"Alicya tidak seperti itu,kau salah.. kau boleh merendahkan ku menghina ku semaumu tapi jangan kau sangkut pautkan Alicya dalam masalah kita,Alicya tidak ada hubungannya dengan masalah kita,dia tidak bersalah...",
"Kata siapa.. dengan anak haram itu lahir di dunia ini saja sudah salah,apalagi melihatnya tumbuh dewasa,setiap melihatnya mengingatkan ku dengan pengkhianatan kalian,dasar pelakor...",ucap nyonya Hetty emosi.
"Aku heran.. kok ada pria yang mau berhubungan dengan kalian,wanita murahan...kasihan sekali mereka, pria sial mana yang telah berhubungan dengan kalian berdua,hah...".
"itu aku...",jawab Dicko yang baru saja datang dari belakang.
Istri sah dari ayah kandung Alicya itu menoleh ke belakang untuk mencari sumber suara itu.
Terlihat Dicko menatapnya tajam, seperti mata elang yang siap menerkam mangsanya,raut wajah yang sangat datar dan dingin siap mematikan lawan yang ada di depannya.
Ketika Nyonya Hetty melihat pria yang baru saja datang dari belakang itu memandang nya dengan tatapan tidak ramah,ia pun tetegun.Dalam hatinya ia sebenarnya sedikit takut,tapi kemudian dia menepisnya.Ia tidak boleh terlihat lemah di depan mereka.
"Siapa dia??",tanya nyonya hetty.
Entah kepada siapa pertanyaan itu dilontarkan,tapi ia berharap seseorang yang berada disana bisa membantu menjawab rasa penasarannya kepada sosok pria yang berdiri dihadapannya saat itu.
"kau bertanya siapa aku??",tanya Dicko dengan senyum mengejek.
"aku adalah pria sial yang baru saja kau katakan tadi..",jawab Dicko dengan tenang.
Setelah mendengar semua kebenaran itu,seketika nyonya hetty tercengang,Ia tidak menyangka pria sial yang disebutnya tadi benar-benar ada dihadapannya saat ini.Tidak hanya nyonya heti bahkan ibu sari pun ikut tercengang,ia tidak menyangka akan bertemu dengan pria yang pernah berbicara dengannya melalui telepon di saat yang tidak tepat seperti ini.
Ini adalah kali pertama Dicko bertemu dengan Bu sari dan istri dari ayah kandung Alicya.Dari kemarin ia sering mendengar dari Alicya,bahwa ibunya sering kali dihina,direndahkan bahkan di tindas.Dan Dicko melihat hal itu dengan mata kepalanya sendiri hari ini.
Sebenarnya ketika ada suara bising-bising,Dicko tidak jadi menaiki lift,ia berjalan mendekati ke arah sumber kebisingan itu,cukup lama ia memperhatikan semua pergerakan yang ada disana,dari mulai nyonya Hetty yang memaksa masuk ke kamar Bu sari dan dihentikan oleh para pengawal,hingga nyonya hetty memaki-maki Bu sari dan menghinanya tapi Bu sari tak kunjung keluar juga,sampai pada Diman nyonya Hetty menghina putri Bu sari,Alicya.Bu sari tak terima putrinya dihina dan direndahkan,ia pun geram dan marah akhirnya ia keluar dan menghadapi nyonya Hetty tersebut.
Dan semua itu tidak luput dari pengawasan Dicko,Dicko yang sedari tadi sudah menahan diri agar tidak ikut campur masalah kedua orang itu, akhirnya merasa tersulut emosinya ketika nyonya Hetty menyebutnya pria sial yang berhubungan dengan Alicya.
Dicko berganti menatap bu sari,tapi kali ini tatapannya beda,tidak seperti ia menatap nyonya hati dengan tajam dan tidak ramah.Dicko menatap Bu sari dengan tatapan yang sangat ramah dan hangat,bahkan wajahnya selalu mengulas senyum,hingga yang melihat wajahnya pasti akan meleleh karena senyum seorang Dicko Ardiansyah yang sangat manis.
"Selamat siang Bu...",sapa Dicko dengan ramah,ia menyalami calon ibu mertuanya itu.
"Ibu.. aku adalah dicko,calon menantu ibu.aku yang kemarin berbicara dengan ibu di telepon",ucap Dicko mencoba mengingatkan Bu sari.
