Cinta Saja Tidak Cukup

Cinta Saja Tidak Cukup

Bab.1

Sebening kembali memandang foto masa kecilnya bersama Daniel di saat usianya 6 tahun.Entah mengapa rasanya setiap menatap foto tersebut,ia akan merasa tenang.

"Bening ...sini nak..Ayo kenalan.Ini namanya kak Daniel,anak temannya papa.Orang tuanya mendadak pulang ke New York.Jadi,kak Daniel ini ia akan tinggal di sini sampai mereka pulang"begitulah sang ayah memperkenalkan mereka kala itu.

Sebening tersenyum jika mengingat bagaimana ia begitu terpaku menatap wajah tampan anak lelaki yang dibawa ayahnya ke rumah mereka di musim hujan bulan Desember.Tinggal di Bali dengan suasa alam yang sangat indah menambah keindahan pertemanan mereka.Ayah Daniel berkebangsaan Amerika menikah dengan ibunya seorang warga negara Indonesia.Kedua keluarga mereka sangat dekat dan kerab kali menghabiskan waktu bersama.

"Hari ini jangan sampe telat ke sekolahnya ya kak... Sarapannya udah aku siapin.." tak lupa Bening mengirim pesan untuk Daniel.

"Ben.....ayo nak..sarapan yuk" ucap ibunya dari luar pintu kamar.

"Oke ma...bentar ya" sahut bening kemudian bergegas keluar dari kamarnya dengan berpakaian putih abu-abu.Ia membiarkan rambutnya terurai.

"Bagaimana nak .... Sudah siap untuk ujiannya hari ini?"tanya ayahnya ketika mereka bertiga sudah duduk di ruang makan.Hari ini gadis itu akan mengikuti ujian kenaikan kelas.

"Will see.. " jawabnya tak yakin.

"Loh kok Will see,sih nak...kamu tidak belajar?" ujar sang ibu sambil menaruh roti pada piring suami dan putri semata wayang mereka.Sebening menatap orang tuanya.Sambil mengoles slai kacang pada rotinya ia tersenyum.

"Aku udah siap kok ma,udah belajar.Hanya semalam aku susah tidur pa... Padahal aku udah usaha buat tidur lebih cepat.."cerita Bening pada ayahnya yang berprofesi sebagai seorang dokter onkologi.Sang ayah menatap jeli padanya.

"Kok bisa?Emang belajarnya sampai jam berapa? Nggak minum kopi kan?"cerca ayahnya mengingat bagaimana sang putri telah jatuh cinta pada kopi.Bening menggelengkan kepalanya.

"Atau mungkin ada yang dipikirkan? Seorang pangeran ganteng misalnya..."goda pak Cahyo dengan memainkan alisnya naik turun.

"Nggak mikirin siapa siapa pa...Cuma semalam ngobrol dengan kak Daniel lumayan lama..

Pa... orangtuanya bertengkar ya?Om Darwin sakit,ya pa?"tanya bening mencari tahu.

"Ayah nggak tau.."jawab pak Cahyo dengan mengangkat bahunya.

"Lagian bukan urusan kita nak.Mungkin bukan bertengkar tapi berdebat" sambung ibunya.

"Iya sih ma.Semalam aku sempat dengar bunyi gebrakan kayak barang dibanting gitu ma.Tante Melia juga teriak - teriak hanya aku nggak dengar dia ngomong apa."Bening malah menambah keterangannya.

Sepertinya jika berkaitan dengan Daniel rasa ingin tahunya terus bergelora.Orangtuanya saling memandang kemudian diam dan melanjutkan sarapan.Handphone pak Cahyo berbunyi.

"Hello.... good morning Dar..." sapa pak Cahyo kemudian mereka pun tampak serius berbicara.Bening segera menyelesaikan sarapannya.Ia berusaha menyimak pembicaraan ayahnya.

"Ayo,nak...kita berangkat.." ajak bu Livia.

"Ma...itu pasti om Darwin yang nelpon papa.." terka bening.Ibunya tidak menjawab.Dia terus mempersiapkan barang2 yang akan ia bawa ke toko kue.Bu Livia adalah seorang patissier yang mempunyai toko kue yang terkenal di Bali.

Ia juga bertanggung jawab memasok kue dan roti untuk hotel milik pak Darwin, sehingga setiap hari ia akan pergi ke toko.

"Pa.....om Darwin gimana kabarnya?"tanya bening masih dengan mode penasarannya.

"Baik... nanti kalau papa pulang kita cerita ya" tutur pak Cahyo.Ia tahu, putrinya pasti penasaran dengan percakapan mereka barusan.

"Sampein salamnya aku ya,pa.."ungkap putrinya menitip pesan.

Pak Cahyo mengangguk dan tersenyum sambil mengacak rambut putrinya yang sudah rapi.

