Bab.5

" Hai baby.... selamat siang...." sapa Bastian dengan senyumnya yang mempesona,tetapi tidak terpengaruh untuk seorang Bening yang selalu berusaha menghindar.

" Mau nyari siapa kak Bast..." tanya gadis itu pura pura tidak peka.

" Nyari kamu lah beb..." jawabnya mulai menggoda.

"Ada apa kak? apa yang bisa saya bantu? " tanya Bening mengingat laki laki itu selalu mau membantunya meskipun tanpa diminta, Bening mencoba untuk bersikap lembut.

"Besok malam,aku akan nyanyi di Dear baby..aku pengen banget kamu datang.." ucap Bastian memberi tahu maksudnya mencari gadis itu di kelasnya .

Bening mengernyitkan dahinya.Ia menatap ragu pada laki-laki yang ada di hadapannya itu.Ini bukanlah kali pertamanya ia di ajak untuk menyaksikan performance Bastian baik di acara-acara ulang tahun, kondangan maupun di kafe.

Meskipun demikian,Bening tak serta merta menerima ajakannya kecuali atas seizin kedua orangtuanya.Dapat dihitung dengan jari berapa kali ia diberi izin untuk pergi dan itu hanya jika acaranya berlangsung siang hari dengan waktu yang sudah ditentukan oleh orang tuanya.

" Tunggu dulu kak...Dear baby itu apa sih ?" tanya Bening yang selalu menganggap bahwa kata baby selalu ada hubungannya dengan dirinya.Karena Tidak ingin terlalu percaya diri maka ia memberanikan diri untuk bertanya.Bastian tersenyum.

"Dear baby itu Restaurant barunya nyokap..dan namanya aku yang idein..." jawabnya antara polos dan sengaja ia mengatakannya untuk memperjelas perasaannya.

"Cieh...cie.....yang dari tadi ngomongnya Baby...baby aja.Jadi tersanjung...." goda Widya yang tiba tiba muncul di dekat mereka.

"Apaan sih, Wid..." bantah bening dengan wajah yang kini bersemu merah.Jika tak ingat sudah berapa banyak pria menyebalkan itu membantunya mungkin sekarang ia sudah lari menghindar.

"Ada yang bakal jadian nih e... selamat ya,ben...." goda Widya sekali lagi.

" Rencananya mau first date di mana nih kalian...." tambah Widya lagi membuat Bening semakin tersipu malu.

"Ada deh...mau tau aja kamu.." timpal Bastian yang langsung disambut dengan wajah Bening yang marah.Ia mendengus kesal saat Widya dan Bastian tertawa bersamaan.

"Udah ya...kalo nggak ada lagi yang mau diomongin aku mau ke kantin dulu..." Bening berusaha menghindari keduanya.Ia melangkahkan kakinya menuju kantin.

"Yah....jadi marah deh..gara gara elo ,tuh..." tuduh Bastian yang mendadak panik.

"Kok gara gara gue sih...kakak juga ikutan ketawa kan dari tadi..." Widya membela diri.Ia langsung mengikuti langkah sahabatnya itu menuju kantin.Bastian juga mengekornya dari belakang.

"Selamat siang non cantik...mau ngopi? " tanya bu Marni ketika Bening menghampirinya di kantin.Ia sangat mengenal dengan baik kebiasaan gadis itu jika ke kantin.Pasti untuk menyeruput segelas kopi hitam.

Jarang sekali ia memesan menu yang lainnya.Kopi buatan Bu Marni selalu membuatnya ketagihan.Bening juga seringkali membawakan ibu paruh baya itu kue dan roti buatan ibunya.

"Tau aja bi... seperti biasa ya...." jawabnya dengan senyum sumringah.Bu Marni langsung mengangkat jempolnya tandanya ia sudah tahu yang dimaksud gadis cantik itu.

Widya langsung memeluk Bening dari belakang.Ia merasa bersalah kepadanya karena candaannya yang mungkin sudah berlebihan sehingga membuat Bening kesal.Selama ini ia tak pernah mencandai sahabatnya itu prihal laki laki.

Bening merangkul tangan Widya yang melingkar di dadanya.Ia sendiri merasa bahwa temannya itu tidak bersalah.Hanya dirinya saja yang terlalu sensitif,toh apa yang dicandai Widya tidaklah benar.

Hanya saja ia merasa takut jika Widya memberitahu Daniel kalau Bastian akan mengajaknya pergi.Bukan tanpa alasan.Ia telah jatuh cinta kepada Daniel dan berusaha menjaga sikapnya agar laki laki yang dicintainya tidak merasa kecewa walau ia sendiri tahu Daniel tidak menaruh hati padanya.Buktinya selama ini ia tidak pernah melarang Bening untuk dekat dengan Bastian.