Tapi masih belum hilang keterkejutan dalam diri Bu sari,ia masih mematung dan tak mengatakan apapun.Ia masih tak percaya pria yang ada dihadapannya adalah pria yang diceritakan putrinya sebagai calon menantunya.
"ibu,saya secara khusus datang kesini untuk mengunjungi ibu,saya ingin menjenguk ibu..",ucap Dicko selanjutnya dan membuyarkan lamunan-lamunan Bu sari, menyadarkannya kembali.
"hah.. benarkah seperti itu??",tanya Bu sari,ia tak tahu harus menjawab seperti apa,karena sepertinya ia pun masih belum percaya seratus persen dengan pria yang ada di depannya.
"iya ibu.. bagaimana keadaan ibu,sudah lebih baik kahh?",tanya Dicko ramah.
"I..iyaa.. aku sudah kau lebih baik dan itu semua berkat kamu",jawab Bu sari.
"ibu.. aku hanya membantu sebisa ku,aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk calon ibu mertua ku..",ucap Dicko sembari senyum.
"Alicya adalah wanita yang baik,aku sangat menghargai Alicya..terlepas dari apapun latar belakang keluarga Alicya tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu.. ",ucap Dicko.
"Bagiku Alicya adalah wanita terhormat.. ia bisa menjaga kehormatannya dan menjaga dirinya dengan baik",lanjut Dicko.
"iyaa..ia sangat menjaga kehormatannya sebelum aku merebutnya secara paksa,tapi aku akan bertanggung jawab atas semua yang aku lakukan...",batin Dicko.
Bu sari yang awalnya menaruh curiga terhadap pria yang ada di depannya itu,tetapi setelah melihat sikapnya yang ramah dan juga pria itu tidak memandang rendah putrinya serta ketika Bu sari mendengar bahwa pria di hadapannya itu atau bisa dibilang calon menantu nya itu mengunjungi nya secara khusus,akhirnya di dalam hatinya ia mengakui pria dihadapannya saat ini adalah calon menantunya.
"Nak Dicko.. biar lebih enak,bagaimana kalau kita teruskan ngobrolnya di dalam saja..",Bu sari mengundang calon menantunya ke kamarnya
Nyonya Hetty yang melihat itu semua tidak terima.
"Haii mau kemana kau wanita murahan.. mau kemana kau pelakor.. urusan kita belum selesai..",ucap nyonya Hetty.
"Bahkan berani-beraninya kau mengundang pria yang menjadikan anak haram itu simpanan nya kedala kamarnya,dasar tak tahu malu... benar-benar kau tak punya harga diri",nyonya Hetty berteriak dan masih terus menghinanya.
Sebelum Dicko dan Bu sari masuk ke dalam kamarnya.Dicko menatap tajam ke arah nyonya Hetty yang masih saja berteriak menghina Bu sari dan Alicya.
"pengawal.. bawa dia keluar dari rumah sakit ini!!!",perintah Dicko kepada pengawalnya.
"Siap tuan muda Dicko Ardiansyah..",jawab pengawal tersebut.
"Hei.. berani sekali kau mengusirku dari sini,kau fikir kau siapa.. hei pelakor tua,urusan kita belum selesai.. lepaskan.. lepaskan aku..",nyonya Heru masih saja berteriak.
"Kau belum tahu siapa aku,kau akan menyesal berurusan dengan ku.. aku peringatkan sekali lagi kau akan menyesal.. dasar wanita tak tahu diri,watina murahan ibu sama anak sama-sama murahannya..",teriak nyonya hetty.
Bahkan nyonya Hetty masih berteriak menghina dan merendahkan Bu sari dan Alicya,ia masih bisa memaki mereka walau saat ini dirinya sedang diseret pengawal dari tempat itu.
bersambung..
hai readerss.. ayo dong kasih semangat author biar hari ini bisa menyelesaikan sampai 20 bab.
Dan author tidak ada bosan-bosannya meminta dukungan dari para readers semua agar jangan pelit-pelit untuk ngasih like,komen,hadiah serta vote nya
terima kasih
happy reading dears 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Harlina Mami
dasar Bu Hetty sinting,gue yg bacax kok ikut gerem yah.😂😂😂
2023-09-17
0
Luh Nanik
Thor k'lo anak buahnya nyebut nama bosnya jangan kepajangan.. 😁😁😁😁
2022-08-24
0
Pahlevi aj
kesel bngett
2022-08-03
0