"Ih...pa.. jangan diacak... Nantinti aku lupa apa yang sudah aku pelajari....." protes bening dengan memanyunkan bibirnya.Ia merapikan kembali rambut hitam panjang miliknya.Ayahnya tertawa.

"Alasannya yang masuk akal dong nak...Apa kaitannya coba...calon dokter percaya sama mitos.." ucapnya terus tertawa.Bu Livia yang mendengar perbincangan mereka juga ikut tertawa.

"Tadi waktu kamu keramas nggak pake tangan ya.. nggak pegang-pegang kepala juga?"timpal ibunya.

"Ih....mama apa-apaan sih?"Bening merasa malu sendiri.Memang apa yang dikatakan sang bunda benar adanya.Kedua orang tuannya tersenyum melihat ekspresi anak semata wayang mereka.

"Ya udah... duluan ya...good luck buat ujiannya nak"Bening pun menyambut dukungan sang ayah dengan mencium punggung tangannya untuk berpamitan.Ia berangkat ke sekolah dengan diantar sang bunda karena mereka searah.

🌾🌾🍀🌾🌾

Sebening melangkah masuk ke halaman sekolanya.Ia menyalami teman- teman yang sudah terlebih dahulu tiba di kelas.Beberapa dari mereka sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian tengah semester.Mereka berkutat dengan buku mata pelajaran yang siap diuji hari ini.Bening keluar dari kelas mencari seseorang yang tak lain adalah temannya Widya.

"Apa dia di kelasnya kak Daniel ya,tapi masa sempat...kan udah mau ujian...Mudah mudahan mereka tidak terlambat lagi" gumamnya sambil menggosok gosokan tangannya.

Lonceng pun berbunyi.Semua murid masuk ke kelas mereka masing-masing.Tetap tak terlihat sosok Widya menampakkan batang hidungnya.Pak Danang masuk ke kelasnya dan mulai membagi soal ujian setelah ia mengabsen muridnya satu per satu.

"Sudah siap untuk ujian?" tanya guru tersebut.

Serempak semua siswa di kelas Bening menjawab ya.

"Baik anak- anak,kalian semua pasti sudah tau tata tertib mengikuti ujian dan sanksi jika melanggar.Jadi saya berharap, semuanya akan patuh pada peraturan tersebut.Selamat mengerjakan soal-soal kalian,jika ada soal yang tidak kalian pahami atau penulisannya yang tidak jelas,boleh mengangkat tangan." jelas pak Danang dengan tegas kemudian membagikan soal soalnya ke masing-masing meja siswa.

Tiga puluh menit berlalu,Widya muncul di pintu kelas.Ia mengetuk pintu.Pak Danang hanya memperhatikannya tanpa menjawab sapaan selamat pagi Widya.

"Permisi pak,mau minta soal ujian untuk saya" pinta Widya.Bening sesekali melihatnya tapi ia juga harus berkonsentrasi mengerjakan soal ujian.

"Saya tau kamu pintar Widya.Diberi waktu lima menit pun kamu pasti bisa mengerjakan 100 nomor soal.Tapi pintar saja tidak cukup.Harus seimbang juga dengan sikap kamu.Ini bukan kali pertamanya kamu terlambat.Semakin hari kami semakin tidak disiplin." tegur pak Danang sembari memberikan Widya kertas soal.

"Terima kasih pak...akan saya perbaiki sikap saya yang tidak disiplin" jawab Widya sedikit menundukkan kepalanya tanda dia menyesal sudah terlambat lagi tiba di sekolah.

Ia memilih untuk tidak menjelaskan alasan keterlambatannya,karena dirasanya hal itu percuma.Bukan kali pertamanya ia terlambat.Pak Danang tak mungkin mempercayai alasannya walau alasan itu benar sekalipun tapi tetap saja ia akan menerima hukuman.

Widya duduk di bangkunya dan mulai membuka lembaran soal.Bening yang berada di sampingnya tersenyum memberikan semangat pada sahabatnya itu.Bening yakin Widya bisa mengerjakan ujian dengan waktu yang tersisa.Bagaimana tidak,selain cantik Widya adalah murid yang pintar.Keduanya selalu bersaing merebut juara satu.

Bening mulai menerka nerka dengan siapa Widya terlambat.Yang ada dalam pikirannya adalah Daniel.Belakangan ini Widya selalu kompak dengan kakak kelasnya itu untuk terlambat karena keduanya berangkat bersama-sama.Bening menggeleng gelengkan kepalanya kembali setelah memikirkan mereka.Berapa menit sudah ia membuang waktunya.Diapun kembali berkonsentrasi mengerjakan ujian hingga waktu yang ditentukan selesai.

🌾🌾🍀🌾🌾

"Ben,aku mau ke kantin...kamu mau nitip?" tanya Widya saat jam istirahat.Bening berpikir sejenak.Ia ingin bertemu Daniel untuk memastikan apakah dia juga ikut terlambat atau tidak.