"Hey..." Bening mengusap usap tangan sahabatnya itu dengan sangat lembut.

"Sorry ben....aku kelewatan ya ... bercandanya...i am so sorry..." ucap Widya penuh kesungguhan.

"Apaan sih wid... ngapain minta maaf...aku nggak apa-apa... beneran...tadi itu aku hanya malu aja. ... makanya menghindar..." Terang Bening dengan tersipu malu.

"Maaf beb..." Bastian yang sudah sejak dari tadi berada di belakang mereka mulai berkata.

"Ihh......kak Bastian.... mulai lagi deh..bisa nggak kak, jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi.Aku punya nama..." protes Bening dengan mata yang melotot.Terlihat menggemaskan bagi Bastian.

"Oh... emangnya nama kamu siapa sih.Kenalan lagi yuk..."ujar Bastian sambil mengulurkan tangannya berdiri di depan gadis itu persis seperti dua orang yang baru pertama kali bertemu.Bening menjadi semakin kesal dibuatnya.

"Kak Bastian......." bentaknya dengan nada yang meninggi.Widya yang kembali menyaksikan keduanya berdebat tak bisa menahan tawa.Ia kembali menutup mulutnya. Tak ingin membuat sahabatnya itu kembali merasa malu apalagi teman teman mereka yang sedang menikmati waktu bersantai di kantin,mulai memperhatikan mereka.

"Udah dong kak... cukup becandanya.Berlebihan deh... Nggak lihat apa dia nggak suka.. masih aja beraksi...."protes Widya berusaha membela sahabatnya.

Bastian melihat lekat pada wajah Bening yang tampak merajuk.Ia pun mendadak diserang perasaan bersalah.

"Maaf ya...please.." Bastian mengatupkan tangannya sembari menunduk.

"Apaan sih kak....drama banget..." jawab bening dengan terkekeh.Rasanya lucu sekali melihat ekspresi Bastian yang tampak serius namun lucu.Melihat gadis itu kembali tertawa Bastian merasa lega kembali.Ketiganya pun duduk sebangku, bercerita sambil menikmati minuman masing masing sambil tertawa ria.

🌾🌾🍀🌾🌾

Dengan gelisah Bening menunggu di depan toko kue milik sang bunda.Liburan tengah semester sudah diumumkan.Jika demikian ia akan memiliki banyak waktu dengan kedua orang tuanya.

Biasanya mereka akan berlibur ke luar negeri atau destinasi wisata lainnya di luar Bali.Tapi berbeda dengan liburan kali ini.Belum ada perencanaan apapun.Berhubung pasien ayahnya sedang banyak dan tak bisa ditinggal terutama pak Darwin sehingga mereka memutuskan untuk tidak kemana mana.

Bening juga setuju jika mereka tidak meninggalkan Bali.Dengan demikian ia bisa memiliki lebih banyak waktu untuk membantu Daniel menemani ayahnya yang sedang sakit.

Matanya terus memperhatikan jalanan yang masih ramai dengan kendaraan dan orang orang yang berjalan kaki.Ia terus memasang senyum kepada para pembeli yang keluar masuk toko.Di balik kaca ibunya yang sedang sibuk merasa khawatir ketika melihat putrinya mondar mandir.Walaupun sang bunda tahu siapa yang ditunggu gadisnya tetap saja ia merasa ragu karena Bening selalu menunjukkan sikap yang berbeda jika tentang Daniel.Ia tahu gadisnya mulai jatuh cinta tapi ia juga takut jika putrinya kecewa.

"Nunggu di dalam aja nak... nanti juga pasti dia masuk dulu untuk pamit ke mama" ajak Bu Livia.Tampak dari perhatiannya ia teramat sangat menyayangi putri semata wayangnya.

"Nggak apa-apa ma...kak Daniel udah on the way kok..." tolak Bening dengan nada yang lembut.Ibunya hanya tersenyum menatap sang putri kemudian masuk kembali ke dalam toko.

Bening mengukir senyum di wajahnya kala melihat sebuah mobil Jeep Wrangler berwarna merah yang ia kenal siapa pemiliknya berhenti di depan tokonya.Sang pemiliknya turun.Gadis itu menyambutnya ceria.

"Sudah lama nunggunya,dek?" tanya Daniel sembari berjalan menghampiri Bening.

"Nggak kok,kak.. lumayan buat betis saya pegal..." canda Bening sambil menunduk memegang betisnya seolah olah hal itu benar adanya.

"Beneran dek...? sorry ya..."ucapnya merasa bersalah.

