanita itu, meski belum pernah menyapa.

"Kak, saya Jihan." Ia memperkenalkan diri.

"Saya Anita."

Deg... Jantung Jihan berdesir hebat mendengar nama itu. Dialah Anita, istri dari Angga, kekasihnya.

"Akhirnya, kita benar-benar bertemu." ucapnya dalam hati.

Anita kembali berterimakasih, lalu pamit kearena telah ada janji sebelumnya. Jihan telah memberikan kesan pertama yang baik pada Anita, membuatnya kagum, dengan sosok yang tampak kuat dan tegas itu.

***

"Eh, Mba Anita. Apa kabar?" sapa pemilik salon langganannya.

"Kabar baik, Jeng. Saya mau perawatan seperti biasa, ya?"

"Owh, oke... Tumben sendiri, Mamasnya mana?"

"Lagi dinas ke luar kota. Saya jenuh di rumah, makanya kesini aja." jawabnya dengan santai.

Ia mengantri sebentar, dengan duduk di sofa dan membaca sebuah majalah. Seorang anak menghampiri, dan duduk di pangkuannya dengan manis.

"Eh, kok?" Anita terkejut.

"Shila, kok duduk disitu? Ngga sopan,. Tantenya kaget tuh." ucap sang Mama, yang tengah melakukan perawatan.

Ia hanya tersenyum, lalu membiarkan gadis kecil itu sesuka hatinya. Anita terus mengajaknya bercanda dan bermain berasama, bagai tiada jarak diantara mereka.

" Aduh, Mba... Maaf ya, anak saya ngerepotin."

"Iya, ngga papa. Buat temen saya nunggu antrian. Saya seneng, main sama Shila. Anaknya manis, anteng. Saya.... Ngga punya anak soalnya." jawab Anita, yang kembali tampak murung.

"Wah, semoga segera menyusul ya, Mba. Saya Ratih, kita sering ketemu, meskipun jarang nyapa." ucap wanita itu dengan mengulurkan tangan.

Mereka juga cepat akrab, dengan dintengahi Shila diantara mereka. Apalagi, mereka memiliki jadwal yang sama di salon itu. Yaitu, Seminggu sekali.

" Bisa bawa Shila kalau lagi nyalon? Biar saya yang asuh ngga papa, kan bisa gantian." pinta Anita.

"Loh, ya saya yang ngga enak. Masa iya, minta orang ngasuh anak saya. Ini karena Emba nya lagi izin aja, makanya saya bawa." ucap Ratih.

"Mba... Maaf, tapi saya memohon. Entah kenapa, hati saya cocok dengan Shila. Hanya seminggu sekali bertemu. Siapa tahu, melatih saya untuk mengurus anak."

Ratih terdiam sejenak, Ia memikirkan yang di katakan Anita padanya. Bukan ragu, hanya tak enak ketika harus merepotkan orang lain untuk putrinya. Tapi, melihat ketulusan Anita, Ia pun kasihan dan tak enak hati.

"Mba Ratih, kalau ngga percaya, bisa pegang kartu nama saya. Saya langganan di salon ini, udah Lima tahunan. Jadi, semua faham sama saya." bujuk Anita lagi.

"Sila mau, Ma. Main sama Tantenya." celoteh Shila.

"Hmmm, baiklah. Setiap seminggu sekali, sesuai jadwal kita. Saya akan bawa Shila kemari."jawab Ratih yang akhirnya luluh.

Semburat wajah Anita tampak begitu bahagia, seolah semangat dan harapannya kembali terpacu dengan semuanya.

Ratih pergi bersama Shila. Anita memulai semua treatmennya dengan semua urutan yang memang biasa Ia lakukan. Dari ujung kepala, sampai ujung kaki, semua di servis dengan begitu baik.

Terpopuler

Comments

☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ

☠🦃⃝⃡ℱTyaSetya✏️𝕵𝖕𝖌🌈༂နզ

Anita..... wanita berhati mulia dan lembut 🤗🤗🤗

2021-12-23

2

ma" athif 😊

ma" athif 😊

waduh anita hati" ada udang di balik penggorengan tuch kuatkan hatimu setelah tau kebenaranya

2021-12-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!