"Aku ikut saja wyd.Aku mau kasih ini ke kak Daniel.Biasa...dari mama.." Bening mengambil sebuah kotak roti keju kesukaan Daniel yang sudah disiapkan oleh ibunya sebelum berangkat ke sekolah.

"Kalau buat saya...?" celetuk Widya.

"Ada lah...nih.." Bening menunjukkan kotak makanan yang satunya.Wydya langsung membuka kotak tersebut dan langsung mencomot roti coklat kesukaannya.

"Hm.m.m.m.... yummy...pas banget aku belum sarapan.Tante Livia emang the best..sorry ben, sekarang aku jarang ke toko.Tolong bilang ke tante ya.."ujar Widya dengan wajah memelas.

"Kamu itu ya... kebiasaan banget nggak sarapan.Nanti bisa sakit loh kalau terlambat terus sarapannya.Anak sekolah itu wajib sarapan pagi biar lebih konsen belajar apalagi hari ini ujian.." omel bening yang gemes dengan kebiasaan sahabatnya itu.

"Iya bu dokter....Aku akan berusaha mulai besok untuk bangun lebih pagi dan tidak lupa sarapan.Kamu itu kayak pak Danang tau nggak lama lama"protes Widya.Ia juga memilih untuk tidak memberi tahu alasan sebenarnya, kenapa ia terlambat.Bening langsung terkekeh ketika ia disamain dengan pak Danang.

"By the way,gimana tadi?Cukup nggak waktunya buat nyelesain soalnya?"tanya Bening penasaran.Ia memberikan botol air mineral pada Widya ketika dilihatnya telah menelan roti yang ia kunyah.

"Semua soal saya kerjain kok Ben,cuma saya tidak yakin hasilnya sesuai harapan nyokap..."jelas Widya enteng.

Bening menatapnya dengan perasaan bersalah.Hampir setiap hari bening mendengarkan Widya yang mengeluhkan sikap ibunya padanya.Ya, Widya tumbuh dalam keluarga yang broken home.Orangtuanya telah bercerai.Alhasil, perceraian tersebut sangat berdampak pada Widya.

Tak jarang Widya kabur dari rumahnya dan menginap di rumah bening hingga berhari hari.Ia mengeluhkan sikap ibunya padanya.Widya yang dulu sangat periang kini berubah menjadi lebih pendiam.

"Kok ngomongnya gitu terus Wid...kita juga punya harapan kita sendiri kan..."timpal bening sambil memegang tangan Widya.Mereka berteman sejak sekolah dasar.Ia sangat mengenal Widya demikian pun sebaliknya.Widia hanya tersenyum kecut kemudian menghela nafas panjang.

"Eh ...jadi gimana...masih mau ke kantin?Jam istirahat udah mau selesai"Bening melirik jam di tangannya.

"Nggak jadi ah...Aku udah kenyang..." jawab Widya memegangi perutnya.

"Kalau gitu, aku ke kelasnya kak Daniel ya..." Bening pun melangkah cepat keluar dari kelasnya tanpa menunggu jawaban dari Widya.

"Hai baby... Cantik banget....Mau nyari Daniel ya...." tanya Bastian kakak kelasnya yang juga sekelas dengan Daniel.Ia menghadang langkah Bening di pintu kelas mereka.

"Sorry kak...Aku buru buru.Permisi ya...." kata bening dengan sopan.

"Oh iya,silahkan...Tuh pas banget...Orangnya lemes terus dari tadi.Pasti lapar.Kamu mau bawain dia sarapan,kan?"tunjuk Bastian.Bening segera menghampirinya.Tampak Daniel sedang membukakan tasnya.

"Nih ..."ujar Bening lalu meletakkan kotak rotinya di atas meja.

"Terlambat lagi?" tambah bening yang dilihatnya Daniel hanya memandanginya sambil memicingkan matanya.Dari ekspresinya ia sudah tahu jawabannya.

"Kok bisa?"Daniel hanya diam mendapat pertanyaan tersebut.

"Jangan lupa dimakan sarapannya... Nanti..."

"Rotinya menangis... " sambung Daniel yang sudah hafal betul kalimat andalan Bening jika memberinya bekal.Keduanya tersenyum kemudian Bening segera melangkah keluar.

"Ehm... romantis banget kamu...Aku jadi nggak sabar pengen cepat-cepat jadi pacar kamu beb.Pasti akan diperlakukan lebih istimewa lagi dari si bule itu...." kata Bastian ketika Bening keluar dari kelas.

Gadis itu hanya menatapnya.Ia memilih untuk terus melangkah dan tak mau meladeni perkataan pemuda tersebut.

Terpopuler

Comments

Aril Genggur

Aril Genggur

semangat thor...

2023-12-20

0

Berta Jinardi

Berta Jinardi

hi

2022-06-07

0

Yanad Palem

Yanad Palem

hai

2022-04-21

7

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab 32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab 32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!