"Bercanda kak..aku dari tadi rebahan di dalam." jelas Bening.Daniel menghela nafas lega kemudian keduanya masuk ke dalam toko.

"Hallo Tan.." Daniel memeluk Bu Livia yang sudah lebih dahulu merentangkan tangannya menyambut kedatangannya.

"Sendiri nak...?" Bu Livia menarik kursi dan mempersilahkan Daniel duduk." Mau minum dulu?" tawarnya.

Daniel menoleh ke arah Bening seolah hendak meminta persetujuan.

"Langsung jalan aja kali ya,dek... takut kemalaman nanti pulangnya.." jawab Daniel langsung diangguki Bening.

"Ya sudah...kalau begitu saya titip ya buat pak Darwin.." Bu Livia mengambil sebuah bingkisan yang sudah ia siapkan di atas meja.Daniel segera menerima bingkisan tersebut.

"Kami pamit ya Tan...." ucapnya sopan.

" Jalan dulu ma..." pamit sang putri.

" Oke....hati hati ya...sampein salam tante buat Daddy Darwin...maaf belum sempat jenguk..."Bu Livia mengantar keduanya ke depan toko.Setelah duduk di dalam mobil Bening melambaikan tangannya pada sang bunda.

Mobil Jeep itupun melaju pelan membelah jalanan.

"Aku diundang Bastian untuk Hadir di acara peresmian cafe barunya..kamu juga kan?" Daniel memulai pembicaraan.Bening mengangguk.

" Dia juga bilang dia yang akan jemput kamu ke sana" Daniel menoleh dan kembali diangguki Bening.Keduanya kemudian diam.Daniel pun tak bertanya lagi.Ia hanya memandang fokus pada jalanan di depannya.

"Itu karena aku nggak tau lokasinya dimana.Aku kira kak Bastian nggak ngundang kakak." Daniel hanya diam tak memberi respon.Padahal dalam hatinya,Bening berharap laki laki itu mengajaknya untuk pergi bersamanya atau jika dia melarang Bening untuk pergi,Ia tidak akan pergi.

Setelah tiga puluh menit berlalu, mobil mereka sudah sampai di depan vila.Daniel mengajak Bening untuk masuk.

Terpopuler

Comments

Nardi Nitus

Nardi Nitus

good story

2022-04-16

6

Rissa Wagut

Rissa Wagut

keren👍

2022-04-03

6

Wawan Arfandi

Wawan Arfandi

aku setia mampir 🙏

2022-04-01

6

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab 32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Bab.35
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Bab.38
39 Bab.39
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Bab.51
52 Bab.52
53 Bab.53
54 Bab.54
55 Bab.55
56 Bab.56
57 Bab.57
58 Bab.58
59 Bab.59
60 Bab.60
61 Bab.61
62 Bab.62
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Bab.65
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Bab.68
69 Bab.69
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Bab.80
81 Bab.81
82 Bab.82
83 Bab.83
84 Bab.84
85 Bab.85
86 Bab.86
87 Bab.87
88 Bab.88
89 Bab.89
90 Bab.90
91 Bab.91
92 Bab.92
93 Bab.93
94 Bab.94
95 Bab.95
96 Bab.96
97 Bab.97
98 Bab.98
99 Bab.99
100 Bab.100
101 Bab.101
102 Bab.102
103 Bab.103
104 Bab.104
105 Bab.105
106 Bab.106
107 Bab.107
108 Bab.108
109 Bab.109
110 Bab.110
111 Bab.111
112 Bab.112
113 Bab.113
114 Bab.114
115 Bab.115
116 Bab.116
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab 32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Bab.35
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Bab.38
39
Bab.39
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Bab.51
52
Bab.52
53
Bab.53
54
Bab.54
55
Bab.55
56
Bab.56
57
Bab.57
58
Bab.58
59
Bab.59
60
Bab.60
61
Bab.61
62
Bab.62
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Bab.65
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Bab.68
69
Bab.69
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Bab.80
81
Bab.81
82
Bab.82
83
Bab.83
84
Bab.84
85
Bab.85
86
Bab.86
87
Bab.87
88
Bab.88
89
Bab.89
90
Bab.90
91
Bab.91
92
Bab.92
93
Bab.93
94
Bab.94
95
Bab.95
96
Bab.96
97
Bab.97
98
Bab.98
99
Bab.99
100
Bab.100
101
Bab.101
102
Bab.102
103
Bab.103
104
Bab.104
105
Bab.105
106
Bab.106
107
Bab.107
108
Bab.108
109
Bab.109
110
Bab.110
111
Bab.111
112
Bab.112
113
Bab.113
114
Bab.114
115
Bab.115
116
Bab.116

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!